Anda di halaman 1dari 25

DIFUSI

Rika Yulianti, M. Farm., Apt


Difusi
 adalah proses perpindahan zat dari
konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi
yang lebih rendah

 Organ tubuh memiliki lapisan


semipermeabel yang memungkinkan
setiap zat yang masuk dapat melewatinya.
Namun hanya untuk molekul-molekul
yang berukuran kecil
Dialisis  Proses pemisahan berdasarkan
perbedaan laju antara solut dan solven
melewati membran mikropori.
Osmosis  didefinisikan dengan solven yang
berpindah. Solven menembus
membran semi permeabel untuk
mengencerkan larutan.
Ultra
 Proses untuk memisahkan partikel
filtrasi koloid dan molekul besar dengan
menggunakan suatu membran.
Difusi melewati membran
 Membran → barrier fisik yg memisahkan
dua (atau lebih) daerah
 Membran Sintetik (polimer)
 Terbuat dari polimer
 Aplikasi farmasetik: kontrol pelepasan obat (SR,
transdermal)
 Misal penggunaan silikon dalam sediaan
transdermal
 Membran Alami (membran biologis)
 Absorpsi obat dalam saluran cerna terjadi lewat
membran mukosal
 Absorpsi obat transdermal terjadi lewat kulit
Difusi, Absorpsi dan Eliminasi
 Difusi melalui membran biologis merupakan
langkah penting bagi obat untuk memasuki
(absorpsi) atau meninggalkan (eliminasi) tubuh.
 Difusi dapat terjadi melalui sel-sel lipoid dua lapis
(lipoidal bilayer) difusi transeluler
 Difusi paraseluler terjadi melalui ruang antarsel
yang berdekatan.
Pelepasan Obat
 Pelepasan obat merupakan proses multilangkah
yang meliputi difusi, disintegrasi, deagregasi, dan
disolusi.
 Contoh: pelepasan steroid (hidrokortison, dll) dari
krim dan salep topikal.
 Pelepasan obat harus terjadi sebelum obat dapat
bekerja aktif secara farmakologis.
HUKUM DIFUSI FICK
 Pada tahun 1855, Fick menemukan bahwa
persamaan matematika dari konduksi panas yang
dikembangkan oleh Fourier pada tahun 1822 dapat
diterapkan ke dalam perpindahan massa
menentukan proses difusi dalam sistem farmasetik
HUKUM FICK PERTAMA

Fluks, berbanding lurus dengan gradien


konsentrasi, dC/dx:
D = koefisien difusi (cm2/det)
C = konsentrasi (g/cm3)
x = jarak (cm)
HUKUM FICK KEDUA
 Hukum Fick kedua menyatakan bahwa perubahan
konsentrasi terhadap waktu dalam daerah tertentu
sebanding dengan perubahan gradien konsentrasi
pada titik itu dalam sistem tersebut.
Keadaan Tunak (Steady state)
Percobaan difusi
 Pada percobaan difusi, larutan dalam kompartemen
reseptor secara konstan dikeluarkan dan diganti
dengan pelarut baru untuk menjaga supaya
konsentrasi berada pada tingkat yang rendah
“kondisi sink”
 Kompartemen sebelah kiri merupakan sumber dan
kompartemen sebelah kanan merupakan
penampung (sink)
 Gradien konsentrasi difusan melintasi diafragma
sel difusi.
Sel difusi sederhana
Hukum Fick I
J=fluks → Sejumlah M zat yg mengalir melalui satu satuan penampang
melintang S dari suatu pembatas dlm satu satuan waktu t

dM dC
J  J  D
S .dt dx
Aliran berbanding lurus dg dC
J
perbedaan konsentrasi dx

 J = fluks
 M = massa zat yg berdifusi (g)
dM  dC 
  DS    S = luas penampang melintang (cm2)
dt  dx   D= koefisien difusi (cm2/detik)
 C = konsentrasi (g/cm3)
 x = jarak (cm) dari pergerakan tegak lurus
thd permukaan batas
dM  dC 
  DS  
dt  dx 

Gradien konsentrasi melewati membran


dC  C1  C2 

dM  DS  dx h
  C1  C2 
dt  h 
Konsentrasi C1 dan C2 tdk dpt ditentukan dlm membran
C1 C2
K   C1  K .Cd  dan, C2  K .Cr
Cd Cr
dM  DSK 
  C d  C r 
dt  h 
Cr 0
DK
P
M  P.S .Cd .t
dM  DSK  h dM
 .Cd  P.S .Cd
dt  h  dt
Faktor yang Mempengaruhi
Laju Difusi
 Tingkat gradien konsentrasi  makin besar
perbedaan konsentrasi makin cepat difusi
 Massa molekul menyebar  molekul yg lebih
berat bergerak lebih lambat
 Suhu  suhu tinggi, energi tinggi, gerakan
molekul tinggi, laju difusi tinggi
 Kerapatan pelarut  kerapatan pelarut meningkat,
laju difusi berkurang
 Kelarutan  non polar, laju difusi tinggi
Faktor yang Mempengaruhi
Laju Difusi
 Luas permukaan dan ketebalan membran  luas
permukaan tinggi, laju difusi tinggi, membran tebal
menghalangi difusi
 Jarak tempuh  makin jauh, laju difusi makin
lambat
dM
dt
 dC 
  DS  
 dx  M  P.S .Cd .t
 Cd = kadar obat dlm kompartemen donor (mg/ml)
 Cr = kadar obat dlm kompartemen reseptor (mg/ml)
 K = koefisien partisi
 P = koefisien permeabilitas (cm/detik)
 h = tebal penampang melintang membran (cm)
 M = jumlah zat yg berdifusi (mg)
 t = waktu zat berdifusi (detik)
 S = luas permukaan membran (cm2)
Soal
 Suatu penelitian absorpsi oral dari emulsi M/A ZA,
Obat dimasukkan dlm usus halus dan sistem
dipertahankan suhunya 37ºC dan dialiri O2 dlm
media pelarut. Luas permukaan difusi 28,4 cm2 dan
konsentrasi ZA dalam usus halus 1,50 mg/ml.
 Hitung jumlah ZA yang melewati usus halus selama
6 jam jika koefisien permeabilitas 4,25x10-6
cm/detik! Diasumsikan transport terjadi secara orde
nol dibawah kondisi sink.
Jawab
M  P.S .Cd .t   4,25 x10 6
 28,41,50 21600
M  3,91mg

Jika Cd berubah terhadap t maka transport mengikuti first-order transport, shg


digunakan persamaan :

 PS 
Ln Cd  t  Ln Cd  0   t
 Vd 
Vd = volume kompartemen donor (ml)
(Cd)t = konsentrasi zat dlm kompartemen donor pd waktu t
(Cd)0 = konsentrasi zat dlm kompartemen donor mula – mula
Lag time
 Waktu yg dibutuhkan oleh zat untuk memantapkan
perbedaan konsentrasi yg sama didalam membran yg
memisahkan kompartemen donor dan reseptor
DKSCd
M  t  tL 
h
2
h h
tL   tL 
6D 6P
M  P.S .Cd .t M  PSC d  t  t L 
Soal
 Lag time methadon, obat yg digunakan untuk terapi
adiksi heroin pada suhu 25ºC melalui membran
transdermal (silikon) adalah 4,65 menit. Membran
mempunyai luas permukaan 12,53 cm2 dan ketebalan
100 μm.
 Hitung koefisien permeabilitas obat pd suhu 25ºC
(K=10,5).
 Hitung jumlah total (mg) metadhon yg dilepaskan
dari membran selama 12 jam jika konsentrasi obat
dalam sediaan 6,25 mg/ml.
Jawab
a.KoefisienPermeabilitas( P )

P
DK
D
h

1,00 x10 2
 
2 2
 5,97 x10 8 cm 2 / s
h 6t L 6 279
Maka :

P
  5,97 x10 10,5 
8
 6,27 x10 5
cm / s
1,00 x10  2

b.JumlahMeth adonYgDilepaskan12 jam(43.200 det ik ) 


t L  4,65menit  279 det ik

M  PSC d  t  t L   6,27 x10 5
12,53 6,25   43200   279 
M  210,8mg

Anda mungkin juga menyukai