PENYAKIT MENULAR
SIFILIS
KELOMPOK 1
PENGERTIAN
EPIDEMIOLOGI
Sifilis tersebar diseluruh dunia dan telah dikenal sebagai penyakit
kelamin klasik yang dapat dikendalikan dengan baik. Di Amerika Serikat
kejadian sifilis dan sifilis kongenital yang dilaporkan meningkat sejak
tahun 1986 dan berlanjut sampai dengan tahun 1990 dan kemudian
menurun sesudah itu. Peningkatan ini terjadi terutama di kalangan
masyarakat dengan status sosial ekonomi rendah dan di kalangan
anak-anak muda dengan kelompok usia yang paling sering terkena
infeksi adalah golongan usia muda berusia antara 20 29 tahun, yang
aktif secara seksual. Adanya perbedaan prevalensi penyakit pada ras
yang berbeda lebih disebabkan oleh faktor sosial daripada faktor
biologis. Dari data tahun 1981-1989 insidensi sifilis primer dan
sekunder di Amerika Serikat meningkat 34% yaitu 18,4% per 100.000
penduduk. Dibanyak wilayah di AS, terutama di daerah perkotaan dan
di daerah pedesaan bagian selatan faktor risiko yang melatarbelakangi
peningkatan prevalensi sifilis pada kelompok ini antara lain pemakaian
obat-obat terlarang, prostitusi, AIDS dan hubungan seks pertama kali
pada usia muda. Pada tahun 2003-2004 terjadi peningkatan prevalensi
sifilis sebanyak 8 % dari 2,5 menjadi 2,7 per 100.000 populasi.
Sedangkan pada tahun 2006 2007 terjadi peningkatan 12% dari 3,3
menjadi 3,7 per 100.000 populasi (Liu,2009).
FAKTOR PREDISPOSISI
ETIOLOGI
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidum
yang
merupakan
spesies
Treponema dari famili Spirochaetaceae,
ordo Spirochaetales.
PATOGENESIS
STADIUM DINI
T. pallidum masuk ke dalam kulit melalui
mikrolesi atau selaput lendir, biasanya melalui
sanggama. Kuman tersebut membiak jaringan
bereaksi dengan membentuk infiltrat yang
terdiri atas sel-sel limfosit dan sel- sel plasma,
terutama di perivaskular, pembuluh- pembuluh
darah kecil berproliferasi di kelilingi oleh T.
pallidum dan sel-sel radang. Treponema
tersebut terletak di antara endotelium kapiler
dan jaringan perivaskular disekitarnya.
STADIUM LANJUT
Stadium laten dapat berlangsung bertahuntahun dan keadaan treponema dalam
keadaan
dorman.
Meskipun
demikian
antibodi tetap ada dalam serum penderita.
Keseimbangan antara treponema dan
jaringan dapat berubah karena sebabnya
belum
jelas,
kemungkinan
trauma
merupakan salah satu faktor presipitasi.
Pada saat itu munculah S III berbentuk
guma
PATOFISIOLOGI
Bakteri Treponema masuk ke dalam tubuh
manusia mengalami kontak, organisme
dengan cepat menembus selaput lendir
normal atau suatu lesi kulit kecil dalam
beberapa jam. Kuman akan memasuki
limfatik dan darah dengan memberikan
manifestasi infeksi sistemik. Pada tahap
sekunder, SSP merupakan target awal infeksi,
pada pemeriksaan menunjukkan bahwa lebih
dari 30 % dari pasien memiliki temuan
abnormal dalam cairan cerebrospinal (CSF).
MANIFESTASI KLINIS
KOMPLIKASI
Tanpa pengobatan, sifilis dapat membawa
kerusakan pada seluruh tubuh. Sifilis juga
meningkatkan resiko infeksi HIV, dan bagi
wanita, dapat menyebabkan gangguan
selama hamil. Pengobatan dapat membantu
mencegah kerusakan di masa mendatang
tapi tidak dapat memperbaiki kerusakan
yang telah terjadi.