Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEBIDANAN

KEGAWATDARURATAN
MATERNAL NEONATAL
INFEKSI TRAKTUS URINARIUS
Dosen Pengajar: Hj. Chairiah.S.Sit.,M.Kes

Anggota Kelompok:
Eka Desy Nur Isriyanti
Rizka Aulia Hasanah
Siti Rafiah
Pengertian

• Infeksi saluran kemih adalah colonial bakteri di


berbagai segmen di saluran kemih. Infeksi
saluran kemih adalah infeksi bakteri paling
sering dijumpai selama kehamilan
Etiologi

Organisme yang menyebabkan infeksi saluran


kemih, yaitu:
Escherichia coli, dan yang lain termasuk spesies
Klebsilla, enterokokus dan mikrokokus semua
anggota dari flora bakteri rectal dan perineal
normal.
Klasifikasi
• Bakteriuria tanpa gejala (Asimptomatik)
Bakteriuria tanpa gejala yaitu keadaan dimana
bakteri berkembang biak dalam saluran kencing,
namun tanpa gejala-gejala infeksi. Jumlah bakteri
kurang dari 10.000 per cc. Frekuensi bakteriuteri
tanpa gejala kira-kira 2-10% dan dipengaruhi oleh
paritas, ras, sosio ekonomi wanita hamil tersebut.

• Bakteriuria dengan gejala (simptomatis)


Bakteriuria dengan gejala: yaitu bakteri
berkembang biak aktif dalam saluran kencing dan
disertai gejala-gejala infeksi sepert demam, sakit dan
nyeri kencing.Jumlah bakteri diatas 10.000 per cc.
Klasifikasi Bakteriuria Dengan Gejala
(Simptomatis)
A.Sistitis
Sistitis adalah radang kadung kemih tanpa
disertai radang bagian atas saluran kemih.
Hampir 95% infeksi terbatas pada kandung
kemih dan sebagian besar wanita hamil
dengan sistitis mengeluh nyeri pada daerah
supra simfisis atau nyeri saat berkemih
(disuria)
Gejala dan tanda yang sering dijumpai adalah :

• Berkemih tidak tuntas


• Air kemih berwarna lebih gelap dan pada saat serangan akut,
kadang-kadang berwarna kemerahan.
• Pada penekanan supra simfisis, akan terasa nyeri lokal yang juga
menyebar ke daerah lipat paha, prosedur pemeriksaan ini juga
menyebabkan pasien seperti ingin berkemih.
• Secara mikroskopik, tampak peningkatan jumlah leokosit,
sejumlah eritrosit, bakteri pada spesimen urin. Untuk menghindari
kontaminasi, spesimen pemeriksaan diambil dari aliran tengah
(mid-stream) setelah daerah genetalia eksterna dicuci terlebih
dahulu.
• Hasil biakan bakteriologis air kemih, umurnya memberikan hasil
yang positif. Seringkali dijumpai piuria atau hematuria (groos
hematuria)
B. Pielonefritis Akuta
Pielonefritis Akuta disebabkan oleh E.coli dan
dapat pula oleh kuman-kuman lain seperti
stafiluokokkus aureus, basillus proteus, dan
pseudomonas aeruginosa. Kuman dapat menyebar
secara hematogen limpogen akan tetapi terbanyak
berasal dari kandung kemih. Presdisposisinya
antara lain penggunaan kateter waktu persalinan
atau kehamilan. Sekitar 1%-2% wanita hamil,
mengalami pielonefritis akut ini.
Gejala dan tanda yang penting untuk diperhatikan

• Pielonefritis akut ditandai dengan gejala demam,


menggigil, mual dan muntah, nyeri pada daerah
konstavetebrata atau pinggang.
• Sering disertai mual, muntah, dan anoreksia.
• Nyeri pinggang terjadi pada bagian kanan (54%),
kedua sisi (27%) dan bagian kiri (16%)
• Pemeriksaan air kemih menunjukan banyak sel-sel
lekosit atau bakteri.
C. Pielonefritis kronikal

Penderita mungkin menderita tekanan darah tinggi, pada


keadaan penyakit yang lebih berat didapatkan penurunan
tingkat filtrasi glumerulus (G.F.N) dan pada urinalisis urin
normal, mungkin ditemukan protein kurang dari 2 gr/ hari,
dan gumpalan sel-sel darah putih.

Prognosis bagi ibu dan janin tergantung dari luasnya


kerusakan ginjal. Penderita yang hipertensi dan insufisiensi
ginjal mempunyai prognosis buruk, penderita ini sebaiknya
tidak hamil, karena resiko tinggi. Pengobatan penderita yang
menderita pielonefritis kronikal ini tidak banyak yang dapat
dilakukan, dan kalau menunjuk kearah pielonefritis akuta,
terapi seperti yang telah diuraikan.
Hubungan Antara Penyakit Dan Kehamilan
Pengaruh penyakit terhadap kehamilan
• Dapat berpengaruh terhadap hasil konsepsi seperti
abortus. Partus prematurus dan kematian janin
• Bila cepat diobati kehamilan berjalan sampai cukup
bulan dan persalinan akan normal. Pengakhiran
kehamilan biasanya tidak perlu ; kecuali penyakit tidak
mempunyai respon terhadap terapi.
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit
• Pielonefritis dan sistitis labih mudah terjadi dalam
kehamilan. Penyakit yang telah ada menjadi lebih berat
karena kehamilan.
Penanganan Secara Umum
• Sebaiknya hati-hati pemakaian kateter biasa dan
kateter menetap; kalau dapat dihindari
• Kalau harus dipakai, berikan obat antibakteria;
• Wanita harus istirahat berbaring miring kesisi yang
tidak sakit
• Sebelum memberikan obat lakukan uji kepekaan
obat barulah diberikan obat antibacterial yang tepat,
biasanya 10-12 hari.
Daftar Pustaka
• Betz, Cecily Lynn dan Sowden, Linda A. 2009. Buku
Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5. Jakarta : EGC
• Cuninngham, F. Gary, dkk. 2006. Obstetri William Edisi
21. Jakarta: EGC
• Fadlon dan Ferianto, Achmad. 2012. Asuhan Kebidanan
Patologis. Jakarta: Salemba Medika
• Mochtar, Rustam. 1998. Synopsis Obstetri. Jakarta: ECG
• Prawirohardjo, Sarwono. 1994 . Ilmu Kebidanan Edisi 3.
Jakarta: Penerbit Gramedia
• Rayburn, William. 2001. Obstetrics and gynecology.
Jakarta: Widya Medika

Anda mungkin juga menyukai