TIBBUN NABAWI
“Hubungan Kebiasaan Mandi dan Sholat Tahajjud dengan
Kesehatan”
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Yofie Safira Tasya (200703110093)
Sayyid Falih Nur Ramadhan (200703110118)
Nurul Hikmah (200703110085)
Muhammad Teguh Adi S. (200703110148)
Muslim yang kuat lebih dicintai oleh Allah daripada muslim yang lemah
kekuatan tubuh hanya bisa mampu diperoleh dengan menggunakan kesehatan
dan kekuatan fisik, kesehatan adalah sesuatu yang sering kita minta kepada
Allah dalam setiap kali kita berdo’a, Rasulullah manusia terbaik yang
menyampaikan risalah Allah kepada hambanya, telah banyak memberikan
inspirasi dalam hadis-hadisnya, mengakji petunjuk Rasulullah s.a.w, sepertinya
kita membuka ladang ilmu pengetahuan yang sangat menarik untuk di telaah
lebih lanjut secara ilmiah tentang kesehatan Rasulullah bagaimana hidup sehat
Rasulullah itu. (Suhrianati, 2016).
Mencegah sakit itu lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang
apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan
bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat merupakan segala upaya untuk
menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan
menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Salah satu
gaya hidup sehat yaitu mandi. Padadasarnya, mandi (al-ghasl) memiliki arti
yaitu mengalirkan air suci ke seluruh tubuh secara merata dengan cara-cara
tertentu, merupakan salah satu cara bersuci dalam Islam. Kesehatan manusia
bisa terpelihara dengan cara menjaga kebersihan tubuhnya melalui mandi setiap
hari (Hadi, 2020).
Mandi dalam literatur Bahasa Arab disebut dengan al-ghasl mempunyai dua
arti, yaitu menurut bahasa dan istilah. Mandi menurut bahasa yaitu mengalirkan
air secara mutlak. Sedangkan al-ghasl menurut istilah ialah, “mengalirkan air
atas seluruh badan dengan disertai niat.” Dasar hukum perintah mandi
diantaranya adalah firman Allah SWT QS. al- Maidah: 6, “dan jika kamu junub
maka mandilah.” Sedangkan hadis Rasulullah SAW tentang perintah mandi
diantaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majjah, “Rasulullah
SAW biasa mandi di hari Idul Fitri, Idul Adha dan Hari Arafah.” Mandi
merupakan salah satu cara bersuci dalam islam (Khoiri,2017).
Di dalam shalat tahajjud dapat menyehatkan badan. Hal ini sesuai dengan
riwayat Nabi Muhammad s.a.w yang bersabda sebagaimana yang disebutkan
dalam hadis riwayat thobroni, “Kerjakanlah sholat malam, karena
sesungguhnya ia akan mengusir penyakit dalam tubuh.”Dan Wahana
pendekatan diri kepada Allah s.w.t, penghapus dosa dan pengusir penyakit
dalam tubuh. (HR.at-Tirmidzi) (Widiani dan Indrawan, 2014). Ketenangan dan
ketentraman yang didapatkan oleh seseorang yang melaksanakan shalat
tahajud, memiliki nilai spiritual yang cukup tinggi. Karena hal ini disebabkan
dalam shalat tahajud terdapat dimensi dzikrullah (mengingat Allah) (Chodijah,
2013).
PEMBAHASAN
Adapun tatacara mandi diawali dengan niat pada saat mulai mandi, dan
niat tetap sah apabila diucapkan sebelum mandi dengan jeda yang tidak
terlalu jauh dengan waktu mandinya. Setelah niat mandi dimulai dengan
menyiramkan air ke seluruh tubuh secara merata, adapun bila dirasa belum
merata maka boleh disiram beberapa kali. Adapun sunnah yang dilakukan
saat mandi yaitu membaca basmallah, berwudhu sebelum mandi, menggosok
seluruh badan dengan tangan mendahulukan bagian kanan tubuh dari yang
kiri dan tertib.
Selain rukun mandi ada juga hal-hal makruh saat mandi yaitu berlebih-
lebihan dalam menggunakan air, karena berlebihan itu hal yang mubadzir dan
tidak sesuai dengan perbuatan Rasulullah SAW, lalu dimakkruhkan juga
untuk mandi dengan menggunakan air yang menggenang terutama untuk
mandi besar. Dari abu Hurairah berkata : Rasulullah SAW bersabda :” jangan
mandi salah seorang diatara kalian di air yang diam, sementara dia sedang
berjunub”.
Adapun tata cara sholat tahajud dua rakaat adalah sebagai berikut :
1. Mendapatkan ketenangan.
Muhammad Mahmud berpendapat bahwa orang yang sehat mentalnya
jika di dalam diri individu tersebut terdapat sebuah kemapanan,
ketenangan dan rileks batin dalam menjalankan kewajiban baik kepada
dirinya, masyarakat dan tuhannya (Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir,
2002).
2. Mampu mengontrol emosi.
Individu yang sehat mentalnya akan mampu mengontrol emosinya
sehingga ia mampu untuk mengekspresikan emosinya secara tepat
dengan waktu, orang dan tempat yang tepat. Maslow dan Mittlemann
berpendapat bahwa ciri orang yang mentalnya sehat ialah yang memiliki
emosionalitas yang tepat, ia dapat tertawa dan bergembira secara lepas,
ia juga dapat menghayati pendritaan orang lain tanpa lupa akan dirinya
(Kartini Kartono, 2000)
3. Badan menjadi sehat
Orang yang bermental sehat akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih
baik. Pada penelitian Goldberg di tahun 1984 menemukan bahwa 20-
40% pasien yang mengaku sakit secara fisik ternyata dapat didiagnosa
mengalami gangguan mental meskipun mayoritas diantara mereka
kurang memperoleh perhatian (Moeljono Notosoedirdjo dan Latipun,
2001)
4. Manfaat sholat tahajjud memang besar sekali dalam membentuk
kesehatan mental individu.Pelaksanaan sholat tahajjud pada malam hari
memberikan kesempatan kepada individu untuk lebih khusyuk dalam
menjalin komunikasi dengan Allah. Ini akan menjadikan jiwa individu
menjadi tenang setelah mengadu segala persoalan hidup yang
dihadapinya.
1. Sepertiga pertama, yaitu kira-kira dari jam 19.00 – jam 22.00, ini saat
utama.
2. Sepertiga kedua, yaitu kira-kira dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00,
ini saat yang lebih utama.
3. Sepertiga ketiga, yaitu kira-kira dari jam 01.00 sampai 03.00 sampai
masuknya waktu subuh, ini adalah saat yang paling utama (Moh Rifai,
1976; 87).
2.3 Hubungan Kebiasaan Mandi Dan Shalat Tahajjud dengan Kesehatan
a. Shalat tahajjud dapat menghilangkan rasa gelisah dan cemas. Rasa gelisah
dan cemas dapat hilang dengan sendirinya ketika orang merasakan
kehadiran Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dengan shalat tahajjud
berarti seorang hamba sedang berdialog dengan sang pencipta. Saat itulah
seluruh rasa gelisah dan cemas berganti dengan rasa tenang dan damai.
Rasa gelisah dan cemas merupakan bagian dari mental yang tidak sehat.
b. Shalat tahajjud dapat membuat manusia hidup penuh dengan harapan dan
cita-cita (tidak putus asa). Dalam shalat tahajud ada do’a yang dibaca dan
setiap doa pada hakikatnya merupakan permohonan, dan setiap
permohonan seorang hamba pasti didengar oleh tuhan. Saat itu jiwa yang
tengah putus asa akan berganti dengan jiwa yang penuh harapan bahwa
Allah SWT suatu saat akan mengabulkan doanya. Putus asa adalah bagian
dari penyakit mental. Dalam syariat Islam putus asa berati memutuskan
rahmat Tuhan. Karena itu salat tahajjud dapat mengobati penyakit putus
asa.
c. Shalat tahajjud dapat menghapus rasa bersalah yang berkepanjangan pada
diri manusia. Setiap manusia pasti pernah berbuat dosa, ada yang
melakukan dosa besar dan ada yang melakukan dosa kecil. Dosa yang ada
pada setiap manusia sering kali membuat dirinya menderita, ia takut akan
kematian dan ia takut dengan azab Tuhan. Rasa takut ini membuat
manusia menjadi stres dan dapat menghilangkan semangat hidup.
Sedangkan bagi orang yang selalu mengerjakan salat tahajjud maka pada
saat itu ada kesempatan untuk bertobat. Dengan bertobat maka dosa akan
dihapuskan dan rasa takut yang berkecamuk pada dirinya hilang dengan
sendirinya. Rasa bersalah dan rasa takut ini merupakan bagian dari mental
yang tidak sehat dan shalat tahajjud dapat menjadi terapi mental yang
tidak sehat ini.
Salah satu sarana dari berbagai yang dianjurkan oleh Islam dalam
memelihara kesehatan adalah dengan menjaga kebersihan. Sikap Islam
terhadap kebersihan sangat jelas, karena di dalamnya terdapat ibadah kepada
Allah swt. Menjaga kebersihan tubuh salah satunya adalah melalui mandi
setiap hari. Mandi bermanfaat untuk menormalkan pernafasan sel-sel tubuh
Juga membantu meremajakan sel-sel yang rusak dan hancur. Mandi juga
membuat tubuh menjadi segar serta membuat seluruh sel tubuh dan pembuluh
darah menyusut kembali setelah mengembang. Hal ini berfungsi untuk
membantu melindungi aktivitas pernafasan, menormalisasi kadar denyut
jantung dan tekanan darah. Sementara itu, mandi dengan menggunakan air
dingin dapat meningkatkan metabolisme sekaligus membantu tubuh
membakar lebih banyak kalori untuk energi. Dalam satu studi dari Harvard,
orang-orang yang selama 10 hari berada dalam ruangan dengan suhu 16°C,
level aktivitas kalorinya akan meningkat drastis. mandi dapat
mengembalikkan peredaran darah laki-laki dan perempuan, membersihkan
pori-pori kulit dari peluh yang mengandung racun yang dapat menyebabkan
penyakit (Arfain et al., 2019).
Dalam aktivitas mandi, air merupakan sesuatu yang mutlak, karena air
bersifat membersihkan, menyejukkan dan syifa’ (obat/terapi), sebagaimana
firman Allah swt. dalam QS. al-Anfal/8: 11.
Artinya : “Dari Hasan, dari Samura ra., dia berkata bahwasanya jika
Rasulullah saw. dalam keadaan demam, maka beliau berdoa dekat air
kemudian menyiramkan air tersebut di atas kepalanya dan mandi
dengannya.” (Arfain et al., 2019).
Mandi pagi secara medis akan merangsang sistem peredaran darah dan
persyarafan menjadi lebih aktif. Hal ini timbul sebagai reaksi terhadap
rangsangan suhu dingin secara singkat. dengan mandi sebelum subuh dapat
membangunkan tubuh yang terlelap dimana metabolisme tubuh sedang
melambat. Diibaratkan membangunkan mesin yang awalnya pelan kemudian
dinaikkan. Suhu tubuh akan dinaikkan mencapai kestabilan. Jantung menjadi
terpacu untuk bangun, adrenalin meningkat, pembuluh darah jadi lebih lancar
untuk bergerak sehingga aliran darah dalam tubuh menjadi sangat baik
termasuk aliran ke kulit. Sehingga kulit tampak lebih segar(Muhajir &
Hasanah, 2022).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Mandi adalah meratakan air pada seluruh badan dari ujung rambut
sampai ujung jari kaki disertai dengan niat sesuai dengan
keperluannya, mungkin untuk menghilangkan hadats besar atau
mandi sunnah. Manfaat mandi mendapatkan pahala, kebersihan,
dan memberikan kesegaran badan. Sholat tahajjud merupakan
sholat sunnah yang dikerjakan di malam hari atau sepertiga malam
setelah bangun dari tidur, sholat tahajjud dilaksanakan sedikitnya 2
rakaat dan tanpa batas untuk jumlah maksimalnya. Manfaat shalat
tahajjud mendapatkan ketenangan, mampu mengontrol emosi,
badan menjadi sehat, dan membentuk kesehatan mental.
2. Dianjurkan untuk untuk mandi pada pagi hari, baik setelah tengah
malam maupun setelah shalat subuh. Apabila mandi pada waktu
tersebut, kandungan ozon pada air sangatlah tinggi. Hasilnya adalah
tubuh serasa lebih segar dan meningkatkan daya tubuh. Waktu yang
utama untuk melakukan shalat tahajjud yaitu di sepetiga malam
kira-kira dari jam 01.00 sampai 03.00.
3. Mandi bermanfaat untuk menormalkan pernafasan sel-sel tubuh
Juga membantu meremajakan sel-sel yang rusak dan hancur. Mandi
juga membuat tubuh menjadi segar serta membuat seluruh sel tubuh
dan pembuluh darah menyusut kembali setelah mengembang. Hal
ini berfungsi untuk membantu melindungi aktivitas pernafasan,
menormalisasi kadar denyut jantung dan tekanan darah. Sementara
itu, mandi dengan menggunakan air dingin dapat meningkatkan
metabolisme sekaligus membantu tubuh membakar lebih banyak
kalori untuk energi. Dalam sebuah riset bahwa ternyata pada tengah
malam, ketika seseorang melakukan tahajjud, terjadi peningkatan
hormon-hormon tenang yang mampu memberikan relaksasi pada
tubuh, proses reparasi (perbaikan sel) juga membuat berkurangnya
hormon stress pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Arfain, M., Parhani, A., & Mustafa, M. (2019). MANDI JUNUB DALAM
TINJAUAN AL-QUR’AN DAN SAINS (KAJIAN TAHLILI TERHADAP
QS. AL-NISA/4: 43) Muhammad. Jurnal Tafsere, 7(2), 67–88.
Azam, M. S., & Abidin, Z. (2015). Tingkat Stres Santri Pondok Islam Nurul.
Jurnal Empati, 4(1), 154–160.
Chodijah, S. (2013). Konsep shalat tahajud melalui pendekatan psikoterapi
hubungannya dengan psikologi kesehatan (penelitian di klinik terapi tahajud
surabaya). Prosiding Seminar Nasional & Internasional Unimus, 417–444.
https://media.neliti.com/media/publications/176220-ID-konsep-shalat-
tahajud-melalui-pendekatan.pdf
Hadi, A. (2020). Konsep Dan Praktek Kesehatan Berbasis Ajaran Islam. Al-
Risalah, 11(2), 53–70. https://doi.org/10.34005/alrisalah.v11i2.822
Kathawalla, U. K., & Syedy, M. (2022). Occupational and Sociocultural
Temporal Identity Integration: Links to Overall Health for Muslim-Heritage
Immigrants to the United States. Journal of Muslim Mental Health, 16(1).
https://doi.org/10.3998/jmmh.234
Khoiri. (2017). ANTARA ADAT DAN SYARIAT (Studi Tentang Tradisi Mandi
Safar di Tasik Nambus, Riau, ditinjau dari Perspektif Islam). Islam Futura,
16(2), 196 – 210.
Lothfy, F. A., Rafaie, H. A., Nor, A. M., & Zainuddin, N. S. (2016). Merungkai
Kelebihan Solat Tahajud dalam Perspektif Sains. Konferensi Akademik
(KONAKA) 2016, 154–160.
Muhajir, & Hasanah. (2022). Metode Dzikir dan Mandi Taubat Sebagai Terapi
Pendidikan Bagi Orang Ketergantungan Narkoba. Prosiding The Annual
Conference on Islamic Religious Education ISSN:, 2(1), 559–575.
Rahman, Muzdalifah M. 2016. “Kesehatan Mental Pelaku Sholat Tahajjud.”
Estorik: Jurnal Akhlak dan Tasawuf 2(2): 485–500.
Ritonga, A., & Azizah, B. (2018). Salat Tahajud Berpengaruh terhadap Penurunan
Stres Mahasiswa. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan, 6(1), 1–7.
Samidi. 2010. “Konsep Al Ghuslu Dalam Kitab Fikih Manhaji Oleh Samidi*.”
Jurnal Analisa XVII(01): 91–104.