KASUS GERD
Seorang anak perempuan usia 10 tahun dengan riwayat asma selama 3 tahun terakhir. Aktifitas fisik
berat disertai dengan wheezing, tidur tidak terganggu. Pasien mendapat terapi harian albuterol,
budesonide, fluticason/salmeterol. Pasien juga mengeluh nyeri dada dan ulu hati saat pagi hari, mual
pada pagi hari, tidak ada disfagia dan penurunan berat badan. Uji alergi, sekresi Cl keringat, dan rontgen
toraks dalam batas normal. Riwayat keluarga dengan asma, alergi debu dan makanan, ayah pasien
dalam terapi PPI karena GERD. Riwayat Penyakit Dahulu: regurgitasi sampai usia 7 bulan, diberikan
terapi antagonis H2RA dan PPI namun tidak memberi respon
Anak usia 8 tahun datang dengan keluhan nyeri menelan dan demam. Pasien telah sakit selama 3 hari.
Tidak ada riwayat atopi pada anak ataupun keluarga. Anak sadar, makan minum baik, muntah 1x. Laju
napas 16x/menit, temperature 38c, KGB servikalis anterior membesar, tonsil T3/T3, faring hiperemis dan
ditemukan adanya debris. tidak ada tarikan dinding dada. Tidak ada ronkhi ataupun whezzing.
Pertanyaan ?
Seorang pasien berusia 7 didiagnosis acute otitis media bilateral oleh dokter. Pasien memiliki
gejala demam 39.10 C, mual, nyeri pada telinga. Pasien telah mengalami keadaan seperti ini selama 4
hari. Dokter memberikan obat sebagai berikut.
2. Bagaimana konseling yang diberikan untuk obat-obat yang diberikan pada pasien tersebut?
D. Studi Kasus infeksi saluran pencernaan
Seorang ibu membawa anaknya, bayi laki-laki, usia 4 bulan, dengan keluhan diare sejak 2 hari SMRS
disertai dengan tinja yang berwarna dempul, BAK berwarna kuning kecoklatan, konsistensi cair, ½ gelas
air kemasan, frekuensi 6 x/hari.
Pemeriksaan fisik: keadaan umum tampak sakit, Nadi 150x/menit, Respirasi:46x/m Suhu badan:36,9oC,
Kepala: mata cekung, air mata (+), mukosa bibir kering, turgor kulit kembali cepat, ubun-ubun
cekung. Thorax: dalam batas normal, Abdomen: Cembung, lemas, bising usus normal, Hepar:
normal. normal. Ekstremitas normal.Laboratorium: Hb: 10,4 gr/dl, Lukosit 5.700/mm3, Ht: 31,5%,
Thrombosit: 498.000/mm3. Natrium 135 mEq/L, Kalium 3,8 mEq/L, Chlorida 97 mEq/L.
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sejak 6 bulan yang lalu
timbul sariawan pada mulut yang tidak sembuh –sembuh. Sariawan tidak bertambah besar dan
jumlahnya hanya 2. Sejak 1 bulan yang lalu timbul lepuh pada punggung, lepuh semula kecil
kemudian bertambah besar dan banyak serta mudah pecah.
Pada kulit yang terkena lepuh tidak terasa gatal. Kemudian berobat ke Puskesmas diberi salep sembuh.
Sejak 2 minggu yang lalu lepuh muncul lagi dengan jumlah yang lebih banyak . lepuh berisi cairan
jernih bila berdiri cairan ikut turun kebawah lepuh. Lepuh mudah pecah dan terkelupas. Tidak
disertai demam atau nyeri tulang. Penderita bekerja di percetakan buku. Penderita tidak memiliki
riwayat kencing manis, hipertensi, keluarga juga tidak ada yg seperti ini, pekerjaan tidak berhubungan
dengan panas maupun api serta bahan kimia. Pada pemeriksaan fisik oleh dokter didapatkan bula
multiple dengan dinding kendor berisi cairan jernih, tidak nyeri tekan Nickolsky sign (+), erosi.
Dokter menjelaskan bahwa itu merupakan penyakit autoimmune dan merujuk pasien ke fasilitas
kesehatan yang lebih lengkap.