1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya pandangan hidup
dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena kuatnya kepercayaan sekelompok orang
dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima
pemikiran-pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik daripada pemikiran
mereka. Sebagai contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa tidak mau meninggalkan kampung
halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup mereka umumnya miskin.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang.
Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan sudut pandang ini dapat terjadi
antara masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat banyak
masyarakat yang tidak setuju dengan program KB yang dicanangkan pemerintah yang salah satu
tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan penduduk, karena masyarakat
beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
6. Sikap etnosentrisme.
Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan budaya suku bangsa sendiri dan menganggap
rendah budaya suku bangsa lain. Sikap seperti ini akan memicu timbulnya pertentangan-
pertentangan suku, ras, agama, dan antar golongan. Kebudayaan yang beraneka ragam yang
berkembang disuatu wilayah seperti Indonesia terkadang menimbulkan sikap etnosentris yang
dapat menimbulkan perpecahan.
7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering disalah gunakan oleh manusia,
sebagai contoh nuklir dan bom dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan untuk
melestarikan suatu generasi, dan obat-obatan yang diciptakan untuk kesehatan tetapi dalam
penggunaannya banyak disalahgunakan yang justru mengganggu kesehatan manusia.
8. Pewarisan kebudayaan.
Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain, sesuai atau tidaknya budaya
warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima
terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan
budaya warisan.
Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak diwariskan oleh
pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup generasi
tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya yang baru diterima
sekarang ini.
9. Perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah antara lain perubahan akan
merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress (kemunduran) bukan progress
(kemajuan), perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui
revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.