DISUSUN OLEH
TAHUN 2017
A. JUDUL JURNAL
PENGARUH PRA-PERLAKUAN MADU TERHADAP
FARMAKOKINETIKA ELIMINASI RIFAMPISIN PADA TIKUS WISTAR
JANTAN
B. NAMA PENELITI : Pradana at all.
C. PENERBIT :
D. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pengaruh pra-perlakuan madu terhadap
farmakokinetika eliminasi rifampisin pada tikus wistar jantan.
E. METEDOLOGI
1. Alat dan bahan yang digunakan
a) Alat
kaca arloji vortex type 16700
gelas beker mixer
gelas ukur seperangkat alat
labu ukur spekrofotometer
erlenmeyer Shimadzu UV-Vis
batang pengaduk 1800
timbangan HPLC Water
elektrik e2695
stopwatch, detektor UV 2487
spatula pada 244,6 nm
pipet volume kolom Sunfire
pipet ukur C18 (5 m) 4,6 x
mikropipet 150 mm
puit injeksi 1-5 Ml injektor SM7
flacon perangkat lunak
jarum oral Empower (versi
ependorf 2.0, Waters
sentrifuge Hanil Corporation).
MF 80
b) Bahan
rifampisin serbuk asetonitril
madu kelengkeng metanol
kalium asam askorbat
dihidrogen fosfat heparin sodium
asam ortofosfat aquabidestilata.
c) Hewan uji
Hewan uji dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus)
jantan galur Wistar.
2. Cara kerja
a) sentrifuge 5 menit dengan kecepatan 10.000 rpm.
b) Analisis kadar rifampisin dalam darah dilakukan dengan menggunakan
HPLC metode fase terbalik (fase gerak bersifat polar dan fase diam
bersifat non polar)
c) menggunakan kolom ODS C18. Sebanyak 200 l plasma dipipet ke
flacon
d) kemudian tambahkan 400 l asetonitril, vortex selama 1 menit dan
disentrifuse selama 30 menit dengan kecepatan 4.000 rpm. Darah
diambil beningannya dan dimasukkan kedalam vial injektor
e) lalu diinjeksikan ke HPLC sebanyak 20 l secara auto injeksi. Fase
gerak yang digunakan adalah 0,05 M buffer fosfat (Ph 2,6) : asetonitril
Uji pendahuluan
G. KESIMPULAN
Hasil penelitian pengaruh praperlakuan madu dosis 7,65 Ml/kgBB tikus terhadap
farmakokinetika rifampisin dosis 50 mg/kgBB tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap parameter fase eliminasi rifampisin.
DAPTAR PUSTAKA