Patogenesis Mikroorganisme dapat mencapai traktus urinarius melalui hematogen atau saluran
limfa, namun sebagian berasal besar dari uretra yang naik keatas, khususnya E. coli dan
golongan Enterobacter lainnya, terutama pada wanita karena uretra yang lebih pendek.
Infeksi yang dijalarkan melalui hematogen terbatas pada beberapa mikroorganisme tertentu
seperti: Staphylococcus aureus, Candida sp., Salmonella sp., dan Mycobacterium tuberculosis
yang menjadi penyebab infeksi primer di tempat lain.
Candida albican sering menyebabkan infeksi saluran kencing melalui penyebaran hematogen,
walaupun jarang bisa juga melalui penyebaran infeksi pada pemakaian kateter atau setelah
pemakaian antibiotik.1,2,3,4
Diagnosis
Gejala dan tanda: Demam - Takikardi - Nyeri ketok kostovertebra - Nyeri perut terutama daerah
suprapubik - Hematom skrotal, hidrokel, - Keluar cairan dari ujung penis - Nyeri prostat -
Pembesaran kelenjar getah bening inguinal
Pemeriksaan Laboratorium: urinalisis, pengecatan gram, dan kultur urin. Mendukung ke ISK bila
di dapatkan 2-5 atau lebih sel darah putih di dalam urin rutin atau 15 bakteri setiap lapang
pandang dari pemeriksaan urin sedimen yang sudah disentrifugasi.
Menurut guideline IDSA, disebut Asymptomatic Bacteriuria (ABU) bila pada pasien tanpa gejala
dari pemeriksaan urin porsi tengah (a mid stream sample of urine = MSU) menunjukkan
pertumbuhan bakteri >105 cfu/ml dalam dua sampel untuk wanita dan satu sampel untuk pria.
Pemeriksaan nitrit urin yang positif, sensitivitasnya rendah tapi spesifitas tinggi untuk ISK.
Jarang didapatkan false negative.
Penanganan ISK pasien rawat inap:
Antibiotik terapi intravena:
• Sefalosporin generasi ketiga: seftriakson, seftazidim
• Fluorokuinolon: siprofloksasin, levofloksasin, ofloksasin, norfloksasin)
• Aminoglikosida: gentamisin, tobramisin (hati-hati otot oksisitas)
• Antibiotik lain: trimetoprim, trimetoprim-sulfametoksazol, ampisillin, amoksisillin, ertapenem,
eritromisin, vancomisin, doksisikline, aztreonam, nitrofurantoin, rifampisin
Antibiotik ISK tanpa komplikasi
Fosfomisin 3g single dose 1 hari
Nitrofurantoin 100 mg 2 x sehari 5 hari
Pivmecillinam 400 mg 3 x sehari 3 hari
Alternatif: Ciprofloxacin 250 mg 2 x sehari 3 hari
Levofloxacin 250 mg 4 x sehari 3 hari
Ofloxacin 200 mg 2 x sehari 3 hari
Cefalosporin (cefadroxil) 500 mg 2 x sehari 3 hari