Pengantar :
Dan Lain-Lainnya.....
SAKIT ADALAH COBAAN ALLAH SWT
Saat Allah menakdirkan kita untuk sakit, pasti ada
alasan tertentu yang menjadi penyebab itu semua.
Tidak mungkin Allah SWT melakukan sesuatu tanpa
sebab yang mendahuluinya atau tanpa hikmah di
balik semua itu. Allah pasti menyimpan hikmah di
balik setiap sakit yang kita alami. Karenanya, tidak
layak bagi kita untuk banyak mengeluh, menggerutu,
apalagi su’udzhan kepada Allah SWT. Lebih parah
lagi, kita sampai mengutuk taqdir. Na’udzu billah…
Dan Lain-Lainnya.....
PENDAMPINGAN ORANG YANG SAKIT
Pendampingan keagamaan sangat
penting di berikan bagi pasien, ketika
medis membuat prediksi beratnya
penyakit bahkan sampai kemudian
dinyatakan sudah tidak bisa dilakukan
apa-apa, bisa jadi pendampingan
keagamaan membawa pasien pada
tingkat kepasrahan yang tinggi, setelah
itu terjadi perbaikan dari penyakit itu.
PERAN PERAWAT THDP PASIEN DLM HAL AGAMA
1. Membimbing pasien untuk bersuci (berwudhu/bertayamum ).
2. Membimbing pasien membaca al-Quran.
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.
Dan sesungguhnya mengingat allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-
ibadat yang lain). Dan allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ (al-Ankabut: 45)
3. Membimbing pasien untuk berpuasa jika memungkinkan.
4. Mengingatkan untuk selalu berdoa kepada Allah SWT.
“Dan tuhanmu berfirman: “berdoalah kepada-ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-ku akan masuk
neraka jahannam dalam keadaan hina dina”. (Ghafir : 60)
5. Membimbing agar selalu berdzikir kepada Allah SWT.
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati allah-lah hati menjadi tenteram.“ Dengan
berdzikir hati pasien yang tidak tenang akan menjadi lebih tanang dan akan menjadi lebih
dekat kepada allah.
6. Membimbing Sholat
7. Dan Lain-Lainnya
CARA IBADAH BAGI ORANG SAKIT
Diantara karakteristik ajaran Islam ialah sifatnya
yang tidak memberatkan, yang karenanya ajaran
Islam dapat diaplikasikan dalam segala kondisi.
Karena Allah SWT tidak pernah memberikan
beban ibadah kepada seorangpun diluar batas
kemampuannya.
Maka seseorang yang sedang sakit, yang tidak
mampu untuk melaksanakan ibadah
sebagaimana yang biasa ia kerjakan diwaktu
sehat, Ia tetap dapat melaksanakan ibadah
tersebut sesuai dengan kemampuannya.
CARA SHOLAT BAGI ORANG SAKIT
1. Untuk shalat fardhu, seorang yang sakit tetap diwajibkan
untuk berdiri, selama mampu, meskipun harus dengan
bersandar pada tembok atau bertumpu dengan tongkat
2. Apabila tidak lagi mampu untuk berdiri, maka
diperbolehkan untuk shalat dengan duduk, dengan tetap
wajib untuk ruku’ dengan cara menunduk dan sujud
diatas tanah sebagaimana biasa jika mampu. Dan apabila
tidak mampu untuk sujud, maka sujudnya dilakukan
dengan cara menunduk ( dengan posisi lebih rendah dari
ruku’nya )
3. Apabila tidak mampu untuk duduk, maka diperbolehkan
untuk shalat dengan tidur miring diatas sisi kanan dengan
menghadap kiblat.
CARA SHOLAT BAGI ORANG SAKIT
4. Apabila tidak bisa tidur dengan posisi miring, maka
shalatnya dengan tidur terlentang, dengan kakinya diarah
kiblat, dengan posisi kepalanya lebih diatas (diberi bantal),
sehingga tetap bisa menghadap kearah kiblat
5. Apabila tidak mampu ruku’ dan sujud dengan cara
menunduk, maka diperbolehkan untuk ruku’ dan sujud
dengan cara memberi isyarat dengan kepalanya, apabila
juga tidak mampu , maka bisa ruku’ dan sujud dengan
isyarat sesuai dengan kemampuan
6. Orang yang sakit, tetap berkewajiban untuk shalat tepat
pada waktunya.
CARA PUASA BAGI ORANG SAKIT
Berdasarkan pendapat sejumlah ahli kesehatan,
puasa dapat memberikan berbagai manfaat bagi
yang melaksanakannya, di antaranya untuk
ketenangan jiwa, mengatasi stres, meningkatkan
daya tahan tubuh, serta memelihara kesehatan dan
kecantikan. Puasa selain bermanfaat untuk
ketenangan jiwa agar terhindar dari stres, juga dapat
menyehatkan badan dan dapat membantu
penyembuhan bermacam penyakit. Terutama jika
saat bulan ramadhan, beberapa pasien dengan
penyakit tertentu(ringan) dapat berpuasa.
CARA PUASA BAGI ORANG SAKIT
. “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di
negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-
hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan
tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. al-Baqarah: 185).
Perawat diwajibkan mengetahui mana saja pasien yang bisa
berpuasa atau tidak.
Wallaahu a’lamu bish-showaab.......
Wasssalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Wallaahu a’lamu bish-showaab.......
Wasssalamu ‘alaikum Wr. Wb.