Anda di halaman 1dari 7

A.

Trigatra
Trigatra (Tiga aspek alamiah) adalah aspek-aspek suatu negara yang sudah melekat
pada negara itu. Oleh karena itu unsur-unsurnya tidak sama dalam tiap negara. Trigatra
meliputi Geografi, Kekayaan alam, dan Kependudukan
1. Posisi dan Lokasi Geografi
Geografi suatu negara adalah segala sesuatu pada permukaan bumi yang dapat
dibedakan antara hasil proses alam dan hasil ulah manusia, dan memberikan gambaran
tentang karakteristik wilayah kedalam maupun keluar.
Menurut letak geografinya, bentuk negara dapat dibagi dalam negara yang
berada di daratan, di lautan, atau keduanya.antara lain:
1) Negara yang dikelilingi daratan. Lingkungan negara ini bersifat serba daratan
atau serba benua.
2) Negara dikelilingi lautan.
Negara Secara geografis wujud negara dapat berupa:
a. Negara dikelilingi daratan seperti Laos, Swis, Afganistan.
b. Negara daratan dengan sebagaian perairan laut, seperti Irak, Brunai Darusalam.
c. Negara pulau, seperti Australia, Malagasi.
d. Negara kepulauan (Archipelagic state), misalnya Indonesia.
Bentuk, keadaan dan lokasi geografi suatu negara sangat mempengaruhi
kehidupan bangsa yang mendiaminya, dalam menyelenggarakan dan pengaturan
kesejahteraan dan keamanan. Negara kepulauan dalam membina ketahanan nasionalnya
akan lebih banyak memanfatkan potensi lautnya. Posisi letak geografis suatu negara
akan sangat menentukan peran negara tersebut dalam percaturan lalu lintas dunia,
sehingga akan menghadapi bentuk-bentuk ancaman berbeda. Dapat ditarik kesimpulan
letak geografis suatu negara akan berpengaruh terhadap ketahanan nasional suatu
bangsa. Pengaruh letak geografis terhadap politik melahirkan geopolitik, geostrategi,
sehingga dikenal dengan wawasan nasional suatu bangsa yang tumbuh karena pengaruh
tersebut. Pengaruh tersebut dikenal dengan istilah Wawasan Benua, Samodra, atau
kombinasi. Bangsa Indonesia berpendapat bahwa wawasan-wawasan tersebut di atas
bersifat rawan dan tidak kekal. Namun justru pemanfaatan tanah, air, dan ruang yang
diintegrasikan dengan unsur-unsur sosial secara simultan didalam suasana yang serasi,
seimbang dan dinamis dapat menunjang penyelenggaraan dan peningkatan ketahanan

nasional. Dengan demikian setiap negara dapat mengembangkan wawasan nasionalnya


sendiri-sendiri sesuai dengan kondisi geografisnya.
2. Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam suatu negara adalah segala sumber dan potensi alam yang
didapatkan di bumi, di laut, di udara yang berada di wilayah suatu negara, dan dapat
dirinci sebagai berikut:
a. Kekayaan alam digolongkan dalam; flora, fauna dan tambang.
b. Sifat kekayaan alam; dapat diperbaharuai dan tidak dapat diperbaharui.
c. Keberadaan kekayaan alam; di atmosfir, di permukaan bumi, di dalam bumi.
Sifat kekayaan alam di bumi didistribusikan tidak merata, tidak teratur sehingga
ada negara kaya sumber daya alam, dan miskin sumber daya alam. Hal demikian
menyebabkan ketergantungan antar negara yang dapat menimbulkan problem hubungan
internasional yang kompleks. Apabila kebutuhan suatu negara tidak terpenuihi, maka
negara tersebut dengan berbagai cara akan berusaha memenuhiny.Dalam upaya
memenuhi kebutuhan tersebut itulah sering timbul masalah-masalah politik, ekonomi,
sosial budaya dan hankam. Pemanfaatan kekayaan alam yang tidak produktif akan
mengundang campur tangan negara lain terutama dari negara industry yang
membutuhkan bahan baku bagi industrinya. Oleh karena itu perlu dibina kesadaran
nasional untuk memanfaatkan kekayaan alam sebaik-baiknya, sehingga tercapai nilai
guna yang maksimal bagi kesejahteraan dan keamanan nasional.Oleh karena itu
kekayaan alam sebagai kekuatan nasional harus dapat dikembangkan dan dimanfaatkan
untuk menunjang pembangunan nasional. Agar dapat mengatasi kerawanan dan
ancaman yang mungkin timbul, maka diperlukan menejemen pengelolaan SDA yang
berdasarkan asas maksimal, lestari dan berdaya saing.Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa faktor kekayaan alam apabila dikelola dengan baik, dapat
meningkatkan ketahanan nasional. Namun jika tidak dapat mengelolanya akan
mengganggu ketahanan nasional
3. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Manusia adalah
faktor penentu dalam melakukan suatu tindakan, dengan demikian manusia menentukan
apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional. Dalam arti bahwa

pengusahaan penyelenggaraan negara untuk kesejahteraan dan keamananan tergantung


pada manusia. Masalah yang terkait denggan kemampuan penduduk dalah:
a. Jumlah penduduk yang berubah karena fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Apabila jumlah penduduk bertambah akan bertambah pula jumlah tenaga kerja
yang akan dapat dimanfaatkan untuk produksi dan dapat meningkatkan kesejahteraan
kerja dan peningkatan keterampilan kerja agar kapasitas berproduksi meningkat, sebab
bila tidak, maka akan menambah pengangguran dengan segala dampaknya akan dapat
melemahkan ketahanan nasional.
b. Komposisi penduduk adalah susunan penduduk menurut umur, dan jenis
kelamin.
Komposisi penduduk menurut umur banyak mempengaruhi Ketahanan nasional
karena jika di presentase kelompok umur terbesar pada umur produktif maka hal ini
berarti akan dapat meningkatkan ketahanan nasional tetapi jika yang terbesar kelompok
umur non-produktif maka akan dapat melemahkan ketahanan nasional.
c. Penyebaran penduduk yang berpengaruh terhadap penyediaan tenaga kerja untuk
mengelola.
Penyebaran penduduk akan akan sangat besar pengaruhnya terhadap
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan nasional, karena penyebaran penduduk
akan berpengaruh langsung terhadap penyediaan tenaga kerja untuk mengelolah
kekayaan alam.dan berpengaruh terhadap personal yang mampu mengelola Hankam.
Oleh karena itu perlu penyebaran penduduk merata, agar dapat menyelenggarakan
kesejateraan dan keamanan.
Segi positif dari pertumbuhan penduduk adalah pertambahan angkatan kerja
(man power) jadi juga bertambahnya tenaga kerja (labour force)sebagai potensi
peningkatan kapasitas produksi, tetapi harus disertai dengan bertambahnya kesempatan
kerja. Persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia tenaga kerja kita kurang berkualitas,
berdasarkan Human Development Index(HDI) pada tahun 2002 berada pada rengking
110 dan pada tahun 2003 berada posisi 112 dibawah Vitnam (109), Filipina (85),
Thailand (74), Brunai Darusalem (31), Korea Selatan (30), Singapura (28). Menurut
Ibrahim berdasarkan hasil penelitian oleh International Institute for Menegement
Development(IMD), yang berkedudukan di Lausanne Swiss menempatkan Indonesia
sebagai negara berdaya saing terendah dari 49 negara yang diteliti. Mengingat posisi

Indonesia tersebut kita dituntut untuk bekerja keras dalam pengembangan SDM agar
mampu bersaing (Noor Fitrihana, 2004: 21).
Pengembangan SDM merupakan kunci dalam menghadapi globalisasi karena di
satu sisi akan memberi peluang besar jika kita mampu menyiapkan diri dengan baik,
seperti diungkapkan oleh Beny Sutrisno Direktur PT. Apac Inti Corpora SDM
merupakan aset penting dalam upaya meningkatkan daya saing yang semakin ketat.
Kenyataan ini menuntut program pembinaan SDM yang komperhensif dan holistik.
Oleh karena itu pengembangan SDM merupakan prioritas utama dalam menghadapi
globalisasi. Dalam era global terutama sektor ekonomi akan terjadi perang harga,
kualitas dan pelayanan tanpa batas negara, termasuk bidang tenaga kerja. Tenaga kerja
inilah

yang

menjadi

sarana

untuk

menghasilkan

nilai

kompetitif

dengan

produktifitasnya mengahasilkan barang jasa berkualitas, inovatif dengan ketrampilan


(skills), pengetauan dan memberikan pelayanan prima dengan sikapnya.

Dengan

demikian SDM harus digarap secara serius agar memiliki daya saing. Pertumbuhan
penduduk yang cepat bila tidak disertai dengan pertumbuhan lapangan kerja akan
menimbulkan penggangguran. Pengangguran yang diakibatkan oleh krisis moneter
dapat menimbulkan dampak sosial ekonomi dan Hankam. Pertumbuhan penduduk yang
tidak disertai kualitas sumber daya manusia akan mengakibatkan ketimpangan sosial
ekonomi, akhirnya akan melemahkan ketahanan nasional. Oleh karena itu diperlukan
campur

tangan

pemerintah

untuk

meningkatkan

keseimbangan

pertumbuhan,

penyebaran penduduk. Pertumbuhan ekonomi yang seimbang dapat meningkatkan


ketahanan nasional.
B. Pancagatra
Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan
pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan,
aturan-aturan dan norma-norma tertentu. Aspek-aspek pancagatra meliputi :
1. Ideologi
Ideologi adalah serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan
kebulatan ajaran atau doktrin yang dijadikan dasar serta member arah dan tujuan yang
ingin dicapai di dalam kelangsungan hidup bangsa dan negara. Ketahanan ideologi
adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang

mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan


mengatasi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam yang langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan
hidup ideologi suatu bangsa.
2. Politik
Dalam hal ini politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang
digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi dalam
dua sektor masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang berfungsi
sebagai output. Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan
kehidupan politik di negara yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk
meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya mencari keseimbangan dan
keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan pancasila dan merupakan
pencerminan dari demokrasi pancasila.
3. Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dan masyrakat di
dalam pengelolaan faktor produksi (sumber daya alam, tenaga kerja, modal, teknologi
dan manajemen) dan distribusi barang dan jasa hasil produksi demi kesejahteraan
rakyat, baik fisik maupun mental spiritual. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi
adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi (barang dan jasa) serta meningkatkan
kelancaran distribusi (barang dan jasa) secara merata ke seluruh wilayah negara. Faktorfaktor yang mempengaruhi ketahanan ekonomi antara lain :

Bumi dan Sumber Alam, meliputi :


a. Tenaga kerja
b. Modal
c. Industrialisasi
d. Teknologi
e. Hubungan ekonomi luar negeri
f. Prasarana
g. Manajemen

4. Sosial Budaya
Istilah sosial budaya menunjukkan dua segi kehidupan bersama dari manusia,
yaitu segi kemasyarakatan dan segi kebudayaan.

a. Kemasyarakatan
Untuk memelihara kelangsungan hidupnya dan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, maka manusia harus hidup berkelompok dan berhubungan dengan
lingkungannya, dengan kata lain harus bermasyarakat (bekerjasama satu dengan
lainnya). Hidup bermasyarakat akan lebih baik bila diwadahi dalam suatu organisasi dan
kehidupan diatur dalam suatu tertib sosial yang dapat menampung semua aspirasi
seluruh warganya.
b. Kebudayaan
Budaya adalah seluruh cara hidup suatu masyarakat dimanifestasikan dalam
tingkah laku yang sudah melembaga. Tingkah laku masyarakat kebudayaan tercipta
karena faktor yaitu :

Organ biologis manusia dalam arti kebutuhan hakiki manusia

Lingkungan alam yang melahirkan kebiasaan manusia yang hidup di suatu


daerah

Lingkungan sejarah

Lingkungan psikologis
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan di bidang sosial budaya adalah :

Tradisi

Pendidikan

Kepemimpinan Nasional

Tujuan Nasional

Kepribadian Nasional

5. Pertahanan dan Keamanan


Pertahanan keamanan (Hankam) adalah upaya rakyat semesta dengan angkatan
bersenjata TNI/POLRI sebagai intinya mempertahankan dan mengamankan bangsa dan
Negara serta hasil perjuangannya. Pertahanan keamanan adalah merupakan salah satu
fungsi pemerintahan dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan untuk
mencapai keamanan bangsa dan Negara serta hasil perjuangannya. Upaya meningkatkan
ketahanan nasional di bdang Hankam adalah peningkatan partisipasi seluruh rakyat dan
seluruh kekuatan nasional sesuai fungsi dan profesinya dalam upaya bela negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan bidang Hankam adalah :

Doktrin

Wawasan nasional

Sistem hankam

Kondisi geografis negara

Manusia

Integrasi TNI/POLRI dan rakyat

Pendidikan dan kewarganegaraan

Material

Ilmu dan teknologi

Manajemen

Pengaruh luar negeri

Kepemimpinan

Anda mungkin juga menyukai