Anda di halaman 1dari 8

Laporan KegiatanKepaniteraanKlinik Senior

Di PuskesmasSimpang Limun
8 April – 27 April 2019

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Kesehatanadalahkeadaansejahteradaribadan, jiwa, dansosial yang
memungkinkansetiap orang
hidupproduktifsecarasosialdanekonomis.Pemeliharaankesehatanadalahupayapena
ggulangandanpencegahangangguankesehatan yang memerlukanpemeriksaan,
pengobatandan/atauperawatantermasukkehamilandanpersalinan.Untukmencapaise
hatdiperlukan pula saranadanprasaranauntukmencapaihaltersebut,
makapihakpemerintahmembangunsuatulembaga yang
didirikanuntukmenekanangkakesakitandanangkakematian. Salah
satunyayaitudidirikannnyapuskesmas.
Puskesmasmerupakaninstitusidimanafungsiutamanyaadalahmemberikanpe
layananpadapasiensebaik – baiknyaitusecarapreventif, kuratif,
danrehabilitatif.Makadenganitupuskesmasmerupakanperan yang paling
strategisdalamupayamempercepatpeningkatanderajatkesehatanmasyarakat
Indonesia.PusatKesehatanMasyarakat yang
lebihdikenaldengansebutanpuskesmasmerupakan Unit PelaksanaTeknisDinas,
yakni unit organisasi di lingkunganDinasKesehatanKabupaten/ Kota yang
melaksanakantugasteknisoperasionaldanbertanggungjawabmenyelenggarakanpem
bangunankesehatan di satuwilayahkecamatan.
Setiapkegiatandalamupayauntukmemeliharadanmeningkatkanderajatkeseh
atanmasyarakat yang setinggi-
tingginyadilaksanakanolehpuskesmasdanjaringannya.Selainitupuskesmasdanjarin
gannyasecaralangsungjuga,
bertanggungjawabdalammeningkatkankemandirianmasyarakatuntukhidupsehatdal
amlingkungan yang
sehatmelaluipendekatanazaspertanggungjawabanwilayahazasperansertamasyaraka
t, azasketerpaduanlintas program danlintassektorsertaazasrujukan.

1| Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara


Laporan KegiatanKepaniteraanKlinik Senior
Di PuskesmasSimpang Limun
8 April – 27 April 2019

Pembangunan kesehatanmerupakanbagian integral


danterpentingdaripembangunannasional.Tujuandiselenggarakannyapembangunan
kesehatanadalahmeningkatkankesadaran,
kemauandankemampuanhidupsehatbagisetiap orang agar
terwujudderajatkesehatanmasyarakat yang
optimal.Keberhasilanpembangunankesehatanberperanpentingdalammeningkatkan
mutudandayasaingsumberdayamanusia Indonesia.
Untukmencapaitujuanpembangunankesehatantersebutdiselenggarakanberb
agaiupayakesehatansecaramenyeluruh,
berjenjangdanterpadu.Puskesmasadalahpenanggungjawabpenyelenggaraupayakes
ehatanuntukjenjangtingkatpertama.Sejak di
perkenalkannyakonseppuskesmaspadatahun 1968,
berbagaihasiltelahbanyakdicapai.Angkakematianibudanbayitelahberhasil di
turunkandansementaraituumurharapanhidup rata – rata bangsa Indonesia
telahmeningkatsecarabermakna.Jikapadatahun 1995
angkakematianibudanangkakematianbayimasing – masingadalah 373/100.000
kelahiranhidup (SKRT 1995) serta 60/1000 kelahiranhidup (Susenas 1995),
makapadatahun 1997 angkakematianibumenurun 334/100.000 kelahiranhidup
(SKDI 1997), sedangkanangkakematianbayipadatahun 2001 turunmenjadi
51/1000 kelahiranhidup (Susenas 2001). Sementaraituumurharapanhidup rata –
rata meningkatdari 45 tahunpada 1970 menjadi 65 tahunpada 2000.
Padasaatinipuskesmastelahdidirikan di hampirseluruhpelosoktanah
air.Untukmenjangkauseluruhwilayahkerjanya, Puskesmas di
perkuatdenganPuskesmasPembantusertaPuskesmasKeliling, kecualiuntukdaerah
yang jauhdarisaranapelayananrujukan.Puskesmas di
lengkapidenganfasilitasrawatinap.Tercatattahun 2002 jumlahpuskesmas di seluruh
Indonesia adalah 7.227 unit, PuskesmasPembantu 21.587 unit, PuskesmasKeliling
5.084 unit (Perahu 716 unit, Ambulance 1.302 unit). Sedangkanpuskesmas yang
telah di lengkapidenganfasilitasrawatinaptercatatsebanyak 1.818 unit,
sisanyasebanyak 5.459 unit tidak di lengkapidenganfasilitasrawatinap.

2| Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara


Laporan KegiatanKepaniteraanKlinik Senior
Di PuskesmasSimpang Limun
8 April – 27 April 2019

Sekalipunberbagaihasiltelahbanyakdicapai,
namundalampelaksanaannyapuskesmasmasihmenghadapiberbagaimasalah, antara
lain:
1. Visi, misidanfungsipuskesmasbelumdirumuskansecarajelas,
sehinggapelaksanaan program puskesmasdanketerkaitannyadengan
program pembangunankesehatansecarakeseluruhanbelum optimal.
2. Bebankerjapuskesmasberbagai Unit
PelaksanaTeknisDinasKesehatanKabupaten/ Kota terlaluberat. Pertama,
karenarujukankesehatankedandariDinasKesehatanKabupaten/ Kota yang
sebenarnyabertanggungjawabpenuhterhadapkeberhasilanpembangunankes
ehatansecaramenyeluruh di wilayahkabupaten/
kotalebihbanyakmelaksanakantugas-tugasadministratif.
3. Sistemmanajemenpuskesmasyakniperencanaan (P1) yang di
selenggarakanmelaluipuskesmasperencanaanmikro (micro planning) yang
kemudianmenjadiperencanaantingkatpuskesmas, penggerakanpelaksanaan
(P2) yang di selenggarakanmelaluimekanismeLokakarya Mini (mini
workshop) sertapengawasan, pengendaliandanpenilaian (P3) yang di
selenggarakanmelaluimekanismeStratifikasiPuskesmas yang
kemudianmenjadiPenilaianKinerjaPuskesmas,
denganberlakunyaprinsipotonomiperlu di sesuaikan.
4. Pengelolaankegiatanpuskesmas, meskipuntelah di
tetapkanmerupakanaparatdaerahtetapimasihterlalubersifatsentralistrik.
Puskesmasdandaerahtidakmemilikikeleluasaanmenetapkankebijakan
program yang sesuaidengankebutuhanmasyarakatsetempat, yang tentusaja
di nilaitidaksesuailagidengan era desentralisasi.
5. Kegiatan yang
dilaksanakanpuskesmaskurangberorientasipadamasalahdankebutuhankeseh
atanmasyarakatsetempat. Selamainisetiappuskesmasdimana pun
beradamenyelenggarakanupayakesehatan yang sama.
6. Keterlibatanmasyarakat yang
merupakanandalanpenyelenggaraanpelayanankesehatantingkatpertamabelu

3| Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara


Laporan KegiatanKepaniteraanKlinik Senior
Di PuskesmasSimpang Limun
8 April – 27 April 2019

m di kembangakansecara optimal.
Sampaisaatinipuskesmaskurangberhasilmenumbuhkaninisiatifdan rasa
memilikisertabelummampumendorongkonstribusisumberdayadarimasyara
katdalampenyelenggaranupayapuskesmas.
7.
Sistempembiayaanpuskesmasbelummengantipasiarahperkembanganmasad
epan,yaknisistempembiayaanpra-
upayauntukpelayanankesehatanperorangan.
Menyadarikeberhasilanpuskesmasadalahpentingdalamrangkamewujudkanvisip
embangunankesehatan di Indonesia yakni Indonesia Sehat 2015-2019,
makaberbagaimasalahdanataukekuranganpuskesmas di atasperlusegera di atasi. Di
susunnyakonsepdasarpuskesmasini yang merupakanbagiandarireformasikesehatan
(health reform), adalahdalamrangkamengatasiberbagaimasalah di atas.

1.2 Tujuan Kegiatan


1.2.1 TujuanUmum
Setelah melakukan kepanitraan klinik senior di Puskesmas selama 4
minggu seluruh mahasiswa koas Fakultas Kedokteran UMSU mampu
melaksanakan pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan di
Puskesmas.

1.2.2 TujuanKhusus
Setelahmahasiswamenyelesaikankepanitraanklinik senior di puskesmas di
harapkankepadamahasiswakoasFakultasKedokteranUMSU akan:
1. Terampilberkomunikasidenganpasiendantimkesehatanlainnyasecaraefe
ktifdalampelayanankesehatan di puskesmas
2. Mampumengidentifikasifungsidanperandokter di puskesmas
3. Berpartisipasidalamkegiatankesehatansecarindividu,
keluargaataukelompokdanmasyarakat di wilayahbinaanpuskesmas
4. Mampumelakukanpencatatandanpelaopran
5. Mengetahuipenerapantugaspokokpuskesmas

4| Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara


Laporan KegiatanKepaniteraanKlinik Senior
Di PuskesmasSimpang Limun
8 April – 27 April 2019

Mampu mempertimbangkan pengaruh geografis, sosial, budaya,


agama, dan norma terhadap peran dan pelayanan dokter di puskesmas.

1.3 ProsedurKerja
Ruang Tunggu
a. Ruang tunggu duduk diupayakan agar cukup nyaman dan ventilasi udara
b. Tempat duduk disediakan cukup sesuai rata– rata kunjungan pasien per
hari
c. Ada papan informasi di utamakan untuk pasien lanjut usia, ibu hamil dan
ibu yang membawa bayi.
d. Ruangan selalu dalam keadaan bersih
e. Di sediakan tempat sampah yang memadai
f. WC yang bersih dan jauh tempatnya dari ruang tunggu
g. Pada dinding ruang tunggu disediakan informasi/ gambar penyuluhan
kesehatan
h. Pasien dipanggil dan diperiksa sesuai dengan nomor urut pendaftaran,
apabila ada yang sakit keras didahulukan
i. Bagi puskesmas dengan kunjungan 100% akan lebih per harinya bisa di
sediakan pengeras suara untuk memanggil pasiennya sebaliknya ruang
tunggu untuk perawatan preventif, promotif terpisah dari ruang tunggu
untuk pelayanan pengobatan.

Ruang Kartu / pendaftaran pasien


a. Pasien akan melewati halaman Puskesmas yang bersih dan indah.
b. Pada pintu masuk pasien akan membaca papan informasi “LOKET
PENDAFTARAN” dengan tanda panah menuju ke ruangan loket
pendaftaran.
c. Pada loket pendaftaran pasien akan melihat hari dan jam berapa
Puskesmas serta ruang pendaftaran dan pemeriksaan.
d. Pasien akan melihat jadwal pelayanan ibu hamil, untuk pelayanan bayi dan
anak balita dan hari imunisasi bayi.

5| Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara


Laporan KegiatanKepaniteraanKlinik Senior
Di PuskesmasSimpang Limun
8 April – 27 April 2019

e. Pasien akan melihat juga di tiap ruangan periksa ada papan tulis: Ruang
periksa, ruang suntik, loket, Apotik, Ruang periksa gigi, Laboratorium dan
Ruang tunggu.

Loket Pendaftaran
a. Petugas Loket menyambut pasien dengan senyum dan menyapa pasien
dengan “SELAMAT PAGI, ADA YANG BISA SAYA BANTU”.
b. Untuk pasien baru petugas akan menanyakan tujuan pasien, kemudian di
cari blanko status yang kosong untuk isi nama, alamat pasien, umur dan
jemis kelamin. Bila pasien seorang ibu dicatat juga nama orang tuanya.
c. Untuk pasien lama dicarikan kartu statusnya dan diberikan kepada pasien
dengan ramah. Kalau pasien tidak membawa kartu nomor pendaftaran
maka ditanyakan kapan terakhir datang ke puskesmas, dicari pada buku
registrasi umum pada tanggal yang disebutkan dicari nama pasien tersebut
dan dicari nomor kartunya.
d. Pasien diberi nomorantrian sesuai dengankebijakanPuskesmas.
e. Pasien diberi informasi kemana harus pergi dan diberi petunjuk supaya
duduk di ruang tunggu pasien dan pasien dipersilahkan menunggu
panggilan.
f. Kartu status pasien dikirim petugas ke ruang periksa sesuai tujuan pasien.

Ruang Periksa
a. Pasien dilayani dengan ramah dan penuh perhatian .
b. Pasien selalu diberi kesempatan untuk bertanya.
c. Selanjutnya pemeriksaan sesuai dengan standart teknis.
d. Bila perlu periksa Lab dan pasien diberi tahu untuk menunggu panggilan
di ruang tunggu Lab.
e. Bila pemeriksaan Lab bisa dilakukan langsung, maka pasien akan diberi
tahukan apa yang akan diperiksa, apakah darahnya, apakah urinnya dan

6| Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara


Laporan KegiatanKepaniteraanKlinik Senior
Di PuskesmasSimpang Limun
8 April – 27 April 2019

diberi tahu kembali ke ruang periksa setelah mendapatkan hasil


pemeriksaan Lab.
f. Bila pemeriksaan Lab dilakukan keesokkan harinya atau dirujuk ke Lab
yang lebih besar, maka pasien akan diberi tahu persiapan–persiapan yang
diperlukan misalnya puasa, bila perlu membawa tinja, atau khusus untuk
periksa kehamilan diambil air seni pada saat bangun tidur dan sebagainya.
Ruang suntik / P3K
A. Bersihkan / Sterilkan alat – alat di kamar suntik :
1. Lakukan penilaian luka:
a. Luka tidak perlu dijahit
- Luka dibersihkan dan diberikan betadine
- Luka ditutup dengan perban
- Diberikan penyuntikan tetanus toxoid. Berikan penyuluhan kepada
pasien.
b. Luka perlu dijahit
- Bius luka yang perlu dijahit
- Bersihkan luka
- Lakukan penjahitan
- Berikan betadine dan verban
- Berikan penyuluhan kepada pasien
B. Penyuluhan Penyuntikan kepada pasien
- Lakukan penyuntikan sesuai dengan resep
- Memakai spuit ban (dyposible syringe)
- Penyuluhan kepada pasien bahwa :
Suntikan diberikan bila perlu, sesuai dengan indikasi.
Cepatnya penyembuhan bukan berarti harus disuntik.

Apotek
a. Pasiensampai di LoketApotek:

7| Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara


Laporan KegiatanKepaniteraanKlinik Senior
Di PuskesmasSimpang Limun
8 April – 27 April 2019

b. Pasien dipanggil oleh petugas apotek untuk menerima obat sesuai resep
yang diberikan dokter atau petugas yang selaku memberi pelayanan.
c. Pasien diterima petugas apotek dengan ramah dan penuh perhatian.
d. Petugas apotek membawa resep dan mencari obat sesuai dengan resep.
Bila tulisan resep sukar dibaca ditanyakan kepada yang menuliskan resep.
e. Obat dimasukkan ke dalam kemasan dipilih sesuai dengan bentuk obat.
f. Kemasan obat diberi nama pasien, dosis dan cara pemakaian obat. Bila
obat luar ditulis “obat luar untuk tidak dimakan” bila perlu.
g. Berikan obat sesuai resep kepada pasien dan diberikan penjelasan cara
meminum obat sesuai pemakaian.

8| Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai