Anda di halaman 1dari 6

WANITA USIA 27 TAHUN, PRIMIGRAVIDA HAMIL 32 MINGGU DENGAN

DIAGNOSIS INFEKSI SALURAN KEMIH

Alia Rachmah1 Alifia AlQibtia1 Krisnawati1 Mutia Febriyanti1 Nur arofatul Aini1
1
Prodi Sarjana Pendidikan Bidan, STIKes RSPAD Gatot Soebroto, Jl. Abdul Rahman Saleh
no. 24 Jakarta Pusat 10410, Indonesia.

Abstrak

Latar Belakang: Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
bakteri yang menyerang saluran kencing. Ibu hamil merupakan salah satu faktor risiko dari
terjadinya ISK dan berisiko mengakibatkan kelahiran prematur dan berat badan Bayi Baru
Lahir Rendah (BBLR).

Metode: Wanita Primigravida dengan G1P0A0 usia kehamilan 32 minggu datang dengan
keluhan mules sudah 1 minggu dan sudah tidak tertahankan, keluar keputihan, keluar flek dan
air-air disangkal. Pasien memiliki riwayat operasi apendiks, dan riwayat penyakit keluarga
hipertensi dan Diabetes Mellitus (DM) pada orang tua. Pasien di diagnosis flour albus ec
susp. bv dengan ISK. Kemudian pasien diberikan informed consent terkait keadaannya
dengan rencana Tindakan pemantauan kesejahteraan ibu dan janin, dimulai dari pemantauan
hemodinamik, USG, mengambil sampel darah dan urin, CTG, dan cegah kontraksi, atasi
keputihan, pematangan paru. Dan belum direncanakan untuk persalinan.

Hasil: Pasien dipulangkan karena tidak ada indikasi darurat. Keputihan teratasi, Infeksi
teratasi, dan kontraksi teratasi. Tidak ada tanda-tanda kelahiran setelah diberi pematangan
paru.

Kesimpulan: Dengan pemeriksaan dan perencanaan yang tepat selama kehamilan, ISK
selama kehamilan akan memberikan hasil yang aman dan baik.

Keywords: Infeksi Saluran Kencing, Primigravida, Flour albus.


Pengenalan

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan keadaan tumbuh dan berkembangbiaknya kuman
dalam saluran kemih dengan jumlah bakteriuria yang bermakna. Secara anatomi, infeksi
saluran kemih dibagi menjadi infeksi saluran kemih bagian atas dan infeksi saluran kemih
bagian bawah. Infeksi saluran Kemih bagian atas mencakup semua infeksi yang menyerang
ginjal, sedangkan infeksi saluran kemih Bagian bawah mencakup semua infeksi yang
menyerang uretra, kandung kemih dan prostat. Jadi keadaan normal saluran kemih tidak
mengandung bakteri, virus, atau mikroorganisme Lainnya. Dengan kata lain bahwa diagnosis
infeksi saluran kemih ditegakkan dengan membuktikan adanya mikroorganisme di dalam
saluran kemih.

ISK adalah infeksi rawat jalan yang paling umum di Amerika Serikat (AS). Kecuali lonjakan
pada wanita muda berusia 14−24 tahun, prevalensi ISK meningkat seiring bertambahnya
usia. 2 Prevalensi pada wanita di atas 65 tahun adalah sekitar 20%, dibandingkan dengan
sekitar 11% pada populasi keseluruhan. 3 Antara 50% dan 60% wanita dewasa akan
mengalami setidaknya satu kali ISK dalam hidup mereka, dan hampir 10% wanita
pascamenopause menunjukkan bahwa mereka pernah mengalami ISK pada tahun
sebelumnya.

Pada pasien dengan symptoms infeksi saluran kemih, Jumlah bakteri dikatakan signifikan
jika lebih besar dari 105/ml urin. Infeksi ini juga lebih sering Dijumpai pada wanita daripada
laki-laki, pada wanita dapat terjadi pada semua umur, Pada masa kehamilan, terjadi
perubahan mekanis dan hormonal yang meningkatkan risiko Keadaan yang membuat urin
tertahan di saluran kemih. Selain itu adanya peningkatan hormon Progesterone pada
kehamilan akan menambah besar dan berat rahim serta mengakibatkan pengenduran Pada
otot polos saluran kencing.

Usia kehamilan yang paling berisiko mengalami bakteriuria adalah antara usia kehamilan 9
Hingga 17 minggu. Delapan puluh persen perempuan dengan usia kehamilan 12 – 16 minggu
mengalami Bakteriuria asimptomatik.
Laporan Kasus

Ibu K primigravida usia 27 tahun G1P0A0 datang dengan usia kehamilan 32 minggu preterm,
dengan keluhan mulas mulas selama seminggu kemarin masih bisa diatahan, sekarang tidak
bisa ditahan, keluar air air, flek, dan keputihan. Pasien datang dengan ISK, Tekanan darah
131/96 mmHg dengan nadi 108x/menit, SpO2 99% , Suhu 36,4 Respirasi 20x/menit, TFU 28,
TBJ 144x/menit, His 1x10’10’. Dari hasil anamnesis pemeriksaan fisik, dan penunjang yang
telah didapatkan dari ibu K mengarah pada diagnosa ISK. Jadi, diagnosis dari Ibu K adalah
G1P0A0 dengan Flour albus ec susp. bv dengan ISK.

Pada pasien diberikan informed consent terkait keadaan pasien dengan rencana Tindakan
pemantauan kesejahteraan ibu dan janin, dimulai dari pemantauan hemodinamik, USG,
mengambil sampel darah dan urin, CTG, dan cegah kontraksi, atasi keputihan, pematangan
paru diberikan sesuai instruksi dokter Dexamethason 2x6 mg, nifedipine 4x10 mg, flagistatin
ovule 1 x 1, vaginal tab 1x/hari, coamocyla 2x500 mg, lactocyd 3x1. Belum direncanakan
untuk persalinan. (Foto 1)

Pasien diberikan informed consent terkait dengan keadaan pasien dan rencana kelahiran dan
ibu mengatakan bahwa ini merupakan kehamilan yang pertama. Pasien di edukasi mengenai
kondisi pasien untuk menjaga kesehatan organ genetalia karena agar tidak dapat
menimbulkan komplikasi pada masalah ISK, ibu mempunyai riwayat menggunakan KB jenis
suntik 3 bulan. Penggunaan merupakan pilihan pasien, persalinan belum direncanakan.

Foto 1 : Hasil USG


Diskusi

Infeksi saluran kemih merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan
mikroorganisme di dalam saluran kemih manusia. Saluran kemih manusia merupakan
organ-organ yang bekerja untuk mengumpul dan menyimpan urin serta organ yang
mengeluarkan urin dari tubuh, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Menurut
National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC), ISK
merupakan penyakit infeksi kedua tersering setelah infeksi saluran pernafasan dan sebanyak
8,3 juta kasus dilaporkan per tahun. Infeksi saluran kemih dapat menyerang pasien dari
segala usia mulai bayi baru lahir hingga orang tua.

Infeksi saluran kemih adalah salah satu penyakit infeksi dimana jumlah bakteriuria
berkembang biak dengan jumlah kuman biakan urin >100.000 /ml urin. Bakteriuria
asimtomatik didefinisikan sebagai kultur urin positif tanpa keluhan, sedangkan bakteriuria
asimtomatik didefinisikan sebagai kultur urin positif disertai keluhan. Infeksi saluran kemih
disebabkan oleh berbagai macam bakteri diantaranya E.coli, klebsiella sp, proteus
sp,providensiac, citrobacter, P.aeruginosa, acinetobacter, enterococcus faecali,dan
staphylococcus saprophyticus namun, sekitar 90% ISK secara umum disebabkan oleh E.coli.

Infeksi Saluran Kemih (ISK) terbagi dalam dua jenis yaitu, ISK bagian atas dan bawah. ISK
bagian bawah dinamakan sistitis. Jika menyerang bagian atas, kuman menyebar lewat saluran
kencing, ginjal, bahkan seluruh tubuh. Terdapat hubungan yang erat pada terjadinya
persalinan prematur, preeklampsia, hipertensi, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim dan
persalinan secara sectio caesarea pada pasien hamil yang mengalami infeksi saluran kemih
pada kehamilan perlu mendapat perhatian yang serius. Penanganan yang cepat dapat
membantu mencegah terjadinya komplikasi.

Pasien ini dibawa ke rumah sakit karena mengatakan mulas-mulas sejak 1 hari yang lalu dan
datang sendiri hamil 8 bulan (32 minggu). Kami menilai keadaan ibu dan janin dalam
keadaan baik tidak ada malposisi atau malpresentasi. Sebelum prosedur, pasien diberikan
persetujuan. Informasi yang diberikan berupa diagnosis, dasar diagnosis, tindakan, indikasi
tindakan, prosedur tindakan, tujuan tindakan, komplikasi, prognosis, alternatif dan risiko.

Pada kasus pasien, dokter memberikan tatalaksana dengan pemberian amoksisilin untuk
diminum dua kali sehari. Dokter juga mengedukasi untuk meningkatkan kebersihan setelah
miksi dengan cara cuci tangan sebelum membersihkan organ genitalia dan membersihkan
organ genitalia dari arah depan ke belakang yang bertujuan untuk mencegah migrasi patogen
ke vagina dan serviks.

Saran dokter untuk mengubah arah membersihkan vagina dari depan ke belakang memiliki
tujuan untuk mencegah migrasi bakteri E.coli untuk menginvasi uretra. Penggunaan IUD
sebagai alat kontrasepsi pilihan dokter juga bertujuan untuk mencegah kematian flora normal
yang ada di organ genitalia seperti Lactobacillus crispatus dan Lactobacillus jensenii akibat
penggunaan kontrasepsi yang mengandung spermisida seperti nonoxynol-9 sehingga dapat
menurunkan risiko kejadian ISK akibat invasi E.coli.

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis yang merupakan


gold standard adalah dengan cara kultur bakteri dari urin. Namun, penggunaan kultur urin
memiliki beberapa kelemahan antara lain penggunaannya yang mahal, membutuhkan waktu
24-48 jam untuk mendapatkan hasilnya dan tidak banyak fasilitas kesehatan yang
menyediakan. Penegakkan diagnosis yang umum dilakukan di fasilitas kesehatan berupa
dengan tes urin strip (dipstick) untuk mengukur kadar leukosit dalam urin. Keunggulan dari
penggunaan tes Dipstick antara lain mudah dilakukan, murah dan cepat. Namun, kelemahan
dari tes tersebut berupa sensitifitasnya yang rendah karena dapat terjadi kesalahan interpretasi
patogen penyebab infeksi seperti Neisseria gonorrhoeae maupun Chlamydia trachomatis yang
menyebabkan vaginitis.

Penatalaksanaan dari ISK pada ibu hamil berupa pemberian antibiotik dalam jangka waktu
4-7 hari. Pemberian Nifedipine 10 mg 4x/hari, amoksisilin 500 mg 2x/hari, dexamethasone 6
g 2x/hari dan lactobacyd 3x/hari, Flgystatin ovula 1/hari cukup aman diberikan pada ibu
hamil. Pemberian antibiotik dosis tunggal juga dapat diberikan untuk meningkatkan
kepatuhan konsumsi antibiotik. Efek samping yang dapat ditimbulkan dari konsumsi
antibiotik dapat berupa mual, muntah dan diare.

Kesimpulan

Infeksi Saluran Kemih memiliki risiko frekurensi yang besar dan pada perempuan hamil
dapat menyulitkan persalinan. Perempuan yang sedang hamil memiliki resiko terkena Infeksi
Saluran Kemih (ISK) yang lebih besar karena perubahan struktur anatomis saluran kencing
yang berisiko mudahnya patogen menginvasi saluran kencing. Sehingga perlu adanya edukasi
mengenai risiko infeksi dan perlunya kesadaran pasien tentang kesehatan organ genitalia.
Peran tenaga medis sangat diperlukan untuk mengedukasi pasien agar selalu memerhatikan
kesehatan sehingga ketika persalinan tidak ada penyulit yang berisiko buruk pada ibu dan
janin.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan artikel ini.

Konflik Kepentingan

Penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan.

Referensi

1. Nadya Machyanthi Yanis, KYusriani Mangarengi, Nur Fadhillah Khalid, Shulhana


Mokhtar, Sri Irmandha Kusumardhani. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Penyebab ISK
Pada Wanita Hamil Di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar. Jurnal Mahasiswa Kedokteran
Vol.2 No.2 (Februari, 2022): E-ISSN: 2808-9146.
2. Rani Purnama Sari, Muhartono. 2018. Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan
Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Pada Karyawan Wanita di Universitas Lampung.
Volume 7 | Nomor 3.
3. Fakhrizal, Edy. “Infeksi Saluran Kemih pada Kehamilan: Prevalensi dan Faktor-Faktor
yang Memengaruhinya.” Jurnal Ilmu Kedokteran 11.1 (2018): 19-24.
4. Kranz J, Schmidt S, Lebert C, dkk. Pembaruan 2017 dari pedoman klinis Jerman tentang
epidemiologi, diagnostik, terapi, pencegahan, dan pengelolaan infeksi saluran kemih
tanpa komplikasi pada pasien dewasa: bagian 1 . Urol Int 2018; 100 : 263–270. [
PubMed ] [ Google Scholar ]

Anda mungkin juga menyukai