Anda di halaman 1dari 3

4.

ARTICULATIONES
Tulang atlas dan epistropheus (axis) mempunyai bentuk (struktur) dan fungsi yang berbeda
dengan vertebra lainnya. Gaya berat (weight bearing) dari cranium turun tidak melalui corpus
vertebrae dari kedua tulang tersebut (corpus vertebrae telah mengalami perubahan bentuk),
dan persendian yang terbentuk di antara tulang-tulang tersebut mempunyai gerakan yang
lebih luas daripada persendian pada tulang vertebra lainnya.
Corpus vertebrae dari atlas mengalami medifikasi dan bersatu dengan corpus vertebrae dari
axis (epistropheus) membentuk dens epistrophei (= processus odontoideus).
Arcus vertebrae juga mengalami perubahan menjadi massa lateralis yang sangat kuat.
Berbeda dengan vertebra lainnya, di sini ramus anterior nervus spinalis C.1 dan 2 keluar atau
berada di bagian dorsal dari processus artucularis.
Facies articularis superior atlantis berbentuk ginjal dan konkaf (cekungan yang dalam),
membentuk persendian dengan condylus occipitalis; facies inferiornya berbentuk bulat dan
mendatar.
Epistropheus (axis) mempunyai tiga ciri yang khusus, yaitu adanya dens, massa lateralis yang
kasar dan processus spinosus yang besar.
Gaya berat cranium turun tidak melalui dens epistrophei, melainkan melalui massa lateralis
atlantis dan massa lateralis epistrophei.
Facies articularis inferior epistrophei membentuk persendian dengan vertebra cervicalis ke-3
denganmengikuti pola umum articulationes vertebrae lainnya sehingga gaya berat selanjutnya
diteruskan melalui corpus vertebrae C.3 dan seterusnya ke caudal.
Processus spinosus epistrophei berbentuk besar oleh karena disini melekat otot-otot yang
kuat.
Kepala dapat digerakkan melalui articulatio atlanto-occipitalis dan articulatio atlanto-
epistrophei (= artic.atlanto-axialis) yang berupa gerakan flexi/extensi (anteflexi-retroflexi),
gerakan latero-flexi (abduksi) dan gerakan rotasi

1.1. Articulatio atlanto-occipitalis


Dibentuk oleh condylus occipitalis yang berbentuk convex dan facies articularis superior
yang berbentuk concave (sebadan cavitas articularis), dan diperkuat oleh membrana atlanto-
occipitalis anterior et posterior; membrana ini melekat pada tepi cranialis arcus anterior dan
arcus posterior atlantis pada satu pihak dan di pihak lain melekat pada tepi luar foramen
occipitale magnum.
Membrana atlanto-occipitalis anterior berbentuk luas dan meluas dari massa lateralis yang
satu menuju ke pihak lainnya, sedangkan membrana atlanto occipitalis posterior agak lemah
di bagianlateral, yaitu tempat dimana akan dilalui oleh arteria vertebralis dan nervus spinalis
segmental cervicalis I. Secara morfologis articulus ini adalah articulus ellipsoidea. Gerakan
yang terjadi pada articulus ini adalah gerakan flexi/extensi dan gerakan latero-flexi,
sedangkan gerakan rotasi sama sekali tidak mungkin.

1.2. Articulatio atlanto-epistrophei (= artculatio atlanto- axialis)


Persendian antara atlas dan epistropheus terjadi pada tiga tempat; dua buah persendian di
bagian lateral terbentuk diantara kedua massa lateralis dari V.C.1 dan V.C.2 dan sebuah
persendian lagi yang berada pada lionea mediana, yang dibentuk oleh permukaan dorsal dari
arcus anterior atlantis dengan dens epistrophei (articulatio atlanto-dentalis anterior). Facies
articularis pada persendian diantara kedua massa lateralis tadi mempunyai bentuk circular
dan datar; gerakan yang mungkin terjadi disini adalah gerakan menggelincir (gli ding).
Ligamentum accesoria yang terdapat pada persendian-persendian tersebut adalah membrana
tectoria, ligamentum cruciatum atlantis (cruciform ligament), ligamentum apicis dentis,
ligamentum alare dan ligamentum atlanto-axialis acceroria.
Membrana tectoria meluas dari permukaan dorsal corpus epistrophei sampai pada permukaan
dalam (inner surface) basis occiput melewati sedikit tepi anterior foramen occipitale
magnum. Membrana ini adalah lanjutan ke cranialis dari ligamentum alare dan ligamentum
longitudinale posterius.

Ligamentum cruciatum atlantis terdiri atas :


a. Serabut-serabut yang menyilang di bagian dorsal dens epistrophei yang menghubungkan
massa lateralis atlantis kiri kanan, struktur ini disebut ligamentum transversum atlantis.
b. serabut-serabut yang arahnya vertikal, meluas dari corpus epistrophei sampai pada os
occipitalis dan ditutupi oleh membrana tectoria.

Ligamentum apicis dentis (= apical ligament) berada di sebelah anterior dari ligamentum
cruciatum, meluas dari puncak dens epistrophei sampai pada tepi anterior foramen occipitale
magnum. Ligementum ini adalah sisa dari notochord.
Ligamentum alare berada di lateral dari ligamentum apicis dentis, meluas dari sisi dens
epistrophei, berjalan ke arah cranial-lateral dan melekat pada tepi medial condylus occipitalis.
Ligamentum ini sangat kuat.
Ligamentum atlanto-axialis accesoria melekat mulai dari permukaan dorsal corpus
epistrophei sampai pada massa lateralis atlantis pada sisi yang sama.

Gerakan yang terjadi pada articulatio atlanto-epistrophei adalah rotasi terhadap axis vertikal
yang berjalan melalui odontoid process.
Atlas dengan membawa cranium diatasnya bergerak berpputar dengan perantaraan arcus
anterior bersama dengan ligamentum transversum atlantis mengelilingi dens epistrophei
(articulatio atlanto-dentalis posterior).
Stabilitas dari arculatio atlanto-occipitalis tergantung dari liamentum alare dan ligamentum
apicis dentis, membrana tectoria dan serabut-serabut vertikal/longitudinal dari ligamentum
cruciatum. Semua ligamenta ini mengikat (fiksasi) cranium pada epistropheus.
Ligamentum atlanto-axialis accesoria membantu membatasi gerakan rotasi atlas terhadap
epistropheus. Ligamentum alare memfiksasi cranium pada epistropheus dan menjadi tegang
bilamana atlas berputar terhadap dens epistrophei. Jadi ligamnetum tersebut tadi membatasi
gerakan.
Articulatio atlanto-axialis diperkuat oleh semua ligament yang mengikat kedua vertebra
tersebut oleh ligamenta yang mengikat epistropheus pada cranium. Dens epistrophei di
pertahankan pada posisinya oleh arcus anterior atlantis dan ligamnetum transversum atlantis
(berada di bagian dorsal). Ligamentum transversum atlantis sangat kuat sehingga adalah lebih
mudah dens epistrophei mengalami fraktur daripada robeknya ligamentum tersebut; pada
suatu kecelakaan atau mati digantung maka bagian yang patah dari dens epistrophei dapat
menusuk medulla oblongata dan mengakibatkan kematian.
Otot-otot yang berperan pada articulatio atlantor-occipitalis dan articulatio atlanto-axialis
adalah m.longus capitis dan m.sternocleidomastoideus.
Pada posisi berdiri normal gaya berat kepala berada di sebelah ventral articulatio atlanto-
occipitalis, sehingga kedudukan tegak dari kepala disebabkan oleh tonus otot-otot extensor,
khususnya m.semispinalis capitis.
Flexi kepala dapat terjadi bilamana otot-otot extensor berrelaksasi (flexi oleh adanya gaya
berat) dan secara aktif oleh kontraksi m.longus capitis dan m.sternocleidomastoideus yang
berlangsung bersama-sama.
Gerakan latero flexi dapat berlangsung karena kontraksi sepihak dari
m.sternocleidomastoideus, m.longissimus capitis dan sebagainya, dan gerakan rotasi
disebabkan oleh m.sternocleidomastoideus, m.splenius capitis dan m.obliquus capitis inferior.

Anda mungkin juga menyukai