Anda di halaman 1dari 14

TUGAS UREGINEKOLOGI

ASUHAN KEBIDANAN PADA INFEKSI


SALURAN KEMIH

OLEH:
Dwi Nurlaila
Eni Nurhayati
Mimi septi Wulandari
Widaryu
Pengertian
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah peradangan
bakteri di saluran kemih. Wanita hamil pada
peningkatan risiko untuk ISK mulai pada
minggu ke-6 hingga minggu 24
Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan
ISK, antara lain:
Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab
ISK complicated
Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK
uncomplicated (simple)
Enterobacter, staphylococcus epidemidis,
enterococci, dan-lain-lain.
Klasifikasi infeksi saluran kemih sebagai berikut:
1. Bakteriuria asimtomatik adalah bakteri yang
persisten
dan aktif berkembang biak di dalam salurankemih.
Frekuensi bakteriuria asimptomatik kira-kira 2 10
%, dan dipengaruhi oleh paritas, ras, sosial ekonomi
perempuan hamil tersebut. Di Amerika Serikat
paling tinggi ditemukan pada perempuan kulit
hitam. Jika tidak ditangani dengan benar, 25 % akan
menjadi pielonefritis akut.
Dampak pengaruh adalah BA akan meningkatkan
morbiditas ibu hamil dan bayi yang dikandung oleh
ibu. Selain itu, hal ini berkaitan dengan kejadian
anemia, hipertensi, kelahiran prematur, dan bayi
berat lahir rendah (BBLR). Ibu yang terinfeksi ini
tidak perlu pembatasan aktivitas.
2. Sistitis adalah peradangan kandung kemih tanpa disertai radang bagian
atas saluran kemih.
Sistitis ini cukup sering dijumpai dalam kehamilan dan masa nifas.
Kuman penyebab utama adalah E. coli, disamping dapat pula kuman-
kuman lain.
faktor predisposisi adalah uretra perempuan yang pendek, sistokel,
adanya sisa air kemih yang tertinggal, di samping penggunaan kateter
yang sering dipakai dalam usaha mengeluarkan air kemih dalam
pemeriksaan ginekologi atau persalinan.
Gejala-gejala sistitis:
1) Disuria terutama pada akhir berkemih
2) Meningkatnya frekuensi berkemih dan kadang-kadang disertai nyeri
di bagian atas simfisis
3) Perasaan ingin berkemih yang tidak dapat ditahan
4) Air kemih kadang terasa panas
5) Suhu badang mungkin normal atau meningkat dan nyeri di daerah
supra simfisis
6) Pada pemeriksaan labolatorium, biasanya ditemukan banyak leukosit
dan
eritrosit dan kadang-kadang juga ada bakteri. Kadang dijumpai
hematuria.
Sistitis dapat diobati dengan
sulfonamid, ampisilin, atau eritromisin.
Perlu diperhatikan obat-obat lain yang
baik digunakan untuk pengobatan
infeksi saluran kemih, tetapi
mempunyai pengaruh tidak baik bagi
janin maupun ibu.

3. Pielonefritis
Pielonefritis akut merupakan salah satu komplikasi yang paling
sering dijumpai dalam kehamilan, dan frekuensinya kira-kira 1 2
%, terutama pada kehamilan trimester 2 dan 3 dan permulaan
masa nifas.
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh E. coli (80 %), dan dapat
pula oleh kuman-kuman lain seperti S. Aureus, B.proteus dan P.
aeruginosa.
Gejala
1. Merasa sakit pada kandung kemih
2. Malaise
3. Mengigil
4. Badan panas dan nyeri di angulus kostovertebralis, terutama di
daerah lumbal atas
5. Nafsu makan berkurang, mual, muntah dan kadang diare
6. Ditemukan banyak sel leukosit dan sering bergumpal, slinder sel
darah, dan kadang ditemukan bakteri. Kebanyakan pasien
menunjukan tanda-tanda gangguan fungsi ginjal.
Terapi pada pasien hamil dengan pielonefritis akut:
Pasien harus dirawat, diberi cukup cairan dan
antibiotika seperti ampisilin dan sulfonamid Sampai
test kepekaan kuman, kemudian antibiotika
disesuaikan dengan hasil tes kepekaan tersebut.
Kultur darah seharusnya dilakukan ketika pasien
menggigil atau mengalami peningkatan
temperatur.
Pilihan antibiotika untuk pielonefritis akut
menggunakan ampisilin 2 gram intravena setiap 4
sampai 6 jam dan pilihan terapi terbaik dengan
memberikan kombinasi ampisilin atau sulbaktam
dan aztreonam secara intravena. Sefalosporin
adalah terapi alternatif pada pasien yang alergi
dengan ampisilin.
Patofisiologi
Infeksi Saluran Kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme
patogenik dalam traktus urinarius. Mikroorganisme ini masuk
melalui : kontak langsung dari tempat infeksi terdekat,
hematogen, limfogen. Ada dua jalur utama terjadinya ISK yaitu
asending dan hematogen.
1. Secara asending yaitu:
a) Masuknya mikroorganisme dalm kandung kemih, antara
lain: factor
anatomi dimana pada wanita memiliki uretra yang lebih
pendek daripada
laki-laki sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, factor
tekanan
urine saat miksi, kontaminasi fekal, pemasangan alat ke
dalam traktus
urinarius (pemeriksaan sistoskopik, pemakaian kateter),
adanya
dekubitus yang terinfeksi.
b) Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal.
2. Secara hematogen
Sering terjadi pada pasien yang
system imunnya rendah sehingga
mempermudah penyebaran infeksi
secara hematogen Ada beberapa hal
yang mempengaruhi struktur dan
fungsi ginjal sehingga mempermudah
penyebaran hematogen, yaitu: adanya
bendungan total urine yang
mengakibatkan distensi kandung
kemih, bendungan intrarenal akibat
jaringan parut, dan lain-lain
Tanda dan gejala
Sakit atau ketidaknyamanan ketika buang air kecil
Kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering dari
biasanya
Perasaan urgensi ketika buang air kecil
Darah atau lendir dalam urin
Nyeri di perut bagian bawah
Sakit selama hubungan seksual
Menggigil, demam, berkeringat, bocornya urin
(inkontinensia)
Perubahan jumlah urin, baik lebih atau kurang
Urin yang tampak keruh, bau busuk atau luar biasa
kuatnya
Sakit, tekanan, atau nyeri di daerah kandung kemih
Ketika bakteri menyebar ke ginjal mungkin mengalami:
sakit punggung, menggigil, demam, mual, dan muntah.
Komplikasi
Pielonefritis akut
Abortus
Partus prematurus
Berat lahir rendah
Kematian janin dalam kandungan
Diagnosis, dengan pemeriksaan
urine midstream, bersih dan segar,
dihitung jumlah kultur kuman untuk
mengetahui infeksi saluran kemih
dalam kehamilan.
Pencegahan
Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah agens
antibacterial yang secara efektif menghilangkan bakteri dari traktus
urinarius dengan efek minimal terhadap flora fekal dan vagina.
Pengobatan dengan pemberian obat sulfonamide, ampisilin, atau
nitrofurantoin.Hati-hati dengan katerisasi karena dapat menyebabkan
meluasnya kuman atau masuknya kuman baru.
Minum banyak cairan, terutama air putih, yang dapat membantu
membilas bakteri yang ada. Hindari kopi dan teh (bahkan yang sudah
dihilangkan cafeinnya), alkohol yang bisa meningkatkan resiko infeksi.
Mencuci area vagina dengan baik dan kosongkan kandung kemih sebelum
dan sesudah hubungan seksual.
Setiap kali buang air kecil luangkan waktu untuk mengosongkan kandung
kemih sampai habis seperti memiringkan tubuh ke depan atau menunggu
5 menit untuk buang air kecil kembali. menyegerakan BAK ketika terasa
ingin buang air kecil,

Memberi ruang napas pada daerah perineum


menggunakan celana dalam katun, menghindari
celana ketat, tidak menggunakan stoking setinggi
pinggang.
Jaga kebersihan vagina dan perineum, serta hindari
iritasi. Membasuh dari arah depan ke belakang,
agar bakteri yang berada di anus tidak ke vagina
dan uretra. Hindari mandi rendam dan kolam
renang yang tidak diberi kaporit dengan benar.
Minum yogurt yang mengandung biakan aktif
ketika klien menggunakan antibiotik, untuk
mengembalikan keseimbangan bakteri.
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan
diet yang bergizi, tidak bekerja sampai titik letih,
dan tidak membiarkan hidup terlalu stres.

Anda mungkin juga menyukai