Anda di halaman 1dari 36

Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

MODUL PEMBELAJARAN (STUDY GUIDE)

Semester II

BLOK BIOMEDIK II

3 Februari – 21 Maret 2020

School of Dentistry

Faculty of Medicine Udayana University

2020
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
1
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI DAN PROFESI DOKTER
GIGI

KONTRAK PERKULIAHAN

1. Identitas Mata Kuliah


Nama Mata Kuliah : Biomedik II
Kode Mata Kuliah :
Jumlah SKS :4
Semester : 2
Tempat Pertemuan : Ruang Kuliah Gedung 4 lt.1 RS Udayana.
2. Manfaat Mata Kuliah:
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa memahami mengenai
struktur kepala dan leher serta radiologi umum
3. Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah ini dirancang untuk mahasiswa PSPDG yang membahas tentang Ilmu
kedokteran struktur kepala dan leher serta radiologi umum
4. Standar Kompetensi :
Memahami konsep struktur kepala dan leher serta radiologi umum
5. Kompetensi Dasar : Mahasiswa mengetahui dan dapat menjelaskan
kembali:
Mahasiswa mengetahui
6. Strategi Perkuliahan :
1. Kuliah
2. Diskusi
3. TugasMandiri
4. Tugas Kelompok (Student Project)
5. Kuis
8. Tugas-Tugas :
1. Tugas SGD
2. Tugas Kelompok (Student Project)
9. Tata tertib :

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
2
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

1. Mahasiswa hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal kegiatanpembelajaran


yang telahdisampaikandenganberpakaiansopan dan rapi disertai kartu
identitas.
2. Setiap mahasiswa wajib melakukan presensi di
setiapkegiatanpembelajaran.
3. Apabilamahasiswaterlambatlebihdari 15 menit,
makamahasiswatidakdiperkenankanmengikutikegiatanbelajarmengajar dan
dianggapabsen.
4. Jika mahasiswaberhalangan hadir, harus menyertakan surat keterangan
dokteruntukalasansakitatausuratketerangan dispensasi
dariinstitusiuntukketeranganmengikutikegiatan yang menyangkutinstitusi,
dan harusdisampaikan paling lambat 2 (dua) hari setelah mahasiswa yang
bersangkutan kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar.
5. Mahasiswa berhak mengikuti ujian akhir blok atau sejenisnya dengan
syarat kehadiran minimal 75 % dari seluruh kegiatan blok (tutorial/kuliah,
SGD, Pleno, Praktikum), dan bila mahasiswa tidak mengikuti ujian utama
maka mahasiswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti ujian
remidial.
6. Sistem penilaian SGD dibagi sesuai dengan jumlah total kegiatan SGD
dalamblok, kecuali ada surat keterangan sakitataudispensasi. Surat
keterangansakitataudispensasiharusdiberikan paling lambat2 (dua) hari
setelah mahasiswa yang bersangkutan kembali mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
7. Nilai akhir blok di publikasikan selambat-lambatnya14 hari setelah ujian
akhir blok.
8. Jika mahasiswa tidak lulus ujian utama blok, bisa mengikuti ujian remidi
sesuai jadwal
9. Jika ada permasalahan mengenai nilai akhirblok, harap menghubungi
Ketua Blok pada jam kerja di institusi yang bersangkutan.
10. Jika point 9 tidak bisa teratasi, maka mahasiswadapat menghubungi
Koordinator Pendidikan fase sarjana.
11. Jika point 10 tidak bisa teratasi, maka
mahasiswadapatmenghubungiKepala Departemen atau Koordinator
Program Studi pada jam kerjadi institusi yang bersangkutan.
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
3
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

10. KriteriaPenilaian :
Penilaiandilakukandenganmenggabungkanunsur proses (60%) dan hasil (40%)
denganpenjabaran :
Proses : SGD (20 %), KUIS (20 %) dan SP (20%)
Hasil ujian : CBT (40%)

Denpasar, 3 februari 2020


Wakil Mahasiswa Ketua Blok

……………………….. drg. Ni Kadek Fiora Rena Pertiwi, M. Biomed

Mengetahui,
Koordinator Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Fakultas kedokteran
Universitas Udayana

Dr.dr. Ni Made Linawati, M.Si


NIP. 197902172005012012
Visi :
Visi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
FakultasKedokteranUniversitasUdayanaadalahmenjadilembagapendidikankedokterangigi
yang menghasilkan lulusan sarjana kedokteran gigi dan profesi dokter gigi yang profesional,
mandiri dan berbudaya serta mempunyai daya saing di tingkat nasional dan internasional
yang unggul di bidang manajemen dan pelayanan kedokteran gigi pariwisata pada tahun
2030.

Misi :
Memperdayakan PSPDG FK Unud sebagai perguruan tinggi yang melaksanakan Tridarma
perguruan tinggi yang berlandaskan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bernilai budaya.

~ KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI ~


DOMAIN
II. Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran Gigi
III. Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik
IV. Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
4
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

KOMPETENSI UTAMA
5.1. Mengintegrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang relevan sebagai sumber keilmuan
dan berbagai data penunjang untuk diagnosis dan tindakan medik kedokteran gigi
6.1. Memahami Ilmu Kedokteran Klinik yang relevan sebagai pertimbangan dalam
melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medik kompromis
7.1. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar mencakup : Biologi Oral, Biologi
Material, dan Teknologi Kedokteran Gigi untuk menunjang keterampilan klinis
preklinik dan klinik, serta penelitian bidang kedokteran gigi
9.1 Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan sistem stomatognatik dengan
mencatat informasi klinis, laboratoris, radiologis, psikologis dan sosial guna
mengevaluasi kondisi medik pasien

KOMPETENSI PENUNJANG
5.1.1. Mengintegrasikan ilmu biomedik yang relevan dengan bidang kedokteran gigi
untuk menegakkan diagnosis, menetapkan prognosis, dan merencanakan tindakan
medik Kedokteran Gigi (C3, P3, A4)
5.1.2. Menghubungkan morfologi makroskopis, mikroskopis, dan topografi organ,
jaringan penyusun sistem tubuh manusia secara terpadu, sebagai landasan
pengetahuan untuk diagnosis, prognosis, dan merencanakan tindakan medik
kedokteran gigi (C3, P3, A4)
7.1.1. Memahami ilmu-ilmu kedokteran gigi dasar untuk pengembangan ilmu
kedokteran gigi dasar klinik (C2, P4, A4)
7.1.3. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar untuk menunjang keterampilan
preklinik, dan klinik, serta penelitian bidangkedokteran gigi, meliputi : Biologi
Oral, Biomaterial Kedokteran Gigi, Radiologi Kedokteran Gigi (C2, P3, A4)
9.1.3. Menentukan pemeriksaan penunjang laboratoris yang dibutuhkan (C4, P3, A4).
9.1.4. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan laboratoris (C4, P3, A3).

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
5
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

PLANNERS TEAM

NO. NAMA NOMOR HP KET.

drg. Ni Kadek Fiora Rena Pertiwi, M.


1. 081805333658 Ketua
Biomed

2. drg. Cinthia Hutomo, Sp.Ort 085857373714 DEU

LECTURERS

NOMOR
NO. NAMA
HANPHONE
1. dr. I Made Winarsa Ruma, S.Ked., Ph. 081237786050
2. dr. Desak Made Wihandini, M. Kes 081338776244
3. dr. Ni Nyoman Ayu Dewi, M.Si 081337141506
081999710019
4. dr. Ida Ayu Dewi Wiryanthini, M.Biomed
081239990399
5. dr. I Wayan Gede Sutadarma, M.Gizi 082144071268
6. dr. I Wayan Surudarma, M.Si 081338486589
7. Dr. Ika Wahyuniari 08123614856
8. Dr. Sugiritama 08164732743
9. Dr. Dr. Ni Made Linawati, M.Si 081337222567
10. Dr. dr. Susy Purnawati, MKK 08123989891
11. Dr. Ratnayanthi 085104550344
Prof.Dr.dr. I Nyoman Mangku Karmaya, M.Repro.,
12. 0811387105
PA(K)
13. Dr.dr. I Gusti Ayu Widianti., M.Biomed 08123921765
10. dr. Muliani, M.Biomed 085103043575
11 dr. I Nyoman Gede Wardana, M.Biomed 087860405625
12. drg. Ni Kd. Fiora Rena, M.Biomed 0818053333658
13 Drg. I Gusti Agung Sri Pradnyani, M. Biomed 082147123898

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
6
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

FACILITATORS

NO. NAMA NOMOR HP

1. Drg. Ni Kadek Fiora Rena P., M. Biomed 081805333658

2. Drg. Diana 087761740877

3. Drg. Putu Ika Anggaraeni, Sp. Ort 085868935557

4. Drg. Sari Kusumadewi, M. Biomed 08123837084

5. Drg. Putri Rejeki 0811803903

PEMBIMBING STUDENT PROJECT

NO. NAMA NOMOR HP

1. Drg. Ni Kadek Fiora Rena P., M. Biomed 081805333658

2. Drg. Desak Diana Nitha 087761740877

3. Drg. Putu Ika Anggaraeni, Sp. Ort 085868935557

4. Drg. Sari Kusumadewi, M. Biomed 08123837084

5. Drg. Putri Rejeki 0811803903

STUDENT PROJECT TOPICS


1. Sistem syaraf dan sirkulasi kepala dan leher
2. Sistem tulang dan otot kepala dan leher
3. Anatomi rongga mulut, faring dan eshofagus
4. Histology rongga mulut gigi dan jaringan penyangga
5. Aspek biokomia karies gigi

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
7
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

JADWAL PEMBELAJARAN
Blok Biomedik II
2020
Tanggal/Har
Kegiatan Narasumber Tempat
i Waktu
08.00 -
09.00 belajar mandiri
09.00- Lecture Biokimia 1: Enzim dr. Ni Nyoman R. Kuliah
10.00 dan Koenzim Ayu Dewi, M.Si Bukit
Lecture Biokimia 2 : dr. Ida Ayu Dewi
10.00 - Metabolisme Karbohidrat, Wiryanthini, R. Kuliah
11.00 Protein, Lipid M.Biomed Bukit
1. SENIN dr. Desak Made
3 11.00 - Wihandani, R. Kuliah
FEBRUARI 12.00 Lecture Biokimia 3 : Hormon M.Kes Bukit
2020 12.00 -
13.00 break
13.00 - Lecture Biokimia 4. Plasma dr. I Wayan R. Kuliah
14.00 darah dan pembekuan Surudarma, M.Si. Bukit
14.00 -
15.00 Tugas Kelompok 1
15.00 -
16.00 Tugas Kelompok 2
08.00 -
09.00 belajar mandiri
09.00- SGD Biokimia 1: Enzim dan
10.00 Koenzim Fasilitator R. SGD
10.00 - SGD Biokimia 2 : Metabolisme
11.00 Karbohidrat, Protein, Lipid Fasilitator R. SGD
2. SELASA 11.00 -
4 12.00 SGD Biokimia 3 : Hormon Fasilitator R. SGD
FEBRUARI 12.00 -
2020 13.00 break R. SGD
13.00 - SGDBiokimia 4. Plasma darah
14.00 dan pembekuan R. SGD
14.00 -
15.00 Tugas Kelompok 3 Fasilitator R. SGD
15.00 -
16.00 Tugas Kelompok 4 Fasilitator R. SGD
3. RABU 5 08.00 -
FEBRUARI 09.00 belajar mandiri
2020 09.00- PLENO Biokimia 1: Enzim dr. Ni Nyoman R. Kuliah
10.00 dan Koenzim Ayu Dewi, M.Si Bukit
10.00 - PLENO Biokimia 2 : dr. Ida Ayu Dewi R. Kuliah
11.00 Metabolisme Karbohidrat, Wiryanthini, Bukit
Protein, Lipid M.Biomed

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
8
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

dr. Desak Made


11.00 - Wihandani, R. Kuliah
12.00 PLENO Biokimia 3 : Hormon M.Kes Bukit
12.00 -
13.00 break
13.00 - PLENO Biokimia 4. Plasma dr. I Wayan R. Kuliah
14.00 darah dan pembekuan Surudarma, M.Si. Bukit
14.00 -
15.00 Tugas Kelompok 5
15.00 -
16.00 Tugas Kelompok 6
08.00 -
09.00 belajar mandiri
Ni Wayan
09.00- Lecture Biokimia 5. Vitamin, Tianing, S.Si, R. Kuliah
10.00 Radikal Bebas, Anti Oksidan M.Kes Bukit
dr. I Wayan Gede
10.00 - Lecture Biokimia 6 : Sutadarma, R. Kuliah
11.00 Pencernaan M.Gizi Bukit
dr. I Made
4. KAMIS 6
11.00 - Lecture Biokimia 7 : Winarsa Ruma, R. Kuliah
FEBRUARI
12.00 Metabolisme mineral S.Ked., Ph.D Bukit
2020
12.00 - R. Kuliah
13.00 break Bukit
dr. I Made
13.00 - Lecture Biokimia 8 : Winarsa Ruma, R. Kuliah
14.00 Matriks Ekstraseluler S.Ked., Ph.D Bukit
14.00 -
15.00 Tugas Kelompok 7
15.00 -
16.00 Tugas Kelompok 8
08.00 -
09.00 belajar mandiri
09.00- SGD Biokimia 5. Vitamin,
10.00 Radikal Bebas, Anti Oksidan R. SGD
10.00 -
11.00 SGD Biokimia 6 : Pencernaan R. SGD
11.00 - SGD Biokimia 7 : Metabolisme
5. JUMAT 7
12.00 mineral R. SGD
FEBRUARI
2020 12.00 -
13.00 break
13.00 - SGD Biokimia 8 : Matriks
14.00 Ekstraseluler R. SGD
14.00 -
15.00 Tugas Kelompok 9
15.00 -
16.00 Tugas Kelompok 10
6. SENIN 10 08.00 - belajar mandiri
FEBRUARI 09.00
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
9
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

Ni Wayan
09.00- PLENO Biokimia 5. Vitamin, Tianing, S.Si, R. Kuliah
10.00 Radikal Bebas, Anti Oksidan M.Kes Bukit
dr. I Wayan Gede
10.00 - PLENO Biokimia 6 : Sutadarma, R. Kuliah
11.00 Pencernaan M.Gizi Bukit
dr. I Made
11.00 - PLENO Biokimia 7 : Winarsa Ruma, R. Kuliah
12.00 Metabolisme mineral S.Ked., Ph.D Bukit
2020
12.00 - R. Kuliah
13.00 break Bukit
dr. I Made
13.00 - PLENO Biokimia 8 : Winarsa Ruma, R. Kuliah
14.00 Matriks Ekstraseluler S.Ked., Ph.D Bukit
14.00 -
15.00 Tugas Kelompok 11
15.00 -
16.00 Tugas Kelompok 12
08.00 -
09.00 belajar mandiri
09.00- Lecture Biokimia 9 : dr. I Wayan R. Kuliah
10.00 Bioenergetika Surudarma, M.Si Bukit
dr. I Wayan Gede
10.00 - Sutadarma, R. Kuliah
11.00 Lecture Biokimia 10 : Nutrisi M.Gizi Bukit
7. SELASA
11.00 -
11
12.00 break
FEBRUARI
12.00 - Lecture Histologi 11. Rongga R. Kuliah
2020
13.00 Mulut Dr. Sugiritama Bukit
13.00 - Lecture Histologi 12. Faring dan Dr. Ika R. Kuliah
14.00 kelenjar ludah Wahyuniari Bukit
14.00 -
15.00 Tugas Kelompok 13
15.00-
16.00 Tugas Kelompok 14
8. RABU 12 08.00 -
FEBRUARI 09.00 belajar mandiri
2020 09.00- SGD Biokimia 9 :
10.00 Bioenergetika R. SGD
10.00 -
11.00 SGD Biokimia 10 : Nutrisi R. SGD
11.00 -
12.00 break
12.00 -
13.00 SGD Histologi 11. Rongga Mulut R. SGD
13.00 - SGD Histologi 12. Faring dan
14.00 kelenjar ludah R. SGD
14.00 - Tugas Kelompok 15
15.00
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
10
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

15.00 -
16.00 Tugas Kelompok 16
08.00 -
09.00 belajar mandiri
09.00- PLENO Biokimia 9 : dr. I Wayan R. Kuliah
10.00 Bioenergetika Surudarma, M.Si Bukit
dr. I Wayan Gede
10.00 - Sutadarma, R. Kuliah
11.00 PLENO Biokimia 10 : Nutrisi M.Gizi Bukit
9. KAMIS 13 11.00 -
FEBRUARI 12.00 break
2020 12.00 - PLENO Histologi 11. Rongga R. Kuliah
13.00 Mulut Dr. Sugiritama Bukit
13.00 - PLENO Histologi 12. Faring dan Dr. Ika R. Kuliah
14.00 kelenjar ludah Wahyuniari Bukit
14.00 -
15.00 Tugas Kelompok 17
15.00 -
16.00 Tugas Kelompok 18
08.00 -
09.00 belajar mandiri
09.00-
10.00 Praktikum Biokimia : Enzim Tim Biokimia
10.00 -
11.00 Praktikum Biokimia : Darah
11.00 - Praktikum Biokimia : Analisa
10. JUMAT 12.00 Gigi
14 12.00 -
FEBRUARI 13.00 break
2020
13.00 - Praktikum Rongga Mulut dan Dr. Sugiritama
14.00 Faring Dr. IkaWahyuniari
14.00 -
15.00 Tugas Kelompok 19
15.00 -
16.00 Tugas Kelompok 20
11. SENIN 08.00 -
17 09.00 belajar mandiri
FEBRUARI
2020 09.00- Kuliah Histologi 13. Gigi dan Dr. Ratnayanthi R. Kuliah
10.00 Jaringan Penyangga Dr. Linawati Bukit
10.00 - lecture . 14 anatomi sistem saraf Prof.Dr.dr. I R. Kuliah
11.00 kepala dan leher Nyoman Mangku Bukit
Karmaya,
M.Repro., PA(K)

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
11
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

Lecture. 15 anatomi sistem Dr.dr. I Gusti Ayu


Sirkulasi kepala dan leher (arteri Widianti.,
kepala leher , kelenjar limfe M.Biomed
11.00 - kepala dan leher , pembuluh R. Kuliah
12.00 limfe kepala dan leher dll ) Bukit
12.00 -
13.00 break
Dr.dr. I Gusti Ayu
Lecture. 16 anatomi kranium dan
Widianti.,
tulang rahang (anatomi spasia
M.Biomed
kepala dan leher , anatomi tulang
kranium dan tulang rahang ,
13.00 - anatomi tulang rahang dan R. Kuliah
14.00 rongga mulut) Bukit
14.00 -
15.00 Tugas Kelompok 21
15.00 -
16.00 Tugas Kelompok 22
08.00 -
09.00 belajar mandiri
09.00- SGD Histologi 13. Gigi dan
10.00 Jaringan Penyangga Fasilitator
10.00 - SGD . 14 anatomi sistem saraf
11.00 kepala dan leher Fasilitator R. SGD
SGD. 15 anatomi sistem
Sirkulasi kepala dan leher (arteri
kepala leher , kelenjar limfe
12. JUMAT 11.00 - kepala dan leher , pembuluh
21 12.00 limfe kepala dan leher dll ) Fasilitator R. SGD
FEBRUARI 12.00 -
2020 13.00 break
SGD. 16 anatomi kranium dan
tulang rahang (anatomi spasia
kepala dan leher , anatomi tulang
kranium dan tulang rahang ,
13.00 - anatomi tulang rahang dan
14.00 rongga mulut) Fasilitator R. SGD
14.00 -
15.00 Tugas Kelompok 23
15.00 -
16.00 Tugas Kelompok 24
13. SENIN 08.00 -
24 09.00 belajar mandiri
FEBRUARI 09.00- Pleno Histologi 13. Gigi dan Dr. Ratnayanthi R. Kuliah
2020 10.00 Jaringan Penyangga Dr. Linawati Bukit

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
12
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

Prof.Dr.dr. I
Nyoman Mangku
10.00 - Pleno . 14 anatomi sistem saraf Karmaya, R. Kuliah
11.00 kepala dan leher M.Repro., PA(K) Bukit
Pleno. 15 anatomi sistem Dr.dr. I Gusti Ayu
Sirkulasi kepala dan leher (arteri Widianti.,
kepala leher , kelenjar limfe M.Biomed
11.00 - kepala dan leher , pembuluh R. Kuliah
12.00 limfe kepala dan leher dll ) Bukit
12.00 -
13.00 break
Dr.dr. I Gusti Ayu
Pleno. 16 anatomi kranium dan
Widianti.,
tulang rahang (anatomi spasia
M.Biomed
kepala dan leher , anatomi tulang
kranium dan tulang rahang ,
13.00 - anatomi tulang rahang dan R. Kuliah
14.00 rongga mulut) Bukit
14.00 -
15.00 Tugas Kelompok 25
15.00 -
16.00 Tugas Kelompok 26
08.00 -
09.00 belajar mandiri
09.00- Lecture . 17 anatomi Sistem otot dr. Muliani, R. Kuliah
10.00 kepala dan leher M.Biomed Bukit
Lecture 18 Anatomi Rongga dr. I Nyoman
10.00 - Mulut Gede Wardana,
11.00 M.Biomed
dr. I Nyoman
14. SELASA 11.00 - Lecture 19 Pharynx dan Gede Wardana,
25 12.00 Esophagus M.Biomed
FEBRUARI 12.00 -
2020 13.00 break

13.00 - Praktikum Histologi Gigi dan Dr. Ratnayanthi


14.00 Jaringan Penyangga Dr. Linawati
14.00 - Praktikum Histologi Gigi dan
15.00 Jaringan Penyangga
15.00 -
16.00 Tugas Kelompok 27
15. RABU 26 08.00 -
FEBRUARI 09.00 belajar mandiri
2020 09.00- SGD . 17 anatomi Sistem otot
10.00 kepala dan leher Fasilitator R. SGD
10.00 - SGD 18 Anatomi Rongga Mulut
11.00 Fasilitator R. SGD
11.00 - SGD 19 Pharynx dan Esophagus Fasilitator R. SGD
12.00
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
13
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

12.00 -
13.00 break
13.00 -
14.00 Tugas kelompok 28
14.00 -
15.00 Tugas kelompok 29
15.00 -
16.00 Tugas kelompok 30
08.00 -
09.00 belajar mandiri
09.00- PLENO . 17 anatomi Sistem otot dr. Muliani, R. Kuliah
10.00 kepala dan leher M.Biomed Bukit
PLENO 18 Anatomi Rongga dr. I Nyoman
10.00 - Mulut Gede Wardana, R. Kuliah
11.00 M.Biomed Bukit
dr. I Nyoman
16. KAMIS 11.00 - PLENO 19 Pharynx dan Gede Wardana, R. Kuliah
27 12.00 Esophagus M.Biomed Bukit
FEBRUARI 12.00 -
2020 13.00 break
praktikum anatomi sistem saraf, tim anatomi
13.00 - otot, sirkulasi, tulang dan otot
14.00 kepala dan leher
14.00 - tim anatomi
15.00 praktikum coli facialis
15.00 - praktikum Anatomi rongga mulut tim anatomi
16.00 faring dan eshophagus
08.00 -
09.00 belajar mandiri
Lecture Radiologi umum 20. drg. Ni Kadek
09.00- Fisika Radiasi dan proses Fiora Rena R. Kuliah
10.00 terjadinya sinar x Pertiwi Bukit
drg. Ni Kadek
10.00 - Lecture Radiologi umum 21. Fiora Rena R. Kuliah
11.00 equipment radiologi Pertiwi Bukit
drg. Ni Kadek
17. SENIN 2 11.00 - Lecture Radiologi umum 22. efek Fiora Rena R. Kuliah
MARET 12.00 biologi radiasi Pertiwi Bukit
2020 12.00 - R. Kuliah
13.00 break Bukit
drg. I Gusti
13.00 - Lecture Radiologi umum 23. Agung Sri R. Kuliah
14.00 Dosis radiasi Pradnyani Bukit
drg. I Gusti
14.00 - Lecture Radiologi umum 24. Agung Sri R. Kuliah
15.00 Safety dan Proteksi Radiasi Pradnyani Bukit
15.00 -
16.00 TUGAS KELOMPOK 31

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
14
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

08.00 -
09.00 belajar mandiri
SGD Radiologi umum 20. Fisika drg. Ni Kadek
09.00- Radiasi dan proses terjadinya Fiora Rena
10.00 sinar x Pertiwi R. SGD
drg. Ni Kadek
10.00 - SGD Radiologi umum 21. Fiora Rena
11.00 equipment radiologi Pertiwi R. SGD
drg. Ni Kadek
18. SELASA 11.00 - SGD Radiologi umum 22. efek Fiora Rena
3 MARET 12.00 biologi radiasi Pertiwi R. SGD
2020 12.00 -
13.00 break R. SGD
drg. I Gusti
13.00 - SGD Radiologi umum 23. Dosis Agung Sri
14.00 radiasi Pradnyani R. SGD
drg. I Gusti
14.00 - SGD Radiologi umum 24. Safety Agung Sri
15.00 dan Proteksi Radiasi Pradnyani R. SGD
15.00 -
16.00 TUGAS KELOMPOK 32
08.00 -
09.00 belajar mandiri
pleno Radiologi umum 20. Fisika drg. Ni Kadek
09.00- Radiasi dan proses terjadinya Fiora Rena R. Kuliah
10.00 sinar x Pertiwi Bukit
drg. Ni Kadek
10.00 - pleno Radiologi umum 21. Fiora Rena R. Kuliah
11.00 equipment radiologi Pertiwi Bukit
drg. Ni Kadek
19. RABU 4 11.00 - pleno Radiologi umum 22. efek Fiora Rena R. Kuliah
MARET 12.00 biologi radiasi Pertiwi Bukit
2020 12.00 - R. Kuliah
13.00 break Bukit
drg. I Gusti
13.00 - pleno Radiologi umum 23. Dosis Agung Sri R. Kuliah
14.00 radiasi Pradnyani Bukit
drg. I Gusti
14.00 - pleno Radiologi umum 24. Agung Sri R. Kuliah
15.00 Safety dan Proteksi Radiasi Pradnyani Bukit
15.00 -
16.00 TUGAS KELOMPOK 33
20. JUMAT 6 08.00 -
MARET 09.00 belajar mandiri
2020 09.00- PERSENTASI TUGAS
10.00 KELOMPOK 1
10.00 - PERSENTASI TUGAS
11.00 KELOMPOK 2
11.00 - PERSENTASI TUGAS
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
15
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

12.00 KELOMPOK 3
12.00 -
13.00 break
13.00 - PERSENTASI TUGAS
14.00 KELOMPOK 4
14.00 - PERSENTASI TUGAS
15.00 KELOMPOK 5
15.00 -
16.00
21. SENIN 9
MARET
2020 UJIAN CBT

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
16
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

ABSTRACTS

BIOKIMIA :
ENZIM DAN KOENZIM

Enzim adalah suatu biokatalisator, yaitu suatu bahan yang berfungsi mempercepat
reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi karena pada
akhir reaksi terbentuk kembali. Suatu enzim (holoenzim) tersusun atas bagian protein dan
bukan protein. Bagian protein disebut apoenzim, dan bagian non protein disebut kofaktor.
Kofaktor dapat berupa ion logam (Cu, Mg, K, Fe, Na), atau koenzim yang berupa bahan
organik, misalkan vitamin B (B1, B2). Terdapat 6 kelas enzim berdasarkan klasifikasi dari
IUBS(International Union of Biochemistry System).
Sebagai suatu bahan yang penting dalam metabolisme, enzim memiliki sifat-sebagai
berikut: (i) kerja enzim bersifat spesifik/khusus, (ii) enzim bekerja pada suhu tertentu, (iii)
enzim berkerja pada pH tertentu, (iv) kerja enzim dapat bolak-balik, artinya selain dapat
memecah substrat juga dapat membentuk substrat dari penyusunnya.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kerja enzim di antaranya adalah:suhu, derajat keasaman
(pH), konsentrasi enzim, dan pengaruh inhibitor/penghambat.
Mekanisme kerja enzim didasarkan pada dua pronsip yaitu: (i) prinsip kunci dan anak kunci
(lock and key) dan (ii) prinsip kecocokan yang terinduksi (induced fit theory).
Pemahaman tentang enzim sangat diperlukan karena banyak reaksi di dalam tubuh
merupakan proses yang memerlukan keterlibatan enzim. Selainitu, enzim juga dapat
membantu proses penegakan diagnosis suatu penyakit.

BIOKIMIA :
METABOLISME KARBOHIDRAT, PROTEIN, LIPID

Secara klinis, peran penting dari glukosa adalah untuk menghasilkan energy bagi
tubuh. Apabila kadarnya berkurang, maka lemak dan protein akan diubah menjadi glukosa.
Proses katabolisme glukosa akan menghasilkan energy, dimana kelebihan glukosa
akan dirubah menjadi glikogen dan disimpan di dalam hati dan otot, yang akan berubah
kembali menjadi glukosa.
Asam amino membentuk protein. Protein memiliki berbagai fungsi bagi tubuh
manusia. Asam amino terbagi menjadi asam amino esensial dan non esensial.
Lipid relatif tidak larut dalam air, dimana distribusi lipid ini berhubungan dengan
distribusi protein. Ikatan lipid yang paling sederhana terbentuk di antara Free Fatty Acids
(FFA) dengan albumin, dimana ikatan tersebut mentransfer FFA dari peripheral adipocytes
ke jaringan lain. Kolesterol pada atheroma berasal dari sirkulasi lipoprotein. Atherogenic
lipoproteins terdiri dari Low Density Lipoprotein (LDL), Intermediate Density Lipoprotein
(IDL), Very Low Density Lipoprotein (VLDL), dan species Lp(a).

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
17
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

BIOKIMIA :
HORMON
Untuk fungsi normal dan terintegrasi, organisme multiseluler perlu berkomunikasi
antar sel. Komunikasi ini bisa terjadi melalui berbagai sistem seperti sistem saraf, sistem
imun dan sistem endokrin (hormon) yang bekerja simultan dan saling tergantung satu sama
lainnya.
Hormon adalah zat yang disintesis oleh kelenjar tanpa saluran, disekresi ke sirkulasi
dan bereaksi di jaringan sasaran (target organ) setelah terikat pada reseptor spesifik baik
reseptor yang terdapat di dalam sel (intraseluler) maupun reseptor di permukaan sel.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus yang juga
mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui hipofise (pituitari) yang juga
mengontrol kelenjar-kelenjar lain.
Fungsi umum hormon adalah untuk mempertahankan homeostasis, menjawab
rangsang-rangsang eksternal dan mengikuti program-program siklik dan berkembang.
Berdasarkan struktur kimiawinya, hormon digolongkan ke dalam beberapa golongan
seperti:
1. Hormon dengan struktur protein/polipeptida (GH, prolaktin. ADH, Insulin,
Glukagon, Oksitosin, Vasopresin dan Oksitosin
2. Hormon yang merupakan derivat asam amino (Tiroksin, katekolamin, Melatonin)
3. Hormon steroid (estrogen, progesteron, androgen, kortikosteroid)
4. Hormon yang merupakan derivat asam lemak (prostaglandin)

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
18
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

LEARNING TASK 1
Monday 9th Nov, 2015
ENZIM DAN KOENZIM

1. Mengapa enzim disebut biokatalisator spesifik?


2. Apa fungsi pokok enzim?
3. Berikan contoh-contoh enzim dan koenzim!
4. Bagaimanakah cara kerja enzim?
5. Bagaimana inhibitor dapat mempengaruhi kerja suatu enzim?
6. Bagaimana peran enzim dalam membantu penegakan diagnosis?

METABOLISME KARBOHIDRAT, PROTEIN, LIPID

1. Jelaskan apa yang terjadi selama investment stage, splitting stage and yield stage
selama proses glikolisis!
2. Jelaskan mengenai :
a. Glycogenesis
b. Glycogenolysis
c. Hormonal control of glycogenolysis
3. Dimana proses Pentosa phosphate pathway berawal dan apa produk utama yang
dihasilkan? Jelaskan mengapa proses itu disebut dengan “shunt”?
4. Berapa banyak ATP yang dihasilkan dari metabolism sebuah molekul glukosa saat
siklus Kreb?
5. Apa definisi dari ikatan peptide?
6. Gambarkan mengenai asam amino esensial dan non esensial!
7. Jelaskan mengenai siklus Urea!
8. Lemak dapat menghasilkan energi melalui…. dan memproduksi ….
9. Jelaskan mengenai lipoprotein!
10. Pada saat lemak menghasilkan energi, lemak juga menghasilkan…. (sebutkan 3
jenisnya)

HORMON

1. Bagaimana mekanisme kerja hormon -hormon golongan peptide?


2. Bagaimana mekanisme kerja hormone steroid?
3. Jelaskan fungsi hormon insulin dan gangguan yang ditimbulkannya
4. Jelaskan fungsi hormon adrenalin dan dampak klinis yang ditimbulkannya
5. Jelaskan fungsi hormon prostaglandin dan gangguan yang ditimbulkannya

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
19
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

ABSTRAK

BIOKIMIA :
PLASMA DARAH DAN PEMBEKUAN

Darah adalah satu-satunya jaringan berbentuk cair. Secara umum, darah berfungsi
sebagai distribusi, misalnya transport oksigen, distribusi hormone ke organ target, membuang
sisa-sisa metabolism lewat paru-paru dan ginjal. Fungsi ke 2 dari darah adalah fungsi
regulasi, misalnya mempertahankan suhu tubuh, volume darah, dan pH. Fungsi ke 3 adalah
fungsi proteksi, misalnya mencegah kehilangan darah dengan pembentukan bekuan darah.
Komposisi darah terdiri dari 2 bagian utama, yaitu bagian cair/plasma (35%) dan
bagian padat terdiri dari sel-sel darah. Plasma darah bisa didapat dengan mensentrifugasi
darah yang baru diambil. Akan didapat 3 lapisan, yaitu paling atas plasma, di bawahnya
terdapat lapisan agak tipis dan keruh berisi leukosit dan platelet dan lapisan paling bawah
adalah lapisan yang berisi sel darah merah (45%)
Plasma darah sendiri terdiri dari 90-92% air dan 6-8% protein yang terdiri dari
albumin, globulin, dan fibrinogen. Albumin berfungsi mempertahankan tekanan osmosis
darah, sedangkan globulin untuk pertahanan tubuh (gamma globulin) dan transport (alfa dan
beta globulin). Di samping itu terdapat pula nutrien organik, elektrolit, NPN (Non Protein
Nitrogen), dan gas oksigen serta karbon dioksida.
Hemostasis adalah upaya tubuh untuk mencegah terjadinya perdarahan. Proses
hemostasis ada empat mekanisme utama, yaitu: konstriksi pembuluh darah, pembentukan
sumbatan platelet/trombosit, pembekuan darah, dan pembentukan jaringan fibrosa. Konstriksi
pembuluh darah terjadi seketika apabila pembuluh darah mengalami cedera akibat trauma.
Prosesnya itu terjadi akibat spasme miogenik lokal pembuluh darah di sekitar area trauma.
Konstriksi juga terjadi karena trombosit yang pecah melepaskan vasokonstriktor bernama
tromboksan A2 pada sekitar area trauma. Setelah pembuluh darah mulai berkonstriksi
trombosit di sekitar area yang cedera tersebut akan segera melekat menutupi lubang pada
pembuluh darah yang robek tersebut. Trombosit juga melepaskan granula-granula yang
mengandung faktor pembekuan aktif, diantaranya ADP dan tromboksan A2. Zat-zat aktivator
dari trombosit dan pembuluh darah yang rusak akan menyebabkan pembekuan darah
setempat. Prosesnya sangat kompleks, berupa kaskade yang saling mengaktifkan satu sama
lain hingga sampai terbentuknya benang fibrin untuk menutup luka.

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
20
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

BIOKIMIA :
VITAMIN, RADIKAL BEBAS, ANTI OKSIDAN

Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses


oksidasi. Zat ini secara nyata mampu memperlambat atau menghambat oksidasi zat yang
mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah. Antioksidan juga sesuai didefinisikan
sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen
reaktif jika berkaitan dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh
maupun faktor eksternal lainnya. Radikal bebas adalah spesies yang tidak stabil karena
memiliki elektron yang tidak berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam
makromolekul biologi. Protein lipida dan DNA dari sel manusia yang sehat merupakan
sumber pasangan elektron yang baik. Kondisi oksidasi dapat menyebabkan kerusakan protein
dan DNA, , penuaan, dan penyakit lainnya. Komponen kimia yang berperan sebagai
antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik. Senyawa-senyawa golongan
tersebut banyak terdapat dialam, terutama pada tumbuh-tumbuhan, dan memiliki kemampuan
untuk menangkap radikal bebas.
Ada beberapa makanan yang merupakan sumber antikosidan antara lain; Vitamin A,
C, E, betakaroten dan lain-lain. Saat ini juga tersedia suplemen dan susu yang mengandung
antioksidan. Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa asupan sehari vitamin E bagi
orang dewasa normal 8-10 IU per hari (jangan lebih dari 400 IU.
Radikal bebas atau sering disebut oksidan merupakan molekul-molekul yang sangat
reaktif di dalam tubuh dan pada hakekatnya dapat merusak bio molekul penting di dalam sel-
sel, termasuk DNA. Hal ini merupakan penyebab utama penyakit fatal seperti serangan
jantung, kanker hingga penuaan dini. Radikal bebas yang bersifat reaktif tersebut juga dapat
menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein,
lipid, karbohidrat, dan asam nukleat. Gawatnya lagi, jika radikal bebas sudah terbentuk dalam
tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang akhirnya
jumlahnya terus bertambah.
Stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan yang
dipicu oleh dua kondisi umum yakni kurangnya antioksidan, dan kelebihan produksi radikal
bebas. Keadaan stres oksidatif menyebabkan kerusakan oksidatif mulai dari tingkat sel,
jaringan hingga ke organ tubuh, menyebabkan terjadinya percepatan proses penuaan dan
munculnya penyakit. Berbagai penyakit yang telah diteliti dan diduga kuat berkaitan dengan
aktivitas radikal bebas antara lain adalah stroke, asma, diabetes melitus, radang usus dan
jantung.
Teori penuaan dan radikal bebas pertama kali digulirkan oleh Denham Harman dari
University of Nebraska Medical Center di Omaha, AS pada 1956 yang menyatakan bahwa
tubuh mengalami penuaan karena serangan oksidasi dari zat-zat perusak. Kanker dan tumor
banyak disepakati para ilmuwan sebagai penyakit yang berawal dari mutasi gen atau DNA.

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
21
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

BIOKIMIA :
PENCERNAAN

Proses pemecahan karbohidrat kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana


melibatkan beberapa enzim, misalnya enzim pengubah pati yaitu amilase atau ptyalin dan
enzim-enzim pengubah disakarida yaitu disakaridase. Monosakarida merupakan karbohidrat
yang biasanya dapat melewati usus halus. Didalam mulut, makanan yang dikonsumsi akan
dikunyah sampai lumat. Karbohidrat yang diperoleh mempunyai kandungan zat pati dan zat
disakarida (maltosa-sukrosa-laktosa). Dengan adanya amylase (ptialin) yangbercampur
dengan makanan didalam mulut, pati dengan bantuan saliva akan diubah menjadi dekstrin.
Adanya asam klorida (HCl) yang diproduksi lambung, sebelum makanan bereaksi asam, pati
sebesar mungkin akan diubah menjadi disakarida.
Selanjutnya bolus yang telah dikunyah masuk ke usus dandinding usus yang
mempunyai kelenjar yang mengeluarkan enzim amylase atau enzim pengubah pati dan akan
berlangsung pemecahan pati menjadi disakarida meliputi pemecahan
1. Sukrosa fruktosa + glukosa, oleh enzim sukrase
2. Maltosa glukosa + glukosa, oleh enzim maltase
3. Laktosa  galaktosa+glukosa, oleh enzim laktase
Lemak dari makanan yang sudah dikunyah dalam mulut membentuk emulsi lemak
dan belum diemulsi.Lemak yang belum diemulsi dalam lambung dengan bentuan empedu
akan diubah menjadi lemak yang sudah teremulsi dan selanjutnya bersama-sama dengan
lemak yang teremulsi akan masuk dalam usus halus.Didalam usus halus, lemak
yangteremulsi dengan bantuan enzim intestinal lipase dan pankreatik lipase akan diubah
kedalam tiga struktur yang lebih sederhana, meliputi
1. dipecah menjadi asam lemak dan gliserol 40-50%
2. dipecah menjadi monogliserid 40-50%
3. dipecah menjadi gliserida dan trigliserida 10-20%
Pemecahan protein menjadi bentuk yang sederhana (asam amino) agar dapat diserap
melalui dinding usus, masuk ke peredaran darah dan disampaikan ke jaringan tubuh. Enzim
pemecah protein tidak terkandung dalam saliva, melainkan dipecah dalam lambung. Dalam
lambung, cairan lambung yang asam sangat membantu dan mempermudah pepsin (protease
lambung) memecah ikatan peptida dari asam amino yang rantainya pendek yang disebut
pepton. Selanjutnya sebagian protein yang sudah dicerna masuk kedalam usus, disini
ditemukan bahwa media yang asam dari cairan lambung telah dinetralisasi menjadi sedikit
alkalis dan disini pula diketahui bahwa cairan pankreas mengandung dua macam enzim
pengubah protein, yaitu protease pankreatik (tripsin dan kemotripsin) sekitar 30% protein
dipecah menjadi asam amino sederhana yang langsung dapat diserap oleh usus.
Setiap 70% sisanya dipecah menjadi dipeptide atau tripeptida yang terdiri atas lebih
asam amino. Enzim proteolitik lain yang berkemampuan memecah protein yaitu karboksi
peptidase, amino peptidase. Enzim pengubah protein bersifat hidrolotik yaitu memerlukan air
pada pelepasan asam amino.

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
22
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

LEARNING TASK 3
Wednesday 18th Nov, 2015

PLASMA DARAH DAN PEMBEKUAN

Kasus 1
Seorang ibu datang kepada dokter keluarga dengan keluhan lemah, letih, dan lesu setelah
melahirkan 3 hari yang lalu. Mukanya pucat dan Hb-nya 5.
1. Apa yang terjadi pada pasien itu?
2. Kenapa dia lemah, letih, dan lesu? Jelaskan!
3. Apa yang saudara lakukan terhadap pasien itu?

Self Assessment
1. Jelaskan proses pembekuan darah!
2. Jelaskan proses pemisahan plasma protein secara elektroforesis!

Kasus 2
Anamnesis
Seorang laki-laki usia 46 tahun suku Bali dirujuk dari RS swasta dengan keluhan berak hitam
dan muntah darah dengan kecurigaan Hemofilia. Berak hitam sejak 13 hari sebelum masuk
rumah sakit dengan konsistensi lengket dan bau khas, dengan volume 3-4 gelas perhari.
Muntah darah kehitaman seperti kopi dan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, frekuensi
3-4 kali dan volume seperempat gelas tiap kali muntah. Disertai nyeri ulu hati yang telah
lama diderita sebelum timbul keluhan berak hitam. Nyeri ulu hati dirasakan panas tidak
menjalar ke bagian tubuh yang lainnya, nyeri terasa membaik setelah minum obat sakit maag.
Penderita kadang-kadang mengeluh mual. Badan terasa lemah sejak sakit, sehingga penderita
terganggu aktifitas sehari-harinya. Riwayat sakit sebelumnya, penderita telah dirawat selama
13 hari di rumah sakit swasta dan telah menerima transfusi darah sebanyak 15 kantung.
Terdapat riwayat minum obat-obatan anti nyeri karena keluhan nyeri sendi lutut. Pada tahun
1984 penderita pernah mengalami perdarahan yang hebat setelah cabut gigi, saat itu penderita
dirawat di RS Sanglah. Penderita sering mengalami perdarahan sejak usia 5 tahun terutama
setelah terbentur atau terjatuh. Tidak ada riwayat penyakit kuning sebelumnya. Penderita
tidak mengkonsumsi alkohol atau jamu. Riwayat penyakit keluarga, saudara kandung laki-
laki penderita mengalami keluhan perdarahan yang sama dan telah meninggal dunia saat usia
anak-anak.

Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik penderita tampak lemah dengan kesadaran compos mentis, tekanan
darah 80mmHg / palpasi setelah dilakukan pemberian 1 liter cairan tensi terangkat menjadi
100/70 mmHg, frekuensi nadi 120 kali/menit lemah, respirasi 24
kali/menit dan temperatur axilla 36,70 C. Mata tampak anemis, tidak ada ikterus. Bibir
tampak pucat, pada lidah tidak didapatkan atropi papil. Inspeksi thorak tidak didapatkan
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
23
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

spider nevi. Batas-batas jantung normal, bunyi jantung pertama dan kedua tunggal, teratur,
tidak ada suara tambahan. Pemeriksaan paru normal. Suara nafas dasar vesicular dan tidak
didapatkan suara nafas tambahan. Pemeriksaan abdomen tidak ditemukan distensi abdomen,
kolateral, asites dan caput meduse. Bising usus normal. Hati dan limpa tidak membesar.
Tidak dijumpai adanya defence muscular dan nyeri tekan epigastrial. Ekstremitas teraba
hangat, odema pada kedua tungkai inferior. Tampak hematom pada lengan atas kiri dengan
diameter 5 cm. Pemeriksaan rectal toucher didapatkan tonus sphincter ani normal, mucosa
licin , tidak ada massa dan terdapat melena.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan penunjang laboratorium darah lengkap menunjukkan leukosit 10,9 K/uL
(normal: 4,5-11 K/uL), hemoglobin 1,7 gr/dl (normal: 13.5-18.0 gr/dl), hematokrit 14,3 %
(normal: 40-54%), MCV 82,4 fl (normal: 80-94 fl), MCH 28,7 pg (normal: 27-32 pg),
trombosit 66 K/ul (normal: 150-440 K/uL). Hasil pemeriksaan faal hemostasis : waktu
perdarahan (Duke) : 2,0 menit (normal: 1-3 menit), waktu pembekuan : 14,0 menit (normal:
5-15 menit), waktu protrombin (PT) : 21 detik (normal: 12-18 detik), APTT : 96 detik
(normal: 22.6-35 detik). AST 27 mg/dl (normal: 14-50 mg/dl), ALT 33 mg/dl (normal: 11-64
mg/dl), bilirubin total 0,6 mg/dl (normal :0,0-1,0 mg/dl), bilirubin direk 0,1 mg/dl (normal:
0,0-0,3 mg/dl), cholesterol 26 mg/dl (normal: 110-200 mg/dl), albumin 0,8 mg/dl (normal
4.0-5.7 mg/dl). Pemeriksaan faktor VIII dan IX tidak dikerjakan karena tidak ada fasilitas
pemeriksaan.
Larning Task 2
1. Sebutkan dan jelaskan data-data dalam anamnesis yang berhubungan dengan suatu
gangguan hemostasis!
2. Sebutkan dan jelaskan data-data dalam pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan
suatu gangguan hemostasis!
3. Sebutkan dan jelaskan data-data dalam pemeriksaan laboratorium yang berhubungan
dengan suatu gangguan hemostasis!
4. Mengapa kasus diatas dicurigai suatu penyakit hemofilia?
5. Apa perbedaan antara hemofilia A dengan hemofilia B?

VITAMIN, RADIKAL BEBAS, ANTI OKSIDAN

Skenario :
Bu Wati berumur 40 tahun mengeluhkan kondisi fisiknya kareana mengalami kerutan dan
mulai timbul bercak putih dan hitam pada kulitnya. Kondisi ini sangat mengganggu
penampilannya sehingga berusaha untuk menanggulangi hal tersebut.

LEARNING TASK
1. Sebutkan sumber-sumber oksidan
2. Sebutkan sumber-sumber antioksidan
3. Bagaimana mekanisme oksidan dalam merusak sel
4. Di dalam sel organel yang paling banyak menghasilkan oksidan adalah …. dan pada
proses….
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
24
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

SELF ASSESSMENT
1. Sebutkan jenis-jenis oksidan
2. Sebutkan jenis-jenis antioksidan
3. Sebutkan oksidan yang paling berbahaya? Kenapa demikian.

PENCERNAAN

LEARNING TASK
1. Jelaskan mekanisme pemecahan karbohidrat, lemak dan protein dalam saluran cerna
2. Jelaskan mekanisme penyerapan karbohidrat, lemak dan proteindalam saluran cerna
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan dan penyerapan masing-
masing nutrisi dalam saluran cerna
4. Jelaskan karakteristik masing-masing enzim yang terlibat dalam proses pemecahan
nutrisi

SELF ASSESSMENT
1. Jelaskan karakteristik masing-masing enzim-enzim yang terlibat dalam pemecahan
karbohidrat, lemak dan protein
2. Jelaskan perbedaan mekanisme penyerapan masing-masing nutrisi
3. Jelaskan peranan organ pendukung saluran cerna dalam pemecahan dan penyerapan
nutrisi
ABSTRACTS

BIOKIMIA :
BIOENERGETIKA

Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu pengetahuan mengenai


perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Sistem nonbiologik dapat menggunakan
energi panas untuk melangsungkan kerjanya. Sedangkan sistem biologik bersifat isotermik
dan menggunakan energi kimia untuk memberikan tenaga bagi proses kehidupan. Untuk
mempertahankan kehidupan, semua organisme harus mendapatkan pasokan energi bebas dari
lingkungannya. Energi terbanyak didapatkan melalui proses oksidasi bahan makanan.
Adenosin trifosfat (ATP) berperan sentral dalam pemindahan energi bebas dari proses
eksergonik ke proses endergonik. Oksidasi adalah pengeluaran elektron dan reduksi adalah
pemerolehan elektron. Oksidasi akan selalu disertai reduksi akseptor elektron. Enzim-enzim
yang terlibat dalam reaksi reduksi dan oksidasi dinamakan enzim oksidoreduktase.
Terdapat 4 kelompok enzim oksidoreduktase yaitu: oksidase, dehidrogenase,
hidroperoksidase dan oksigenase. Rantai respirasi yang terjadi di dalam mitokondria
merupakan pusat pembentukan energi dan penangkapan energi yang berasal dari oksidasi
respiratorik. Sistem respirasi yang dirangkaikan dengan proses pembentukan intermediat
berenergi tinggi (ATP) ini dinamakan fosforilasi oksidatif. Fosforilasi oksidatif

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
25
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

memungkinkan organisme aerob menangkap energi bebas dari bahan bakar metabolik dalam
proporsi jauh lebih besar daripada organisme anaerob.

BIOKIMIA :
METABOLISME MINERAL

Minerals are inorganic elements that originate in the earth and cannot be made in the
body. They play important roles in various bodily functions and are necessary to sustain life
and maintain optimal health, and thus are essential nutrients . Most of the minerals in the
human diet come directly from plants, or indirectly from animal foods.
Minerals provide structure to bones and teeth and participate in energy production, the
building of protein, blood formation, and several other metabolic processes. Minerals are
categorized into major and trace minerals, depending on the amount needed per day. Major
minerals are those that are required in the amounts of 100 mg (milligrams) or more, while
trace minerals are required in amounts less than 100 mg per day. The terms major and trace,
however, do not reflect the importance of a mineral in maintaining health, as a deficiency of
either can be harmful.
The major minerals present in the body include sodium, potassium, chloride, calcium,
magnesium, phosphorus, and sulfur. The fluid balance in the body, vital for all life processes,
is maintained largely by sodium, potassium, and chloride. Fluid balance is regulated by
charged sodium and chloride ions in the extracellular fluid (outside the cell) and potassium in
the intracellular fluid (inside the cell), and by some other electrolytes across cell membranes.
Tight control is critical for normal muscle contraction, nerve impulse transmission, heart
function, and blood pressure . Sodium plays an important role in the absorption of other
nutrients, such as glucose , amino acid, and water. Chloride is a component of hydrochloric
acid, an important part of gastric juice (an acidic liquid secreted by glands in the stomach
lining) and aids in food digestion. Potassium and sodium act as cofactors for certain enzymes
.
Calcium, magnesium, and phosphorus are known for their structural roles, as they are
essential for the development and maintenance of bones and teeth. They are also needed for
maintaining cell membranes and connective tissue. Several enzymes, hormones , and proteins
that regulate energy and fat metabolism require calcium, magnesium and/or phosphorus to
become active. Calcium also aids in blood clotting . Sulfur is a key component of various
proteins and vitamins and participates in drug-detoxifying pathways in the body.
Trace minerals are present in very small amounts in the body. The most important
trace minerals are iron, zinc, copper, chromium, fluoride, iodine, selenium, manganese, and
molybdenum. Some others, such as arsenic, boron, cobalt, nickel, silicon, and vanadium, are
recognized as essential for some animals, while others, such as barium, bromine, cadmium,
gold, silver, and aluminum, are found in the body, though little is known about their role in
health.
Trace minerals have specific biological functions. They are essential in the absorption
and utilization of many nutrients and aid enzymes and hormones in activities that are vital to
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
26
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

life. Iron plays a major role in oxygen transport and storage and is a component of
hemoglobin in red blood cells and myoglobin in muscle cells. Cellular energy production
requires many trace minerals, including iron, copper, and zinc, which act as enzyme cofactors
in the synthesis of many proteins, hormones, neurotransmitters , and genetic material.

BIOKIMIA :
MATRIKS EKSTRASELULER

ECM (connective tissue) is the extracellular part of multicellular structure (e.g.,


organisms, tissues) that typically provides structural and biochemical support to the
surrounding cells. ECM Contain 3 major classes of biomolecules:

1. The structural protein : collagen,elastin,fibrilin.


2. Specialized protein : fibronectin, laminin, fibrillin , proteoglycan

ECM has a central role in regulating basic cellular processes including : proliferation,
differentiation, migration & cell-cell interactions (for processes like growth, wound healing,
and fibrosis).
ECM structure and composition also helps in comprehending the complex dynamics
of tumor invasion and metastasis in cancer biology as metastasis often involves the
destruction of extracellular matrix by enzymes such as serine proteases, threonine proteases,
and matrix metalloproteinases .

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
27
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

LEARNING TASK 5
Monday 30th Nov, 2015

BIOENERGIKA

1. Jelaskan tentang konsep oksidasi dan reduksi!


2. Sebutkan lintasan metabolik yang dapat menghasilkan ATP!
3. Jelaskan tahapan oksidasi bahan bakar metabolik!
4. Apa yang dimaksud dengan sistem transpor elektron mitokondria?
5. Bagaimana aliran elektron dalam sistem transport elektron mitokondria?
6. Bagaimana proses pembentukan ATP dalam fosforilasi oksidatif?
7. Jelaskan tentang inhibitor dari fosforilasi oksidatif!

METABOLISME MINERAL

LEARNING TASK
1. What Function Does Minerals Do in the Body?
2. What Are the Major Minerals?
3. Describe the function of sodium, potassium, chloride, calcium, magnesium,
phosphorus, and sulfur.
4. What Are the Trace Minerals?
5. Describe the function of iron.
6. Describe that Iron plays a major role in oxygen transport.

MATRIKS EKSTRASELULER

LEARNING TASK

1. Describe the major component of ECM!


2. Find and describes diseases associated with impaired synthesis of collagen
3. Describes the difference of collagen and elastin!
4. Describes collagen in periodontium, dentin, pulpa, cementum and gingiva!
5. What is the difference of glycoprotein and proteoglycans ?
6. What is Chondrodystrophy.?

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
28
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

~ ABSTRAK ~
Topik 1: Anatomi : Rongga Mulut dan Pharynx

Seorang dokter gigi profesional harus memiliki pengetahuan, antusias, dan berkomitmen
dalam meningkatkan kesehatan rongga mulut tiap pasiennya. Dalam mencapai hal tersebut,
seorang dokter gigi profesional harus menguasai daerah kerjanya, yaitu rongga mulut. Untuk
itu, seorang dokter gigi profesional harus mengetahui batas, terminologi, dan bagian-bagian
dari rongga mulut serta bagian atas kerongkongan yg langsung berbatasan dengan rongga
mulut, yaitu pharynx. Dalam perkuliahan ini akan dipaparkan mengenai vestibulum rongga
mulut, rahang, prosesus alveolaris atau tulang alveolar, gingival atau gusi, komponen-
komponen rongga mulut (palatum, lidah, dasar mulut)dan bagian-bagian pharynx.

Learning Task : Anatomi : Rongga Mulut dan Pharynx

1. Sebutkan batas-batas oral vestibulae dan oral cavity proper!


2. Identifikasi struktur-struktur di bawah ini pada teman saudara :
a. Nasolabial sulcus
b. Philtrum
c. Vermilion border
d. Labial frenulum
3. Jelaskan struktur dari labia (lips) dan buccae ( cheeks)!
4. Jelaskan mengenai struktur dari gigi, perkembangannya, vaskularisasi dan innervasinya!
5. Jelaskan struktur dari hard palate!
6. Sebutkan otot-otot yang membentuk soft palate ( origo, insertio, innervasi, dan
fungsinya)!
7. Jelaskan mengenai otot-otot pengunyah (muscles of mastication) origo, insertio,
innervasi dan fungsinya!
8. Jelaskan mengenai major salivary glands!
9. Jelaskan mengenai pharynx!

Topik 2 : Histologi : Rongga Mulut dan Pharynx

Rongga mulut dibagi menjadi dua ruangan yaitu : vestibula yang merupakan daerah diantara
bibir dan gigi, dan rongga mulut yang sebenarnya (oral cavity proper). Secara Seluruh
keseluruhan rongga mulut dilapisi oleh epitel skuamosa berlapis, yang bisa diklasifikasikan
menjadi :
1. Masticatory epithelium (Epitel pengunyahan) yang menutupi permukaan yang terlibat
dalam pengolahan makanan (lidah, gingiva dan langit-langit keras). Epitel ini mengalami
kerakeratinisasi dalam berbagai derajat.
2. Lining epithelium , yaitu epitel skuamosa berlapis tanpa keratin, yang melapisi rongga
mulut selain yang terlibat langsung dalam pengolahan makanan
3. Specialized epithelium, yaitu kelompok sel yang berfungsi untuk mengecap (taste bud)

LIDAH : Permukaan dorsal lidah dibagi oleh sulcus terminalis menjadi oral part , dua
pertiga anterior anterior, dan pharyngeal part , sepertiga posterior. Permukaan dorsal dari oral
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
29
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

part memiliki penampilan khas karena adanya papilla lingual. Epitel dari pharyngeal part
membentuk permukaan agak tidak teratur yang meliputi tonsil lingual.Lingual papilla terdiri
dari inti jaringan ikat yang dilapisi epitel skuamosa berlapis. Berdasarkan bentuknya ada 4
jenis papilla yaitu : filiform, fungiform, sirkumvalata dan foliate. Otot-otot lidah disusun oleh
otot skelet dengan berbagai arah (orientasi) , hal memberikan motilitas bagi lidah yang
diperlukan dalam mengolah makanan.

BIBIR : Bibir dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian luar, bagian vermilion dan bagian
dalam. Bibir bagian dalam dilapisi oleh epitel berlapis pipih dengan keratin dan memiliki
struktur sama dengan kulit tipis. Bagian vermilion merupakan bagian merah dari bibir,
dilapisi oleh epitel berlapis pipih dengan keratin tetapi tidak memiliki kelenjar sebasea dan
folikel rambut. Sedangkan bagian dalam bibir mempunyai struktur sama dengan mukosa
rongga mulut dan memiliki kelenjar ludah minor. Otot bibir disusun oleh otot skelet.
GIGI DAN JARINGAN PENUNJANG : Manusia dewasa memiliki 32 gigi permanen, gigi
permanen didahului oleh gigi susu (deciduous teeh) yang berjumlah 20. Setiap gigi terdiri
dari mahkota yaitu bagian yang menonjol diatas ginggiva dan bagian akar yang terbenam
dalam alveoli. Bagaian akar gigi dilekatkan dengan kuat ke alveoli oleh periodontal ligament.
Gigi tersusun oleh bagian lunak yang disebut pulpa dan bagian keras yang terdiri dari email,
dentin, dan sementum .
FARING : Faring adalah area peralihan antara rongga mulut , sistem respirasi dan sistem
pencernaan yang membentuk area komunikasi antara area nasal dan laring. Faring dilapisi
oleh epitel berlapis pipih tidak menanduk pada area yang dekat dengan esophagus, sedangkan
area yang dekat dengan hidung dilapisi oleh epitel pseudostratified dengan silia dan
mempunyai sel goblet. Pada faring terdapat tonsil yang merupakan organ limfoid. Mukosa
faring juga memiliki gelenjar ludah pada lamina propianya.
Learning Task : Histologi : Rongga Mulut dan Pharynx

Kasus 1 :
Seorang anak laki-laki berumur 7 tahun diantar oleh ibunya berobat kedokter gigi dengan
keluhan sariawan dan sakit di mulut. Sakit dirasakan sejak 3 hari yang lalu, dan semakin
hari semakin berat. Sejka kemarin pasien mengeluhkan rasa sakit semakin hebat, susah
makan dan ada bau kurang sedap dari mulut. Menurut ibunya pasien suka makan
makanan ringan (snack) dan jarang mau menyikat gigi dan tidak pernah mau makan
buah-buahan/sayur. Pada pemeriksaan didapatkan ulkus multiple pada bibir bagian dalam,
pipi dan langit-langit.
Pertanyaan:
a. Jelaskan epitel yang melapisi rongga mulut dan hubungkan dengan proses pengolahan
makanan di rongga mulut !
b. Jika terjadi ulkus pada rongga mulut, struktur apa saja yang mengalami kerusakan ?
c. Kenapa pasien merasakan nyeri pada rongga mulut ?
d. Apa peran konsumsi snack, konsumsi buah/sayur dan menyikat gigi dengan penyakit
pasien ?
1. Bedakan struktur dorsal dan ventral lidah !!!
2. Bedakanlah struktur papilla lingualis (filiformis, fungiformis, dan sirkumvalata) !
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
30
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

3. Jelaskan distribusi kelenjar ludah minor pada rongga mulut !


4. Jelaskan struktur bibir, bedakan antara bagian luar, vermilion dan dalam !!.
5. Jelaskan secara umum stuktur gigi !
6. Kasus 2 :

Seorang anak laki-laki berumur 8 tahun datang dengan diantar orang tuanya berobat
kedokter dengan keluhan sakit menelan. Sakit dirasakan sejak 2 hari yang lalu, dan
semakin hari semakin sakit. Sakit dirasakan bertambah berat jika makan atau minum.
Pasien juga mengeluhkan demam sejak kemarin. Pada pemeriksaan dokter mendapatkan
kemerahan pada faring dan ada pembesaran tonsila palatina.
Pertanyaan :
a. Jelaskan struktur histologis faring !!
b. Jelaskan stuktur dan peran tonsil pada system pertahanan tubuh khususnya pada
system perncernaan atas !
c. Kenapa pada kasus ini Tonsil membesar ?

Praktikum : Histologi : Rongga Mulut dan Pharynx

1. Struktur histologi lidah (lidah bagian ventral, lidah bagian dorsal, papila filiformis, papila
fungiformis, papila circumvalata, otot lidah)
2. Struktur histologi bibir (bibir bagian luar, vermilion dan bagian dalam )
3. Struktur histologi kelenjar ludah minor yang terdapat pada bibir bagian dalam, palatum
mole dan lidah
4. Struktur epitel yang melapisi rongga mulut (epitel berlapis pipih tidak menanduk dan
epitel berlapis pipih menanduk)
5. Struktur epitel yang melapisi faring (Pseudostratified dengan silia dan berlapis pipih
tanpa keratin
6. Struktur histologi tonsil

Topik 5 : Gigi : Gigi dan Jaringan Penyangga

Jaringan periodontal merupakan jaringan penyangga gigi yang berfungsi mempertahankan


gigi pada soketnya dalam melakukan fungsinya, terutama fungsi kunyah. Sesuai dengan
letaknya jaringan penyangga dapat dibagi menjadi 2, yaitu yang terluhat secara klinis dan
yang tidak terlihat secara klinis. Jaringan periodontal mencakup gingiva, ligamen periodontal,
tulang alveolar dan sementum. Bagian dari jaringan periodontal yang dapat dilihat secara
klinis adalah gingiva, sementara ligamen periodontal, tulang alveolar dan sementum
merupakan suatu unit fungsional yang berperan dalam menjaga gigi agar tetap kokoh dalam
soketnya. Secara umum gingiva mempunyai beberapa bagian sesuai dengan bentuk dan
tempatnya yaitu; gingiva bebas (free gingiva), gingiva cekat (Attached gingival), Gingiva
interdental (Interdental papilla). Sedangkan Ligamen periodontal merupakan jaringan ikat
khusus. Fungsinya sebagian berkaitan dengan keberadaan kumpulan serabut kolagen yang
tersusun secara khusus yang mendukung gigi ada berada dalam soketnya dan menyerap gaya
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
31
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

oklusi sehingga tidak tertransmisikan ke tulang sekitarnya. Tulang yang membatasi soket dan
tempat melekatnya serabut periodontal utama disebut tulang alveolus proprium (tulang
bundle, lamina kribrisa). Sementum adalah jaringan yang menyerupai tulang yang menutupi
akar dan menyediakan perlekatan bagi serabut periodontium utama.
Learning Task : Gigi : Gigi dan Jaringan Penyangga

Seorang pasien datang ke RSGM FK – UNUD, dengan keluhan sakit pada gigi belakang
bawah kanan saat mengatupkan giginya, namun tidak terasa sakit jika ditekan keras, pasien
merasa sangat terganggu saat tidak sengaja mengatupkan gigitan dalam mengunyah maupun
berbicara. secara klinis gigi yang dikeluhkan tidak berlubang dan sedikit goyang, ada
tumpukan kalkulus pada bagian lingual dari gigi tersebut.
1. Apa yang terjadi pada pasien tersebut ?
2. Apa alasan anda ?
3. Apa yang akan anda lakukan untuk merawat pasien tersebut

Topik 6 : Histologi :Gigi dan Jaringan Penyangga

Gigi tertanam dalam tulang rahang atas ( os maxillaris ) dan tulang rahang bawah ( os
mandibularis ). Gigi terdiri dari 2 bagian yaitu bagian mahkota yang menonjol di atas gusi
dan bagian akar gigi yang tertanam di bawah gusi ( tertanam dalam kantong tulang
alveolus ). Di antara mahkota dan akar gigi disebut leher gigi. Ada dua macam gigi yaitu gigi
decidous dan gigi permanen dimana keduanya mempunyai struktur yang sama dan terdiri dari
bagian yang tidak mengandung mineral ( nonmineralized ) yaitu pulpa gigi dan bagian yang
mengandung mineral ( mineralized portion ) yaitu email, dentin dan cementum. Masing
masing gigi mempunyai ruangan di bagian sentral yang disebut ruangan pulpa dan bentuknya
secara kasar sama dengan bentuk gigi. Pada bagian akar gigi ruang pulpa akan melanjut ke
apex dari akar gigi dan membentuk lubang sebagai tempat masuknya pembuluh darah dan
saraf ke ruang pulpa gigi. Dentin ditutupi oleh email dibagian mahkota gigi dan dibagian akar
gigi ditutupi oleh cementum. Jaringan ikat fibrous yang mengelilingi cementum di bagian
akar gigi disebut periodontal membrane ( periodontal ligament ) yang akan mefiksasi gigi
dalam kantong tulang alveolus. Dentin merupakan jaringan yang mengalami kalsifikasi sama
seperti tulang bahkan lebin keras oleh karena kadar garam kalsiumnya lebih tinggi. Dentin
terdiri dari sabut kolagen, glycosaminoglycans (GAG), dan garam kalsium ( 80 % ) dalam
bentuk kristal hydroxyapatit. Matriks organiknya dibentuk oleh sel sel odontoblast yang
membatasi permukaan dalam dari gigi, memmisahkan dentin dari ruang pulpa. Email
merupakan struktur yang paling keras dari tubuh dan paling kaya akan kalsiu, terdiri dari 97
% garam kalsium dan 3 % material organik. Email berasal dari epitel ectoderm sedangkan
struktur yang lain dari gigi merupakan derivat mesoderm. Matriks organiknya tidak dibentuk
oleh sabut kolagen , dan komponen utamanya adalah protein yang kaya dengan prolin. Email
yang mature hanya dapat dipelajari di dalam preparat gosok oleh karena matriks organiknya
akan kolaps bila ditanam dalam parafin cair. Matriks email dihasilkan oleh sel sel ameloblast,
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
32
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

yang berasal dari sel di bagian dalam dari organ gigi yang sedang berkembang/ sedang
tumbuh dan mengalami diffrensiasi. Pulpa gigi terdiri dari jaringan ikat longgar dengan
komponen utama sabut sabut kolagen yang tersusun tidak simetris dengan bahan dasar berisi
glycosaminoglycans (GAG). Pada gigi yang muda sabut sabut ini tidak tampak dan yang
nampak adalah sabut retikulin. Pulpa merupakan jaringan yang kaya akan pembuluh darah
dan saraf , dan banyak fibroblast. Cementum menutupi dentin di bagian akar gigi dan
strukturnya sama dengan tulang, meskipun tanpa sistem Harvers dan tanpa pembuluh darah.
Sel selnya seperti osteocytes dan disebut cementocytes terletak dalam lakuna. Membrana
periodontal terdiri dari jaringan ikat padat khusus dimana sabut sabutnya masuk ke cementum
dan mengikat dinding kantong tulang alveolus sehingga akan memfixir / membatasi
pergerakan gigi.

Learning Task : Histologi : Gigi dan Jaringan Penyangga

Skenario 1 :
Seorang laki laki berumur 40 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan utama
nyeri pada gigi molar belakang atas sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan oleh dokter gigi
bersangkutan didapatkan gigi yang dikeluhkan berlubang dan gusi disekitarnya membengkak.
Didiagnose dengan caries dentis dan sementara diberi antibiotika dan analgetika.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gigi decidous dan gigi permanen !
2. Jelaskan dan diskusikan komponen komponen yang membentuk gigi !
3. Bandingkan antara email dan dentin !
4. Jelaskan proses pertumbuhan gigi !
5. Bandingkan antara ameloblast dan odontoblast !
6. Bagaimana email bisa rusak sehingga terjadi karies ?
7. Kenapa kerusakan email bisa menyebabkan rasa nyeri pada dentin yang masih utuh?
Skenario 2 :
Seorang wanita datang kedokter gigi dengan tujuan untuk merapikan letak giginya karena dia
merasa giginya agak kurang rapi. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan dan
merencanakan sebuah tindakan untuk merapikan letak gigi pasien
1. Jelaskan struktur sementum !
2. Bandingkan struktur sementum dengan struktur tulang !
3. Jelaskan alasan kenapa susunan gigi bisa di rapikan !

Praktikum : Histologi : Gigi dan Jaringan Penyangga

1. Preparat gigi dewasa :


a. Perhatikan bagian email, dentin, cementum dan pulpa gigi
b. Amati dimana letak sel sel ameloblast, odontoblast, jaringan pulpa, membrane
periodontal
2. Preparat pertumbuhan gigi ;

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
33
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

a. Lihat/ amati stadium stadium pertumbuhan gigi, mana stadium kuncup, tudung
dan stadium lonceng ( bud, cap dan bell stage).

~ REFERENSI ~
th
1. Gray’s Anatomy; 40 Ed.; 2008
2. Sobotta Atlas Of Human Anatomy, volume 1; 2006
3. Sobotta Atlas Of Human Anatomy, volume 2; 2006
4. S Cohen; Pathways of The Pulp; 6th Ed.; Mosby; 1994
5. M. G. Newman, H. H. Takei, F. A. Carranza; Clinical Periodontology- Caranza; 9th
ed.; 2002
6. M. Bath-Balogh, M. J. Fehrenbach; Dental Embryology, Histology, and Anatomy; 2 nd
Ed.; 2006
7. Ten Cate’s Oral Histology - Development, Structure, and Function; 7th Ed.; 2008
8. N. Ash; Wheeler’S Dental Anatomy Physiology And Occlusion; 9thEd.; 2010
9. R. Scheid, G. Weiss; Woelfels Dental Anatomy; 8th ed.; 2012
10. J. L. Fuller; Concise Dental Anatomy and Morphology; 4thEd.

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
34
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

ABSTRACTS
Lecture
FISIKA RADIASI, PRODUKSI SINAR-X
EQUIPMENT MESIN SINAR-X

Drg. Ni Kadek Fiora Rena Pertiwi, M.Biomed


Pemeriksaan Radiografis merupakan komponen integral pada praktek dokter gigi sehari-hari.
Dokter gigi sering melakukan foto radiografis pada pasien untuk pemeriksaan penunjang.
Informasi dari foto radiografis dikombinasikan dengan pemeriksaan klinis untuk menentukan
diagnosis dan rencana perawatan yang tepat. Topic ini membahas sifat radiasi sinar-x,
pengoperasian mesin radiasi sinar-x dan interaksi radiasi sinar-x, pengetahuan ini penting
untuk mengetahui keamanan dan efektifitas penggunaan sinar-x pada kedokteran gigi.
Learning Task:
1. Sebutkan sifat-sifat dari sinar-x
2. Jelaskan proses produksi sinar-x
3. Komponen-komponen dasar sinar-x
4. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor yang mengontrol sinar-x
5. Sebutkan dan jelaskan komponen pesawat sinar-x

Lecture
Efek biologi radiasi

Drg. Ni Kadek Fiora Rena Pertiwi, M.Biomed


Photons dari diagnostic atau teraupetik sinar-x mempengaruhi jaringan pasien,
menyebabkan ionisasi molekul biologi, interaksi awal terjadi hampir secara langsung 10- 13
detik setelah paparan. Perubahan molekul biologic selanjutnya terjadi dari detik ke jam, dan
kerusakan dari erubahan molekul biologi tersebut dapat bermanisfestassi dalam hitungan jam,
hari, tahun dan genarasi, bergantung dari perluasan dan type kerusakan, topic bertujuan
menambah pengetahuan mengenai efek biologi , efek diagnostic dan teraupetik dari radiasi,
khususnya efeknya pada jaringan maksilofacial.
1. jelaskan yang dimaksud efek deterministic/non stokastik dan stokastik
2. Jelaskan Efek radiasi pada tingkat sel, nuleus dan sitoplasma
3. Jelaskan Efek biologis radiasi pada rongga mulut
4. Jelaskan radiasi pada rongga mulut
5. Jelaskan tentang efek somatic lanjut

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
35
Modul Pembelajaran : Clinical Dental Skill IV 2019

Lecture :

Safety dan proteksi radiasi, dosis

drg. I Gusti Agung Sri Pradnyani, M. Biomed


ABSTRAK
SAFETY DAN PROTEKSI RADIASI SERTA DOSIS

Dalam penggunaan radiasi untuk radiografi dalam radiodiagnostik akan memberikan


kontribusi radiasi kepada banyak pihak. Radiasi akan diterima oleh operator, hewan dan
lingkungan. Ada 3 prinsip yang telah direkomendasikan oleh International Commission
Radiological Protection (ICRP) untuk dipatuhi, yaitu :
1. Justifikasi
Setiap pemakaian zat radioaktif atau sumber lainnya harus didasarkan pada asazs
manfaat. Suatu kegiatan yang mencakup paparan atau potensi paparan hanya disetujui
jika kegiatan itu akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi individu atau
masyarakat dibandingkan dengan kerugian atau bahaya yang timbul terhadap
kesehatan. Hewan yang memang benar-benar memerlukan uji lanjut dengan radiografi
dengan pertimbangan asas manfaat lebih banyak dapat dilakukan radiografi.
2. Limitasi
Dosisi ekivalen yang diterima pekerja radiasi atau masyarakat tidak boleh melalmpaui
Nilai Batas Dosis (NBD) yang telah ditetapkan. Batas dosis bagi pekerja radiasi
dimaksudkan untuk mencegah munculnya efek deterministik (non stokastik) dan
mengurangi peluang terjadinya efek stokastik.
3. Optimasi
Semua penyinaran ahrus diusahakan serendah-rendahnya (as low as reasonably
achieveable - ALARA), dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial.
Kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir harus direncanakan dan sumber radiasi harus
dirancang dan dioperasikan untuk menjamin agar paparan radiasi yang terjadi dapat
ditekan serendah-rendahnya.
Menurut rekomendasi ICRP, pekerja radiasi yang di tempat kerjanya terkena radiasi tidak
boleh menerima dosis radiasi lebih dari 50 mSv per tahun dan rata-rata pertahun selama 5
tahun tidak boleh lebih dari 20 mSv. Nilai maksimum ini disebut Nilai Batas Dosis (NBD).
Jika wanita hamil yang di tempat kerjanya terkena radiasi, diterapkan batas radiasi yang lebih
ketat. Dosis radiasi paling tinggi yang diizinkan selama kehamilan adalah 2 mSv.

REFERENSI
a. Oral Radiology, Principles and Interpretation. 8th ed. (White &Pharoah, 2014)
b. Essentials of Dental Radiography and Radiology. 5thed (Whaites&Drage 2013)
C. Oral Radiology, Principles and Interpretation. 7th ed. (White &Pharoah, 2019)

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2020
36

Anda mungkin juga menyukai