Anda di halaman 1dari 6

 

Pengertian Kebersihan
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan
lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan
melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat
bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat
memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan
tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit merupakan
salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan.
Hadits Rasulullah SAW :
ُ ‫ص َّحةُ َو ْالفَ َرا‬
‫ ﴿رواﻩ البخاري‬٠‫غ‬ ِ َّ‫َان َم ْغبُوْ ٌن فِ ْي ِھ َما َكثِ ْي ٌر ِمنَ الن‬
َّ ‫اس ال‬ ِ ‫﴾نِ ْع َمت‬
Artinya :
“Dua kenikmatan yang banyak manusia menjadi rugi (karena tidak diperhatikan),
yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Al-Bukhari)
Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 23 tentang Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Terkait tentang hal tersebut, al-qur’an
juga mempunyai istilah-istilah tersendiri dalam mengungkapkan istilah kata
kesehatan.
Begitu pentingnya kebersihanmenurut islam, sehingga orang yang membersihkan
diri atau mengusahakan kebersihan akan dicintai oleh Allah SWT, sebagaimana
firmannya dalam surah Al-Baqarah ayat 222 yang berbunyi :
.......‫ﺍِ َّنﷲَيُ ِحبُّ التَّ َّوابِ ْينَ َويُ ِحبُّ ْال ُمتَطَﻬ ِِّر ْينَ ۝‬
Artinya :
“........Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
orang-orang yang menyucikan / membersihkan diri”. (Al-Baqarah : 222)
Kebersihan itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman.
Dengan demikian kebersihan dalam islam mempunyai aspek ibadah dan aspek
moral, dan karena itu sering juga dipakai kata “bersuci” sebagai padan kata
“membersihkan / melakukan kebersihan”. Ajaran kebersihan tidak hanya
merupakan slogan atau teori belaka, tetapi harus dijadikan pola hidup praktis,
yang mendidik manusia hidup bersih sepanjang masa, bahkan dikembangkan
dalam hukum islam.
Selain dari itu orang muslim dicegah dari minuman yang akan
mengancam keselamatan / kesehatan dirinya sebagaimana dipertegas dalam Al-
Qur’an surat Al-Maidah ayat 90.
Di dalam kitab-kitab fikih (ajaran Hukum Islam), masalah yang berkaitan
dengan kebersihan disebut “Thaharah”. Secara etimologi berarti “kebersihan”.
Kata Thaharah tercantum di dalam Al-Qur’an di tempat yang jumlahnya lebih dari
30. Makna Thaharah mencakup aspek bersih lahir dan bersih batin. Bersih lahir
artinya terhindar (terlepas) dari segala kotoran, hadas dan najis. Sedangkan bersih
batin artinya terhindar dari sikap dan sifat tercela.
Agama islam menghendaki dari umatnya kebersihan yang menyeluruh.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Agama Islam memberikan tuntutan dan petunjuk
tata cara ber-Thaharah (bersuci) dan menjaga kebersihan.
Agama Islam adalah agama yang cinta pada kebersihan. Rasulullah SAW
sangat menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan.
Dengan menjaga kebersihan, tubuh kita akan sehat dan kuat. Dalam syariat islam,
ketika mengerjakan shalat diwajibkan bagi umat islam agar bersih dari hadas dan
najis, baik badan, pakaian, maupun tempat yang dipergunakan untuk shalat.
Ada beberapa hadits Rasulullah SAW yang menekankan untuk manjaga
kebersihan bagi umat islam.

B.            Hadits-Hadits Tentang Kebersihan


Hadits 1 :

Secara khusus, Rasulullah SAW memberikan perhatian mengenai


kebersihan dalam lima perkara sebagaimana sabdanya :

ْ َْ‫ﻺ ْب ِطتَ ْقلِ ْي ُم اﻸ‬


‫ظفَار‬ ِْ ‫ق ا‬
َ َ‫ب نَت‬ ِ ‫ض ال َّش‬
ِ ‫ار‬ َ َ‫خَوا ُد اَل َختَانَ ق‬
َ ِ‫ﻺ ْست‬ ْ ِ‫خَ ْمسٌ ِمنَ ْالف‬
ِْ َ‫ط َر ِةا‬
Artinya : “Lima perkara berupa fitrah, yaitu : memotong bulu kemaluan,
berkhitan,  memotong kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku”. (HR
Jama’ah)
Dari hadits tersebut, yang perlu diperhatikan dalam kebersihan adalah :
Memotong bulu kemaluan
1. Dengan maksud agar kotoran dan bibit penyakit yang ada di sekitarnya dapat
dibersihkan.
2. Berkhitan. Adalah memotong kulup (kulit yang menutupi ujung kemaluan)
dengan maksud untuk memudahkan membersihkannya sehingga tidak ada sisa
dari najis.
3. Memotong Kumis. Dengan maksud agar tidak ada kotoran dibawah lubang
hidung yang mungkin terhisap pada waktu bernafas yang mengakibatkan
timbulnya penyakit.
4. Mencabut Bulu Ketiak. Dengan maksud agar tidak ada kotoran yang terlindungi
oleh bulu ketiak yang sulit dibersihkan.
5. Memotong Kuku. Dengan maksud agar tidak ada kotoran dari ujung jari yang
terhalang oleh kuku.
Hadits 2
‫﴿ﺮﻮﺍﻩ ﺍحمد‬٠‫﴾اَلنَّظَافَةٌ ِمنَ ا ِﻻ ْي َما ِن‬
Artinya : “Kebersihan itu sebagian dari iman”. (HR. Ahmad)
Isi Kandungan :
1.      Umat Islam wajib menjaga kebersihan lahir dan batinnya.
2.      Menjaga kebersihan lahir dan batin merupakan ciri-ciri sebagian dari
iman dalam kehidupannya.
Hadits tersebut menjelaskan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari
iman. Artinya seorang muslim telah memiliki iman yang sempurna jika dalam
kehidupannya ia selalu menjaga diri, tempat tinggal dan lingkungannya dalam
keadaan bersih dan suci baik yang bersifat lahiriyah (jasmani) maupun batiniyah
(rohani).
Hadits 3
ٌ ‫ْف فَتَنَظَّفُوْ ا فَاِنَّهُ ﻻَيَ ْد ُح ُل ْال َجنَّةَ اﻻَّ ن َِظي‬
‫﴿ﺮﻭﺍﻩ ﺍلبيهقى‬٠ ‫ْف‬ ٌ ‫﴾اَ ِﻻ ْساَل ُم نَ ِظي‬
Artinya : “Agama Islam itu (agama) yang bersih, maka hendaklah kamu menjaga
kebersihan, karena sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang
yang bersih”. (HR. Baihaqy)
Isi Kandungan :
1.      Bahwasanya Allah SWT adalah dzat yang baik, bersih, mulia, dan bagus.
Karena Allah menyukai hal-hal demikian. Sebagai umat islam, maka kita
harus memiliki sifat yang demikian pula terutama dalam hal kebersihan
lingkungan tempat tinggal.
2.      Agama Islam adalah agama yang lurus dan bersih dari ajaran kesesatan.
Dengan demikian pemeluk agama islam harus memiliki pola perilaku yang
bersih dan hati yang suci dari perkara hawa nafsu. Sebab seseorang yang
demikian dijanjikan oleh Allah SWT akan masuk surga.
3.      Agama Islam adalah agama yang bersih / suci karena agama slam
mencintai kebersihan.
4.      Umat islam hukumnya wajib menjaga kebersihan lahir dan batinnya.
5.      Orang-orang yang senantiasa menjaga kebersihan lahir dan batinnya
akan masuk surga.
Hadits tersebut menjelaskan bahwa agama islam adalah agama yang suci.
Untuk itu umat islam harus menjaga kebersihan, baik kebersihan jasmani maupun
rohani. Orang yang selalu bersih dan suci mengindikasikan bahwa ia telah
melaksanakan sebagian dari perintah agama dan akan memperoleh fasilitas berupa
surga di akherat kelak.
Hadits 4
‫ْف ي ُِحبُّ النَّظَافَةُ َك ِر ْي ٌم ي ُِحبُّ ْال َك َر َم َج َّوا ٌد ي ُِحبُّ ْالجُوْ َد‬ َ ‫ا َِّن ﷲَتَ َعالَى طَيِّبٌ يُ ِحبُّ الطَّي‬
ٌ ‫ِّب ن َِظي‬
‫﴿رواه التّرمذى‬٠ ‫﴾فَنَظَّفُوْ ااَ ْفنِيَتَ ُك ْم‬
Artinya : “Sesungguhnya Allah itu baik, mencintai kebaikan, bahwasanya Allah
itu bersih, menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia
Maha Indah menyukai keindahan, karena itu bersihkan tempat-tempatmu”. (HR.
Turmudzi)
Isi kandungan :
1.      Allah maha baik, Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan
2.      Allah maha suci/bersih, Allah mencintai orang-orang yang mencintai
kebersihan / kesucian
3.      Allah maha mulia, Allah mencintai orang-orang yang berakhlak mulia
4.      Allah maha Indah, Allah mencintai orang-orang yang berbuat keindahan
5.      Orang islam wajib memelihara lingkungan tempat tinggalnya
Hadits ke-4 menjelaskan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Baik,
Maha Suci, dan Maha Indah. Dia mencintai kebaikan, kesucian, kemuliaan, dan
keindahan. Agar kita dicintai Allah maka hendaknya kita harus senantiasa berbuat
kebajikan, menjaga kesucian (kebersihan lahir dan batin), mengagungkan Allah
SWT dan berbuat kemuliaan terhadap sesama manusia dan menjadikan tempat
tinggal dan lingkungannya terlihat teratur, tertib dan indah.

Hadits 5
ُ‫ك فََأ َخ َذه‬ َ َ‫صلَّىﷲُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
ٍ ‫ال بَ ْينَ َم َرجْ ٌل يَ ْم ِشى بِطَ ِر ْي‬
ٍ ْ‫ق َو َج َد ُغصْ نَ َشو‬ َ —ِ‫اَ َّن َرسُوْ َلﷲ‬
—‫﴿رواﻩ البخاري‬٠ ُ‫﴾فَ َش َك َرﷲُ— لَهُ فَ َغفَ َرلَه‬  
Artinya : “Bahwasanya rasulullah bersabda, Ketika seorang laki-laki sedang
berjalan di jalan, ia menemukan dahan berduri, maka ia mengambilnya (karena
mengganggunya). Lalu Allah SWT berterima kasih kepadanya dan mengampuni
dosanya”. (HR. Bukhari)

Hadits 6
‫صلَّىﷲُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َ—م الطَّهُوْ ُر‬ َ ِ‫ قَا َل َرسُوْ ُل ﷲ‬: ‫ص ِم ااْل َ ْش َع ِريِّ قَا َل‬ ِ ‫ث ْب ِن عَا‬ ِ ‫ار‬ ِ ‫ك ْال َح‬
ِ ِ‫ع َْن اَبِى َمل‬
‫هّٰلِلا‬
‫ان َو ُسب َْحانَ ﷲِ َو ْال َح ْم ُد ِ تَ ْماَل َ ِن اَوْ تَ ْماَل َء َمابَ ْينَ ال َّس َما ِء‬ ‫هّٰلِلا‬ ْ ‫َش‬
ِ ‫وال َح ْم ُد ِ تَ ْماَل َء ْال ِم ْي َز‬
ْ ‫ط ُرااْل ِ ْي َما ِن‬
ِ َّ‫ضيَا ٌء َو ْالقُرْ َأنُ ُح َّجةٌ لَكَ ه َُو َعلَ ْيكَ اَ ُل الن‬
‫اس‬ ِ ‫ص ْب ُر‬ ُ َ‫ص َدق‬
ٌ ‫ت بُرْ ه‬
َّ ‫َان َوال‬ َّ ‫صاَل ةُ نُوْ ٌر َوال‬ َّ ‫ض َوال‬ ِ ْ‫َوااْل َر‬
‫﴿رواه مسلم‬٠ —‫﴾يَ ْغ ُدوْ فَبَاﺌِ ُﻊ نَ ْف ِس ِه فَ ُم ْعتِقُهَا اَوْ ُموْ بِقُهَا‬
Artinya : “Dari Abu Malik al-Haris ibn ‘Asim al-Asya’arie r.a. beliau berkata :
Rasulullah SAW telah bersabda, Kebersihan itu sebagian daripada iman. Ucapan
dzikir Al Hamdulillah memenuhi neraca timbangan. Ucapan Dzikir Subkhanallah
dan Al Hamdulillah keduanya memenuhi ruangan antara langit dan bumi. Shalat
itu adalah cahaya. Sedekah itu adalah pelita. Sabar itu adalah sinaran. Al-Qur’an
itu adalah hujah bagimu atau hujah atasmu. Setiap manusia keluar waktu pagi,
ada yang menjual dirinya, ada yang memerdekakan dirinya dan ada pula yang
mencelakakan dirinya”. (HR. Muslim)

C.           Hal – hal Yang Harus Dilakukan Dalam Menjaga dan Membiasakan Diri
Hidup Bersih
      1. Kebersihan Lahiriyah
a.       Kebersihan Badan
Kebersihan badan ini meliputi kulit, rambut, kuku, mulut, gigi, dan telinga.
Agar kulit menjadi bersih dan sehat maka kita bersihkan dengan cara
mandi minimal 2 (dua) kali sehari. Rambut sebagai mahkota harus kita
jaga dan rawat agar tetap sehat dan rapi dengan cara dikeramas dan
dipotong sesuai kebutuhan. Mulut yang didalamnya juga terdapat gigi
tidak boleh luput dari perhatian kita untuk selalu dibersihkan dengan cara
berkumur dan menggosok gigi.
b.      Kebersihan Pakaian
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia yang mempunyai fungsi
sebagai penutup aurat dan pelindung tubuh dari panas dan dinginnya
udara. Karena pakaian itu selalu melekat pada tubuh kita maka kebersihan
pakaian harus kita jaga baik dari najis maupun kotoran lainnya dengan
cara dicuci dengan air yang suci dan mensucikan. Apalagi pakaian yang
dipakai untuk beribadah kepada Allah SWT harus suci dari najis.
c.       Kebersihan Makanan
Salah satu ciri makhluk hidup ialah memerlukan makan dan minum. Agar
makanan dan minuman yang kita konsumsi dapat memberi manfaat bagi
tubuh maka harus diperhatikan tentang kebersihannya baik secara lahir
maupun hakikat asal makanan dan makanan itu. Secara lahir, sebelum
diolah dan dikonsumsi bahan makanan itu harus dibersihkan terlebih
dahulu. Dan secara hakikat, kita harus memperhatikan tentang halal dan
tidaknya asal/sumber makanan tersebut. Makan dan minumlah makanan
dan minuman yang halalan dan thayyiban. Halal (halalan) artinya secara
hukum islam boleh dimakan dan thayyiban artinya makanan dan minuman
tersebut mengandung nilai gizi yang cukup dan tidak menjadikan bahaya
(madharat) bagi yang mengkonsumsinya.
d.      Tempat Tinggal
Rumah atau tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang.
Agar kita merasa nyaman dan kerasan tinggal di dalamnya maka rumah
harus dijaga dan dirawat, antara lain sebagai berikut :
1)      Setiap pagi hari pintu dan jendela hendaknya dibuka, agar terjadi
sirkulasi udara.
2)      Kaca-kaca pada jendela dibersihkan agar terbebas dari debu dan
kotoran lainnya.
3)      Perkakas rumah tangga seperti meja, kursi, lemari, bufet dan
perkakas lainnya dibersihkan dan diatur penempatannya sehingga
tampak bersih dan rapi.
4)      Lantai dan teras rumah selalu disapu dan dipel sehingga terbebas dari
kuman penyakit.
5)      Kamar tidur, ruang makan, kamar mandi dan ruang-ruang lain
termasuk halaman dan pekarangan di sekeliling rumah hendaknya
selalu dibersihkan sehingga menjadikan penghuninya menjadi sehat.
6)      Agar rumah terlihat rindang dan alami maka dapat ditanami pohon
peneduh dan tanaman hias.
e.       Tempat Ibadah
Allaw SWT menciptakan manusia tidak lain adalah untuk baribadah
kepadaNya. Ketentuan beribadah kepada Allah telah dicontohkan lewat
para utusanNya, yaitu para nabi/rasul, baik yang menyangkut tentang tata
cara, maupun yang berhubungan dengan tempatnya. Mengingat yang kita
sembah adalah Dzat yang maha Suci, maka tempat (masjid, musholla)
yang kita gunakan untuk beribadah harus dijaga kesuciannya dari najis.
f.        Tempat Belajar
Sekolah sebagai tempat belajar dan mengajar harus mendapatkan perhatian
yang serius tentang kebersihan, kenyamanan, dan keindahannya untuk
proses pembelajaran. Sebab kelas yang bersih dan indah akan menjadikan
kegiatan pembelajaran menjadi nyaman. Sebaliknya, jika kondisi kelas
dalam keadaan kotor dan berantakan tentu akan mengganggu kenyamanan
dan kurang konsentrasi dalam belajar.
g.       Tempat Umum / Lingkungan Sekitar
Tempat-tempat umum yang melayani kepentingan masyarakat seperti
rumah sakit, kantor perbankan, terminal bus, stasiun kereta api, bandar
udara (bandara) dan pelabuhan/dermaga juga harus mendapatkan perhatian
yang serius tentang masalah kebersihannya. Untuk mewujudkan semua itu,
maka upaya yang dilakukan antara lain.
1)      Mengangkat tenaga khusus yang mengurus kebersihan.
2)      Memasang papan peringatan yang bertuliskan:
v     Jagalah Kebersihan
v     Terima kasih Anda telah membuang sampah pada tempatnya
v     Bersih Itu sehat dan indah.

2. Kebersihan Bathiniyah
Hati yang dipenuhi dengan niat dan pikiran yang buruk akan
melahirkan sikap dan perbuatan yang buruk. Untuk menjaga kebersihan hati,
kita harus selalu mengingat Allah SWT dan rajin berdo’a kepadaNya.
Dengan demikian, kita tidak akan mudah berpikir buruk apalagi melakukan
perbuatan buruk. Kita selalu yakin, Allah Maha Mengetahui segala perbuatan
manusia, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
Membersihkan kotoran yang melekat pada hati / jiwa kita akibat
perbuatan kita yang buruk seperti: ria, takabur, se’udzon, dengki, iri,
sombong, dll.

Cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan sifat-sifat tersebut,


yaitu:
1.      Bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT
2.      Membaca istighfar
3.  Menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi
perbuatannya yang buruk
4.      Berusaha mengganti dengan perbuatan-perbuatan yang baik &
terpuji
5.      Minta maaf kepada yang bersangkutan jika mempunyai salah
sekecil apapun kepada orang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai