Anda di halaman 1dari 40

Asal FK FK UNDIP Semarang

Kategori soal Tropik-Infeksi


Lingkup Bahasan Dalam Standar HIV-AIDS
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pasienwanita 30 tahun, bekerja sebagai pelayan rumah makan,memiliki keluhan sesak
nafas yang semakin memberat selama 2 minggu, batuk kering, demam, dan penurunan berat
badan. Pasien memiliki suami yang pernah menjadi pengguna narkoba suntik. Pasien
menyangkal pernah menggunakan narkoba suntik dan berkata bahwa suaminya sudah ‘bersih’
sejak satu tahun lalu. Pasien tidak tahu status HIV suaminya. Pasien tidak merokok, tidak
minum minuman keras, dan tidak pernah melakukan seks berganti-ganti pasangan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan: Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 28 x/menit,
suhu 38,5 0C. Didapatkan oral trush; pada pemeriksaa leher teraba kelenjar getah bening, tidak
nyeri di daerah servikal posterior, pada jantung heart rate reguler dengan bising sistolik grade
1/6 di daerah apex. Pada paru didapatkan ronki terutama di daerah basal kiri paru. Teraba
hepar 4 cm di bawah arcus costae kanan, dan teraba lien schuffner 1. Pada ekstremitas tidak
didapatkan clubbing atau edema.
Hasil laboratorium menunjukkan leukosit 3200/mmk, dengan 80% limfosit; Hb 9,8 g%;
trombosit 110000/mmk; SGOT 100 U/L; SGPT 89 U/L; tes HIV reaktif; CD4 55 sel/mmk.
Rontgen paru menunjukkan infiltrat nodular difus.
Berikut di bawah ini, manakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Infeksi Pneumocystis diseminata
B. Infeksi Histoplasma diseminata
C. Limfoma
D. Mycobacterium tuberculosis diseminata
E. Koksidioidomikosis diseminata
Referensi Nasronudin.Infeksi Jamur. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, Edisi VI.
2014; hal 711-720

Asal FK FK UNDIP Semarang


Kategori soal Tropik-Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Susunan Saraf Pusat
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang mahasiswa 19 tahun, dibawa ke unit gawat darurat oleh teman-temannya dari asrama
mereka karena penurunan kesadaran. Mereka berkata bahwa banyak di antara teman-teman di
asrama yang sakit saluran nafas atas. Pasien tidak minum alkohol ataupun obat-obatan. Pada
pemeriksaan fisik tampak kesadaran menurun, demam dan kaku kuduk. Hasil pemeriksaan
cairan serebrospinal didapatkan leukosit 1800 sel/uL, dengan 98% neutrofil, kadar glukosa 35
mg/dl, dan protein 100 mg/dl.
Manakah di bawah ini regimen antibiotik yang tepat sebagai terapi inisial?
A. Ampisilin + Vancomisin
B. Ampisilin + Gentamisin
C. Cefazolin + Doksisiklin
D. Cefotaxim + Doksisiklin
E. Cefotaksim + Vankomisin
Referensi Karen L. Roos, Kenneth L. Tyler.
Meningitis, Encephalitis, Brain Abscess,
and Empyema. Harrison’s Principles of
Internal Medicine 19th Edition. Hal 883 –
906

Asal FK FK UNDIP Semarang


Kategori soal Tropik-Infeksi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Identifikasi Etiologi
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang pria penderita diabetes berusia 53 tahun, menjalani operasi hernia 4 hari yang lalu dan
mendapat antibiotik cefazolin pra operasi. Saat ini pasien demam, hipotensi, dan takikardia.
Pada pemeriksaan regio abdomen, pada luka bekas sayatan operasi dirasakan nyeri dan tampak
eritematosa dengan drainase serosanguinus.
Kelompok yang bakteri yang menjadi target terapi adalah :
A. Kokus gram positif
B. Kokus gram-positifdan basil gram-positif
C. Kokus gram-positif, serta basil gram-positif dan gram-negatif
D. Basil gram-negatif
E. Basil gram-positif
Referensi Dennis L. Stevens.Infections of the Skin,
Muscle, and Soft Tissue. Harrison’s
Principles of Internal Medicine 19th
Edition; hal827 - 833

Asal FK FK Universitas Diponegoro Semarang


Kategori Soal Hepatologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Hepatitis A
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penegakan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang wanita 16 tahun datang mengunjungi Anda 1 bulan lalu di tempat praktek dengan
keluhan badan jadi kuning, muntah, lemas, dan tidak ada nafsu makan. Dua anggota keluarga
yang tinggal serumah juga sakit dengan gejala yang sama. Berdasarkan pemeriksaan serologi
virus, didapatkan positif anti-virus hepatitis A (HAV) IgM, maka diagnosis hepatitis A dapat
anda tegakkan. Pasien diobati secara konservatif, dan 1 minggu setelah kunjungan pertama, ia
tampaknya telah ada pemulihan kondisi pada pasien. Dia kembali ke klinik Anda hari ini dan
mengeluh gejala yang sama dirasakan 1 bulan yang lalu yaitubadan jadi kuning, tes
laboratorium didapatkan transaminase tinggi. Manakah dari pernyataan berikut yang
memberikan penjelasan terbaik dari apa yang telah terjadi pada pasien ini?
a. Koinfeksi dengan hepatitis C
b. Pengobatan yang tidak tepat dari infeksi awal
c. Diagnosis awal salah; pasien ini kemungkinan memiliki hepatitis B
d. Reinfeksi dengan hepatitis A
e. Relapse hepatitis A

Referensi Harrison’s Principles of internal medicine


17th Edition,Bab 298 hal 1932

Asal FK FK Universitas Diponegoro Semarang


Kategori Soal Gastroenterologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Kelainan esofagus
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penegakan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang pria 47 tahun datang ke unit gawat darurat dengan keluhan nyeri dada yang
dirasakan setelah menelan sepotong daging-steak di restoran. Dia melaporkan keluhan ini
sudah sering dirasakan sejak 3 tahun terakhir ini, tetapi kali ini lebih parah.Pasien tidak
merasakan mulas,tidak merasakan panas di belakang dada.Pasien masih mampu menelan
cairan tanpa kesulitan dan tidak punya berat badan yang berlebih. Manakah dari pernyataan
berikut yang menunjukkan diagnosis pasien tersebut ?
a. Achalasia
b. Adenocarcinoma esophagus
c. Esophageal diverticula
d. Plummer-Vinson syndrome
e. Schatzki’s ring

Referensi Harrison’s Principles of internal medicine


17th Edition,Bab 286 hal 1847

Asal FK FK Universitas Diponegoro Semarang


Kategori Soal Gastroenterologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Inflamatory Bowel Disease
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penegakan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Pasien 33 tahun datang ke tempat praktek saudara dengan telah didiagnosis penyakit Crohn
(CD). Pasien memiliki riwayat respon pengobatan penyakit yang mengecewakan dalam
penggunaan glukokortikoid dan agen 5-ASA. Berdasarkan informasi dari rekannya pasien
tertarik untuk menggunakan agen steroid-sparing. Pasien tidak memiliki kelainan enzim hati
atau penyakit ginjal. Anda meresepkan sekali seminggu suntikan metotreksat. Selain
pemantauan hati fungsi dan hitung darah lengkap. Apa komplikasi lainnya terapi
methotrexate yang bisa timbul yang akan disampaikan kepada pasien ?

a. Disseminated histoplasmosis
b. Lymphoma
c. Pancreatitis
d. Pneumonitis
e. Primary sclerosing cholangitis
Referensi Harrison’s Principles of internal medicine
17th Edition,Bab 289 hal 1886

Asal FK FK UNDIP

Katagori soal Alergi Imunologi

Lingkup bahasan dalam standar Reaksi Alergi


kompetensi

Jenis soal/jenis pertanyanan Penatalaksanaan

Tingkat kompetensi 4A

Soal

Seorang pria berusia 19 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas berbunyai secara
tiba- tiba sejak 1 jam yang lalu dan disertai dengan timbul bentol- bentol pada seluruh tubuh
dan bibir dan mata bengkak. Penderita sebelumnya baru selesai makan siang, kemudian
merasa pusing dan mual. Penderita biasa minum obat antihistamin bila ia mengalami hal ini,
tapi keluhan bertambah berat. Sejak kecil penderita mempunyai riwayat alergi makan udang.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/palpasi, nadi 120x/menit isi
kurang,pernafasan 30x/menit, akral dingin, mengi pada seluruh lapangan paru dan
angioedema. Penatalaksanaan yang tepat pasien ini adalah:

A. Dexametason 5 mg IV, dilanjutkan dengan adrenalin 0,3 cc SC


B. Adrenalin 0,3 cc IM
C. Dexametason 5m IV, dilanjutkan dengan adrenalin 0,3 ccIM
D. Dexametason 5 mg IV, dilanjutkan dengan pemberian adrenalin 0,3 cc IV
E. Dexametason 5 mg IV, dilanjutkan dengan pemberian difenhidramin 1 ampul IV
Referensi Iris Rengganis, Evy Yunihastuti. Alergi Makanan.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam, Jilid I,
tahun 2014, Hal 508-512
Asal FK UNDIP

Kategori Soal Alergi immunologi

Lingkup Bahasan Dalam Standard Pemeriksaan prick test


Kompetensi

Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan pemeriksaan penunjang

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang laki- laki berusia 30 tahun, datang ke poliklinik spesialis penyakit dalam dengan
keluhan sering pilek-pilek, dan gatal-gatal bila makan di tempat kerja, dari pemeriksaan awal,
pasien direncanakan akan menjalani prick test. Persiapan yang harus dilakukan pasien ini
adalah ,
A. antihistamin generasi pertama harus dihindari minimal 24 jam sebelum tes
B. Obat antidepresan trisiklik harus dihindari minimal 72 jam sebelum tes
C. Pemakaian kortikosteroid sistemik jangka singkat dosis rendah (< 20 mg prednison)
dihentikan 3 hari,
D. antihistamin generasi kedua harus dihentikan minimal dua minggu sebelumnya
E. kortikosteroid topikal cukup dihentikan 3 hari menjelang tes

Referensi Azhar Tanjung, EvY Yunihastuti, 2014. Prosedur


Diagnostik Penyakit Alergi. Buku ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid I : hal 473-477

Asal FK FK UNDIP

Katagori soal Alergi Imunologi


Lingkup bahasan dalam standar Alergi obat
kompetensi

Jenis soal/jenis pertanyanan Patogenesis

Tingkat kompetensi 4A

Soal

Seorang wanita 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas berbunyi secara tiba-
tiba sejak setengah jam yang lalu. Pasien tampak lemah, muka serta bibirnya
bengkak.Menurut keluarganya sejak 3 hari yang lalu pasien mengeluh batuk dan pilek, dan
baru saja meminum 1 macam obat dari dokter umumnya.Riwayat alergi obat sebelumnya
disangkal.Pada pemeriksaan fisik pasien kompos mentis, tekanan darah 70/palpasi, nadi 120
kali permenit isi kurang, pernafasan 30 kali per menit.Mengi didapatkan di seluruh lapangan
paru. Menurut Coombs & Gell, patofisiologi penyakit di atas melibatkan reaksi
hipersensivitas tipe :

A. Tipe 1
B. Tipe 2
C. Tipe 3
D. Tipe 4
E. Idiopatik
Referensi Samsuridjal D, Heru S, Dina M, Nanang S.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
Keenam, Jilid I, tahun 2014, Hal 513-517

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Kardiologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar CAD


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis dan Intervensi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Seorang laki-laki 42 tahun, dikonsulkan ke Poli penyakit dalam dengan keterangan riwayat
DM diketahui sejak 5 tahun disertai penyakit jantung koroner dan dislipidemia. Selama 3
tahun terakhir mendapat pengobatan: managemen nutrisi, olah raga, dan obat glibenklamid
2x5 mg, metformin 3x500 mg, acarbose 3x50 mg. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan gula darah puasa 145 mg/dl, dan 2 jam PP 268 mg/dl dan kadar A1c
9.1%.Berapa sasaran terapi kadar LDL dan TG pada Pasien ini?
A. LDL < 70 mg/dL dan TG < 150 mg/dL
B. LDL < 100 mg/dL dan TG < 150 mg/dL
C. LDL < 130 mg/dL dan TG < 200 mg/dL
D. LDL < 130 mg/dL dan TG < 150 mg/dL
E. LDL < 150 mg/dL dan TG < 200 mg/dL
Referensi Idrus Alwi. Infark Miokard Akut dengan Elevasi S – T. Dalam :
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi V. Aru W Sudoyo,
Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, editors. Interna Publishing..
Jakarta. Cetakan Pertama Nopember 2009. Hal :1741 – 1756.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Kardiologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Infark Miokard Akut


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis dan Intervensi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Infark miokard akut inferior berpotensi memberikan komplikasi yang sering yaitu :

A. Tromboemboli
B. Gagal jantung kongestif
C. Total A-V block
D. Syok kardiogenik
E. Ruptura septum
Referensi Idrus Alwi. Infark Miokard Akut dengan Elevasi S – T. Dalam :
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi V. Aru W Sudoyo,
Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, editors. Interna Publishing..
Jakarta. Cetakan Pertama Nopember 2009. Hal :1741 – 1756.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Kardiologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar CAD


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis dan Intervensi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang pria berumur 52 tahun datang di ruang gawat darurat dengan keluhan nyeri di dada kiri dan
berlangsung selama 10 menit saat naik tangga di kantornya 3 jam yang lalu dan tidak berulang setelah
itu. Nyeri dada seperti ini baru pertama kali dirasakannya. Sejak 2 tahun yang lalu penderita diketahui
mempunyai hipertensi, minum obat teratur dengan tekanan darah rata-rata 130/80 mmHg. Penderita
juga mempunyai penyakit kencing manis yang telah diketahui sejak 1 tahun yang lalu. Pada saat
datang : tekanan darah 135/80 mmHg, nadi 74x/menit dengan irama yang reguler. Pemeriksaan fisik
lainnya tidak menunjukkan kelainan. Pemeriksaan EKG menunjukkan irama sinus, tidka ditemukan
kelainan kecuali inversi gelombang T sebesar 0,5 mm di sandapan II, III dan aVF. Hasil pemeriksaan
laboratorium : CK dan CK-MB masih dalam batas normal, terdeteksi adanya troponin I > 1
ng/mL.Pilih kemungkinan diagnosis yang menurut anda paling tepat :

a. Angina tidak stabil


b. Angina stabil
c. Infark miokardium akut
d. Non-cardiac pain
e. Angina prinzmetal
Referensi Angina pectoris tak stabil / infark miokard akut tanpa elevasi ST. Hanafi b.
Trisnohadi, muhadi. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi V.
Aru W Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, editors. Interna
Publishing. Jakarta. Cetakan Pertama Juli 2014. Hal :1449 – 1455.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Gerontologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Inkontinensia Urin dan Kandung Kemih


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang laki-laki usia 70 tahun datang ke Poliklinik mengeluh kedua sendi lutut dan panggul
terasa sakit bila digerakkan., sehingga kesulitan bila berjalan sejak 1 tahun yang lalu. BAB
normal, tapi BAK sering tercecer pada celana sebelum sampai ke kamar mandi. Pemeriksaan
fisik sbb : Tinggi badan 164 cm, berat badan 70 kg, T = 130/80 mmHg, N = 80x/menit,
respirasi = 18x/menit, suhu 370C. Kepala : dalam batas normal, Jantung / Paru : dalam batas
normal. Abdomen : dalam batas normal, ekstremitas : sendi genue bilateral edema dan nyeri
tekan. Kemungkinan diagnosis yang paling tepat pada penderita ini adalah inkontinensia urin
tipe :

A. Stress
B. Urgensi
C. Overflow
D. Campuran
E. Fungsional

Referensi Setiati, S., Pramantara ID. 2014.


Inkontinensia urin dan kandung kemih
hiperaktif. Buku ajar ilmu penyakit dalam
edisi VI. Jilid III:hal 3771-3781.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Gerontologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Ulkus Dekubitus


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Penatalaksanaan

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang perempuan 68 tahun, masuk rumah sakit dalam keadaan tidak sadar sejak 1 hari yang
lalu. Tiga bulan SMRS, os menderita terjatuh di kamar mandi, dikarenakan tiba-tiba os
mengalami kelemahan tubuh sebelah kiri. Dari hasil rontgen, dikatakan terdapat fraktur pada
os femoralis sinistra, disarankan untuk operasi, tetapi os menolak. Sejak saat itu, os merasa
nyeri bila bergerak sehingga banyak berbaring ditempat tidur. Untuk mandi, buang air besar
dan buang air kecil harus dibantu. Os hanya tinggal dengan keponakannya, anak-anaknya
tidak satu rumah dan jarang mengunjunginya. Sejak meninggalnya suami os 2 tahun yang
lalu, os lebih sering dikamar, dan sudah jarang mengikuti pengajian di RT. Os diketahui
menderita hipertensi dan diabetes melitus sejak 10 tahun yang lalu, tetapi os rutin minum obat.
Dari pemeriksaan fisik, tampak sakit berat, sens sopor, tekanan darah 150/80 mmHg, Nadi
102 x/mnt, RR 26 x/mnt, temp 37,9 0C. Regio sacrum, tampak luka yang besar hingga meluas
ke lapisan fascia, tetapi tidak mengenai otot atau tulang. Penatalaksanaan yang tepat untuk
mengatasi ulkus dekubitus ini adalah:

a. Dibersihkan hati-hati dengan air hangat dan sabun, diberi lotion, kemudian dipijat
2-3x/hari
b. Daerah ulkus digesek dengan es dan dihembus dengan udara hangat bergantian untuk
merangsang sirkulasi
c. Diberikan salep topikal untuk merangsang terjadinya jaringan muda/granulasi
d. Luka kotor dan bernanah dibersihkan dengan larutan NaCl fisiologis, balutan
jangan terlalu tebal dan kelembaban luka dijaga, berikan antibiotik sistemik
e. Dilakukan nekrotomi dan bila perlu tindakan operatif
Referensi Martini, RD. 2014. Ulkus dekubitus. Buku
ajar ilmu penyakit dalam edisi VI. Jilid III:hal
3764-70.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Gerontologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Sarkopenia


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Tn. D, 66 tahun, dibawa keluarganya ke dokter dengan keluhan sering merasa lelah sejak 3
bulan terakhir. Adanya disabilitas dan seringnya kejadian jatuh menyebabkan aktivitas fisik os
terbatas. Cara berjalan yang lambat dan endurans fisik yang lemah sehingga anaknya
memerlukan paramedis untuk merawat orang tuanya di rumah. Selama ini os menderita
diabetes melitus sejak 8 tahun yang lalu, tidak teratur minum obat. Riwayat terkena stroke
sebelumnya tidak ada. Dari pemeriksaan fisik, sens compos mentis, tekanan darah 130/80
mmHg, nadi 82 x/mnt, RR 20 x/mnt, temp 36,50C. Pada kasus ini, untuk mendeteksi awal
gangguan yang terjadi sebaiknya dilakukan pemeriksaan:

A. Kekuatan genggam tangan


B. Pengukuran massa otot
C. Kecepatan berjalan
D. Pemeriksaan MRI dan CT scan
E. Indeks massa tubuh dan berat badan
Referensi Setiati, S., Dwimartutie N. 2014. Sarkopenia.
Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi VI. Jilid
III:hal 3717-24.

Asal FK UNDIP
Kategori soal Endokrin dan Metabolik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Diabetes Melitus
Kompetensi Tiroid
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seoarang wanita 75 tahun di diagnosa dengan hipertiroid. Dia sudah lama menderita gangguan
arteri coronaria dan dia bertanya tanya konsekuensi apa yang mungkin akan terjadi pada
sistem kardiovaskulernya. Manakah dari pernyataan berikut benar mengenai interaksi
hipotiroidisme dan sistem kardiovaskular ?
A. Myocardial contractility akan meningkat dengan adanya hipotiroidisme
B. Didapatkan penurunan stroke volum pada hipertiroidisme
C. Pericardial efusion manisfestasi yang jarang terjadi pada hypertiroidisme
D. Resistensi perifer berkurang padai hipotiroidisme dan bisa disertai dengan
hipotensi.
E. Aliran darah dialihkan ke kulit dalam hipotiroidisme

Referensi 18th edition : 409-423. Harrisan’s principles


of Internal Medicine self assessment and
Board Review.

Asal FK UNDIP
Kategori soal Endokrin dan Metabolik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Diabetes Melitus
Kompetensi Tiroid
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Disfungsi endokrin dapat dipisahkan menjadi kelenjar hyperfunction atau hipofungsi , atau
hormon resisten. Yang manakah dari penyakit-penyakit berikut ini disebabkan hormon
resisten?
A. Graves’ disease
B. Hashimoto’s thyroiditis
C. Pheochromocytoma
D. Sheehan’s syndrome
E. Type 2 diabetes mellitus

Referensi 18th edition : 409-423. Harrisan’s principles


of Internal Medicine self assessment and
Board Review.

Asal FK UNDIP
Kategori soal Endokrin dan Metabolik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Diabetes Melitus
Kompetensi Tiroid
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Manakah dari studi berikut ini yang paling sensitif untuk mendeteksi nefropati diabetik?
A. Serum creatinine level
B. Creatinine clearance
C. Urine albumin
D. Glucose tolerance test
E. Ultrasonography
Referensi 18th edition :409-423. Harrisan’s principles
of Internal Medicine self assessment and
Board Review.

Asal FK FK UNDIP
Kategori Soal Endokrin
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Diabetes Mellitus
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki laki, 52 tahun dikonsulkan ke poli penyakit dalam dengan keterangan riwayat
diabetes mellitus sejak 5 tahun disertai penyakit jantung koroner dan dislipidemia. Selama 3
tahun terakhir mendapat pengobatan: terapi nutrisi, olahraga teratur, glibenklamid 2x5 mg,
metformin 3x500 mg, acarbose 3x50 mg, aspilet 1x80 mg, simvastatin 1x20 mg. Hasil
pemeriksaan laboratorium : Gula darah puasa 148 mg/dl, gula darah post prandial 290 mg/dl,
kadar HbA1C 9,3%.
Rekomendasi anda untuk mengendalikan kadar gula darah pada pasien diatas adalah:
A. Menambahkan OAD tiazolidinedion
B. Menambahkan OAD glimepirid
C. Menaikkan dosis metformin, acarbose sampai maksimal
D. Menambahkan basal insulin dikombinasikan OAD sebelumnya
E. Mengganti OAD dengan fixed dose combination
Referensi Soegondo S. 2009. Farmakoterapi pada
Pengendalian Glikemia DMT2. Buku Ajar
Ilmu Penyakit dalam Edisi 6. Jilid III: hal
1860-3

Asal Institusi FK UNDIP


Kategori soal Endokrin Metabolik
Lingkup Bahasan Dalam Standar Hipertiroid
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patofisiologi
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seoarang Perempuan 42 tahun, berobat kepoli Penyakit Dalam karena rasa nyeri pada leher.
Dua minggu sebelumnya ia mengalami demam dan pembengkakan pada kelenjar gondok
disertai rasa nyeri. Satu minggu terakhir muncul gejala berdebar-debar, banyak keringat,
gemetar, nyeri kepala dan badan lemah.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan struma difus, tidak ada eksotalmus, nadi 115 x/mnt,
regular. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 13 g/dl, leukosit 7.800/uI,
trombosit 280.000/uI, LED 110 mm/jam, FT4 2,2 ng/dl ( normal 0,71-1,8 ng/dl), TSH 0,3
(normal 0,4-5 mU/I), anti-TPO antibodies positif.
Gejala klinis penyakit tersebut diatas paling mungkin disebabkan oleh :
A. Peningkatan antibody reseptor tiroid menyebabkan kelenjar tiroid sangat peka terhadap
stimulasi TSH.
B. Adanya bagian dari kelenjar tiroid yang hiperfungsi.
C. Inflamasi menyebabkan ambilan yodium meningkat sehingga produksi hormone tiroid
meningkat.
D. Peningkatan antibody reseptor tiroid menyebabkan kelenjar tiroid membesar sehingga
produksinya meningkat.
E. Kerusakan folikel tiroid sehingga hormone tiroid terlepas ke sirkulasi berlebihan.

Referensi R. Djokomoeljanto, Kelenjar tiroid,


Hipotiroidisme dan Hipertiroidisme,Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalamjilid III tahun
2009, Hal 1993-2008.

Asal FK FK UNDIP
Kategori Soal Metabolik Endokrin
Lingkup Bahasan Dalam Standar
Kelenjar Tiroid
Kompetensi
Jenis Soal/ Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan, 29 tahun, sedang hamil trimester II dikonsulkan ke poli penyakit dalam
dengan keluhan benjolan di leher dan jantung berdebar debar. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai TD 110/80 mmHg, nadi 128 x/menit, reguler, frekuensi pernapasan 20 x/menit, suhu
37,2 C, exophtalmus pada kedua mata, struma difus disertai bruit, tremor halus pada kedua
tangan. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 10,8 gr/dl, lekosit 11.000/uL, trombosit
310.000, TSH < 0,005, fT4 9 ng/dl.
Terapi yang sesuai dengan diagnosis diatas adalah:
A. Operasi tiroidektomi
B. Pemberian lugol
C. Ablasi tiroid
D. Obat anti tiroid
E. Pemberian Levotiroksin

Referensi Moeljanto RD. 2009. Kelenjar Tiroid,


Hipotiroidisme, dan Hipertiroidisme. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jilid III:
hal 1944-8.
Asal FK FK UNDIP
Kategori soal Gastroenterologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit Crohn
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki berusia 26 tahun datang berobat ke IGD dengan keluhan diare sejak 2
mingguyang lalu. Diare disertai semburat darah bercampur lendir. Pasien juga mengeluh perut
yang terasa mulas dan nyeri serta sariawan di mulut yang tidak kunjung sembuh Pasien
mengaku hal ini juga pernah terjadi sekitar 2 bulan yang lalu namun sembuh sendiri. Pasien
seorang perokok. Pemeriksaan fisik pasein compos mentis dengan TD 110/70 mmHg, nadi 88
kali/menit, respirasi rate 20 kali/menit, suhu 37°C. Conjungtiva palpebra pucat, sklera tidak
iketrik, tampak sariawan di regio buccal sinistra.Laboratorium didapatkan Hb 9,2 g/dl, ureum
22 mg/dl, creatinin 0,1, CRP 12 mg/dL, albumin 2,6 mg/dL. Hasil kolonoskopi menunjukkan
pseudopolip multipeldi daerah kolon descendens. Diagnosis yang paling mungkin pada
penderita ini adalah :
A. Penyakit Crohn
B. Kolitis Ulseratif
C. Kolitis Infeksi
D. Proctitis
E. Divertikulosis

Referensi Djojoningrat D. Inflammatory Bowel


Disease. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi VI Jilid II; hal 1814-1822
Asal FK FK UNDIP
Kategori soal Hepatobilier
Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit Hepar (Hepatitis C)
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Tatalaksana
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang laki-laki berusia 36 tahun datang dengan keluhan lemas, mudah lelah disertai buang
air kecil berwarna kuning seperti teh sejak 5 hari yang lalu. Pemeriksaan fisiktampak ikterik
dan hepatomegali yang nyeri bila ditekan. Laboratorium didapatkan AST 2400 U/L, ALT
2640 U/L, alkali fosfatase 210 U/L. Bilirubin total 8,6 mg/dL. IgM anti HAV negatif, HBsAg
negatif, anti HCV positif. Penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini adalah
A. Peg-Interferon
B. Ribavirin
C. Kombinasi Peg-Interferon dengan Ribavirin
D. Terapi suportif dan simptomatik saja
E. Pemeriksaan fibroscan

Referensi Sanityoso A, Christine G. Hepatitis Viral


Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi
VII, Buku II; hal 1945-1962

Asal FK FK UNDIP
Kategori soal Gastroenterologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit/Kelainan Esofagus (Akalasia)
Kompetensi
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis
Tingkat Kompetensi 3A
Soal
Seorang wanita berusia 55 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan sulit
menelan baik makanan padat maupun cair sejak 3 bulan yang lalu yang makin memberat
dalam 1 bulan terakhir. Keluhan ini disertai nyeri dada yang hilang timbul, namun tidak begitu
mengganggu. Berat badan pasien turun dari 75 kg menjadi 60 kg dalam 3 bulan ini. Akhir-
akhir ini pasien merasa sebagian makanan yang sudah masuk ke perut dapat keluar kembali.
Tidak ada keluhan sesak nafas maupun batuk. Pemeriksaan fisis pasien compos mentis,
tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 80x/mnt, RR 20x/mnt, Temp 36,8°C. Pemeriksaan
diagnostik yang dianjurkan pada pasien ini adalah
A. Esofagogastroduodenoskopi
B. MRI dada
C. Tes Tensilon
D. Esofagografi
E. Tes motilitas

Referensi Bakry F H A F. Akalasia. Buku ajarPenyakit


Dalam Edisi VII Buku II; hal 1743-1747

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Pulmonologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Efusi Pleura


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Therapy

Tingkat Kompetensi 4A
Soal

Seorang laki-laki, 68 tahun datang ke IGD dengan demam dan batuk berdahak yang memberat
dalam 4 hari terakhir. Sputum berwarna karat, nyeri dada kiri. Riwayat merokok 48 bungkus
perhari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan perkusi redup di sepertiga bawah dada kiri. Stem
fremitus menurun dan suara dasar menurun. Pada rontgen dada didapatkan efusi pleura di paru
kiri. Faktor di bawah ini manakah yang merupakan indikasi WSD ?

A. Efusi pleura loculated


B. pH efusi < 7,20
C. Glukosa cairan efusi < 60 mg/dl
D. Pengecatan gram (+) atau hasil kultur yang positif
E. Semua diatas
Referensi Harrison’s Principle of Internal
medicine 17 th. Bab 257 Hal 1658-
1660.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Pulmonologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar TB paru


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang wanita, 23 tahun, bekerja sebagai perawat rumah sakit menjalani pemeriksaan
skrining TB karena riwayat kontak dengan penderita TB aktif. Satu tahun yang hasil mantoux
tes indurasi 3 mm. Saat ini hasil mantoux tes didapatkan indurasi 13 mm dalam 48 jam. Tidak
memiliki riwayat pengobatan TB sebelumnya. Tata laksana selanjutnya adalah
A. Rontgen dada
B. INH 300 mg per hari selama 3 bulan
C. Pengukuran tes fungsi hati awal
D. Pengukuran tes fungsi hati setiap 3 bulan
E. Mengulang tes mantoux 2 bulan kemudian

Referensi Harrison’s Principle of Internal


medicine 17 th. Bab 158 Hal 1006-
1020.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Pulmonologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Pneumonia komunitas


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnostik

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang laki-laki, 40 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak warna hijau, malaise dan
nyeri kepala selama satu minggu. Riwayat merokok 2 bungkus perhari. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan suhu 37,7 0C, nadi 120 kali permenit, pernafasan 32 kali per menit, SO2 94%.
Tampak penggunaan otot bantu pernafasan, pemeriksaan paru didapatkan wheezing pada
auskultasi. Tidak didapatkan bronkofoni dan egofoni. Pemeriksaan manakah yang diperlukan
untuk mendiagnosis pneumonia komunitas ?
A. Lekosit
B. Suara dasar bronchial
C. LED atau CRP
D. Rontgen dada
E. Pemeriksaan mikrobiologi

Referensi Harrison’s Principle of Internal


medicine 17 th. Bab 251 Hal 1619-
1628.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Hematologi – OnkologiMedik

Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Anemia hemolitik non Autoimun

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 3B

Soal

Wanita, 44 tahun dengan keluhan demam makin meningkat , demam terus - menerus selama 3 hari ,
pasien tampak bingung dan tidak menyambung bila diajak bicara. Riwayat Penyakit dahulu tidak ada
problem kesehatan sebelumnya, tidak sedang dalam konsumsi obat. Dalam pemeriksaan tanda vital
didapatkansuhu 38.6 derajat Celcius, tekanan darah 130 / 80, HR 92 x / menit, dan RR 18
x/menit.Keadaanumum : tampak bingung dan tidak menyambung , dalam pemeriksaan neurologi
dalam batas normal. Tampak ada petechiae pada kulit dengan pemeriksaan torniquet, Hb 8.5 g/dL,
leukosit 15000, trombosit 25000, Cr 1,6 mg / dL, LDH 1050 IU/L, PT dan PTT normal. Foto thorak
dan urinalisis tampak normal. Pemeriksaan darah tepi ditemukan gambaran schistocytes. Pasien
meminum antibiotik untuk tetapi dalam 2 hari demam terus meningkattidakadaperbaikan, Hemoglobin
dan trombosit makin turun. Kultur darah dan urin ( - ), lumbal pungsi dalam batas normal, dilakukan
CT scan dalam batas normal. Diagnosis apa yang mungkin di alami pasien ini?

A. DIC
B. Trombothic Thrombocytopenia Purpura ( TTP )
C. Hemolytic Uremic Syndrome ( HUS )
D. Vasculitis
E. Dengue Hemorhagic Fever

Referensi Ikhwan Rinaldi ,Aru W. Sudoyo. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Edisi ke enam; hal 2614

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Hematologi – OnkologiMedik

Lingkup Bahasan Dalam Standar Leukemia akut


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 3B

Soal

Wanita, 60 tahun dengan keluhan lemah yang makin memberat, demam, dan mimisan. 1 tahun
yang lalu dilakukan BMP dan didiagnosa MDS. Suhu 38 derajat, dan petechiae pada kulit.
Pada pemeriksaan abdomen dalam batas normal, tidak ada pembesaran kelenjar limfe. Hb 6.5
mg/dL, lekosit 2000, dan trombosit 6000. Pemeriksaan darah tepi ditemukan mieloblas 6 %.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini ?

a. Anemia Aplastik
b. Chronic Mielositik Leukemia
c. Acute Mieloblastik Leukemia
d. MDS
e. Acute Limfoblastik Leukemia

Referensi Johan Kurnianda. Buku Ajar Ilmu Penyakit


Dalam Edisi ke enam; hal 2671

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Hematologi – OnkologiMedik


Lingkup Bahasan Dalam Standar Anemia hemolitik non autoimun
Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 3B

Soal

Wanita, 36 tahun ke klinik untuk pemeriksaan dengan keluhan pusing dan cepat lelah. Tidak
ada perdarahan menstruasi dan tanda perdarahan dari tempat lain. Riwayat penyakit keluarga
ada yang menderita anemia. Hasil laboratorium pasien Hb 8,7 g/dL, lekosit 11000, trombosit
240000. Ditemukan retikulosit 2.3 %, LDH 450, dan bilirubin indirek 1.9. Pasien tidak dalam
pengobatan dan tidak ada infeksi saluran napas. Hasil Coombs test negatif, pasien kemudian
melakukan pemeriksaan tes fragilitas osmotik dengan hasil positif. Kelainan apa yang paling
mungkin mendasari pada pasien ini?

A. Glutamate to valine point mutation


B. Enzim defisiensi
C. Defek Membran
D. Defisiensi CD55 atau CD59
E. Defisiensi Besi
Referensi Ikhwan Rinaldi ,Aru W. Sudoyo. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi ke enam; hal 2614

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Reumatologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit Autoimun (SLE pada keadaan


Kompetensi khusus)

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Pengelolaan


Tingkat Kompetensi 3A

Soal

Seorang wanita 27 tahun dengan lupus eritematosus sistemik dalam masa remisi; saat ini
mendapat pengobatan azathioprine 75 mg / hari dan prednison 5 mg / hari. Setahun yang lalu
pasien mengalami eksaserbasi penyakit yang mengancam kehidupannya. Sekarang pasien
sangat menginginkan untuk hamil. Manakah dari berikut ini tindakan yang paling tidak tepat?
A. Memberitahukan terdapat risiko tinggi terjadi aborsi spontan.
B. Menjelaskankan bahwa eksaserbasi dapat terjadi pada trimester pertama dan pada
periode postpartum.
C. Memberitahukan bahwa kecil kemungkinan bayi yang baru lahir akan menderita
lupus.
D. Memberitahukan bahwa angka kematian janin lebih tinggi jika terdapat antibodi
anticardiolipin dalam serum ibu.
E. Menghentikan prednisone tepat sebelum pasien mengupayakan kehamilan.

Referensi Yuliasih. Kehamilan pada Lupus


Eritematosus Sistemik. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam PAPDI Edisi VI; Hal: 4031-
4037.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Reumatologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Kelainan pada sendi (Artritis reumatoid)


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang wanita 46 tahun datang ke poliklinik dengan beberapa keluhan. Pasien mengeluh
sering merasa lelah dan lemas lebih dari 2-3 bulan. Nafsu makan menurun. Pasien merasa
berat badan turun sekitar 5,5 kg. Akhir-akhir ini, ia mengeluh nyeri dan kaku jari-jarinya pada
kedua tangan yang lebih buruk di pagi hari dan dengan gerakan. Nenek dan saudara
perempuan memiliki arthritis rheumatoid, dan dia berpikir bahwa sekarang menderita RA
juga. Manakah dari keluhannya yang merupakan manifestasi paling umum dari arthritis
rheumatoid?

A. Kelelahan dan anoreksia selama lebih dari 2 bulan dengan nyeri sendi bersamaan
B. Kaku sendi pagi hari yang berlangsung selama lebih dari 1 jam
C. Nyeri sendi simetris yang dipeberat dengan gerakan
D. Riwayat keluarga positif RA
E. Berat badan turun lebih dari 4,5 kg selama periode penyakit aktif

Referensi I Nyoman Suarjana. Artritis Reumatoid.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam PAPDI Edisi
VI; Hal: 3130-3145.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Reumatologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Lain-lain (Artritis Gout)


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang pria 64 tahun menderita gagal jantung kongestif datang ke unit gawat darurat dengan
keluhan tiba-tiba nyeri hebat di kaki kanannya. Rasa nyeri dimulai pada malam hari dan
membuat pasien terbangun dari tidur nyenyak. Pasien mengatakan nyeri menjadi begitu parah
sehingga dia tidak bisa memakai sepatu atau kaus kaki saat ke rumah sakit. Pasien saat ini
mendapat pengobatan furosemide 40 mg/12 jam, carvedilol 6,25 mg/ 12 jam, candesartan 8
mg/ 24 jam, dan aspirin 325 mg/ 24 jam. Pada pemeriksaan fisik, pasien demam 38,5 °C. Ibu
jari kaki kanan tampak eritem dan nyeri saat disentuh. Didapatkan pembengkakan dan efusi
sendi yang signifikan pada metatarsophalangeal pertama kaki kanan. Tidak ada sendi lain
yang terlibat. Manakah dari temuan berikut yang diharapkan pada arthrocentesis?
A. Kadar glukosa kurang dari 25 mg / dL
B. Pengecatan Gram positif
C. Didapatkan kristal berbentuk jarum di bawah mikroskop cahaya terpolarisasi
D. Didapatkan kristal rhomboid di bawah mikroskop cahaya terpolarisasi
E. Hitung leukosit lebih besar dari 100.000 / μL

Referensi Edward Stefanus Tehupeiory. Artritis Pirai


(Artritis Gout). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam PAPDI Edisi VI; Hal: 3185-3189.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Psikosomatis

Lingkup Bahasan Dalam Standar Ketidakseimbangan vegetatif


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Patogenesis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Perempuan 25 tahun mengeluh rasa panas di leher, dada dan hilang timbul sejak 5 tahun yang
lalu. Setiap timbul rasa panas tersebut pasien merasa sangat ketakutan dan panik, serta merasa
seperti tercekik dan sesak. Kadang kadang timbul sakit kepala dan kaku di leher. Pasien
sampai menangis karena takut meninggal akibat penyakitnya. Jatung terasa berdebar debar.
Setelah timbul serangan pasien merasa sangat lelah. Bila keluhan tidak timbul, pasien merasa
seperti orang sehat. Saat ini keluhan sudah jarang timbul, setelah pasien melakukan
pengobatan rutin. Pasien diketahui memiliki sakit lambung dan sering mengeluh mules,
muntah, sakit perut dan kadang kadang mencret. Pasien baru pindah kerja sejak 1 tahun ini
dan dirasakan beban kerja yang terlalu berat. Yang termasuk gejala gejala hipertoni
parasimpatis pada pasien diatas adalah:

A. Rasa tercekik di leher dan sesak nafas


B. Rasa panas didada dan leher.
C. Jantung terasa berdebar debar.
D. Sakit kepala dan kaku di leher
E. Mules, sakit perut dan mencret.
Referensi Budi halim S, Sukatman D, Mudjaddid E.
Ketidakseimbangan vegetatif. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke enam; hal:
3574 - 3580
Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Psikosomatis

Lingkup Bahasan Dalam Standar Depresi


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang perempuan 43 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan badan terasa lemas
sejak 1 bulan. Pikiran pasien selalu tidak tenang karena merasa tidak menentu masa depannya.
Satu bulan yang lalu pasien dikeluarkan dari tempatnya bekerja. Menurut pasien, seharusnya
bos nya tidak megeluarkan karena kesalahan yang ia buat bukanlah kesalahannya semata. Ia
merasa sanggup mengerjakan pekerjaan sehari hari di rumah. Suami dan anak anak
menyayanginya dan memberinya semangat, tetapi sejauh ini belum mampu membuatnya
bangkit dari keterpurukannya. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah 120/80 mmhg, frekuensi
nadi 80x/menit, frekuensi nafas 18x/menit, suhu 37ºC. Hasil laboratorium dalam batas normal.
Dari data klinis diatas, diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah:

A. Depresi.
B. Gangguan Panik.
C. Gangguan Bipolar.
D. Gangguan Somatisasi.
E. Gangguan Cemas Menyeluruh.

Referensi Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J,


Tahapary D L, eds.Depresi. Penatalaksanaan
di bidang ilmu penyakit dalam. Panduan
Praktik KlinisCetakan pertama 2015 ; hal:
676-679

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Psikosomatis


Lingkup Bahasan Dalam Standar Pemahaman dan penanganan psikosomatik
Kompetensi gangguan ansietas dan depresi di bidang ilmu
penyakit dalam

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang laki laki berusia 41 tahun, petani dengan pendidikan SD mengeluh sering merasa
lemas secara tiba tiba, keringatan, gelisah dan tidak sanggup melakukan kegiatan apapun sejak
3 bulan yang lalu. Serangan datangnya tiba tiba tanpa diketahui penyebabnya, lamanya
mencapai 15-20 menit. Dalam 1 minggu serangan bisa terjadi 2-3 kali. Pasien sering merasa
gelisah dan sedih tetapi tidak tahu penyebabnya. Perasaan pasien seperti tidak menentu. Pasien
takut keluhannya membawa kematian. Pasien diketahui menderita Hepatitis B sejak 15 tahun
yang lalu namun tidak diobati dan pernah menderita TB paru, berobat sampai selesai. Pasien
juga pernah mengaalami gangguan penglihataan tetapi hilang dengan sendirinya. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan yang berarti, hanya didapatkan tekanan darah
150/95 mmHg.Diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut adalah:

A. Gangguan Panik.
B. Depresi terselubung.
C. Stres pasca trauma.
D. Trancient ischemik attack (TIA).
E. Hipoglikemia berulah dan Hipertensi.

Referensi Mudjaddid E.Pemahaman dan penanganan


psikosomatik gangguan ansietas dan depresi
di bidang ilmu penyakit dalam. Buku Ajar
IlmuPenyakitDalamEdisikeenam; hal3581 -
3584

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Pulmonologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit Paru Interstisial


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Manajemen


Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang wanita 71 tahun datang dengan keluhan sesak napas akut dan batuk kering selama 2
hari terakhir. Dia juga menderita demam setinggi 39,2°C. Riwayat penyakit sebelumnya
hipotiroidisme dan diabetes mellitus. Pasien diterapi metformin 500 mg tiga kali sehari. dosis
levotiroksin meningkat menjadi 100 mg sehari 1 bulan lalu, dan diberikan Nitrofurantoin 100
mg dua kali sehari 3 hari yang lalu untuk infeksi saluran kemih. tanda-tanda vitalnya
menunjukkan tekanan darah 115/82 mmHg, denyut jantung 96x per menit, tingkat pernapasan
24 napas per menit, suhu 38,5°C, dan saturasi oksigen 94%. Ada redup pada perkusi dan
penurunan bunyi napas di dasar paru-paru kanan. Crackles didengar bilateral juga. Sebuah
rontgen dada menunjukkan efusi pleura sedang sisi kanan, dan tambal sulam infiltrat paru
bilateral terlihat. Pasien dirawat di rumah sakit. Sebuah thoracentesis dilakukan menunjukkan
efusi eksudatif. Cairan ini memiliki jumlah sel darah putih dari 3500 / mm3 dengan diferensial
sel 60% polimorfonuklear, 30% eosinofil, dan 10% limfosit. Hasil bronkoskopi didapatkan
50% polimorfonuklear, 15% eosinofil, dan 35% makrofag alveolar. Manakah langkah berikut
yang paling penting dalam pengobatan pasien ini?

A. Menunggu hasil kultur cairan pleura sebelum dilakukan terapi


B. Terapi dengan steroid dosis tinggi (metilprednison 1 gram/hari)
C. Menghentikan nitrofurantoin
D. Mengurangi dosis levotiroksin
E. Meningkatkan dosis levotiroksin
Referensi Harrison edisi 19 Bab 310 hal 1681 – 1687.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Pulmonologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit Paru Interstisial


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Manajemen

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang wanita 44 tahun dengan asma yang menggunakan obat kortikosteroid berobat ke
klinik penyakit dalam. Dalam kunjungan terakhirnya, diberikan obat antagonis reseptor
leukotrien dan dosis kortikosteroidnya dikurangi. Serangkaian pemeriksaan rontgen thoraks
selama 8 tahun menunjukkan sekilas gambaran fleeting interstitial patchy shadowing. Dia
baru-baru ke dokter umum dengan keluhan adanya nodul subkutan pada permukaan ekstensor
dari lengan. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia normokromik normositik
ringan, peningkatan LED, adanya eosinofilia perifer dan faktor rheumatoid positif. Pada
riwayat penyakit dahulu pernah didiagnosis dengan polip hidung dan sinusitis. Apa diagnosis
yang paling mungkin?
A. Churg–Strauss syndrome
B. Allergic bronchopulmonary Aspergillosis
C. Extrinsic allergic alveolitis
D. Wegener’s granulomatosis
E. Rheumatoid lung disease

Referensi Harrison edisi 19 Bab 385 hal 2179 – 2193.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Pulmonologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Bronkiektasis


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Manajemen

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang wanita 57 tahun datang dengan keluhan batuk kronis yang telah memburuk selama 6-
12 bulan. Menurut pasien, batuknya muncul siang dan malam, dan produktif dengan sputum
hijau tebal. Pasien memperkirakan sputumnya kurang lebih 120 ml setiap hari. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan ronki basah kasar bilateral terdengar di lapang paru bawah. Tes
fungsi paru menunjukkan sebuah FEV1 1,68 L (53,3% diprediksi), FVC 3,00 L (75%
diprediksi), dan rasio FEV1/FVC 56%. Dari pemeriksaan rontgen thoraks tidak tampak
kelainan. Apa yang akan Anda rekomendasikan sebagai langkah berikutnya dalam evaluasi
pasien ini?
A. Bronkoskopi dengan lavage bronchoalveolar.
B. CT Scan Thoraks dengan kontras intravena.
C. CT Scan Thoraks dengan resolusi tinggi
D. Memeriksa kadar imunoglobulin serum
E. Pengobatan dengan bronkodilator long-acting dan inhalasi kortikosteroid

Referensi Harrison edisi 19 Bab 312 hal 1694 – 1696.

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Hematologi Onkologi Medik

Lingkup Bahasan Dalam Standar Anemia dan Keganasan Hematologi


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Seorang wanita usia 60 tahun menderita chronic lymphocytic leukemia (CLL) mengeluh
lemah dan air seni berwarna gelap. Telah dilakukan kemoterapi terhadap CLL dengan sesi
kemoterpai terakhir sekitar 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik,
limfadenopati cervical, dan splenomegali. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 6,5
g/dl, trombosit 200.000/μl, retikulosit 13%, bilirubin total 6 mg/dl, LDH 357 U/L dan tes
direct antiglobulin (+) untk IgG. Apakah diagnosis paling mungkin dari pasien tersebut?
A. Cold-antibody mediated hemolytic anemia
B. Warm-antibody mediated hemolytic anemia
C. Microangiopathic hemolytic anemia
D. Oxidative hemolytic anemia
E. Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH)
Referensi Tao Le, Peter V. Chin-Hong. First Aid for
the Internal Medicine boards
Nama Peserta Veronika Dyah Setiyarum

Periode Ujian 33

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Hematologi Onkologi Medik

Lingkup Bahasan Dalam Standar Gangguan Koagulasi


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi

Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Wanita usia 65 tahun dirawat dirumah sakit dengan diagnosis DVT tungkai kanan bawah. Dari
anamnesis didapatkan sebelumnya pasien dirawat dirumah sakit sebelum dirujuk, dan mendapatkan
terapi LMWH. Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan jumlah trombosit 100.000/μl. Pasien ini
kemudian diberikan unfractionated heparin, dan 10 jam kemudian jumlah trombosit menurun jadi
20.000/μl. Bagaimanakah manajemen selanjutnya yang paling tepat untuk pasien ini?
A. Stop UFH, berikan transfusi trombosit, kemudian UFH dapat diberikan kembali jika
trombosit > 150.000/μl
B. Stop UFH, segera ganti dengan LMWH
C. Stop UFH, segera ganti dengan direct thrombin inhibitor
D. Stop UFH, tanpa diberikan transfusi trombosit, lakukan monitoring jumlah trombosit, dan
dapat mulai diberikan kembali UFH jika jumlah trombosit > 150.000/μl
E. Stop UFH, tanpa diberikan transfusi trombosit, lakukan monitoring jumlah trombosit, dan
dapat mulai diberikan kembali LMWH jika jumlah trombosit > 150.000/μl
Referensi Tao Le, Peter V. Chin-Hong. First Aid for
the Internal Medicine boards
Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Hematologi Onkologi Medik

Lingkup Bahasan Dalam Standar Tumor Solid


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Terapi

Tingkat Kompetensi 3A

Soal

Wanita 70 tahun seorang perokok berat. 6 bulan terakhir pasien mengeluh lemah, hemoptysis,
dan penurunan berat badanlebih dari 20 kg. Pasien hanya dapat berbaring di tempat tidur
selama beberapa minggu terakhir karena lemah. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Laboratorium menunjukkan natrium serum 128 meq/l, dan CT scan kepala, thorax, abdomen
dan pelvis menunjukkan pembesarn limfonodi hilus kiri diameter 14 cm, multile lesi
metastasis pada liver, dan tiga lesi metastasis pada otak. Bonescan menunjukan lesi metastasis
multiple. Biopsi bronkhoskopic menunjukkan gambaran SCLC. Bagaimana manajemen yang
paling tepat untuk pasien ini?
A. Kemoterapi, whole brain radiotherapy, dan pemberian terapi bifosfonat tiap
bulan
B. Kemoterapi paliatif dan terapi bifosfonat tiap bulan
C. Hanya dapat diberikan terapi supportif
D. Radioterapi paliatif
E. Reseksi masa tumor, dilanjutkan dengan kemoterapi
Referensi Tao Le, Peter V. Chin-Hong. First Aid for
the Internal Medicine boards

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Rematologi


Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit autoimun Lupus Eritematosus
Kompetensi Sistemik

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 3A

Soal

Seorang wanita berusia 21 tahun datang berobat ke Poliklinik Penyakit dalam dengan keluhan
nyeri perut sejak 3 bulan yang lalu, disertai diare keluar sedikit sedikit dengan feces berwarna
kuning seperti lemak, demam 1 bulan terus menerus, nyeri sendi, ruam merah di wajah,
sariawan di mulut, mual muntah, BB turun . Pada pemeriksaan X Foto Polos abdomen
didapatkan gambaran small bowel obstruction. Pemeriksaan laboratorium apakah yang
diusulkan untuk menegakkan diagnosis pasien ini :
A. Darah rutin, urin rutin, feces rutin, kultur darah, ANA test, anti dsDNA
B. Darah rutin, urin rutin, feces rutin
C. ANA test, anti dsDNA
D. Darah rutin, feces rutin
E. CRP, anti dsDNA

Referensi Suntoko B. Gambaran klinik dan Diagnosis


Lupus Eritematosus Sistemik.Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam edisi VI. Jilid III; hal
3351-3359

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Rematologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Artritis Gout dan artritis septik


Kompetensi

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal
Seorang laki laki berusia 47 tahun datang berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan
keluhan nyeri pada lutut kiri, bertambah jika berjalan. Pada pemeriksaan genu sinistra tampak
bengkak, teraba hangat, kemerahan, nyeri saat digerakkan. Selain itu pada maleolus lateralis
pedis sinistra serta digiti II dan V pedis sinistra didapatkan multipel topus. Hasil analisa
cairan sendi pada genu sinistra didapatkan warna merah keruh, rivalta test positif, lekosit MN
1688/cmm, PMN 38.588, glukosa 21 mg/dl, kristal monosodium urat positif. Saat dilakukan
debridemen dilakukan pemeriksaan histopatologi dan didapatkan tuberkel dengan sel datia
langhans, disertai infiltrasi sel limfosit, histiosit dan lekosit PMN. Problem medis pada pasien
ini adalah :
A. Artritis gout
B. Artritis reaktif
C. Artritis tuberkulosa
D. Artritis gout dan tuberkulosa
E. Artritis septik

Referensi Tehupeiory ES.Artritis Gout. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Edisi VI jilid III; hal 3185--
3189

Asal FK FK UNDIP

Kategori soal Rematologi

Lingkup Bahasan Dalam Standar Penyakit autoimun Lupus Eritematosus


Kompetensi Sistemik

Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diagnosis

Tingkat Kompetensi 4A

Soal

Lupus Eritematosus Sistemik dikatagorikan mempunyai derajat berat jika didapatkan adanya
manifestasi klinis sebagai berikut :
A. Kejang, Nyeri sendi, ruam malar
B. Nefritis ringan, serositis, trombositopenia ringan
C. Vaskulitis, Kejang, anemia hemolitik
D. Stomatitis, acute confusional state, serositis
E. Proteinuria minimal, efusi perikardium

Referensi Suntoko B. Gambaran klinik dan Diagnosis


Lupus Eritematosus Sistemik.Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam edisi VI. Jilid III; hal
3351-3359

Asal FK FK Universitas Diponegoro Semarang


Kategori Soal Kardiologi
Lingkup Bahasan Dalam Standar Kompetensi Kardiomiopati
Jenis Soal/Jenis Pertanyaan Diangnosis
Tingkat Kompetensi 4A
Soal
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan utama sesak napas yang
bertambah berat sejak 3 hari yang lalu. Pasien saat ini sedang hamil minggu ke-37. Keluhan
sesak disertai bengkak pada kedua tungkai dan rasa cepat lelah. Tidak terdapat riwayat
penyakit jantung dan sebelumnya pasien asimptomatik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 100/70 mmHg; frekuensi nadi 100x/menit, irama reguler; frekuensi napas
28x/menit, reguler; JVP 5 + 4 cmH2O; terdapat ronkhi basah halus tidak nyaring di kedua
basal paru. Pada pemeriksaan jantung didapatkan impuls apikal yang melebar, murmur
holosistolik di apeks grade 3/6 dan gallop S3.
Diagnosis yang paling tepat untuk presentasi klinis diatas adalah:
A. Defek septum atrium
B. Defek septum ventrikel
C. Kardiomiopati peripartum
D. Stenosis katup aorta berat
E. Regurgitasi trikuspid berat
Referensi Penyakit-penyakit pada kehamilan: peran
seorang internis 2008 p 86.

Anda mungkin juga menyukai