MANAGEMENT
I Kadek Prapta Adhi Wibawa
• Merokok
Efek kardiovaskular: penyakit vaskular perifer, koroner, dan serebrovaskular; Nikotin dapat
meningkatkan denyut jantung dan spasme koroner
Efek respirasi: karsinoma paru, PPOK, gangguan mukosilier (dahak kental), dan hiperaktif
airway pentingnya suction saat anestesi (intubasi dan ekstubasi)
Pentingnya stop merokok / cessation sebelum operasi :
12 jam mengurangi carboxy-Hb
2 hari mengurangi efek nikotin di kardiovaskular dan memperbaiki fungsi silier
2 minggu sebelum operasi dapat mengurangi volume sputum
2 bulan (waktu ideal cessation) mengurangi risiko bronkospasme dan sekresi bronkial
• Konsumsi alkohol
Intoksikasi akut meningkatkan efek obat sedative, opioid, anestesi efek memanjang
diperlukan pengurangan dosis obat
Alkoholik kronik kardiomiopati, pankreatitis, sirosis hati, dan gastritis
• Ketergantungan obat
Marijuana, cocaine, heroine penanganan withdrawal syndrome
Riwayat pengobatan:
• Riwayat alergi dan intoleransi ( tanyakan allergen, reaksi tubuh saat terjadi alergi gatal,
kemerahan, mata, bibir bengkak, kesulitan napas, hingga syok dan juga pengobnatan yang diperoleh
saat alergi)
• Interaksi obat dengan obat anestesi misal:
Opioid dan antikolinergik menurunkan motilitas gastrointestinal meningkatkan absorbsi obat
yang diberikan peroral
Obat tricyclic antidepressant (menghambat reuptake norepinefrin, serotonin, dopamine di celah
sinap) bila diberikan dengan opioid terutama meperidine meningkatkan analgesia dan risiko
depresi napas
Riwayat Anestesi, pembedahan, kehamilan dan persalinan:
Bertujuan mengetahui riwayat masalah anestesi sebelumnya
Komponen :
Operasi/Anestesi (General, regional, local)/Kapan/Dimana (RS)/Komplikasi / Analgetik pasca
operasi (infus, infus kontinyu, epidural, oral, dll)
Riwayat kehamilan / persalinan :
• Menarche/menopause usia berapa
• Siklus terkahir kapan, volume, siklus reguler/tidak , HPHT
Riwayat persalinan normal/Caesar,pembiusan yang digunakan , Riwayat abortus
Riwayat keluarga:
• Mendeteksi kondisi herediter, kondisi farmako-genetic yang berkaitan dengan anestesi
• Porfiria
• Hipertermia maligna
• Hiperkolesterolemia
• Abnormalitas kolinesterase
• Miastenia Gravis
• Populasi khusus jehovah's witnesses
Review sistem organ:
• Sistem Saraf Pusat
• Respirasi
• Kardiovaskular
• Gastrointestinal
• Urogenital
• Muskuloskeletal
Makan dan minum terakhir:
• Tanyakan Riwayat makan/minum terakhir, jenis makanan, dan jumlah makanan
• Puasa prabedah periode tidak diperbolehkan menerima asupan cair maupun padat peroral dalam jangka
waktu tertentu sebelum prosedur pembedahan
• Tujuan: mengurangi risiko aspirasi paru dan komplikasinya
3. Pemeriksaan Fisik
• Vital sign (tekanan darah, nadi, respirasi rate, suhu, dan nyeri)
• Airway (cek Mallampati, kriteria LEMON)
• Jantung dan Paru-paru
• Sistem saraf
• Sistem lainnya yang terpengaruh akibat penyakit/riwayat penyakit pasien
Rekomendasi pemeriksaan rutin : 3. Tes fungsi hati (pasien penyakit hati, nutrisi, dan
1. Pemeriksaan darah tepi (Hb, HCT, Leukosit, PLT) alkololism)
• Pasien diatas 60 th 4. Koagulasi (pasien Riwayat gangguan koagulasi,
• Perempuan yang sedang menstruasi Riwayat perdarahan sehabis luka, operasi, dan
• Bila diperkirakan akan banyak perdarahan/perlu mudah memar; serta pasien Riwayat konsumsi
transfuse antikoagulan)
• Pasien dengan Riwayat perdarahan, anemia, 5. X-ray thorak (seluruh pasien >60 th, Riwayat
gangguan darah, malnutrisi, gangguan hati dan penyakit jantung, tiroid, pernapasan, kanker
ginjal mencari penyebaran) ; namun Riwayat merokok
2. Serum glukosa, kreatinin, urea, dan elektrolit dan ISPA yang sudah sembuh bukan indikasi
• Pasien diatas 60 th x-ray
• Pasien Riwayat diabetes, gangguan nutrisi, 6. EKG (pasien >40 th, Riwayat penyakit jantung,
rena;, hati, diare, mual-muntah, pasien Riwayat hipertensi, paru.
konsumsi steroid, diuretic, ataupun obat
nefrotoksik
5. Asesmen Risiko
III Kelas ini termasuk pasien dengan penyakit sistemik sedang hingga berat yang mengakibatkan ~ 1.8 %
beberapa keterbatasan fungsional.
Contoh: angina pektoris, infark miokard, gagal jantung kongestif, diabetes dependen insulin, PPOK
IV Kelas ini termasuk pasien dengan penyakit sistemik parah yang merupakan ancaman konstan ~ 7.8 %
terhadap kehidupan dan lumpuh secara fungsional.
Contoh: angina pektoris yang tidak stabil, infark miokard atau serebrovaskular dalam enam bulan
terakhir, tekanan darah tinggi, gagal jantung kongestif berat atau kronis penyakit paru obstruktif,
epilepsi yang tidak terkontrol.
V Kelas ini termasuk pasien yang hampir mati yang diperkirakan tidak akan bertahan 24 jam dengan ~ 9.4 %
atau tanpa operasi.
Pasien-pasien ini hampir selalu dirawat di rumah sakit, pasien yang sakit parah. Perawatan darurat
dan mungkin diperlukan pengobatan paliatif.
VI Kelas ini termasuk pasien yang mati batang otak yang organnya akan diambil.
E Jika prosedurnya darurat, status fisik diikuti oleh akhiran E mis., 3E).
6. Informed Consent
Definisi Tujuan