A. PENDAHULUAN
Di era globalisasi ini, dunia perkantoran mengalami perubahan hampir pada semua
unsur, mulai dari bentuk organisasi, pola komunikasi, mekanisme kerja, manajemen data dan
informasi, pengawasan dan pengembangan pekerja, perlengkapan dan fasilitas kantor, hingga
tata ruang perkantoran. Untuk itu, pengelolaan perkantoran perlu diatur dalam perspektif ilmu
manajemen dan sosial – budaya. Menurut The Liang Gie yang merangkum pendapat
beberapa ahli, manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan,
mengorganisasikan (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan
petunjuk), mengawasi, dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan
secara tertib sesuatu hal terkait pekerjaan perkantoran (office work).
1. Pengertian Kantor
Perkantoran kantor berasal dari kata bahasa Belanda “kantoor” dan sering
dipadankan dengan perkataan “Office” yang berasal dari bahasa Inggris. Prajudi (1976:60).
Dari berbagai pengertian perkataan “kantor” dan perkataan “office” seperti tersebut
di atas, yang kemudian berkembang di Indonesia dengan perkataan kantor adalah lebih
diartikan sebagai tempat atau ruangan dan proses kegiatan penanganan data/informasi. Dalam
hubungan ini yang dimaksud dengan penanganan adalah pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyimpanan data/informasi. Dengan
demikian pengertian kantor dapat dirumuskan sebagai, Tempat atau ruangan penyelenggaraan
kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian atau
penyampaian data/informasi dan Proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian/penyampaian data/informasi.
Disamping pengertian kantor dalam arti tempat atau ruangan dan kantor dalam arti
proses seperti tersebut di atas, kantor juga sering diartikan sebagai sarana pemusatan
kegiatan-kegiatan yang bersifat administrative atau tepatnya kegiatan-kegiatan yang bersifat
manajerial dan fasilitatif. Contoh: Kegiatan pokok Departemen Dalam Negeri tentunya
berlangsung di mana-mana di seluruh pelosok Indonesia, akan tetapi kalau seseorang
menanyakan “Departemen Dalam Negeri?” jawaban yang diberikan adalah tempat (kantor)
berkumpulnya pejabat dan staf serta segenap pegawai setiap hari melakukan kegiatan-
kegiatan yang sifatnya admninistratif.
Jadi jelas dari pengertian di atas bisa dipahami bahwa pengertian kantor bisa berarti
tempat, ini yang biasa disebut dalam arti statis. Kantor juga bisa dalam arti proses, ini yang
biasa disebut dalam arti dinamis. Kantor juga dalam arti sarana, ini yang biasa disebut dalam
arti fungsional. Akan tetapi dalam arti yang manapun, sasaran utama dalam kegiatan kantor
adalah penangan data/informasi. Untuk penanganan data/informasi ini jelas diperlukan
bangunan atau ruangan, orang-orang atau pegawai yang menyelenggarakan, biaya serta tata
laksana kerja.
2. Pengertian Manajemen Kantor
3. ManajemenPerkantoran
George Terry “Office management can be defined as the planning can defined as the
planning, controlling, and organizing of office work, and actuating those performing is so as
to achieve the predetermined objective it deals with the life cycle of bussiness information,
and retention, if of permanent value, of destuction if absolute. (Manajemen perkantoran
dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan
perkantoran, serta menggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu ini bersangkut paut dengan peredaran hidup data
dan keterangan perusahaan dari sejak penciptaannya melalui pemeliharaan, penyebaran dan
penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap atau pemusnahannya kaluusang).
Setelah mengemukakan rumusan dari beberapa ahli, The Liang Gie kemudian
mengemukakan rumusannya mengenai manajemen perkantoran.
Oleh karena itu, secara ringkas manajemen perkantoran sebagai cabang seni dan
ilmu manajemen dapat dirumuskan pengertiannya sebagai rangkaian kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan serta pengendalian pekerjaan-pekerjaan
perkantoran.
Namun demikian, perlu kita perlu sadari bahwa cakupan kegiatan perkantoran tidak
hanya kegiatan perkantoran tersebut, antara lain misalnya mengenai pegawai kantor, biaya
perkantoran, prosedur dan metode perkantoran, serta lain-lain.
Mencatat, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan berbagai peralatan tulis yang
diperlukan sehingga terwujud tulisan yang mudah dibaca, dikirim dan disimpan, termasuk
dengan alat rekam suara atau film di era modern.
Menurut Drs. Soetrisno, M.Psi dan Ir. Brisma Renaldi dalam modul
pendidikan dan pelatihan yang berjudul Manajemen Perkantoran Modern, tujuan
mempelajari Manajemen Perkantoran Modern antara lain:
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) menjelaskan bahwa prinsip sama dengan
asas, yaitu kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak. Fayol (dalam
Komarruddin, 1981) menekankan bahwa penggunaan kata "prinsip" bukan hukum hukum
abadi, tetapi hanya merupakan petunjuk praktis yang dapat digunakan apabila keadaan
membutuhkannya. Kooritz (1972) mengatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen adalah
fleksibel, tidak mutlak, dan harus dapat digunakan tanpa memperhatikan perubahan dan
keadaan tertentu. Keeling, et. All (1978) dalam bukunya Administrative Office Management,
dengan mengacu pada William H. Leffingwell, mengatakan bahwa Lellingwell dipandang
sebagai bapak manajemen kantor, adalah seorang penggagas pertama dengan menerapkan
prinsip-prinsip manajemen ilmiah pada pekerjaan kantor. Bukunya Scientific Office
Management yang diterbitkan pada tahun 1917 adalah mendahului dari semua studi modern
dalam manajemen kantor. Kelima prinsip dan pekerjaan yang efektif diilustrasikan dalam
gambar yang dimuat pada halaman 16 yang kemudian dikembangkan Keeling dan kawan-
kawan. Prinsip-prinsip ini dapat dikaitkan dengan pas pada manajemen di semua pekerjaan.
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Kantor adalah lebih diartikan sebagai tempat atau ruangan dan proses kegiatan
penanganan data/informasi. Dalam hubungan ini yang dimaksud dengan penanganan adalah
pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyimpanan
data/informasi. Dari berbagai rumusan mengenai manajemen perkantoran, jelas yang
terkandung di dalamnya meliputi rangkaian kegiatan: Tata penyelenggaraan; Pelaksanaan
secara efesien; Pengendalian, pengawasan dan pengarahan Perencanaan, pengendalian,
pengorganisasian, dan penggerakan.
2. Saran
Saat ini ketika persaingan semakin ketat, pandangan yang menyederhanakan masalah
administrasi tidak bisa lagi dianut. Bagian administrasi di perkantoran memegang peranan
yang sama penting dibagian lainnya. Mereka harus dibekali dengan skill dan kemampuan
yang cukup di bagiannya. Selain itu mereka harus pula mempunyai pandangan yang positif
terhadap pekerjaan dan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerjanya menjadi terus lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Akhyar A. 2010. Modul 1 Manajemen Perkantoran. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Kendari.http://www.pengertian-dan-prinsip2-perkantoran.com
Haryadi Hendy. 2000. Administrasi Perkantoran untuk Manajemen. Bandung : Sinar Baru.