Anda di halaman 1dari 18

A.

Latar Belakang

Sejarah fisika merupakan salah satu mata kuliah yang kami programkan di tahun ini.
Adapun yang menjadi kegiatan dalam proses penerimaan materi perkuliahan ini adalah, kami
dianjurkan untuk mengetahui asal-usul ilmu fisika yang telah kita kenal saat ini. Kita
diharuskan mengetahui periode perkembangan fisika, mulai dari zaman pra sejarah hingga
zaman moderen seperti sekarang ini Pada zaman sekarang ini, tiap-tiap bangsa menyadari
sungguh-sungguh bagaimana pentingnya mengetahui sejarah kebangsaan, sejarah tanah air
untuk dapat mengimbangi dan mengikuti persoalan-persoalan yang mungkin saja suatu ketika
dapat melanda negaranya serta dapat mengimbangi kualitas negara-negara lain di dunia.
Begitu pula dengan sejarah perkembangan sains, penting untuk diketahui karena
pengetahuan ini akan memberikan pengertian yang lebih mendalam tentang kemajuan sains
dewasa ini. Sejarah fisika sepanjang yang telah diketahui telah dimulai pada tahun sekitar
2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan
menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai
sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda,
matematika dan filosofi, namun juga melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial
masyarakat.
Fisika berasal dari bahasa Yunani, yaitu : physikos, "alamiah", dan physis, "Alam". Jadi
fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari
gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Fisikawan
mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel
submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam
semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua
sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut
sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap
ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi
tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat
kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang
membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum,
termodinamika, dan elektromagnetika (Afifah : 2014).
Demikian tentang pengantar fisika, untuk lebih jelasnya tentang bagaimana sejarah
perkembangan ilmu fisika, terutama perkembangannya pada masa pra sains, maka penulis
telah menyajikannnya dengan jelas dalam makalah ini.
PERIODE FISIKA PADA ZAMAN KUNO

A. Fisika Periode Yunani Kuno

Fisika pada zaman Yunani Kuno merupakan periode sangat penting dalam sejarah
peradaban manusia karena pada waktu ini terjadi perubahan perubahan pola pikir manusia
dari mitosentris menjad ilogosentris. Pola pikir mitosentris adalah pola pikir masyarakat yang
sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan
pelangi. Gempa bumi tidak dianggap fenomena alam biasa, tetapi Dewa Bumi yang sedang
menggoyakan kepalanya.

Namun, ketika filsafat diperkenalkan ,fenomena alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai
aktifitas dewa, tetapi aktifitas alam yang terjadi secara kausalitas. Perubahan pola pikir
tersebut kelihatannya sederhana, tetapi implikasinya tidak sederhana karena selama ini alam
ditakuti dan dijauhi kemudian didekati bahkan dieksploitasi. Pada zaman ini fisika disebut
sebagai filsafat alam (sekitarabad18). Orang Yunani awalnya sangat percaya pada dongeng
dan takhyul, tetapi lama kelamaan, terutama setelah mereka mampu membedakan yang riil
dengan yang ilusi, mereka mampu keluar dari kungkungan mitologi dan mendapatkan dasar
pengetahuan ilmiah. Inilah titik awal manusia menggunakan rasio untuk meneliti dan
sekaligus mempertanyakan dirinya dan alam jagad raya. Karena manusia selalu berhadapan
dengan alam yang begitu luas dan penuh misteri, timbul rasa ingin mengtahui rahasia alam
itu. Lalu timbul pertanyaan dalam pikirannya; dari mana datangnya alam ini, bagaimana
kejadiannya, bagaimana kemajuaannya dan kemana tujuannya? Pertanyaan semacam inilah
yang selalu menjadi pertanyaan dikalangan filosof Yunani, sehingga tidak heran kemudian
mereka juga disebut dengan filosof alam karena perhatian yang begitu besar pada alam. Para
filosof alam ini juga disebut para filosof pra Sokrates, sedangkan Sokrates dan setelahnya
disebut para filosof pasca Sokrates yang tidak hanya mengkaji tentang alam, tetapi manusia
dan perilakunya. Ilmuwan Fisika pada zaman Yunani Kuno Pada masa Yunani kuno, Orang-
orang yang senantiasa berfikir tentang alam dan begitu perhatian terhadap alam disebut
filosof alam.

Filosof alam pertama yang mengkaji tentang asal-usul alam adalah Thales (624-546 SM),
setelah itu Anaximandros (610-540 SM), Heraklitos (540-480 SM), Parmenides (515-440
SM), dan Phytagoras (580-500). Thales, yang dijuluki bapak filsafat, berpendapat bahwa asal
alam adalah air. Menurut Anaximandros substansi pertama itu bersifat kekal, tidak terbatas,
dan meliputi segalanya yang dinamakan apeiron, bukan air atau tanah. Heraklitos melihat
alam semesta selalu dalam keadaan berubah. Baginya yang mendasar dalam alam semesta
adalah bukan bahannya, melainkan aktor dan penyebabnya yaitu api. Bertolak belakang
dengan Heraklitos, Parmenides berpendapat bahwa realitas merupakan keseluruhan yang
bersatu, tidak bergerak dan tidak berubah. Phytagoras berpendapat bahwa bilangan adalah
unsur utama alam dan sekaligus menjadi ukuran. Unsur-unsur bilangan itu adalah genap dan
ganjil, terbatas dan tidak terbatas. Jasa Phytagoras sangat besar dalam pengembangan ilmu,
terutama ilmu pasti dan ilmu alam. Ilmu yang dikembangkan kemudian hari sampai hari ini
sangat bergantung pada pendekatan matematika. Jadi setiap filosof mempunyai pandangan
berbeda mengenai seluk beluk alam semesta. Perbedaan pandangan bukan selalu berarti
negatif, tetapi justeru merupakan kekayaan khazanah keilmuan. Terbukti sebagian pandangan
mereka mengilhami generasi setelahnya.

1. Phytagoras

Phytagoras lahir pada tahun 570 SM, di pulau Samos, di daerah Ionia. Pythagoras (582
SM – 496 SM, bahasa Yunani: Πυθαγόρας) adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani
yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai "Bapak Bilangan", dia memberikan
sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6 SM.
Kehidupan dan ajarannya tidak begitu jelas akibat banyaknya legenda dan kisah-kisah buatan
mengenai dirinya.

Phytagoras adalah seorang filsuf dan matematikawan yang lebih dikenal sebagai
penggagas filsafat bilangan dan juga sebagai pendiri sekolah filsafat yang bertahan hingga
200 tahun lamanya, serta berpengaruh kuat terhadap perkembangan pemikiran yunani.
Pythagoras percaya bahwa seluruh fenomena alam dapat dijelaskan melalui istilah yang
terdapat pada bilangan yang saling berkaitan.

Dalam tradisi Yunani, diceritakan bahwa ia banyak melakukan perjalanan, diantaranya ke


Mesir. Perjalanan Phytagoras ke Mesir merupakan salah satu bentuk usahanya untuk berguru,
menimba ilmu, pada imam-imam di Mesir. Konon, karena kecerdasannya yang luar biasa,
para imam yang dikunjunginya merasa tidak sanggup untuk menerima Phytagoras sebagai
murid. Namun, pada akhirnya ia diterima sebagai murid oleh para imam di Thebe. Disini ia
belajar berbagai macam misteri. Selain itu, Phytagoras juga berguru pada imam-imam Caldei
untuk belajar Astronomi, pada para imam Phoenesia untuk belajar Logistik dan Geometri,
pada para Magi untuk belajar ritus-ritus mistik, dan dalam perjumpaannya dengan
Zarathustra, ia belajar teori perlawanan.

Selepas berkelana untuk mencari ilmu, Phytagoras kembali ke Samos dan meneruskan
pencarian filsafatnya serta menjadi guru untuk anak Polycartes, penguasa tiran di Samos.
Kira-kira pada tahun 530, karena tidak setuju dengan pemerintahan tyrannos Polycartes, ia
berpindah ke kota Kroton di Italia Selatan. Di kota ini, Phytagoras mendirikan sebuah tarekat
beragama yang kemudian dikenal dengan sebutan “Kaum Phytagorean.”

Selain sebagai penggagas filsafat bilangan, Pythagoras juga dikenal baik sebagai penemu
hukum geometri atau teorema yang berguna untuk menentukan panjang sisi miring dalam
segitiga. Dia mengemukakan suatu dalil untuk segitiga siku-siku yang mengatakan bahwa sisi
miring kuadrat sama dengan jumlah kuadrat sisi siku-sikunya, Konon kabarnya ia
menemukan dalil itu ketika sedang mengamati ubin-ubin lantai rumah salah seorang
temannya. Teorema Pythagoras ini juga menjadi inspirasi awal baik bagi Einstein dalam
menyusun toeri relativitas umum maupun bagi seluruh fisika modern yang mencoba
menyusun teori terpadu melalui manifestasi ruang waktu geometri.

Phytagoras percaya bahwa angka bukan unsur seperti udara dan air yang banyak
dipercaya sebagai unsur semua benda. Angka bukan anasir alam. Pada dasarnya kaum
Phytagorean menganggap bahwa pandangan Anaximandros tentang to Apeiron dekat juga
dengan pandangan Phytagoras. To Apeiron melepaskan unsur-unsur berlawanan agar terjadi
keseimbangan atau keadilan (dikhe). Pandangan Phytagoras mengungkapkan bahwa harmoni
terjadi berkat angka. Bila segala hal adalah angka, maka hal ini tidak saja berarti bahwa
segalanya bisa dihitung, dinilai dan diukur dengan angka dalam hubungan yang proporsional
dan teratur, melainkan berkat angka-angka itu segala sesuatu menjadi harmonis, seimbang.
Dengan kata lain tata tertib terjadi melalui angka-angka.

Salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang
menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan
jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema
ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan
kepada Pythagoras karena ia lah yang pertama membuktikan pengamatan ini secara
matematis.
Pemikiran lainnya yang tidak bisa dilupakan adalah gagasan mengenai jagat raya bersifat
harmoni ( cosmos ) atau tidak kacau ( chaos ). Menurutnya keharmonisan alam memiliki
kesesuaian dengan harmoni pada musik. Harmoni suara musik ditentukan oleh pengaturan
interval dan panjang pendeknya senar. Konsep keharmonisan suara musik ini kemudian
dijadikan prinsip umum untuk menjelaskan gagasan tentang keharmonisan jagat raya, dan
semua gerakan planet menyuarakan suara harmoni yang mewakili perbedaan notasi musik.
Bahkan, Johannes Kepler pada permulaan spekulasinya menganggap bahwa perbedaan
gerakan antar planet ditentukan oleh perbedaan oktaf yamg ada pada skala musik. Ia
mengemukakan bahwa bumi itu bulat dan tidak datar, dan dia mengatakan bahwa benda bulat
itu adalah bentuk yang sempurna dan mengemukakan bahwa bumi di kelilingi oleh matahari,
bintang-bintang, dan planet-planet yang bergerak dengan lintasan berbenruk lingkaran tetap
dan bumi sebagai sumbunya.

Suatu hari ia melewati suatu bengkel pandai besi dan mampir melihat pandai besi sedang
kerja menggunakan martil. Hasil dari pengamatan itu ditemukan bahwa semakin pendek
pegangan martil itu, semakin tinggi pula frekuensi nada yang dihasilkan. Dengan di ilhami
olah hasil pengamatan tadi, maka ia menemukan bahwa panjangnya dawai mempunyai
hubungan erat dengan nada.

Pythagoras dan murid-muridnya percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini berhubungan
dengan matematika, dan merasa bahwa segalanya dapat diprediksikan dan diukur dalam
siklus beritme. Ia percaya keindahan matematika disebabkan segala fenomena alam dapat
dinyatakan dalam bilangan-bilangan atau perbandingan bilangan. Ketika muridnya Hippasus
menemukan bahwa, hipotenusa dari segitiga siku-siku sama kaki dengan sisi siku-siku
masing-masing 1, adalah bilangan irasional, Pythagoras memutuskan untuk membunuhnya
karena tidak dapat membantah bukti yang diajukan Hippasus

Dalam sejarah perkembangan fisika, khususnya mengenai studi tentang bunyi, frekuensi,
panjang gelombang dan getaran, pengaruh pemikiran Pythagoras ini cukup terasa. Inilah
gambaran umum mengenai kontribusi Pythagoras dalam dunia fisika.

2. Archimedes

Archimedes lahir di Syracusa,Italia (sekitar 287 SM-212 SM). Setelah mengenyam


pendidikan di syracusa, dia mendapat kesempatan melanjutkan studinya di alexandria, saat
itu kota alexandria dibawah pemerintahan suatu dinasti yang sangat mementingkan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan. Ia murid eucledes, ayahnya seorang ahli bintang keturunan
bangsawan. Pada waktu itu yang menjadi raja di Syracusa adalah Hieron II, sahabat
Archimedes. Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan,
dan insinyur berbangsa Yunani.

Raja Hieron II yang berkuasa saat itu raja yang sangat kaya dan gemar akan perhiasan-
perhiasan. Sehingga dia memerintahkan pandai emas untuk memuatkan mahkota, dan
ternyata pandai emas ini tekenal ketidakjujurannya, sehingga raja memerintahkan archimedes
sebagai ahli matematika dan fisika yang sangat terkenal saat itu untuk membuktikan apakah
mahkota itu terbuat dari emas murni atau campuran.

Behari-hari dia memikiran menemukan suatu cara untuk membuktikan, kepalanya terasa
panas. Kemudian dia pergi mandi dalam bak yang penuh air, sehingga air bak meluap tumpah
ke lantai. Kemudian dia pulang dan berteriak kepada istrinya “ sudah kutemukan”. “sudah
kutemukan”. Ia menemukan dasar dari hukum yang kemudian terkenal dengan nama “
hukum Archimedes” yang menetapkan tentang “ kehilangan berat suatu benda yang terendam
di air”

Dasar pemikiran archimedes: “jika dalam sebuah tempat ada air dan air dalam keadaan
tenang, maka di seluruh bagian air tekanannya sama. Kalau ada daerah yang tekanannya
berbeda, maka air dari tempat yang tekanannya tinggi mengalir ke arah yang tekanannya
rendah. Andaikata kedalam air dimasukkan benda, dan setelah airnya tenang kembali benda
ini terapung, keadaan ini menunjukkan bahwa tekanannya manjadi sama kembali dimana-
mana, juga ditempat benda itu berada. Ini berarti tekanan yang diduduki benda itu seharusnya
sama dengan tekanan di bagian air yang lain atau air yang seharusnya ada disitulah yang
sama dengan air yang terdesak oleh benda.”

Kemudian terbukalah kemungkinan untuk menyusun percobaan yang akan menguji benar
atau tidaknya jalan pikiran itu. Dalam penyusunan percobaannya archimedes menggunakan
pengetahuan tentang timbangan. Akhirnya dapat ditentukan bahwa teorinya sesuai dengan
hasil percobaan yaitu: “ benda yang terapung atau terendam dalam air kehilangan berat sesuai
dengan berat air yang terdesak.”
Pada masalah mekanika yang lain archimedes tentang pusat gaya berat dan teori tentang
pengungkit. Ia pernah mengatakan bahwa “ berilah bumi penggantung, maka saya dapat
memindahkannya.” Ia juga mengemukakan hukum paradoks hidrostatis yang menyatakan
bahwa besarnya gaya tekan zat cair dalam tabung dan luas alas tabung yang ditempati air.
Selain itu ia pernah mengatakan bahwa “ apabila dua buah benda yang sama beratnya,
jaraknya, tetapi berlawanan tempat ditinjau dari titik kesetimbangan maka benda itu akan
setimbang.”

Ia juga menemukan kerek/ bandrol berganda yang dapat digunakan untuk mengengkat
benda-benda yang berat. Juga alat “ sekrup archimedes” yang dapat menaikkan air pada
ketinggian tertentu, dan sekarang sudah menjadi multifungsi.

Dalam bidang optika, dia pernah membuat lensa positif yang besar. Dengan bantuan sinar
matahari, maka lensa itu dapat digunakan untuk membakar kapal-kapal perang musuh ynga
sedang menuju syracuse.

Dalam matematika, dia menemukan cara menentukan luas lingkaran setelah ia


menentukan konstanta

Ia hampir memformulasikan “ kalkulus integral” yang lebih dari 1800 tahun kemudian
baru dikembangkan Issac Newton. Sehinggga dia mendapat julukan “ bapak ilmu
pengetahuan alam eksperimental”. Karena mendasarkan penemuannya dari hasil eksperimen
yang dilakukan.

Archimedes adalah orang yang dikenal menemukan hukum apung ( hukum benda
terapung ) atau lebih lazim dikenal dengan prinsip Archimedes.

Archimedes merupakan tokoh Yunani yang berupaya mengombinasikan teori dengan


eksperimen, dengan sebuah prosedur yang hampir sama dengan prosedur yang ada sekarang,
namun ia belum berhasil membangun sejumlah prinsip dasar fisika.
Sebagai ilmuan yang berkarakter, Archimedes diakui sebagai eksperimentalis, sang penemu
dan anak alam tulen. Bukti – buktinya dapat dilihat dari hasil pencapaian Archimedes pada
bidang matematika dan penemuan lain. Archimedes juga mendemonstrasikan kemampuan
matematikanya, dalam usaha mencari nilai Pi secara akurat. Ia melakukannya dengan
memperkirakan luas lingkaran berbagai sisi polygon, baik yang berada di dalam maupun di
luar lingkaran.

Penemuan-Penemuan Archimedes dibidang fisika;

- Penemuan berbagai perangkat yang digunakan dalam membela Syracuse ketika dikepung oleh
Roma. Ini termasuk ketapel kuat, cermin pembakaran dan sistempuli. Jika AC adalah sebuah
diameter maka sudut B adalah selalu sudut siku-siku

- Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut yang bersinggungan dengan
bagian dasar tersebut telah ditentukan.

Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada
perintah dari jendral Romawi, Marcellusbahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan
matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah,
mungkin bersama-sama Newtondan Gauss.

B. Zaman Mesir

Perkembangan sejarah ini dimulai dengan adanya sejarah Mesir dengan di


temukannya Alkitab catatan penangkaran kaum Ibrani dan juga ditemukannya peninggalan
Yosefus yang berisi tentang sejarah- sejarah Mesir yang juga dilakukan oleh Ramses
II.Sekitar abad ke-15 SM, Herodotus seorang sejarawan Yunani bersama Diodorus
mengumpulkan cerita- cerita tersebut dan menyelesaikan kejanggalan dari sejarah Mesir
tersebut. Ditemukan pula adanya daftar nama- nama raja yang dikumpulkan oleh Alexandria,
Manetho yang ditulis tidak teratur sehingga tidak dapat mengerti daftar- daftar nama dan
tanggal untuk sejarah tersebut, sehingga sampai sekarang para sarjana tidak mengakui bukti
sejarah tersebut. Akhirnya sumber- sumber sejarah tersebut agak dipertimbangkan karena
dianggap penting dalam sarana perkembangan sejarah mesir sekitar tiga atau empat ribu
tahun lalu.

Periode sejarah membawa pengaruhdari awal abad ke 19 hampir diluar abad ke 15


SM. Tapi sekarang telah membawa kejelasan sejarah sekitar pertengahan kelima millennium
SM, dan membawa perubahan besar pada studi tentang hieoglif Mesir. Hieliogrif Mesir
adalah sebuah sistem tulisan yang di praktikkan selamabeberapa ribu tahun,tetapi tidak
digunakan pada zaman Romawi yang sangat sulit untuk di pahami oleh manusia.Selama dua
ribu tahun belum ada yang mampu untuk membaca tulisan tersebut secara jelas mengenai
makna tulisan, para ilmuwan melihat bahwa tulisan ini bukanlah merupakan sistem nyata
tetapi hanyalah sebuah sistem simbol untuk keagamaan. Kepalsuan dari pandangan para
ilmuwan mengenai misteri Hieroglif akhirnya terbongkar pada awal abad ke 19 pada saat Dr
Thomas Young memimpin melalui studi dari 3 bahasa yang dikenal dengan Prasasti Batu
Rosetta.

Kemudia para ilmuwan muda selanjutnya menemukan simbol- simbol Mesir yang
mempunyai nilai- nilai fonetik yang di perpanjang oleh Champollion dariPerancis. Rosellini
mahasiswa Italia, Lepsius dariJerman, dan Wilkinson dari Ingggris mulai melihat adanya
peninggalan sejarah yang telah di budidayakan oleh De Rouge di Perancis dan Birch di
Inggris, Chabas, Mariette, Maspero, Amelineau, dan De Morgan antara Prancis; Profesor
Petrie dan DrBudge di Inggris, dan Brugsch Pasha dan Profesor Erman di Jerman, serta
Coterie yang beberapa dari mereka ahli dibidang eksplorasi praktis, dan beberapa ahli Bahasa
Mesir menulis dan menjelaskan pengetahuan mengenai sejarah Mesir dengan lebih jelas.

Mesir pada zaman pemerintahan raja pertama, Mena, yang hidup di pertengahan abad
ke-5 SM menunjukkan hal- hal yang telah mereka lakukan pada masa itu dan juga interpretasi
modern dari sastra lama mengenai kehidupan masyarakat khususnya tetntang budaya mereka
yang sangat tinggi mengenai cara berfikir, dan pencapaian ilmiah yang juga menjadi
pencarian di masa lalu. Baru- baru ini seorang arkeolog yaitu Amelineau, De Morgan, dan
Petrie yang masuk pada periode predynastic dimana penduduk Sungai Nil dapat
mengimplementasikan pecahan batu, membuat tembikar dengan menggunakan roda
tembikar, dan mengenal mumiifikasi.Kebudayaan asli Mesiryang hidup pada periode sejarah
yang tidak dapat di teliti secara akurat.Tetapi mereka memberikan sekilas langkah awal
periode dinasti Mesir untuk sebuah kemajuan sejarah.

Peradaban baru dimulai dari Neolitik Mesir atau zaman batu akhir, yang digulingkan
oleh adanya ras- ras yang memiliki peradaban yang lebih tinggi yang berasal dari
Timur.Diduga bangsa ini menyerang dan membawa pengetahuan yang pesat megenai seni
perang dan perdamaian, yang dikembangkan dan diteapkan di daerah mereka
terdahulu.Pengenalan seni ini bertujuan untuk menjembatani kisah Mesir mengenai
kesenjangan zaman prasejarah dan zaman sejarah yang ada selama ini.pada periode ini terjadi
kegiatan intelektual prasejarah manusia yaitu alat batu api, potongan tembikar, fragmen
tulang yang dibuat dalam bentuk karya seni dan dianggap sebagai arkeologi bukan sejarah.

1. Astronomi

Mesir menyempurnakan sistem Babel astrologi dan Yunani berbentuk ke dalam


bentuk modern. Astrologi seperti yang kita kenal berasal dari Babel. Ini dikembangkan dari
keyakinan bahwa sejak dewa di langit diperintah nasib manusia, bintang-bintang bisa
mengungkapkan kekayaan dan gagasan bahwa pergerakan dari bintang dan planet-planet
mengontrol nasib manusia di bumi. Gerakan bintang-bintang dan planet-planet terutama hasil
dari gerakan bumi mengelilingi matahari, yang menyebabkan: 1) matahari bergerak ke arah
timur dengan latar belakang rasi bintang, 2) planet-planet dan bulan bergeser sekitar langit,
dan 3 ) menyebabkan konstelasi yang berbeda untuk bangkit dari cakrawala pada waktu
matahari terbenam yang berbeda sepanjang tahun.

Ilmu ilmiah murni Mesir didasarkan pada pengamatan modern piramida mereka yang
secara jelas berorientai dengan prinsip astronomi. Pada awal abad ke 19 Biot seorang dari
Perancis membuat studi menarik tentang ini dan 100 tahun kemudian Sir Joseph Norman
Lockyer menindaklanjuti karya pengamat dari berbagai perantara yang telah memberikan
banyak perhatian, sehingga tercipta karyanya di The Dawn dari Astronomi. Penelitian
tersebut menjelaskan bahwa kuil- kuil Mesir berorintasi yang mengacu pada titik dimana
matahari naik pada titik balik matahari pada musim panas. Dan jika titik balik tersebut
dianggap aneh oleh orang Mesir, itu menandakan bahwa banjir sungai Nil akan muncul
dengan keteraturan gelombang yang sangat besar yang dapat mencapai wilayah Heliopolis
dan emphis. Dengan adanya perubahan waktu secara terus menerus ternyata di simpulkan
bahwa ini merupakan awal peradaban dinasti yang berpusat di Memphis. Dan titik balik ini
ditetapkan sebagai awal dari tahun baru yang menjadi kalender alam.

Ada beberapa alasan untuk percaya bahwa pada awal periode hasil perhitungan Mesir
yang membuat hanya 360 hari. Fakta bahwa tahun dibagi menjadi 12 bulan dan 30 hari dan
terdapat keslaahn melalui interpolasi “bulan kecil” lima hari akhir dari kedua belas bulan dan
tahun baru. Dimana 12 bulan 30 hari bertepatan persisi dengan tahun matahari dan sebagai
komplektivitas kalender. 1 tahun sebenarnya dari 360 dan tidak dapat dibagi secara merata ke
bulan yang nantinya akan menjadi benar- benar tidak selaras dengan musim dalam kasus
Mesir, lalu diperkenalkanlah 5 hari yang dikenal orang Mesir sebagai “ 5 hari atas dan 5 hari
tahun ini” yang biasa disebut hari opagomenal yang diperkenalkan pada periode awal. Karena
belum ditemukan kejelasan mengenai tanggal kalender, maka Alexandria dengan ilmu
pengetahuannya dan kebijaksanaanya menambahkan satu hari untuk setiap tahun ke empat
dan juga mengadopsi kalender Julian yang dianggap memberikan lompatan tahun.Namun,
orang Mesir kuno gagal mempelajari kalender tersebut dan kembali berpedoman pada hari
yang bertepatan pada banjirnya sungai Nil. Karena orang- orang Mesir tidak mampu
memahami kalender tersebut, maka mereka harus menjelaskan 3 hal, yaitu musim banjir,
musim waktu benih, dan musim panen.

Awalnya musim genangan dimulai dan bertepatan dengan waktu yang sebenarnya
dari genangan.Penetapan tahun baru ditetapkan dengan melihat saat matahari naik menjadi
bintang anjing, Sirius.Disini terlihat bahwa dari sekitar wilayah Heliopolis, matahari pada
saat titik balik matahari musim panas menempati posisis langit dekat dengan bintang
anjing.Dengan adanya fenomena alam yang sangat alami, maka orang- orang Mesir
menjadikan matahari sebagai dewa.

Seorang imam astronom Mesir bertengger dia kuil- kuil untuk untuk memindai timur
cakrawala dengan mengacu pada beberapa bintang yang telah diamati untuk mendahului
terbitnya matahari. Karena adanya goyangan aksial dimana bumi akan mengubah jelas posisi
bintang tetap mengacu pada matahri, dan pengamatan para astronom menjadi pendeteksi
pergeseran.

Menurut Lockyer, pengamatan astronomi dari belakang tanggal Mesir untuk periode
ketika Shotis, bintang anjing tidak berada pada hubungan erat dengan matahari pada pagi hari
titik balik musim panas, namun, menurut perhitungan biotmatahari terbit di Shotis solstice
tercatat pada awal tahun 3285 SM, dan dapat dipastikan bahwa bintang ini terus berlanjut
sepanjang abad berikutnya. Oleh karena itu Shotis datang dihubungkan dengan Isis yaitu
dewa Mesir yang paling penting, dan jika Shotis mulai terlihat pertama kali di langit pagi
adalah tanda awal untuk tahun baru, yang bertepatan dengan titik balik matahari, musim
panas, dan awal Nil mengalir. tapi sekarang perhitungan kalender hanya diperhitungkan dari
365 hari saja, pada akhir empat tahun diperoleh dari satu hari [penuh pada tahun matahari
yang sebenarnya untuk melihat matahari terbit Sothis dan bintang anjing setahun kemudian.
Dengan setiap periode berikutnya, dari 4 tahun kebangkitan matahari, yang menandakan
tahun baru, tetapi orang mesir masih menghitungnya dengan bertepatan dengan genangan
yang akan jatuh lain hari di bilik kalender.dala, perjalanan 120 tahun satu bulan akan hilang,
dan dalam 480 tahun begitu besara akan menjadi pergeseran musim yang salah, waktu yang
ditetapkan berdasarkan genangan pada kalender yang terdaftar sebagai benih waktu yang juga
sebagai penunjuk waktu panen. Akhirnya para pengamat menjelaskan bahwa pergeseran
bumi akan mempengaruhi sirkuit lengkap kalender, sehingga setelah (4 x 365) =1460 tahun
hari pertama tahun kalender akan bertepatan dengan matahari Shotis yang terbit dan juga
datangnya banjir pada sungai Nil. Dengan kata lain kalender tahun Mesir dihitung dari 365
1/4 hari, masing- masing. Periode ini dihitung dengan melihat terbitnya matahari Sothis, yang
juga disebut sebagai siklus Sothic.

Orang – orang mesir belum mampu membuat perhitungan kalender secara modern
karena dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan, berbeda dengan orang Yunani
yang mempunyai banyak imam astronom yang dapat menggambarkan bentuk bulan dan
planet- planet yang terlihat dalam penjelajahan mereka terhadap langit dan mampu membagi
bintang menjadi rasi bintang dan membuatnya dengan membuat gambar rasi bintang sebagai
zodiak .

2. Mekanika Praktis

Pada abad ke- 20 para ilmuwan mengatakan bahwa Mesir sudah mulai mengenal
pengetahuan mekanika praktis, yang berhasil membangun piramida dengan balok- balok
besar.

3. Seni

Adapun benda-benda peninggalan mesir kuno adalah sebagai berikut:


a. Piramid

Piramid adalah bangunan berbentuk segitiga (kerucut) yang bertingkat-tingkat. Bangunan ini
gunanya sebagai tempat penyimpanan mayat yang telah dibalsem

b. Spinx

Spinx adalah patung batu yang melukiskan seorang raja berbentuk singa dan berkepala
manusia.
c. Kuil dan Obelisk
Kuil adalah bangunan tempat pemujaan. Fungsinya selain sebagai lambang pemujaan
terhadap dewa ra juga untuk mencatat kejadian-kejadian penting.

d. Mummi
Mummi adalah mayat yang dibalsem dengan ramuan atau mayat yang diawetkan.

C. Perkembangan fisika pada Masa Babilonia

Babilonia adalah wilayah budaya kuno di pusat-selatan Mesopotamia (Sekarang Irak),


dengan Babel sebagai ibukotanya. Pendiri sekaligus raja pertama dari Babilonia adalah
seorang kepala suku Amorite bernama Sumuabum yang mendeklarasikan kemerdekaan
Babilonia dari Negara tetangganya Kazallu pada tahun 1894 sebelum masehi. Babilonia
muncul sebagai bangsa yang kuat saat Raja Hammurabi dari suku Amorite menciptakan
sebuah kerajaan kecil diluar teritori wilayah Kekaisaran Akkadia. Bangsa Babilonia
mengadopsi bahasa Semitik Akkadia sebagai bahasa resmi dan bahasa Sumaria sebagai
bahasa yang dipakai untuk keperluan keaagamaan yang saat itu tidak lagi digunakan sebagai
bahasa lisan. Tradisi Akkadia dan Sumeria memainkan peran utama dalam perkembangan
kebudayaan Babilonia dan bahkan hal ini menjadikan beberapa daerah di negara tersebut
menjadi pusat kebudayaan hingga ke luar daerah Babilonia sendiri pada zaman perunggu dan
awal zaman besi. Babilonia sebagai Negara merdeka, sebenarnya bukan didirikan hingga
menjadi terkenal oleh orang asli dari suku Amorite, sebagian besar sejarahnya Babilonia
berada dibawah pemerintahan orang-orang Mesopotamia, Assyiria dan bahkan bangsa asing
seperti Kassite, Elam, Het, Aram, Kasdim, Persia, Yunani dan Partia.

Babilonia pertama kali disebutkan dalam sebuah tulisan kuno dari masa pemerintahan
Sargon dari Akkad yang tertanggal tahun 23 sebelum masehi. Diperkirakan sekitar seratus
tahun setelah jatuhnya Kekaisaran “Ur-III” dari Sumaria di tangan bangsa Elam, suku
Amorite mendapatkan kendali kekuasaan untuk hampir seluruh wilayah Mesopotamia dan
merebut tahta Assyiria, Mari, Eshnunna Ur, Isin, Larsa dan kerajaan kecil lain di
Mesopotamia.

Selama abad ke-3 sebelum masehi, ada banyak simbiosis pengembangan budaya
antara bangsa Sumeria dan bangsa Akkadiadi seluruh Mesopotamia termasuk penggunaan
dua bahasa atau bilingualism yang menyebar luas di seluruh daerah. Pengaruh Sumaria
terhadap Akkadia dan sebaliknya meliputi berbagai pengkonversian dalam hal leksikal,
sintaksis, morfologi dan fonologis bahasa, hal inilah yang mendasari para ahli disana untuk
merujuk pada Sumaria dan Akkadia yang mereka sebut sebagai Sprachbund.
Bahasa Akkadia secara bertahap menggantikan bahasa Sumaria sebagai bahasa resmi
di Mesopotamia., tetapi bahasa Sumari masih digunakan untuk hal-hal tertentu seperti
upacara keagamaan, sastra dan bahasa ilmiah sampai abad ke-1 masehi.

Kebudayaan Mesopotamia selama zaman perunggu hingga awal zaman besi sering
disebut sebagai budaya “Assyro-Babilonia” karena kedekatan yang saling bergantung di
pusat daerah politik dua bangsa tersebut. Seiring berjalannya waktu, nama Babilonia kini
digantikan menjadi Sumaria.

Kelimpahan tanah liat dan kurangnya bebatuan di Babilonia menyebabkan besarnya


produksi dan penggunaan bata yang terbuat dari tanah liat. Kuil-kuil di Babilonia terbuat dari
struktur batu bata mentah sebagai penopangnya dan ada semacam saluran air untuk air hujan
di kuil-kuil tersebut. Salah satu saluran air di Ur, terbuat dari timah. Penggunaan bata tanah
liat ini menuntun ke awal perkembangan penggunaan pilaster dan kolom, dibuatnya lukisan-
likisan di dinding dan juga penggunaan ubin berenamel. Dinding-dinding mulai diwarnai
dengan berbagai berwarna dan kadang disepuh dengan seng atau emas serta penggunaan ubin
sebagai lantainya. Pewarnaan terracotta di bagian atas kuil juga digunakan untuk
pemlesterannya.

- Bangsa Assyria

Bangsa Assyria adalah bangsa penganut polytheisme yang berhasil menguasai seluruh
daerah Mesopotamia (kecuali Mesopotamia selatan yang masih dibawah kuasa Neo-
Babylonia). Bangsa Assyria menyembah dewa Assyur atau dewa matahari namun masyarakat
Assyria mulai menganut agama Kristen yang berpusat di Gereja Timur karena adanya
pengaruh dari Kekaisaran Roma.

Pada abad ke-7 Bangsa Arab mulai masuk Assyria. Pada masa ini Assyiria mengalami
Arabisasi dan Islamisasi namun bangsa Pri-bumi Assyria yang telah menganut Kristen
melakukan perlawan untuk mempertahankan etnis Mesopotamia, warisan, identitas, nama
dan Mesopotamia Aram dialek sebagai bahasa ibu. Masa masuknya pengaruh Islam-Kristen
ini disebut Neo-Assyria.

Raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan Assryia adalah Raja Sargon II (kelanjutan
Raja Sargon Akkadia), Raja Sennacherib, dan Raja Assurbanipal. Bangsa Assyria telah
menguasai ilmu Astrologi, yaitu ilmu perbintangan dan ilmu Astronomi, yaitu ilmu tengtang
benda-benda angkasa. Bangsa ini juga mengenal pemagian tahun menjadi 365 1/4 hari.

Bangsa Assyria lambat laun mulai melemah karena adanya pergolakan politik, etnis
dan agama antara Islam Arab dengan Kristen Roma. Hal ini diketahui oleh Neo-Babylonia
atau Chaldea. Bangsa ini mulai menyerang Kerjaan Assyria. Penyerangan sampai puncaknya
pada tahun 612 SM hingga membuat kerajaan ini kehilangan ibu kotanya yaitu Niniveh.

Perekonomian masyarakat Assyria bertumpu pada bidang pertanian dengan hasilnya


antara lain, gandum, zaitun, buah anggur, dan sayur mayor. Pekerjaan berdagang pada
masyarakatnya dianggap rendah, sehingga mereka tidak suka berdagang. Bagi orang yang
meninggal tradisinya diberi pakaian lengkap dan dalam menguburkan mayat dibarengi
dengan ratapan terhadap orang yang meninggal.

1. Astronomi
“Pembagian waktu kami berasal dari Babilonia” kata Hornmel.“Untuk Babilonia kita
menerima satu minggu tujuh hari, dengan nama-nama planet unutk hari-hari dalam seminggu,
dan pembagian ke jam dalam bulan.”Astronom Kasdim melakukan observasi dan dicatat
dalam perjalanan waktu kondisi seperti astronomi luas sebagai keteraturan fase bulan, dan
hubungan periode bulan untuk osilasi lagi periodik matahari. Perbedaan utama antara kasdim
dan astronom Mesir terletak pada berbagai fenomena yang diamati. Perhatian Mesir berpusat
pada matahari, sedangkan Babilonia perhatiannya berpusat pada bulan.

Babilonia dan Assyria tidak mengadopsi metode yang sama untuk menyesuaikan
kalender, karena Babilonia memiliki bulan two intercular disebut Elul dan Adar, sedangkan
orang Assyria hanya sebulan seperti tunggal disebut Adar kedua. Saat tahun pertama ada
yang menyimpang, ditanggal Assyria beberapa penguasa Babilonia ada kasus tahun
tambahan yang dianggap sebagai tahun pertama, sehingga memberikan dua perhitungan
untuk masa pemerintahan raja antara lain, Salmaneser, Sanherib, Nebukadnezar.
Ketidakpastian ini menunjukkan bahwa tahun matahari tidak memiliki kronologi Assyiria
yang cukup makna yang sama.

2. Astrologi
Babilonia terkenal denga ilmu astrologi berupa ramamlan-ramalan. mereka mengatakan
bahwa jupiter adalah dewa tertinggi melihat dari gerakannya yang berbeda dengan planet
lain.mereka juga mulai dapat meramalkan terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan
Aturan mereka tentang Gerhana Matahari hanyalah hipotesis lemah dan rata-rata (Permatasari
: 2012).
Daftar pustaka

Afifah, Annis. 2014. Sejarah Fisika. (online) dalam http://annice-afifah.blogspot.com.


Diakses pada Tanggal 11 oktober 2015 pukul 15.45 WIB

Permatasari, Wahyu. 2012. Sejarah fisika pra sains. (online) dalam


http://wahyu.blogspot.com. Diakses pada Tanggal 11 oktober 2015 pukul 15.50 WIB

Anda mungkin juga menyukai