KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Wudhu
Secara bahasa, Wudhu ( )الوض ؤdiambil dari kata ( )الوض اءةyang berarti
keindahan dan kebersihan. Secara syariat adalah menggunakan air pada empat
anggota badan, yaitu: wajah, kedua tangan, kepala dan kedua kaki dengan tata cara
Wudhu merupakan ritual bersuci yang paling banyak dilakukan oleh umat
Islam karena Wudhu erat kaitannya dengan ibadah salat. Oleh karena itu, perintah
wajib Wudhu bersamaan dengan perintah untuk mendirikan salat lima waktu, yang
turun satu setengah tahun sebelum Hijriyah. Hukum Wudhu wajib atas orang yang
berhadas bila dia hendak salat seperti pula tawaf dan menyentuh mushaf.
Bila melihat kitab – kitab dan skripsi klasik dan kontenporer ulama kita,
maka anda akan menjumpai bahwa para ahli ilmu telah membahas defenisi dan
{orang yang wudhu } dari kesalahan dan dosa, serta membersihkan anggota tubuh
1
Abdul Muiz, 2011, Pintar Shalat Terlengkap, Cibubur-Jakarta Timur, Basmallah. h. 23
7
8
bahwa jika dikatakan wudhu maka yang di maksud adalah air yang digunakan
perbuatannya. Jadi, wudhu adalah perbuatan, sedang wadhu’ adalah air wudhu’.
Defenisi wudhu bila ditinjau dari sisi syariat adalah suatu bentuk
peribadatan kepada Allah ta’ala dengan mencuci anggota tubuh tertentu dengan
Wudhu adalah suatu ibadah wajib yang ditetapkan oleh Allah ta’ala di
shallallahu ‘alaihi wassallam yang mulia. Allah ta’ala berfirman dalam QS.
Al-Maidah/5 : 6
ِب ِس ِف ِد ِا ِة ِس ِا ِا ِذ
ٰيَاُّيَه ا اَّل ْيَن ٰاَم ُنْو ا َذا ُقْم ُتْم ىَل الَّص ٰل و َفاْغ ُلْو ا ُوُجْو َه ُك ْم َو َاْي َيُك ْم ىَل اْلَمَر ا ِق َو اْم َس ُحْو ا ُر ُءْو ُك ْم
ٰل ۗا ِا ِا ِا
َو َاْر ُج َلُك ْم ىَل اْلَك ْع َبْي َو ْن ُك ْنُتْم ُج ُنًبا َفاَّطَّه ُر ْو َو ْن ُك ْنُتْم َّم ْر ٰضى َاْو َع ى َس َف ٍر َاْو َج ۤاَء َاَح ٌد ِّم ْنُك ْم ِّم َن
اْلَغۤإِى ِط َاْو ٰلَمْس ُتُم الِّنَس ۤاَء َفَلْم ِجَتُد ْو ا َم ۤاًء َفَتَيَّم ُمْو ا َص ِعْيًد ا َطِّيًبا َفاْم َس ُحْو ا ِبُو ُجْو ِه ُك ْم َو َاْيِد ْيُك ْم ِّم ْنُهۗ َم ا ُيِر ْيُد
الّٰل ُه ِلَيْجَعَل َعَلْيُك ْم ِّم ْن َح َر ٍج َّو ٰلِكْن ُّيِر ْيُد ِلُيَطِّه َر ُك ْم َو ِلُيِتَّم ِنْع َم َتهٗ َعَلْيُك ْم َلَعَّلُك ْم َتْش ُك ُر ْو َن
9
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,
Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah,
dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.2
Ayat tersebut menetapkan adanya kewajiban wudhu bagi seseorang yang hendak
mengerkajan shalat.
Pengertian wudhu juga tak selamanya berkaitan dengan ritual bersuci sebelum
sholat atau beribadah yang lain, tergantung konteks kalimatnya artinya yang dimaksud
dengan kata berwudhu adalah membasuh tangan dan mulut agar terbebas dari bau.
Kesimpulan dari penjelasan diatas, berbagai dari derivasi pengertian wudhu, jelas
bahwa yang diinginkan oleh Allah dngan wudhu adalah kebersihan dan keindahan.
maka wudhu sebagai amalan, wudhu pada hakikatnya adalah sarana yang sangat baik
bagi seorang hamba untuk menjaga kesucian diri baik fisik maupun psikis. Oleh karena
itu, Allah menjanjikan bahwa yang berkenaan menghapuskan dosa orang yang
mengerjakan wudhu secara sungguh- sungguh dan khusyuk, jika dilakukan dengan
mengikuti sunnah Nabi. Akan tetapi, jika diperhatikan lebih seksama, semua perintah
Wudhu adalah amalan ringan tapi pengaruhnya luar biasa, selain menghapuskan
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Transliterasi Per Kata dan Terjemah Per Kata, (Bekasi
: Cipta Bagus Segara, 2012), h. 108.
10
dosa kecil, wudhu juga mengangkat derajat dan kedudukan seseorang dalam surga.
Dengan berwudhu, selain bisa membersihkan diri kita dari kotoran, bakteri, dan kuman
penyakit, juga bisa membersihkan diri kita dari kesalahan dan dosa.
Menurut UU. No. 36 Tahun 2009 dijelaskan bahwa, dalam pasal 1 Undang-
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Hal ini berarti, wudhu merupakan kegiatan pembersihan diri yang berkorelasi
dengan kesehatan jasmani dan rohani manusia sebagai penyempurnaan atas nikmat
Allah yang diberikan kepada manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena
itu, salah satu solusi untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani manusia adalah
dengan berwudhu dengan sempurna. Berikut contoh hadis sebagai penelitian dalam
skripsi ini mengenai wudhu yang berhubungan terhadap kesehatan tubuh manusia
”Telah menceritakan kepada Malik, dari suhail bin abi salih dari bapaknya
dari abi Hurairah dari Nabi SAW bersabda: ‚Jika seorang hamba muslim atau mukmin
berwudhu lalu menggosok wajahnya maka dosanya itu keluar lewat wajahnya
bersamaan dengan air sampai air itu habis menjulur. Jika ia menggosok tangannya
maka dari tangannya keluar juga dosa-dosanya bersamaan dengan air yang terakhir
keluar. Jika digosokkan kakinya maka keluarlah pula semua dosanya lewat kakinya
bersamaan dengan air. Semua ini diperuntukkan dengan keluarnya dosa.3
Hadis riwayat Malik Ibn Anas di atas, dijelaskan bahwa air wudhu sendiri
mempunyai efek kesehatan, yang mana dikatakan ‚menggosok wajahnya maka dosanya
3
Malik Ibn Anas, Muwatta al-Imam Malik, juz. I, (Beirut: Dar Ihya, t.t.), h. 32.
11
itu keluar lewat wajahnya bersamaan dengan air sampai air itu habis menjulur‛ yaitu
ketika menggosok wajah pada aliran darah diseluruh tubuh (dan juga termasuk pada
keluar tubuh melalui pembuluh-pembuluh halus yang terletak di permukaan kulit. Maka
begitu darah itu keluar, air wudhu akan berlangsung membersihkannya. Efek dari
proses ini adalah kulit disekitar wajah dan bagian tubuh yang lain akan selalu tampak
segar dan berseri-seri. Inilah alasan ilmiahnya disunnahkan membasuh bagian tubuh
Dalam kesehatan wudhu mempunyai banyak manfaat, menurut penelitian Dr. Syahathah
dari Universitas Alexandria menemukan bahwa wudhu yang benar mampu mencegah 17 macam
penyakit serius, antara lain penyakit mata, penyakit telinga, penyakit hidung (termasuk sinusitis),
radang tenggorokan, penyakit jiwa,dan penyakit kulit. Terlebih lagi, wudhu dilakukan
Belakangan ini tidak sedikit ditemukan oleh berbagai penelitian moderen yang
membuktikan tentang kebenaran dan manfaat praktis ajaran-ajaran islam secara ilmiah.
Banyak ajaran islam yang dahulu hanya dinyakini kebenarannya secara normatif namun
sekarang bisa dinyakini secara empiris dan hal ini merupakan salah satu bukti bahwa
Penelitian Ilmu moderen yang dilakukan oleh Dr. Majda Amir, menemukan
bahwa wudhu merupakan sarana yang sangat efektif untuk menghilangkan rasa lelah,
selain itu juga dapat meningkatkan kebugaran manusia. 5 Dengan demikian wudhu yang
4
Mohammad Ali Toha Assegaf, Buku Pintar Sehat Islam (Cet. I; Bandung: Mizania, 2011), h.
396.
5
Musbikin Imam, Wudlu Sebagai Terapi.(Yogyakarta: Nusa Media,2008), h 210
5
12
diseluruh tubuh manusia dan dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi pada energi
setelah seseorang bersih dari dosa dan kesalahan yang dapat mempengaruhi kondisi fisik
dan kejiwaannya.
Wudhu barangkali dipandang sebagai ritual rutin bagi seorang muslim yang
akan menunaikan sholat atau menjadi aktivitas seseorang yang selalu berusaha menjaga
kesucian dan kebersihannya. Karena kerutinannya, seringkali kita lupa memaknai dan
meneliti aktivitas wudhu bukan semata-mata alat bersuci untuk melaksanakan ibadah
atau sebagai alat pembersih tubuh saja. Tetapi ada rahasia selain untuk tujuan ibadah
yang terkandung di dalamnya.6 Dari sudut fiqhiyah wudhu adalah serangkaian perbuatan
dengan niat dan tertib dilakukan semata-mata demi mengharap keridhaan Allah SWT. 7
Berikut penjelasan makna setiap perbuatan (gerakan) membasuh dan mengusap dalam
berwudhu:
ibadah dan kehidupannya dengan kesucian dan keindahan. Sebab wudhu itu
karya Al-Jauhariy
2) Wudhu adalah sebuah syariat kesucian yang Allah Azza wa jalla tetapkan kepada
kaum muslimin sebgai pendahuluan bagi sholat dan ibadah lainnya. Di dalamnya
6
Arfah M. HAP, “The Power Of Wudhu: Menyingkap Rahasia Wudhu Rasulullah”
dalamfile://localhost/H:/Mase%20Farhan/buku-power-of-wudhu-menyingkap-rahasia.html, diakses 17
April 2018
7
Muhyidin Muhammad, Cahaya- Cahaya Air Wudhu. (Jogjakarta: Garailmu, 2009), h.70
Kitab Ash-Shahhah Fil lughoh karya Al-jauhariy
13
muslim memulai ibadah dan kehidupannya dengan kesucian lahir dan batin.
Sebab asal kata ini sendiri berasal dari kata yang mengandung makna
Syarat Wudhu merupakan segala sesuatu yang harus dipenuhi oleh seseorang
a. Islam
Wudhu hanya diwajibkan kepada orang Islam. Hal ini sesuai dengan
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apakah kamu hendak melaksanakan salat,
maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu
d(basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki dan jika kamu junub maka mandilah,
dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
kepada orang-orang Islam, khususnya orang-orang yang beriman. Apabila orang non-
b. Mumayyiz
Mumayyiz adalah anak yg sudah mencapai usia dimana anak tersebut sudah
bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.10 Misalnya ketika seseorang
telah mampu membedakan bahwa bohong adalah perbuatan buruk, sedangkan jujur adalah
perbuatan baik.
Orang yang mempunyai hadas besar, baik karena berhubungan suami istri, keluar mani,
haid, nifas, atau karena wiladah, tidak disyaratkan untuk berWudhu, melainkan harus
melakukan mandi besar. Wudhu hanya dapat menghilangkan hadas kecil seperti keluar
sesuatu dari qubul dan dubur, tidur, bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan dan lain-
lain.11
Hadas adalah keadaan tidak suci bagi seseorang sehingga menjadikannya tidak syah
Air yang suci dan mensucikan adalah air yang dapat digunakan untuk bersuci,
baik untuk berWudhu, mandi, maupun untuk mencuci dan membersihkan sesuatu
kotoran dan najis. Sulaiman Rasjid mengatakan bahwa, ‚Air yang suci dan
mensucikan adalah air yang jatuh dari langit atau air yang terbit dari bumi dan masih
tetap (belum berubah) keadaannya, seperti air hujan, air laut, air sumur, air es yang
sudah hancur kembali, air embun, dan air yang keluar dari mata air‛. Penggunaan air
yang suci dan mensucikan ini dimaksudkan agar air tersebut tidak membahayakan
2010), h. 108.
10
Andini T. Nirmala dan Aditya A. Pratama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, h. 454
11
Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam (Cet. LXVI; Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2014), h.24.
15
e. Tidak ada sesuatu yang menghalangi sampainnya air dikulit, seperti getah, cat, kutek
2) Berkumur 3x
6) Usap kepala dengan mengusap kedua telapak tangan dari ujung muka hingga
7) Membasuh kaki dimulai dari kedua mata kaki sampai ke ujung jari.
Jika dilihat secara seksama gerakan wudhu adalah gerakan membasuh dan
mengusap anggota tubuh baik bagian kanan maupun anggota tubuh bagian kiri.
5. Rukun Wudhu
sebuah hakikat Wudhu, yaitu (1) niat, (2) membasuh wajah, (3) membasuh kedua
tangan, (4) mengusap kepala, (5) membasuh kedua kaki dan (6) tertib. 11 Jika ada satu
dari fardu-fardu Wudhu tersebut hilang, maka hakikat Wudhu tidak tampak dan tidak
a. Niat.
Secara bahasa, niat berarti menyengaja. Sedangkan menurut istilah syarat niat
merupakan kehendak sengaja melakukan pekerjaan atau amal karena tunduk, taat
kepada hukum Allah disertai dengan pengharapan agar meraih keridho’an – Nya.15
Hendaklah orang yang berwudhu berniat yakni menyengaja berwudhu untuk menghilangkan
hadas kecil. Waktunya niat adalah berbarengan dengan pembasuh anggota wudhu yang
pertama yaitu muka. Tempat niat adalah di dalam hati. Sedangkan menglafalkan atau
mengucapkan niat dengan mengeluarkan suara merupakan pekerjaan baik (sunnah) karna
Begitu pula dengan wudhu yang dibaca pada saat mau melakukan wudhu
yang bertepatan sebelum membasuh muka, supaya apa yang telah dikerjakan itu syah
menurut syariat Islam. Sebagaimana yang telah dilakukan Rasulullah yang berniat
menghilangkan hadas dengan berwudhu, beliau ketika berniat itu berlangsung hingga
b. Membasuh muka.
dibasuh adalah tempat tumbuhnya rambut kepala sebelah atas sampai kedua tulang
dagu sebelah bawah. Sedangkan dari sisi samping adalah dari telinga bagian kiri
ke telinga kanan. Untuk menjaga agar seluruh bagian muka terbasuh seluruhnya,
maka hendaklah kita melebihkan batasan – batasan seperti yang telah disebutkan
diatas. Pasalnya, apabila seluruh muka tidak dapat disentuh secara sempurna maka
2015), h. 35.
15
Andini T. Nirmala dan Aditya A. Pratama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, h. 454.
17
pun juga bisa mengandung terapi untuk kesehatan. Sebab dengan melakukan
pemijatan bagian-bagian yang ada diwilayah muka saat berwudhu diantaranya bisa
Sebagai contoh, ketika kedua telapak tangan anda membasuh muka dengan
posisi telapak tangan menutup muka, kondisi itu mampu meningkatkan konsentrasi.
Sementara itu tatkala anda memegang atau menyentuh pelipis anda, maka hal itu
dapat mengurangi rasa sakit kepala. Saat jari-jari memberi tekanan pada pelipis dan
melakukan gerakan pemijatan dengan gerakan memutar, disertai mata memejam dan
Artinya : “ Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan
memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati”
Ketenangan pikiran itu akan semakin anda peroleh apabila saat anda mulai
mengambil air wudhu menyatukan kedua jari ataupun ketika membasuh tangan.
Dengan tekanan pada ujung jari anda dapat menemukan kembali ketenangan pikiran.
Karena itu bila pikiran anda sudah mulai tegang, maka pertemukan ujung- ujung jari
tangan satu dengan yang lain, pejamkan mata dan lakukan latihan pernapasan.
18
Siku adalah “engsel” yang menghubungkan tangan dengan lengan. Kedua siku
merupakan bagian tubuh yang wajib kena basuhan. Oleh sebab itu, supaya lebih
Batasan siku adalah batas antara dzira’ {dari siku sampai ke ujung jari} dan’adhud
{lengan atas}
d. Mengusap sebagian kepala dalam madzhab Imam Syafi’i yaitu mengusap bagian
depan pada kepala jika rambutnya panjang maka cukup dengan mengusap rambut
yang letaknya pada kepala bagian depan, mengusap sebagian kepala disunnahkan
sampai tiga kali usapan, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah meletakkan kedua
tangannya dan meletakkan ujung – ujung jari kanan dengan jari kirinya, kemudian
Untuk menjaga supaya mata kaki betul-betul terbasuh, maka hendaklah kita
melebihkan pencucian seperti sampai diatas mata kaki. Membasuh kedua telapak
kaki ketika berwudhu dengan memijat secara baik, insyaallah akan mendatangkan
perasaan tenang dan nyaman, karena telapak kaki merupakan cerminan seluruh
perangkat tubuh.17
contoh ketika membasuh kedua telapak kaki dengan memijat secara baik, hal itu
dapat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, karena telapak kaki merupakan
16
Ariany Syurfah, Multiple Intelligences for Islamic Teaching. (Bandung : Syamil
Publising,2007), h.110
17
Musbikin Imam, op.cit., h.180
19
seluruh tubuhnya satu persatu, padahal ia hanya membasuh kedua telapak kakinya
dengan air dan memijatnya dengan baik. Ini merupakan salah satu rahasia timbulnya
perasaan tenang dan nyaman yang dirasakan oleh seorang muslim setelah berwudhu.
seseorang dipijat. Serotonin ini kemudian mempengaruhi bagian otak lain dan
telapak tangan serta ujung kedua telapak kaki dan betis lebih lemah dibanding
peredaran darah pada anggota tubuh yang lain, karena ujung kedua telapak tangan
dan lengan serta ujung kedua telapak kaki betis adalah anggota tubuh yang paling
jauh dari pusat peredaran darah, yaitu jantung. Oleh karena itu, membasuh semua
ujung ujung anggota tubuh yang disebutkan tadi pada setiap kali wudhu dan
b. Membersihkan gigi baik dengan memakai sikat gigi dan pasta gigi, bersiwak
dengan kayu iraq (kayu yang biasa digunakan untuk gosok gigi) maupun degan
benda kesat lainnya yang dapat membersihkan gigi. Membasuh kedua telapak
kembali.
g. Menyilang – nyilang jari kedua tangan cara mengkros jari tangan kiri ke yang
kanan.
j. Membasuh setiap anggota wudhu tiga kali. Hal ini untuk menjaga terbasuhnya
anggota wudhu secara sempurna, dimana kalau hanya satu basuhan kemungkinan
k. Tertib atau berturut – turut anggota demi anggota. Maksudnya tidak terselingi
l. Tidak boros dalam menggunakan air bahkan diupayakan menggunakan air secara
efisien.
m. Jangan meminta pertolongan kepada orang lain kecuali dalam keadaan sakit
21
n. Tidak diseka atau dilap. Kecuali situasi dan kondisi tidak memungkinkan seperti
keadaan darurat
Wudhu bisa rusak atau batal disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :18
a. Ada sesuatu yang keluar dari salah satu pintu pembuangan baik berupa benda padat,
benda cair maupun gas seperti tinja, air kencing, mani, madzi wadhi maupun kentut
atau yang tidak biasa seperti cacing, darah, nanah, daging, batu. Darah yang keluar
dengan jalan yang tidak lazim seperti karena luka maupun mimisan, tidak
membatalkan wudhu.
b. Hilang akal. Hilang akal ini bisa disebabkan karena tidur, mabuk, ayan, gila atau
keserupan. Perlu diperhatikan bahwa tidak bisa semua tidur dapat membatalkan
wudhu. Kalau tidur itu dilakukan dengan cara duduk, dan duduknya itu tidak geser
atau posisi duduk berubah sehingga tempat keluar terhimpit atau terhalangi, dan
tidak ada kemungkinan ada yang keluar dari dubur: Oleh karena itu, para ulama
memandang bahwa posisi tidur seperti itu tidak membatalkan wudhu. Keterangan
18
Sayyid Sabiq. Fikih Sunnah. Lebanon-Bairut. Darul Fikri. h 35-36
22
lain juga memperkuat hadis diatas, yakni hadis yang diriwayatkan oleh muslim
c. Bersentuhan antara kulit laki – laki dan kulit perempuan yang sudah dewasa dan
bukan mahram. Dalam hal menyentuh ini terjadi perbedaan pendapat. Sumber
Nisa 43 “atau kamu telah menyentuh perempuan.” Apa yang di maksud dengan
antara kulit laki – laki dan perempuan yang sudah dewasa dan bukan muhrim, baik
disengaja maupun tidak di sengaja dan tidak ada penghalang antara keduanya
(sentuhan langsung) maka membatalkan wudhu. Namun Imam Maliki dan Imam
Hambali berpendapat lain. makna menyentuh itu maksudnya adalah majazi yakni
d. Menyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan telapak tangan. Baik kemaluan atau
dubur sendiri maupun milik orang lain, dewasa maupun anak – anak. Tentu saja yang
batal hanya orang yang menyentuh saja, orang yang disentuh tidak batal wudhunya.
Ada tiga hal yang untuk melaksanakannya seseorang harus suci dari hadas
23
a) Shalat, baik shalat fardhu maupun sunnat. Termasuk pula shalat jenazah dan
shalat gerhana.
adalah : berzikir, ketika kehendak tidur, orang junub yang hendak makan, minum atau
mengulangi persetubuhan, sebelum melakukan mandi wajib atau mandi sunnat serta
1.) Membaca basmalah sambil membasuh kedua telapak tangan dengan membaca :
اللهم أسقىن من حوض نبيك حممد صلى ااهلل عليه وسلم كأسا ال أظماء بعدها أبدا.
19
Sayyid Sabiq. Fikih Sunnah. Lebanon-Bairut. Darul Fikri. h 47
24
.اللهم حرم شعرى و بشرى من النار و أظلىن حتت عرشك يوم ال ظل إال ظلك
أشهد أن ال إله إال ااهلل وحده ال شريك له و أشهد أن حممدا عبده و رسوله أللهم اجعلىن من التو ابني و اجلعلىن من
mental berasal dari kata latin, yaitu mens atau mentis yang berarti jiwa, nyawa,
sukma, ruh dan semangat.Dan secara etimologis juga, disebut mental hygiene
yaitu nama dewi kesehatan yunani kuno yang mempunyai tugas mengurus
ialah seperti fikiran, perasaan, sikap jiwa, pandangan, dan keyakinan hidup, harus
dapat membantu satu sama lain, sehingga dapat menjauhkan orang lain dari
Dalam kehidupannya ada orang yang terlihat selalu gembira dan bahagia,
walau apapun keadaan yang dihadapi. dan sebaliknya ada orang yang sering
mengeluh dan bersedih hati, tidak bersemangat, serta tidak dapat memikul
Kesehatan mental seseorang setiap saat bisa berubah karena adanya faktor-faktor
seorang siswa terlihat murung, kurang bergairah untuk belajar, cemas, merasa
20
Syamsu Yusuf, Kesehatan Mental Perspektif Psikologis dan Agama (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2018), h. 10
21
Zakiyah Daradjat, Kesehatan Mental (Jakarta: PT Gunung Agung, 2016), h. 13
26
rendah diri, badan terasa lesu tidak bersemangat dan gangguan psikologis lainnya.
Hal-hal ini dapat disebabkan oleh adanya masalah yang sedang dihadapi
baik itu pihak sekolah, masyarakat maupun keluarga sehingga gangguan kesehatan
mental siswa dapat segera teratasi. Kelabilan unsur-unsur mental anak seperti
perasaan, minat dan pikiran sangat rentan terhadap pengaruh positif ataupun
negatif dari luar dirinya sehingga perlu adanya bimbingan, perhatian dan kasih
sayang orang tua secara kontinu. Kedekatan orang tua dengan anak memberikan
yang seperti itu sangatlah kurang bijaksana, demikian pula, perlakuan yang serba
ketat dan keras akan membentuk mental anak yang selalu ragu-ragu dan penuh
kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara individu dengan dirinya sendiri
dan lingkungannya”.
sehat ialah orang yang ditandai dengan sifat-sifat khas antara lain: memiliki
keadaan yang secara relatif menetap dimana seseorang dapat menyesuaikan diri
dengan baik, memiliki semangat hidup yang tinggi, dan terpelihara, serta berusaha
untuk mencapai aktualisasi diri yang optimal. Keadaan yang positif dan bukan
orang yang dalam ruhani atau dalam hatinya selalu merasa tenang, aman, dan
tentram”.24
keseluruhan psiko fisik atau psiko-somatis, yaitu kesatuan jiwa raga. Istilah psiko-
somatis menunjukan bahwa kesehatan jiwa tidak bisa dipisahkan dari kondisi
pendapat para ahli, ternyata kajiannya sama dan tidak ada perbedaan yang
Jadi berpijak dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa kesehatan mental ialah suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam
keadaan tenang, aman dan tentram dan terhindar dari berbagai penyakit mental
seperti rendah diri, cemas, ketakutan, gelisah, dan ketegangan batin lainnya.
22
Kartini Kartono, Mental Hygiene (Bandung : Alumni,1983), h. 2.
23
Syamsu Yusuf, Op.Cit,. h. 27
24
Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 154 10Ibid.h.10-11
25
Ibid.h.10-11
28
Diantara cara menjaga kesehatan mental khususnya pada anak remaja adalah
yang dapat mempengaruhi kesehatan mental itu ada dua macam. Yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri (ekstern).
Independent( berdiri sendiri), rasa harga diri, rasa bebas, rasa kekeluargaan,
terlepas dari rasa ingin menyendiri, bebas dari segala neuroses (gangguan
jiwa ).
b) Faktor yang berasal dari luar diri (ekstern) meliputi: Faktor keluarga,
pendidikan di sekolah.
a) Tolak Ukur Kesehatan Mental dalam menentukan sehat atau tidaknya dalam
Hasan Langgulung ada empat kriteria yang biasa digunakan dalam menentukan
sehat atau normal.26 Pertama, Kaidah Statistik. Dalam kaidah ini sehat tidaknya
fakta dari sifat yang menyatakan seseorang baik dari segi jasmani atau dari segi
intelektual atau dari segi emosi yang kemudian fakta-fakta itu dituangkan dalam
tabel statistik.
Kedua, Kriteria Norma Sosial. Kriteria ini menyatakan orang normal atau
sehat mental adalah orang yang mengikuti pola-pola tingkah laku, sikap-sikap
26
Achmad Mubarok, Jiwa Dalam Al-Qur'an (PARAMADINA, 2014. Cet.Ke--8), h.15-17
29
mental tidak diukur dengan kepatuhannya pada norma sosial melainkan pada
individu dengan kelompok dan interaksi dengan masalah yang menjadi tumpuan
2. Jarak antara aspirasi dan potensi dimiliki oleh orang itu sesuai.
lain.
Pertarungan psikologis tidak bisa dihindari pada orang yang tidak memiliki
kemampuan penyesuaian diri, dan kegagalan seseorang itu dapat berakibat pada
kecerdasan dan juga kepada kelakuan bahkan pada kesehatan badan, tetapi akarnya
30
adalah pada perasaan kecewa dan kerisauan. Sangatlah sulit menentukan ukuran
Personality Dinamic and Mental Health kriteria yang sangat penting untuk menilai
kesehatan mental yaitu pengendalian, integrasi fikiran dan tingkah laku, pengendalian
konflik atau frustasi, perasaan-perasaan emosi yang positif dan sehat, ketenangan atau
Indikator Kesehatan Mental dikutip dalam buku karya Ramayulis, ada beberapa
2) Tidak memiliki penyakit hati, yang bertentangan dengan keesaan Allah SWT.
27
Ramayulis, Psikologi Agama( Jakarta : KALAM MULIA, 2013, Cet. ke-10), h. 162-165
31
1) Keseimbangan yang terus menerus antara jasmani dan rohani dalam kehidupan
manusia.
neurose kepribadiannya tidak jauh dari realitas dan masih hidup dalam alam
penyakit mental dilihat dari segi perasaan tanda-tandanya yaitu rasa gelisah,
cemas, iri, dengki, sombong, takut kehilangan harta rasa putus asa, murung, dan
mengatasi masalahnya secara wajar dan sesuai dengan norma agama, tidak
32
tidak lulus dalam ulangan tengah semester, maka cara merespon yang wajar
sistem kebut semalam ataupun jarang membaca materi pelajaran yang telah
disampaikan oleh guru. Apabila latar masalahnya telah ditemukan, maka hal yang
terjadi tersebut, dapat dijadikan pelajaran untuk tidak mengulang kembali aktivitas
Potensi diri atau kemampuan kemampuan yang dimiliki peserta didik dapat
Seorang anak yang memiliki mental sehat mampu mengembangkan potensi yang
dampak positif bagi dirinya dan orang lain. Memiliki prinsip bahwa tidaklah baik
mengorbankan hak orang lain demi kepentingan dirinya sendiri, ataupun mencari
keuntungan diri sendiri di atas kerugian orang lain. Dengan demikian, segala aktivitas
untuk mencapai kebahagiaan atau kesejahteraan bersama selalu jadi penanaman. Dari
agama, berarti manusia tersebut telah mewujudkan jati dirinya, identitas dirinya (self
identity) yang hakiki yaitu sebagai Abdullah (hamba Allah) dan khalifatullah
(khalifah Allah di muka bumi).Agama sebagai pedoman hidup manusia telah berikan
hudan (petunjuk) tentang pembinaan atau pengembangan mental yang sehat. Sebagai
petunjuk hidup bagi manusia dalam mencapai mentalnya yang sehat agama juga
berfungsi sebagai:
a. Memelihara fitrah
Fitrah manusia saat lahir bersih dari dosa dan noda. Namun karena
manusia memiliki hawa nafsu dan banyak yang menggoda atau menyelewengkan
manusia dari kebenaran. Maka untuk terhindar dari hal tersebut maka manusia
b. Memelihara jiwa Kemuliaan jiwa manusia perlu dipelihara, oleh sebab itu agama
c. Memelihara akal
Manusia diberi oleh Allah pembeda dengan makhluk lain, yaitu akal.
Dengan akal manusia mampu untuk membedakan yang baik dan yang buruk, atau
dan sebagainya. Karena pentingnya peran akal, maka agama memberi petunjuk
Dalam buku kesehatan mental, Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa " apabila
manusia ingin terhindar dari kegelisahan, kecemasan, dan ketegangan jiwa serta
ingin hidup tenang, tenteram, bahagia dan dapat membahagiakan orang lain, maka
hendaknya manusia percaya kepada Tuhan dan hidup mengamalkan ajaran agama.
Agama bukanlah dogma tetapi agama adalah kebutuhan jiwa yang perlu dipenuhi".
seseorang sehat mentalnya atau sakit, cukup dengan dua aspek, yaitu aspek
ketuhanan untuk merajuk aspek positif dan kesesatan untuk merujuk aspek negatif.
Aspek kesehatan mental sama dengan aspek ketuhanan atau keimanan. Keimanan
meliputi keyakinan, ucapan, dan perbuatan. Orang yang tidak memiliki keyakinan
dipastikan mentalnya sakit. Demikian juga orang yang berbicara jelek seperti
amoral.
atau memiliki mental yang sehat apabila taat melaksanakan ajaran agama. Ciri khas
28
3Ibid. h.159-162
35
sekian banyak petunjuk dalam kitab suci Al-Quran dan sunnah nabi Muhammad saw
yang pada dasarnya mengarah pada upaya pencegahan untuk menuju pada upaya
pencegahan tersebut, maka Islam menekankan segi kebersihan lahir dan batin.
Allah swt berfirman dalam kitab suci Al-Quran surat al-Baqarah ayat 222.
ۚ َو َيْس َٔـُلْو َنَك َعِن اْلَم ِح ْيِض ۗ ُقْل ُه َو َاًذۙى َفاْعَتِز ُلوا الِّنَس ۤاَء ىِف اْلَم ِح ْيِۙض َو اَل َتْق َر ُبْو ُه َّن َح ىّٰت َيْطُه ْر َن
ِب ِحُي ّٰل ِا ّٰل ِحُي ِم ِا
َف َذا َتَطَّه ْر َن َفْأُتْو ُه َّن ْن َح ْيُث َاَم َر ُك ُم ال ُهۗ َّن ال َه ُّب الَّتَّو ا َنْي َو ُّب اْلُم َتَطِّه ِر ْيَن
adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita
di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.
Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang
kesehatan fisik.
mengalami gangguan mental maka perlu adanya pendekatan terapi keagamaan bagi
dirinya agar gangguan mental yang terjadi pada dirinya itu dapat segera teratasi.
pendekatan terapi keagamaan ini dapat dirujuk dari informasi Al-Quran sendiri
30
Departemen Agama RI, Al-Qur'an Tajwid & Terjemah (Bandung: CV Penerbit Diponegoro,
2014), h. 252
36
Di dalam kitab suci Al-Quran sebagai dasar dan sumber ajaran Islam banyak
ditemukan ayat-ayat yang berhubungan dengan ketenangan batin dan kebahagiaan jiwa
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
ketenangan jiwa atau kesehatan mental dapat dicapai dengan dzikir (mengingat Allah
swt) karena segala sesuatu yang mengganggu jiwa ataupun mental seseorang itu berasal
mengingat-Nya agar segera diberi jalan keluar agar persoalan yang dihadapi segera
kepada Tuhan dan pengamalan ajaran. Allah berfirman dalam surat Al-'Ashr:
31
Ibid, h. 401
37
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
kesabaran.32
hidupnya, tidak tentram, atau perasaan resah dan gelisah) kecuali orang-orang yang
beriman, beramal sholeh, dan saling mewasiati dengan kebenaran dan kesabaran.Dari
mental seseorang tetap terjaga dengan baik maka perlu sekali memperhatikan faktor-
faktor yang dapat mempengaruhinya dan ketika mengalami kekusutan mental maka
perlu adanya pendekatan terapi keagamaan dengan merujuk kepada Al-Quran sehingga
diharapkan gangguan mental yang terjadi pada dirinya cepat segera teratasi.
Sebelum adanya penelitian ini, sudah ada penelitian yang membahas tentang
Penelitian Faqih pada tahun 2010 yang berjudul Pengaruh Fisioterapi Wudhu
Terhadap Prestasi Dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Islam Al
32
Dapartemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahan, (Bandung: CV Penerbit Dipenogoro,
2010), h. 601
38
salah satu bentuk strategi yang dapat digunakan untuk menumbuhkan persepsi dan
motivasi positif dan mengefektifkan coping, respons emosi positif (positive thingking),
serta dapat menghindarkan reaksi stres siswa. Penelitian ini dilakukan dengan
eksperimen diberikan materi fisioterapi dahulu sebelum ujian harian dan ujian semester
2 dan 5 menit sebelum ujian matematika tersebut dimulai, siswa terlebih dahulu
berwudhu. Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan materi dan treatment tentang
fisioterapi wudhu sebelum menghadapi ujian matematika. Selanjutnya dari hasil ujian
kelompok eksperimen < mean kelompok kontrol) (48,462<59,231) serta to < tt (2,06 >
1,203 < 2,80). Dengan demikian Ha ditolak Ho diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel fisioterapi wudhu dengan variabel prestasi belajar matematika.
Begitu juga dengan hasil perhitungan analisis data ujian semester 2 diperoleh (mean kelompok
eksperimen = mean kelompok kontrol) (72,3077= 72,3077) serta to < tt(2,06 >0,000 < 2,80).
Dengan demikian Ha ditolak Ho diterima, yang berarti juga tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel fisioterapi wudhu dengan variabel prestasi belajar matematika.
Meskipun pengaruh terhadap prestasi belajar tidak ada, akan tetapi dari hasil
wawancara yang telah peneliti lakukan, ternyata ada pengaruh fisioterapi wudhu
terhadap motivasi belajar siswa dan hal ini sesuai dengan penelitian Rehatta yang
motivasi positif dan juga mengefektifkan coping, respons emosi positif (positive
thingking), serta dapat menghindarkan reaksi stres. Selain itu berdasarkan pengalaman
spiritual Ustadz Nur Kozin yang pada saat ini sedang mengabdi di SMP Islam Al Azhar
selaku guru Biologi mengatakan bahwa dengan berwudhu setiap kali memulai aktifitas
39
belajar dan setiap kali berhadas menjadikan fikiran fresh dan tenang sehingga tanpa
jenjang SMP sampai dengan Perguruan Tinggi. Tentunya hal ini dilaksanakan dengan
penuh keikhlasan dengan niat ibadah kepada Allah SWT. Selain itu istiqomah berwudhu
dan belajar menjadi kunci utama. Dan tak ketinggalan juga sebuah nasehat dari Syekh
Al-Zarnuji beliau menuturkan bahwa, “Ilmu adalah cahaya, sementara wudhu juga
merupakan cahaya. Dengan wudhu, cahaya ilmu semakin gemilang”, maka dengan berwudhu
Penelitian Fatchur Ridho pada tahun 2015 yang berjudul Hubungan Kebiasaan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket dan analisis empiriskuantitatif
Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat dikatakan pada kebiasan yang baik. Baik yang
penulis maksud adalah kebiasaan siswa SD Muhammadiyah Kriyan Jepara yang selalu
membiasakan berwudhu, baik ketika mengikuti pelajaran di kelas maupun di luar kelas.
Hal ini terbukti dari pilihan angket yang ada dengan masing- masing 5 pilihan yang
sesuai dengan pilihan angket yang ada dengan masing-masing 5 pilihan dapat
dikatagorikan pada nilai konsentrasi belajar fikih yang baik. Konsentrasi siswa SD
konsentrasi yang baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi kelas ketika proses KBM yang
33
Faqih, Pengaruh Fisioterapi Wudhu Terhadap Prestasi Dan Motivasi Belajar Matematika
Siswa Kelas VIII SMP Islam Al Azhaar Tulungagung, (Tulungagung : STAIN, 2010), h.86-88.
40
relatif tenang dan tidak gaduh. Disamping itu daya serap siswa SD Muhammadiyah
Kriyan Jepara juga cukup tinggi. hal ini dapat dilihat dari hasil means konsentrasi
belajar fikih siswa di SD Muhammadiyah Kriyan Jepara hasil yang menunjukkan angka
Dari hasil penelitian lapangan setelah dianalisa secara kuantitatif dengan pendekatan
statistik product moment, maka hasilnya dapat penulis sampaikan bahwa terdapat
korelasi positif antara kebiasaan wudhu dengan peningkatan konsentrasi belajar fikih
siswa di SD Muhammadiyah Kriyan Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini terbukti
sehingga ketika nilai r ini dikonsultasikan dengan nilai r pada table baik pada taraf
Muhammadiyah Kriyan Jepara . Karena dari hasil koofisien korelasi antara variabel X
dan Y lebih besar dari nilai koofisien korelasi yang ada pada tabel atau r xy hitung
(0,552069) > r tabel, baik dalam taraf signifikan 5 % maupun 1 % , maka diperoleh hasil
yang signifikan yang berarti bahwa hipotesis nihil (Ha) di tolak dan hipotesis positif
(Ho) diterima.34
Penelitian Istianah pada tahun 2008 yang berjudul Pengaruh Sarapan Terhadap
Konsentrasi Belajar Siswa di Kelas VIII SMP Negeri 20 Bekasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa : ada pengaruh positif yang signifikan antara sarapan dengan
34
Fatchur Ridho, Hubungan Kebiasaan Wudhu Dengan Peningkatan Konsentrasi Belajar Fikih
Siswa Di SD Muhammadiyah Kriyan JeparaTahun Pelajaran 2014/2015,(Jepara: Universitas Islam
Nahdlatul Ulama, 2015), h.77-79.
41
peneliti dengan ketiga penelitian terdahulu yang relevan. Perbedaan yang terlihat dengan
penelitian pertama terletak pada perbedaan variabel terikat yang diambil dimana peneliti
terikat) dan peneliti pertama memilih variabel prestasi (Y1) dan motivasi belajar
pelajaran yang diteliti dimana peneliti kedua melihat pada mata pelajaran Fiqhi dan
sarapan sebagai variabel bebas dan peneliti menggunakan variabel wudhu. Meskipun
nantinya, terdapat kesamaan yang berupa kitipan atau pendapat-pendapat yang berkaitan
35
Istianah, Pengaruh Sarapan Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Kelas VIII SMP Negeri
20 Bekasi,(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2008).