Anda di halaman 1dari 68

PARASIT PADA SISTEM

REPRODUKSI
dr. Istiana, M.Kes
Fakultas Kedokteran Unlam
Banjarmasin
2015

Parasit yang ada di sistem


reproduksi wanita dan pria
Trichomonas

vaginalis penyebab
Trichomoniasis vaginalis

Toxoplasma

gondii penyebab
Toxoplasmosis

TRICHOMONIASIS
VAGINALIS

Definisi
Infeksi

spesifik yang disebabkan


oleh protozoa atrial
Trichomonas vaginalis pada
tractus genitourinarius
perempuan dan laki-laki.

Sejarah
T.vaginalis

pertama kali ditemukan


oleh Donne (1836) dari sekret
purulen organ genital wanita.

Infeksinya

ditemukan di seluruh
dunia dan organisme dapat
ditemukan bila dilakukan
pemeriksaan bahan dengan benar.

Morfologi
Hanya

mempunyai
bentuk trofozoit
dalam daur hidupnya

Merupakan

flagelata
berbentuk filiformis
p= 7-23 m dan
l= 5-15 m.
bergerak seperti
gelombang

Morfologi
Axostil

biasanya terlihat
jelas dan membran
bergelombang hanya
sampai pada
pertengahan badannya.

Kromatin

inti
penyebarannya uniform
dan banyak terdapat
granula siderofil
terutama tampak di
sekitar aksostil.

Habitat
Tempat

hidup organisme ini adalah


vagina dan uretra.

Organisme
ini
mengambil
makanannya di permukaan mukosa
vagina yang banyak terdapat lekosit
dan bakteri.

PH

yang
lebih
cocok
untuk
pertumbuhannya adalah yang sedikit
bersifat basa atau asam, bukan PH
normal dari vagina yang sehat.

Meskipun

organisme ini dapat ditemukan


dalam urin, sekret uretra atau setelah
masase prostat, PH yang disukai oleh
organisme ini pada laki-laki belum
diketahui.
Seringkali organisme ini ditemukan
dalam sedimen urin dari pasien wanita
dan laki-laki.
Organisme ini membelah secara belah
pasang.

Patogenesis dan patofisiologi

menimbulkan peradangan pada dinding saluran


urogenital dengan cara invasi sampai mencapai
jaringan epitel dan subepitel dengan cara
berikatan dengan sel epitel vagina atau uretra
melalui interaksi antara ligan karbohidrat
(mannose and N-acetyl-glucosamine)

Parasit memproduksi 2 enzim yaitu N-acetyl


glucosaminidase and -mannosidase enzymes
yang fungsinya adalah untuk menghindar dari
fagositosis dan untuk berpindah ke sel
berikutnya.

Patogenesis dan patofisiologi

Parasit ini mensekresi lisosomal hidrolase


segera setelah berikatan dengan sel
hospes, sehingga sel akan lisis. dan
menyebabkan lesi superficial dan sering
menginfeksi epital skuamous

Sel lisis menyebabkan epitelial


desquamasi, ditambah dengan proses
imun selular dan adanya debris dari
parasit akan terjadi keputihan (fluor
albus)

Sifat Parasit

Merupakan organisme anaerobik, energi diproduksi


melalui fermentasi gula yang dikenal sebagai
hydrogenosome.

memperoleh makanan melalui osmosis dan fagositosis.

Berkembang biak melalui binary fision dan inti


membelah secara mitosis dalam waktu 8 -12 jam pada
kondisi yang optimum.

Mati pada suhu 50C, pada 0C dapat bertahan sampai


5 hari.

Masa inkubasi 4 28 hari serta pertumbuhannya baik


pada pH 4,9 7,5.

Karena bersifat obligat maka sukar untuk hidup di luar


kondisi yang optimalnya (Parija, 2004).

Faktor virulensi

Cairan protein dan protease yang


membantu trofozoi adhere pada sel epital
traktus genitourinaria

Asam laktat dan asetat di mana akan


menurunkan pH vagina lebih rendah dan
sekresi vagina dengan pH rendah adalah
sitotoksik terhadap sel epital

Enzim cysteine proteases yang


menyebabkan aktivitas haemolitik parasit

Faktor Risiko
Wanita

beresiko lebih tinggi


dibandingkan pria

Berganti-ganti

pasangan

Riwayat

dan atau sedang mengalami


penyakit menular seksual

Tidak

menggunakan barier kontrasepsi

Gejala Klinis
Pada wanita
Sekitar

50- 90% wanita


menunjukkan gejala klinis dan
seringkali penderita ini juga
menderita penyakit sexual lain
sehingga sulit untuk
mengidentifikasi gejala klinis
trichomoniasis yang jelas.

Discharge

vagina dapat ditemukan


pada 50 75% penderita, tetapi
discharge yang berbau hanya
terdapat pada sekita 10% penderita.

Sekret

vaginal digambarkan sebagai


cairan berwarna kehijauan/ kekuningan,
kadang-kadang berbuih dan berbau
busuk. Apabila infeksi makin kronis,
sekret yang purulen akan berkurang, dan
jumlah organisme juga berkurang.

Masa

inkubasi 4 28 hari. Timbulnya gejala


pruritus dan keluarnya cairan dari vagina atau
vulva seringkali mendadak dan terjadinya
selama atau setelah menstruasi sebagai akibat
meningkatnya asiditas.

Kira-kira

20% wanita dengan trichomoniasis


vagina menderita disuria

Gejala

sakit perut bagian bawah


terdapat pada 10% penderita dan
keadaan ini mungkin berhubungan dengan
salpingitis oleh penyebab yang lain.
Gejala lain berupa eritema pada vulva
terdapat pada 50 75% penderita
sedangkan eritema pada dinding vagina
terdapat pada 20 75%.

Vaginal discharge

Srawberry cervix

Vaginitis

Pada laki-laki

Pada laki-laki infeksi dapat laten, tanpa


gejala, atau terdapat uretritis yang rekuren
dan persisten.
Pada uretritis nonspesifik, T vaginalis dapat
ditemukan pada 10% sampai 20% penderita
dan sekitar 20% sampai 30% dari mereka yang
pasangan seksualnya menderita vaginitis.

Organisme

ini dapat ditemukan pada 70%


laki-laki yang dalam waktu 48 jam
sebelumnya melakukan hubungan sexual
dengan penderita trichomoniasis.

Pada bayi

Diperkirakan sekitar 5% bayi yang dilahirkan


oleh ibu pengidap trichomoniasis akan
menderita penyakit ini.
Hienstra dkk. (1984) melaporkan respiratory
distress dengan T. vaginalis pada bayi lakilaki cukup bulan yang menderita kesulitan
pernafasan berat setelah dilahirkan.

Sediaan

basah dari sputum yang kental dan


putih menunjukkan adanya sedikit lekosit
dan flagel yang bergerak, yang diidentifikasi
sebagai T. vaginalis. Laporan ini menyokong
data sebelumnya bahwa organisme ini dapat
menyebabkan pneumonia neonatal
(Mc.Laren dkk. 1984).

Penegakkan Diagnosis Trikomoniasis


Vaginalis
Diagnosis berdasarkan keluhan :
keputihan atau fluor albus, rasa
panas, dan gatal pada vulva atau
vagina dan adanya sekret encer,
berbusa, berbau tidak sedap dan
bewarna kekuning-kuningan, serta
adanya lesi bekas garukan karena
gatal dan hyperemia pada vagina.

Diagnosis

laboratorium dibuat dengan


menemukan parasit T.vaginalis dibahan
sekret vagina, sekret uretra, sekret
prostat dan urin.

Tes

lain: Pemeriksaan umum untuk


mendiagnosis trikomoniasis adalah dengan
melihat motilitas trikomonas pada cairan
vagina, PH vagina meningkat, Tes whiff,
kultur (gold standard), Oligonukleotid
probe test, pap smear

Pengobatan :
Metronidazole

: 2,0 g dosis tunggal


atau 250 mg 3x sehari, selama 10 hari.
Pada wanita menyusui sebaiknya
dihentikan selama 24 jam setelah
terapi dosis tunggal.

Pada

wanita hamil : hindari pemakaian


metronidazol pada kehamilan trimester I,
dan sebagai gantinya dapat digunakan
Clotrimazole 100 mg intravaginal pada
malam hari selama 7 hari.

Pengobatan

sebaiknya juga dilakukan


pada pasangan

Pada

pria dosisnya 250 mg 2X sehari


selama 10 hari.

Pada

bayi yang memperlihatkan gejala


trichomoniasis dapat diberi metronidazol
10-30 mg/kg bb selama 5-8 hari

Epidemiologi dan Pencegahan :


Infeksi

didapat terutama melalui


hubungan sexual, sehingga perlu
mendiagnosis dan mengobati prianya
yang asimtomatik.

Organisme ini dapat bertahan hidup


untuk sementara waktu dalam
lingkungan yang lembab, seperti handuk
basah dan celana dalam tetapi
penularan melalui benda-benda ini
sangat jarang.

Edukasi

yang dapat disampaikan pada waktu


pengobatan perlu beberapa anjuran pada
penderita, seperti (Daili, 2007):

1.

Pemerikaan dan pengobatan terhadap


pasangan seksual untuk mencegah jangan
terjadi infeksi pingpong.

2.

Jangan melakukan hubungan seksual selama


pengobatan dan sebelum dinyatakan sembuh.

3.

Hindari pemakaian barang-barang yang mudah


menimbulkan transmisi

Komplikasi Trichomoniasis
Peningkatan

infeksi panggul

Infertilitas
Infeksi

post operasi jika menjalani


operasi
HIV transmission
Preterm birth
Prostatitis, balanopospitis,
epididimis

TOXOPLASMA GONDII
Parasit

yang sering terdapat pada manusia


dan binatang.

Penyakitnya
Insiden

: Toksoplasmosis.

: diperkirakan 1/3 penduduk dunia.

Binatang

yang dihinggapi : herbivora,


carnivora, omnivora.

Hospes

definitif : famili Felidae (kucing


peliharaan dan kucing liar).

Human transmission
Infection

in humans typically through ingestion

Ingestion of tachyzoites or bradyzoites in rare meat

Ingestions of oocyst from cat feces or soil

Water or food contaminated with oocysts

Also

transplacental transmission

Mother
By

acquires infection during gestation

receiving blood or tissues with -zoites

2014

Pathogenesis
In

the acquired disease in pregnancy, during the


acute phase the organism (tachyzoites)
proliferates in the maternal reticulo-endothelial
system.

Proliferating

parasite cell lysis


inflammatory reaction wich associated with
necrosis across placenta barrier

2014

Pathogenesis & Pathology


This

focus of infection spread to the fetus may


or may not occur.

Focal

lesions then appear in the reticuloendothelial system of the fetus, where further
multiplication occurs, particularly in brain
(hydrocephalus & intracranial calcification) and
eye (chorioretinitis blindness)

2014

Morphology

The intracellular
parasites (tachyzoite) are
3x6, crescent shaped
organisms that are
enclosed in a parasite
membrane to form a cyst
measuring 10-100 in
size. Cysts in cat feces
(oocysts) are 10-13 in
diameter

Another

example of
Toxoplasma gondii
tachyzoites.

Intracellular

tachyzoites of
Toxoplasma gondii.

A zoitocyst

of
Toxoplasma gondii
filled with
bradyzoites; this
zoitocyst is in
cardiac muscle.

A sporulated oocyst of
Toxoplasma gondii.
The oocyst contains
two sporocysts, each of
which contain four
sporozoites. Only cats
will produce and pass
Toxoplasma oocysts;
approximate diameter
= 10 m.

Kista T. gondii (unstained)

Kista T. gondii (unsporulated)

Kista T. gondii (sporulated)

Kista T. gondii (Tachyzoite)

Kista T. gondii (sporulated)

Patogenesis

Patogen intraselular yang dapat memilih


hospes karena kemampuannya menginvasi
berbagai sel hospes

Masuknya T.gondii ke dalam sel non fagosit


dari hospes merupakan suatu proses aktif yang
melibatkan aktin/myosin dalam parasit dan
juga protein transmembran

Patogenesis
Bradizoit

takizoit
mukosa usus
saluran
limfatik dan hematogen
organ dalam.

Gejala Klinis
Terbatas

pada penderita
immunocompromised dan infeksi
kongenital.

Keparahan

infeksi kongenital
tergantung pada usia kehamilan
saat infeksi akut terjadi.

Gambaran klinik :

Toksoplasmosis didapat :

Infeksi banyak terjadi gejala ringan :

Kel. Mata : uveitis, koroiditis, koroidoretinitis.

Kel. Limfatik : limfadenopati dgn/tanpa demam.

Jarang terjadi : miokarditis, miositis.

Toksoplasmosis kongenital :

Kel lebih berat menyebabkan abortus atau lahir mati.

Kel SSP : hidrosefalus / keterbelakangan mental.

Kel ringan : kel mata, hepatosplenomegali.

Other clinical manifestations of


congenital toxoplasmosis
Abnormal spinal fluid
Hepatomegaly
Anemia
Growth retardation
Jaundice
Learning disabilities
Thrombocytopenia

Fever
Lymphadenopathy
Visual impairment
Mental retardation
Microcephaly
Deafness

Almost all newborn babies do not show any symptoms at birth, but
80% would show learning and visual incapability
within two or three decades of their life

2014

Toksoplasmosis pada hospes yang imunodefisien :

Timbul sebagai reaktivasi suatu infeksi laten pada orang yang


sedang diterapi imunosupresif dalam waktu lama.

Gejala : ringan sampai berat : ensefalitis nekrotik, miokarditis


dan pneumonitis.

Ocular toxoplasmosis : Chorioretinitis

Cyst in brain tissue

Diagnosis

Morphologic
tachyzoites

in patients specimens (circulating WBC,


bone marrow, lung, spleen, brain?)

histopathologic

examination

Culture or animal inoculation


Rare, isolation of parasites from blood or other body fluids, by
intraperitoneal inoculation into mice or tissue culture. The mice should be
tested for the presence of Toxoplasma organisms in the peritoneal fluid 6 to
10 days post inoculation; if no organisms are found, serology can be
performed on the animals 4 to 6 weeks post inoculation.

Serologic (mainly)

PCR to detect parasite genetic material by, especially in


detecting congenital infections in utero.
2014

Diagnosis
Prenatal

To determine whether the fetus is infected.

Physicians most often use polymerase chain reaction (PCR)


testing of amniotic fluid to diagnose congenital
toxoplasmosis.

Fetal

ultrasound; cordocentesis for CBC, platelets,

LFTs
Infant

Full evaluation: physical exam, platelets, LFTs, CSF evaluation (PCR), eye exam,
neuroimaging (head sono/ CT/MRI)
2014

Tes serologi :

Tes warna Sabin dan Feldman (Sabin and


Feldman dye-test) : parasit terlihat tetap
jernih bila diberi biru metilen.

Tes zat anti-fluoresens : titer tinggi untuk


antibodi IgM infeksi akut (IgM
terdeteksi lebih dini daripada IgG dalam
darah penderita).

Tes hemaglutinasi tidak langsung : sangat


sensitif, banyak dipakai untuk survei
antibodi.

Pengobatan :

Sulit, karena strain parasit berbeda


dalam virulensi.
Indikasi lihat tabel.
Tiga macam pengobatan :
1.

Kombinasi pirimetamin dan sulfadiazin


atau sulfonamid lain (dianjurkan karena
bereaksi sinergis) :
Pirimetamin

: 0,5mg/kg/hari : dlm 2
dosis/12 jam.

Sulfadiazin

: 75 mg/kg/hari : 4 dosis yg
sama/6 jam.

Pengobatan

: selama 3-6 minggu.

1.

Spiramisin :
Per

oral : dosis 2g/hari tunggal atau


dibagi dua / 12 jam.

Penyakit

hari.

Anak

berat : dinaikkan 3-4 gram /

: 50mg/kg/hari ; selama 6
minggu.

Pengobatan :
3.

Spiramisin dan sulfadiazin atau


sulfonamid lain.

4.

Pengobatan lain :
Pemberian

kortikosteroid
mencegah hipersensitivitas.

Bahaya

kista memperbanyak diri


sistemik.

Indikasi pengobatan toksoplasmosis :


Bentuk klinik

Sifat

Kasus tanpa
gejala

a)

Serologis (+), titer tdk


me.

a)

b)

Serologis (+), titer me.

b)

Stabil atau me dan


penderita siap mendpt
th/ imunosupresif
jangka panjang.
Stabil atau titer meningkat.
c)

Kasus dengan
gejala
Bayi lahir dengan
titer ibunya

a)

b)

Titer turun cepat dan


antibodi IgM serum
negatif.
Titer tetap stabil atau
me dan antibodi IgM
serum (+).

Pengobatan

c)

Tidak ada indikasi


pengobatan.
Ada indikasi
pengobatan.
Ada indikasi
pengobatan.

Ada indikasi pengobatan.


a)
b)

Tidak ada indikasi


pengobatan.
Ada indikasi
pengobatan.

Prevention

Carefully wash all fruits and vegetables avoid ingestion


of and contact with cysts or sporulated oocysts

Fully cook all meats (especially beef, lamb, game)

Wear gloves when handling soil (i.e. gardening)

Pet cat care

Patients at risk should not change cat litter Pregnant patients

Wear gloves when changing cat litter and wash hands

Change litter daily (before infectious)

Keep cat inside

Use only commercial or cooked cat food


2014

Post Test
Skenario kasus 1 :
Seorang wanita berusia 28 tahun datang ke praktek dokter
dengan keluhan keputihan sejak 2 bulan yang lalu.
Keputihan berwarna seperti susu, tetapi tidak berbau. Pada
celana dalam tampak warna kekuningan. Kadang-kadang
pasien merasa kemaluannya agak gatal dan juga gatal di
daerah selangkangan. Tidak ada rasa sakit atau rasa panas.
Sebelumnya tidak pernah seperti ini.
Pertanyaan :
1.Normal
2.Kalau

kah keputihan tersebut?

tidak normal apa kira-kira penyebabnya? Jelaskan


alasannya.

Post test
Skenario 2
Seorang wanita berusia 40 tahun datang ke puskesmas
karena mengeluh ada keputihan sejak 1 bulan yang lalu.
Keputihan berwarna putih keabuan, encer, jumlah banyak,
dan barbau amis, tidak berbuih. Keputihan muncul setiap
hari selama satu minggu dan keluar banyak setelah pasien
berhubungan dengan suaminya. Selama keputihannya
muncul pasien belum minum obat apapun atau berobat
untuk memperingan keluhannya. Selain keputihan, pasien
juga mengeluh gatal dan agak panas pada kemaluannya.
Pertanyaan :
1.Apa

penyebab keputihan tersebut? Jelaskan alasannya

2.Jelaskan

pemeriksaan apa saja yang diperlukan untuk


menegakkan diagnosis pada kasus tersebut?

Skenario 3

Seorang wanita berusia 25 tahun datang ke dokter


umum dengan keluhan sering keguguran. Dia sudah 5
tahun menikah dan pernah 4 kali hamil, ke-4 nya selalu
mengalami keguguran. Wanita tersebut ingin sekali
punya anak. Wanita ini memiliki kebiasaan memelihara
kucing dan selalu bermain dengan kucing. Kucing yang
dipelihara adalah kucing angora.

Pertanyaan :
1. Apa saja yang mungkin menyebabkan abortus pada
wanita itu? Jelaskan
2. Usulkan pemeriksaan penunjang yang dapat
membantu menegakkan diagnosa

Anda mungkin juga menyukai