Anda di halaman 1dari 4

Nama : Shintia Selanno

Nim : 183145201041

Kelas : B

1. Definisi Difusi, dialisis, osmosis dan ultrafiltrasi

a. Difusi adalah adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut

dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.

Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.

b. Dialisis adalah proses perpindahan molekul terlarut dari suatu campuran larutan

yang terjadi akibat difusi pada membran semi-permeabel. Molekul terlarut yang

oke berukuran lebih kecil dari pori-pori membran tersebut dapat keluar,

sedangkan molekul lainnya yang lebih besar akan tertahan di dalam kantung

membran.

c. Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut melalui selaput semipermiabel dari

bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat atau dari bagian yang

konsentrasi pelarut rendah (hipotonis) ke konsentrasi pelarut tinggi (hipertonis).

Membran semipermeabel harus dapat dilewati oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat

terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.

d. Ultrafiltrasi adalah proses pemisahan menggunakan membrane  yang

bersifat selektif dan dibantu dengan tekanan Membran yang digunakan memiliki

ukuran pori-pori yang berkisar dari 1 hingga 100 nm dan biasanya digunakan

untuk memproses makromolekul seperti protein


2. Hukum Fick

Pada tahun 1855, Fick menemukan bahwa persamaan matematika dari konduksi

panas yang dikembangkan oleh Fourier pada tahun 1822 dapat diterapkan ke dalam

perpindahan massa menentukan proses difusi dalam 6/2/2013 massa menentukan

proses difusi dalam sistem farmasetik.

dM
Rumusya : J=
S . dT

Dimana :

J = Fluks (g/cm2 det)

m = Jumlah massa (g atau mol)

S = Luas permukaan (cm2)

t = Waktu (detik)

Hukum pertama Fick menyatakan bahwa laju difusi merupakan fungsi koefisien difusi

dan gradien konsentrasi.

dC
J = -D
dX

Hukum kedua Fick menyatakan difusi atom pada kedalaman tertentu merupakan

fungsi waktu

aC aJ
=-
at ax

3. Koefisien Difusi

Koefisien difusi merupakan sifat spesifik sistem yang tergantung kepada suhu,

tekanan dan komposisi sistem.

DAB yaitu suatu faktor perbandingan yang disebut koefisien difusi atau difusivitas

massa. Satuannya dalam ft2 /jam atau cm2 /det (L2 /t).
Koefisien difusi tergantung pada tekanan, temperature dan komposisi dari

sistem, harga problem daridifusi gas, cairan dan padatan.Koefisien difusi biasanya

lebih tinggi untuk gas (sekitar 5 x 10 -6sampai 1 x 10-5 m2/s), dibandingkan dengan

cairan (kira-kira 10-10sampai 10-9 m2/s) yang lebih tinggi dari harga perolehan untuk

padatan (sekitar 10-14sampai 10-10 m2/s).

4. Faktor yang mempengaruhi difusi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:

a. Ukuran partikel, Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan

bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.

b. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.

c. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.

d. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan

difusinya.

e. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan

lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya

5. Disolusi Tablet

Uji disolusi tablet merupakan tahapan yang penting dalam menetapkan sifat

disolusi suatu obat yang berada pada sediaan padat. Uji disolusi dapat digunakan

untuk menentukan kesesuaian persyaratan disolusi suatu obat dalam setiap

monografi serta dalam penentuan bioekivalen suatu obat (disolusi terbanding). Uji

disolusi dilakukan dengan pengaturan temperatur 37°C±0,5°C dan kecepatan putar

pengaduk 50 rpm yang dipertahankan selalu pada kondisi konstan. Hal ini

dimaksudkan bila terjadi kenaikan suhu selain dapat meningkatkan gradien


konsentrasi (Cs) juga meningkatkan energi kinetika molekul obat yang besar

kaitannya dengan tetapan difusi (D), sehingga berpengaruh pada peningkatan

kecepatan pelarutan obat.

Selain itu, intensitas pengadukan harus dijaga supaya tetap, karena perubahan

kecepatan pengadukan akan berpengaruh pada nilai h yaitu tebalnya lapisan difusi

atau stagnant layer juga akan mempengaruhi penyebaran partikel. Pengadukan yang

semakin cepat akan mempertipis stagnant layers yang terbentuk serta akan

memperluas permukaan partikel yang kontak dengan pelarut sehingga berdampak

pada peningkatan kecepatan pelarutan obat. Saat pengambilan sampel cairan

medium diganti dengan medium yang baru pada suhu dan volume yang sama. Hal

ini dimaksudkan agar pengujian disolusi berada di bawah kondisi sink atau kondisi

pengujian tanpa adanya pengaruh gradien konsentrasi. Waktu yang diperlukan untuk

menyatakan hasil uji kecepatan pelarutan adalah 30 menit, karena diperkirakan zat

aktif dalam tablet sudah larut tidak kurang dari 80%

Anda mungkin juga menyukai