Anda di halaman 1dari 15

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

KMB KELOMPOK 12 :

DINI HAYATI AFUZAH


HENI MANDA SARI
MELA RAHMA DHONA
DEFENISI ISK

ISK merupakan penyakit dengan kondisi


dimana terdapat mikroorganisme dalam urin
yang jumlahnya sangat banyak dan mampu
menimbulkan infeksi pada saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit
kedua yang paling banyak ditularkan dan
infeksi paling umum pada wanita
Klasifikasi

infeksi saluran kemih dapat dibedakan


berdasarkan anatomi dan klinis. Infeksi
saluran kemih diklasifikasikan berdasarkan
anatomi, yaitu:
 Infeksi saluran kemih bawah
 Infeksi saluran kemih bawah
Etiologi

Infeksi saluran kemih sebagian besar


disebabkan oleh bakteri,virus dan
jamur tetapi bakteri yang sering
menjadi penyebabnya. Penyebab ISK
terbanyak adalah bakteri gram-negatif
termasuk bakteri yang biasanya
menghuni usus dan akan naik ke
sistem saluran kemih antara lain adalah
Escherichia coli,
Organisme yang biasanya
menyebabkan ISK diperkenalkan
melalui rute naik dari uretra dan
origiante dalam perinium rute
lain yang kurang umum adalah
melalui aliran darah atau sistem
limfatik. Sebagian besar infeksi
disebabkan oleh bakteri basil
gram negatif yang ditemukan di
saluran gastrointensial (GI)
Gejala klinis

Gejala urinary tract infection yang paling umum yaitu sering buang
air kecil (anyang-anyangan), nyeri saat kencing, urin keruh atau berbau,
nanah atau darah dalam urin. Pasien, khususnya wanita akan merasa
nyeri pada pubis. Dan juga, tergantung dari organ yang terinfeksi,
gejala yang muncul dapat berbeda:
Jika infeksi pada ginjal, pasien dapat demam, mual, dan muntah
atau menggigil atau nyeri punggung.
Jika infeksi pada kandung kemih, pasien akan merasakan tekanan pada
pelvis depan (perut bawah), sering buang air kecil, dan kencing
berdarah
Jika infeksi pada uretra, pasien akan merasakan nyeri saat kencing dan
keluarnya cairan dari uretra
Patofisiologi

infeksi saluran kemih (ISK) umumnya melibatkan


infeksi bakteri yang dapat terjadi melalui jalur
ascending atau hematologi dan
limfatik.  E.Coli adalah bakteri yang paling umum
untuk menyebabkan infeksi seluran kemih.

Patofisiologi ISK melalui jalur hematogen


melibatkan mikroorganisme
seperti Staphylococcus aureus, Candida sp.,
Salmonella sp. dan Mycobacterium
tuberculosis, yang menyebabkan infeksi primer
ditempat lain pada tubuh manusia
Pada sebagian besar kasus ISK, infeksi awal bermula
dari uretra lalu ke kandung kemih melalu jalur
ascending. Infeksi yang naik dan berkelanjutan ke
ureter dan ginjal merupakan jalur utama penyebab
infeksi pada parenkim ginjal. Hal ini memberikan
penjelasan yang logis terhadap tingkat kejadian ISK
yang lebih tinggi pada wanita, dimana saluran uretra
wanita yang lebih pendek dibandingkan pria akan
memudahkan bakteri untuk menginfeksi saluran
kemih.
Manifestasi klinis

Gejala saluran kemih bagian bawah (LUTS) dialami


pada pasien yang memiliki ISK pada saluran kemih
bagian atas, serta yang terbatas pada trcat bagian
bawah.
Gejala-gejala ini termasuk disuria sering buang air
kecil (lebih dari sepuluh dari setiap 2 jam) urgensi
dan ketidaknyamanan suprapubik atau tekanan. urin
mungkin mengandung darah yang terlihat kasar
(hematuria) atau sedimen, membuatnya tampak keruh
Komplikasi

Ketika kondisi ini dirawat dengan cepat dan tepat, infeksi saluran
kemih bagian bawah jarang menyebabkan komplikasi. Tetapi jika
tidak diobati, infeksi saluran kemih dapat memiliki konsekuensi
serius.
Komplikasi infeksi ini dapat meliputi:
 Infeksi berulang, terutama pada wanita yang mengalami dua
atau lebih ISK dalam periode enam bulan atau empat atau
lebih dalam setahun.
 Kerusakan ginjal permanen akibat infeksi ginjal akut atau
kronis (pielonefritis) karena Infeksi saluran kemih yang tidak
diobati
PENGOBATAN
a. Infeksi saluran kemih umumnya dapat ditangani dengan
pemberian antibiotik. Jenis obat yang diresepkan tergantung
pada kondisi kesehatan pasien, dan jenis bakteri yang
ditemukan di urine.
b. Beberapa jenis antibiotik yang biasanya digunakan untuk ISK
adalah fosfomycin, nitrofurantoin, trimethoprim, dan
ceftriaxone. Pada sejumlah kasus, antibiotik jenis
fluoroquinolon seperti ciprofloxacin dan levofloxacin, akan
digunakan bila tidak ada pilihan lain. Tetapi umumnya jenis
antibiotik tersebut dihindari, karena efek sampingnya melebihi
manfaat yang bisa didapat.
c. Biasanya, gejala akan hilang setelah beberapa hari
mengonsumsi antibiotik. Namun demikian, pengobatan dengan
antibiotik tetap harus dilanjutkan hingga selesai. Penting bagi
pasien untuk menjalani pengobatan sesuai petunjuk dokter.
d. Untuk pasien ISK yang sering kambuh, dokter akan
menganjurkan konsumsi antibiotik dalam dosis rendah tiap hari,
selama 6 bulan atau lebih. Sedangkan pada ISK yang terkait
dengan aktivitas seksual, dokter akan meresepkan antibiotik
untuk dikonsumsi tiap selesai berhubungan intim. Dokter juga
akan menganjurkan metode kontrasepsi lain, seperti pil KB,
pada pasien yang menggunakan kontrasepsi kondom dengan
pelumas spermisida.
e. Pada kondisi ISK yang berat, pasien akan ditangani di rumah
sakit melalui pemberian antibiotik suntik.
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan


baik untuk penegakkan diagnosa atau
pengobatan antara lain adalah :
 Laboratorium
 Blass nier ophage Intra venous pyelogram
 Hitung koloni
 Metode tes
•PENCEGAHAN

a. Untuk wanita, lakukan pembersihan dari arah depan ke


belakang setelah buang air besar maupun berkemih.
Langkah ini mencegah bakteri di sekitar dubur atau anus
menginfeksi vagina dan uretra.
b. Banyak minum air untuk meningkatkan frekuensi
buang air kecil. Minum air dalam jumlah besar juga
baik dilakukan setelah berhubungan intim.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai