Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PEMBUKTIAN ILMIAH

MODERN TERHADAP KEMASLAHATAN


SYARIAT ISLAM

DISUSUN OLEH :
Imelda Nur Apriani (2206113176)
Hanny Sc Va (2206113184)
Rohim Andriyano (2206113500)

Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Pertanian
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bahasa
Indonesia,dengan judul Kedudukan Bahasa Indonesia.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Pekanbaru, September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Manfaat Laki-Laki Dilarang Memakai Emas dan Perak

2.2 Manfaat Berwudhu

2.3 Manfaat Tidur Menghadap ke Kanan

2.4 Manfaat makan dengan Tangan Kanan

2.5 Manfaat Larangan Tidur Setelah Sholat Subuh

2.6 Manfaat Larangan Makan Babi dan Minuman Keras

2.7 Manfaat Khitan

2.8 Manfaat Masa Iddah

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehadiran hukum Islam, selain dimaksudkan untuk mewujudkan
kemaslahatan bagi manusia, juga dimaksudkan sebagai ibtila dan ikhtibar, yakni
untuk menguji sampai dimana loyalitas seorang muslim terhadap hukum-hukum
agama yang dipeluknya. Bagi muslim yang kholish, semua hukum Islam akan
diterima dan dipatuhinya dengan segala senang hati. Sebab ia yakin betul, bahwa
kesemuanya itu pasti mengandung hikmah dan kemaslahatan bagi dirinya. Ia akan
berusaha secara sungguh- sungguh untuk dapat melaksanakan dengan sebaik-
baiknya. Kepuasan batinnya akan terpenuhi apabila hal itu dapat dilakukan.
Sebaliknya apabila ia tidak sanggup melakukannya atau terjadi pelanggaran, ia
akan merasa gelisah, tidak tenang, merasa berdosa, yang sulit terobati, akhirnya ia
akan bertobat dan kembali ke jalan yang benar, sehingga kedamaian dan
ketenangan hidup ditemukan kembali, inilah pertanda muslim yang baik.
Ada juga sementara kalangan yang selalu protes dan menilai tidak adil
terhadap Allah Swt atau hukum Islam. Bahkan mereka dengan keberaniannya
akalnya, berusaha mengubahnya dengan hukum buatann sendiri yang menurutnya
lebih adil dan maslahah.
Swt menurunkan pedoman dan aturan hidup yang perlu dijadikan acuan dalam
mengarungi hidup dan kehidupan ini agar manusia meraih kesuksesan,
keselamatan dan kejayaan hidup di dunia dan akhirat. Pedoman dan aturan hidup
tersebut, itulah yang dikenal dengan hukum Allah Swt atau hukum Islam.
Hukum Islam disampaikan oleh Allah Swt dalam bentuk wahyu kepada
junjungan Nabi Muhammad Saw. Wahyu ada yang dikenal dengan istilah al-
wahyu al-matluw (disampaikan lewat perantara malaikat Jibril As), itulah al-
Qur‟an al-Karim. Dan ada yang dikenal dengan istilah al-wahyu ghairu al-
mathluw (disampaikan secara langsung, tidak lewat perantara malaikat Jibril).
Itulah as-Sunnah (hadis) Nabi. Al-Qur‟an dan as-Sunnah (hadis), kedua-duanya
mempergunakan bahasa Arab.
Sejak semula (dan hal ini akan terus terjadi sepanjang zaman), dalam
menyikapi ajaran dan hukum Islam yang intinya terkandung di dalam al-Qur‟an
dan as-Sunnah (hadis), manusia terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama,
mengimani sepenuhnya terhadap kebenaran isi kandungan al-Qu‟ran dan as-
Sunnah (hadis) sebagai wahyu yang datang dari Allah Swt, mereka adalah al-
mu‟minun (orang-orang yang beriman). Kedua, mengingkari secara terang-
terangan terhadap kebenaran isi kandungan al-Qur‟an dan as-Sunnah (hadis) dan
memusuhinya, mereka adalah al-kafirun (orang-orang kafir). Ketiga, pura-pura
beriman, tetapi sesungguhnya mereka mengingkari dan memusuhinya. Itulah al-
munafiqun (orang-orang munafik). Dari ketiga kelompok ini akan terus eksis
hingga akhir zaman nanti sebagaimana telah difirmankan oleh Allah Swt dalam
Q.S. al- Baqarah (2) : 2-16.

1.2 Rumusan Masalah


Pada makalah ini diharapkan dapat menghasilkan penjelasan dan jawaban
alquran dan hadist serta bukti ilmiah dari :

 Larangan laki-laki memakai emas


 Berwudhu
 Tidur menghadap kanan
 Makan dengan tangan kanan
 Larangan tidur setelah sholat subuh
 Larangan makan babi dan minuman keras
 Khitan
 Masa iddah

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah memberikan penjelasan berdasarkan hasil
penelitian ilmiah yang telah dibuktikan sesuai dengan apa yang ada dalam
alquran dan hadist.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Manfaat Laki-Laki Dilarang Memakai Emas

Dalam Islam dilarang seorang laki-laki menggunakan perhiasan dari emas,


hal ini sesuai dengan hadist diriwayatkan dari Umar, dia berkata, “Rasulullah
SAW pernah membuat cincin emas, dan ketika memakainya meletakkan matanya
dibagian dalam telapak tangannya, maka orang-orang jugamembuat cincin emas.
Kemudian Rasulullah duduk diatas mimbar dan menaggalkan cincinnya sambil
bersabda, ‘Sungguh aku telah memakai cincin ini dan aku letakkan matanya di
perut telapak tangan‘ Lalau beliau membunag cincinitu sambil berkata, ‘Demi
Allah aku tidak akan memakainya lagi selama-lamanya‘ maka orang-orang pun
membuang cincin mereka”(HR Bukhari dan Muslim). Nabi SAW pernah melihat
sebuah cincin emas ditangan seorang lelaki, lalu beliau melepaskan cincin itu dan
membuangnya, seraya bersabda, “Salah seorang dari kalian sengaja mengambil
bara api neraka dan meletakkannya ditangannya“, Setelah itu Rasulullah pun
pergi. Para sahabat berkata kepada lelaki itu “Ambillah cincinmu itu dan
manfaatkanlah“. Lelaki itu menjawab “Tidak demi Allah, aku tidak akan
mengambilnya setelah Rasulullah membuangnya“. (HR Muslim)

Mengapa sebenarnya dilarang? Alasannya secara medis adalah terdapat


atom pada emas mampu menembus ke dalam kulit dan masuk ke dalam darah
manusia, dan jika pria mengenakan Emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka
waktu yang lama, maka dampak yang ditimbulkan yaitu di dalam darah dan urine
akan mengandung atom emas dalam prosentase yang melebihi batas (peristiwa ini
juga dikenal dengan sebutan “migrasi emas”) Dan apabila hal ini terjadi, maka
akan mengakibatkan penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah suatu penyakit di
mana orang tersebut kehilangan semua kemampuan mental & fisik serta
menyebabkan kembali seperti anak kecil. Zheimer bukan penuaan normal, tetapi
merupakan penuaan paksaan atau terpaksa. Dan mengapa islam membolehkan
wanita untuk mengenakan emas? Karena perlu dicatat bahwa wanita tidak
menderita masalah ini karena setiap bulan, partikel berbahaya tersebut keluar dari
tubuh wanita melalui haid (datang bulan).
2.2 Manfaat Berwudhu

Setiap orang yang akan melaksanakan suatu ibadah sholat, disyaratkan


harus suci dari hadats, baik besar maupun kecil. Salah satu cara bersuci yang telah
disyari’atkan dalam agama islam adalah berwudhu. Selama ini kita menganggap
bahwa wudhu merupakan ibadah ritual saja padahal dari segi kesehatan modern
setiap gerakan wudhu mempunyai manfaat bagi kesehatan. Seorang ahli bedah
diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali melakukan operasi sebagai
proses sterilisasi dari kuman. Cara ini baru dikenal abad ke-20, sebagaimana kita
tahu Jepang membutuhkan 100 tahun untuk membiasakan cuci tangan, kampanye-
kampanye cuci tangan juga sedang gencar-gencarnya di media massa, di instansi
rumah sakit,  padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang
lalu.

Allah telah memerintahkan berwudhu melalui surah Al Maidah ayat 6.


Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak
melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan
usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki.” (QS Al
Maidah: 6) Dikutip dari NU, Fakhruddin Ar-Razi dalam kitab Mafatihul Ghaib
berpendapat bahwa perintah salat berkaitan erat dengan wudhu sebagai sarana
untuk bersuci. Jika tidak ditemukan air, maka wudhu boleh dengan bertayamum
memanfaatkan debu. Di samping itu, seseorang yang menjaga dirinya senantiasa
suci dengan berwudhu, ada hikmah atau keutamaan yang bisa diperolehnya. Dari
Abu Buraidah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam di pagi hari memanggil
Bilal lalu berkata: “Wahai Bilal, kenapa engkau mendahuluiku masuk surga? Aku
tidaklah masuk surga sama sekali melainkan aku mendengar suara sandalmu di
hadapanku. Aku memasuki surga di malam hari dan aku dengar suara sandalmu di
hadapanku.” Bilal lalu menjawab,“Wahai Rasulullah, aku biasa tidak
meninggalkan shalat dua raka’at sedikit pun. Setiap kali aku berhadats, aku lantas
berwudhu dan aku membebani diriku dengan shalat dua raka’at setelah itu.” (HR.
Tirmidzi no. 3689 dan Ahmad 5: 354. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa
sanad hadits tersebut hasan) Imam Nawawi dalam Kitab Matan Al Idhah
mengatakan, “Disunnahkan menjaga wudhu atau diri dalam keadaan suci.
Termasuk juga kala tidur dalam keadaan suci." Bagi muslim yang berwudhu akan
diampuni dosa-dosanya seiring dengan tetesan air yang jatuh dari tubuhnya. Hal
ini seperti disampaikan Nabi Muhammad melalui hadis dari Abu Hurairah. Nabi
Muhammad bersabda: "Jika seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu
kemudian ia mencuci wajahnya, keluarlah dari wajahnya seluruh dosa karena
penglihatan kedua matanya bersamaan dengan air atau akhir tetesan air. Jika ia
mencuci kedua tangannya, keluarlah dari kedua tangannya setiap dosa yang
dilakukan tangannya bersamaan dengan air atau tetesan air terakhir.

Sementara itu, wudhu bukan semata hanya untuk menghilangkan hadats


kecil. Cara bersuci dalam ini juga membawa berbagai manfaat buat kesehatan
diantaranya yaitu :
1. Membersihkan kuman. Mokhtar Salem dalam buku Prayers: A Sport for the
Body and Soul menjelaskan, wudhu dapat menurunkan risiko terkena kanker kulit
yang umumnya dipicu paparan bahan-bahan kimia yang menempel di kulit setiap
hari. Dengan berwudhu minimal 5 kali sehari maka dapat mencegah kanker kulit.

2. Mencegah penuaan pada wajah. Kebiasaan membasuh wajah seperti pada


wudhu, dapat senantiasa meremajakan sel-sel kulit wajah. Efeknya yaitu
mencegah atau memperlambat efek keriput.

3. Mencegah beragam masalah kesehatan. Gerakan dalam wudhu berperan dalam


mencegah beragam penyakit seperti berkumur yang menghilangkan partikel
makanan dan kuman di rongga mulut. Atau, gerakan menghirup air ke hidung dan
membuangnya (istinsyaq) turut menyingkirkan rongga hidung dari debu dan
mikroba berbahaya yang mungkin memicu alergi dan sakit saluran pernapasan.

4. Memperlancar peredaran darah. Muhammad Syafie el Bantanie dalam buku


Dahsyatnya terapi Wudhu mengungkapkan, berwudhu secara teratur dapat
melancarkan peredaran dari efek sentuhan kulit terhadap air. Hal tersebut
membuat suhu tubuh menjadi sejuk dan berefek pada kelancaran peredaran darah.

5. Meningkatkan konsentrasi. Gerakan mengusap air ke kepala dalam berwudhu


turut memberikan reaksi segar di kepala. Hal ini membuat pikiran tenang dan
mudah konsentrasi.
2.3 Manfaat Tidur Menghadap ke Kanan

Posisi tidur juga berpengaruh terhadap kesehatan. Tidur berbaring dengan


posisi telentang kurang sehat, sebab menekan atau menyesakkan tulang punggung,
bahkan kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke toilet/WC. Tidur tengkurap
atau menelungkup tidak baik untuk pernapasan. Tidur dengan bertumpu pada sisi
kiri badan (menghadap ke kiri) dapat menghimpit posisi jantung sehingga
sirkulasi darah terganggu dan pasokan darah ke otak berkurang. Dengan
berkurangnya pasokan darah ke otak, tidur pada posisi kiri dapat pula
mengakibatkan kita sering mengalami mimpi-mimpi tidak baik (nightmares), serta
berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme).

Posisi tidur terbaik menurut riset ilmiah adalah dengan bertumpu pada sisi
kanan tubuh (menghadap ke kanan). Fakta yang telah diuji melalui riset medis
modern ini bersesuaian dengan anjuran Rasulullah SAW dalam sunnah, jauh
sebelum era riset dan teknologi seperti sekarang. Rasulullah Muhammad SAW
menganjurkan kepada para pengikut beliau untuk tidur berbaring pada sisi badan
bagian kanan. Dalam sunnah, posisi tidur diusahakan agar kepala menghadap ke
utara dan kaki mengarah ke selatan, sehingga tubuh tidak menolak arus/medan
magnet konstan mengaliri sekujur tubuh dari kutub magnetik utara menuju ke
selatan dan berpengaruh baik terhadap sistem syaraf kita.

Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk


kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa
apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan).
Hal ini, berdasarkan hadist Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah
kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710). Salah satu adab tidur
adalah dianjurkan untuk miring ke kanan, dan di balik sunnah Nabi ini ternyata
banyak sekali hikmah dan manfaat yang bisa kita ambil dari sisi kesehatan.

Manfaat tidur menghadap ke sebelah kanan menurut penjelasan medis


sangat banyak. Pertama, mengistirahatkan otak sebelah kiri. Secara anatomis, otak
manusia terbagi menjadi dua bagian kanan dan kiri. Bagian kanan adalah otak
yang mempersarafi organ tubuh sebelah kiri dan sebaliknya. Umumnya kita
menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan
dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya. Dengan tidur pada
posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala aktifitas
organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi
yang melambat saat tidur/diam. Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan
darah, lemak, asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau
penyempitan pembuluh darah. Sehingga jika seseorang beresiko terkena stroke,
maka yang berisiko adalah otak bagian kanan, dengan akibat kelumpuhan pada
sebelah kiri (bagian yang tidak dominan).

Kedua, mengurangi beban jantung. Posisi tidur ke sebelah kanan yang


rata, memungkinkan cairan tubuh (darah) terdistribusi merata dan terkonsentrasi
di sebelah kanan (bawah). Hal ini, akan menyebabkan beban aliran darah yang
masuk dan keluar jantung lebih rendah. Dampak posisi ini adalah denyut jantung
menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan
membantu kualitas tidur. Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa
organ lainnya. Hal ini, disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong
berada di sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung
yang berlebihan, karena darah yang masuk ke atrium juga banyak yang
disebabkan paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan, paru-paru kanan
mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.

Ketiga, mengistirahatkan lambung. Lambung manusia berbentuk seperti


tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap ke
arah kanan bawah. Jika seorang tidur ke sebelah kiri maka proses pengeluaran
chime (makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung )
akan sedikit terganggu. Hal ini, akan memperlambat proses pengosongan
lambung. Hambatan ini pada akhirnya akan meningkatkan akumulasi asam yang
akan menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi ini juga akan menyebabkan
cairan usus yang bersifat basa bias masuk balik menuju lambung dengan akibat
erosi dinding lambung dekat pylorus.
Keempat, meningkatkan pengosongan kandung empedu dan pankreas.
Adanya aliran chime yang lancar akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga
meningkat. Hal ini, akan mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran
getah pancreas juga akan meningkat dengan posisi mirin ke kanan. 

Kelima, meningkatkan waktu penyerapan zat gizi. Saat tidur pergerakan


usus menigkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makan yang telah
tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama. Hal ini, disebabkan posisi usus
halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lamam selamat tidur
memungkinkan penyerapan bias optimal.

Keenam, merangsang buang air besar (BAB). Dengan tidur miring ke


sebelah kanan, proses pengisian usus besar sigmoid (sebelum anus) akan lebih
cepat penuh, jika sudah penuh akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi
dari otot anus sehingga mudah buang air Besar. 

Ketujuh, mengisitirahatkan kaki kiri. Pada orang dengan pergerakan


kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung
menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga, kaki kiri biasanya
cenderung lebih merasa pegal dari kanan, apalagi kaki posisi paling bawah di
mana aliran darah balik cenderung lebih lambat. Jika tidur miring kanan, maka
pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat
hilang.

2.4 Manfaat Makan dengan Tangan Kanan

Dalam hadis dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
"Apabila kamu ingin makan, harus kamu makan dengan tangan kanan dan apabila
hendak minum, minumlah dengan tangan kanan karena setan makan dengan
tangan kiri dan minum dengan tangan kiri." (HR. Muslim)

Perintah makan menggunakan tangan kanan tersebut mengandung hikmah


menurut penelitian ilmiah, yaitu bahwa kerja-kerja kita sangat bergantung dengan
apa yang dikatakan otak. Dalam konteks ini maksudnya adalah ketika seseorang
makan menggunakan tangan kanan maka otak kiri yang mengendalikannya.
Sebaliknya, ketika makan menggunakan tangan kiri maka otak kanan yang
mengendalikannya. Berdasarkan penelitian pula otak kiri adalah bagian yang
dapat menghasilkan pesan dan perasaan positif. Jadi, ketika makan dengan tangan
kanan (dikendalikan otak kiri) maka perasaan positif akan muncul sehingga
makanan bisa lebih terasa nikmat dan akan mudah dicerna oleh tubuh.

2.5 Manfaat Larangan Tidur Setelah Sholat Subuh

Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya agar tak tidur usai


melaksanakan shalat subuh. Lebih baik usai shubuh, aktivitas diisi dengan
mengerjakan hal-hal bermanfaat yang dapat mendatangkan rezeki.  Dalam riwayat
sahabat Ibnu Abbas sebagaimana diriwayatkan Imam Thabrani, disebutkan bahwa
Nabi Muhammad SAW bersabda:  ِ َ‫صلَّ ْيتُ ُم الفَجْ َر فَاَل تَنا ُموا عَن طَل‬
‫ب أرزاقكم‬ َ ‫ِإذا‬

"Idza shalaytumul-fajra fala tanamuu 'an thalabi arzuqakum," Yang artinya:


"Ketika kalian sudah selesai melakukan shalat subuh, janganlah (mementingkan)
tidur yang menjadi penyebab hilangnya rezekimu,". 

Menurut Syekh al-Munawi dalam Faidhul Qadir, kebiasaan Rasulullah


SAW usai subuh dimulai dengan mencari rezeki. Yakni di waktu-waktu yang
diberkahi. Setelah shalat Subuh, Rasulullah berzikir dan beristighfar kemudian
setelah matahari terbit, barulah Rasulullah berjalan keluar mencari rezeki. Tak
hanya itu, tak tidur usai shalat subuh juga dapat menghindari beragam penyakit.
Beraktivitas di saat fajar menyongsong dapat membantu melancarkan tekanan
gula darah dan juga peredaran darah yang dipompa melalui jantung ke seluruh
organ tubuh. 
2.6 Manfaat Larangan Makan Babi dan Minuman Keras

Agama Islam melarang mengonsumsi beberapa daging hewan karena


dianggap najis dan haram hukumnya. Salah satu daging hewan yang haram
dikonsumsi adalah babi. Ada banyak sekali alasan kenapa babi haram yang
penting untuk diketahui setiap Muslim. Islam memberikan perhatian yang sangat
tinggi terhadap makanan halal, syubhat, dan haram. Hal ini sebagaimana yang
termaktub dalam salah satu surat Alquran, yang artinya : "Sesungguhnya Allah
hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak
(pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang," (QS. Al-Baqarah [2]: 173).

Jika diamati, babi termasuk hewan yang biasa mengonsumsi kotorannya


sendiri dan benda-benda najis lainnya. Beberapa jenis cacing yang terdapat pada
babi antara lain taenia solium, trichinella spiralis, fasciolopsis buski, dan
clonorchis sinensis. Di mana cacing-cacing tersebut dianggap sangat
membahayakan tubuh. Daging babi memiliki infeksi cacing pita atau taeniasis.
Cacing pita ini jika masuk ke perut manusia akan menetas menjadi larva.
Selanjutnya, larva akan melanjutkan perjalanan menuju usus dan masuk ke
peredaran darah. Selain itu, cacing pita juga dapat menyebar ke bagian lain dalam
tubuh, seperti otot, mata, dan otak. Ada beberapa gejala jika seseorang terinfeksi
cacing pita, di antaranya diare, sakit perut, sembelit, dan mual muntah. Nantinya,
infeksi cacing pita tersebut bisa menyebabkan benjolan kecil di bawah kulit.
Daging babi memiliki risiko bakteri Yersinia enterocolitica yang sangat
berbahaya. Jika bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia, dapat menyebabkan
demam dan penyakit saluran pencernaan. Selain itu, daging babi juga cenderung
susah dicerna sehingga dapat memperlambat proses pencernaan tubuh. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), daging babi olahan yang diproses seperti
ham, bacon, dan sosis dapat menjadi salah satu pemicu kanker. Periset
menemukan bahwa mengonsumsi 50 gram olahan daging ini setiap hari bisa
meningkatkan risiko terserang kanker kolorektal.
Selain babi, terdapat juga larangan meminum khamr. Dalam Islam, khamr
adalah minuman keras yang zaman dahulu dibuat dengan campuran kurma dan
anggur. Karena dapat memabukkan, khamr kemudian dilarang dengan cara
bertahap karena sudah menjadi kebiasaan sejak zaman jahiliyah. Allah SWT
berfirman dalam dalil yang menerangkan tentang larangan minum khamr pada
surat An-Nisaa ayat 43 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu mengerti apa
yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan
junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit
atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah
menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah
kamu dengan tanah yang baik, sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya
Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS An-Nisa ayat 43).

Khamr atau minuman keras termasuk ke dalam jenis alkohol. Gejala


intoksikasi alkohol yang paling umum adalah "mabuk" atau "teler", dimana
kondisi ini sebenarnya adalah karakteristik intoksikasi alkohol yang dapat
menyebabkan cedera, kecacatan dan kematian. Sebanyak 70% narapidana
menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan, dan lebih dari 40%
kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol. Konsumsi alkohol dapat
menimbulkan efek fisiologis bagi kesehatan tubuh, yaitu mematikan sel-sel baru
yang terbentuk dalam tubuh. Efek merugikan lainya adalah dapat menimbulkan
sirosis dalam hati atau yang lebih dikenal dengan penyakit kuning. Mengonsumsi
alkohol dapat menimbulkan ketergantungan dan merusak mental. Bahaya alkohol
dapat mempengaruhi sistem syaraf untuk mengubah keadaan, mengubah persepsi
dan mengubah suasana hati. Pecandu alkohol umumnya bersifat pemarah. Hal
tersebut merupakan gangguan kepribadian yang sulit untuk disembuhkan,
sehingga larangan penggunaan alkohol dalam Islam sangatlah tepat, karena untuk
menghindari dari gangguan-gangguan kejiwaan lainnya yang dapat
membahayakan baik untuk peminum maupun orang lain. Konsumsi alkohol pada
masa kehamilan juga mampu menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan janin.
2.7 Manfaat Khitan

Dalam surah Al Baqarah: 124, Allah swt berfirman: “Dan (ingatlah),


ketika Ibrahim diuji Rabb-nya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan),
lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan
menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon
juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “JanjiKu (ini) tidak mengenai orang-
orang yang lalim”.

Tujuan khitan (sunat) secara syariah selain mengikuti sunnah Rasulullah


dan Nabi Ibrahim, juga karena menghindari adanya najis pada anggota badan saat
shalat. Karena, tidak sah shalat seseorang apabila ada najis yang melekat pada
badannya. Dengan khitan, maka najis kencing yang melihat disekitar kulfa (kulub)
akan jauh lebih mudah dihilangkan bersamaan dengan saat seseorang membasuh
kemaluannya setelah buang air kecil. Manfaat khitan dari sudut kesehatan
terutama bagi laki-laki cukup banyak yaitu lebih higienis dan sehat karena lebih
mudah membersihkan kemaluan dari pada yang tidak sunat. Memang, mencuci
dan membasuh kotoran yang ada di bawah kulit depan kemaluan orang yang tidak
disunat itu mudah, namun khitan dapat mengurangi resiko infeksi bekas air
kencing. Menurut penelitian medis, infeksi bekas urine lebih banyak diderita
orang yang tidak disunat. Infeksi yang akut pada usia muda akan berakibat pada
masalah ginjal di kemudian hari. Selain itu, dapat mengurangi resiko infeksi yang
berasal dari transmisi seksual. Pria yang dikhitan memiliki resiko lebih rendah
dari infeksi akibat hubungan seksual, termasuk HIV/AIDS.
2.8 Manfaat Masa Iddah

Al-‘Iddah berasal dari bahasa arab  yang artinya sama dengan al-hisab, dan
al-ihsha yaitu bilangan dan hitungan. Dinamakan ‘iddah karena dia mencakup
bilangan hari yang pada umumnya dihitung oleh istri dengan quru’(suci dari haidh
atau haidh) atau dengan bilangan beberapa bulan. Para ulama telah sepakat
mewajibkan ‘iddah bagi seorang wanita yang didasarkan pada firman Allah
Ta‘ala: “Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) selama
tiga masa quru.”(QS.Al-Baqarah(2):228). Berdasarkan dalil tersebut,
menunjukkan bahwa ‘iddah ini wajib dijalankan bagi setiap wanita yang dicerai
ataupun ditinggal mati suaminya. Para ulama menjelaskan beberapa hikmah dari
iddah, antara lain :

1. Al -‘Ilmu bi Bara’ati ar-Rahim, yang dimaksud adalah bahwa ‘iddah itu


dilakukan untuk mengetahui kosongnya rahim dari janin guna mengetahui dan
memastikan adanya kehamilan atau tidak pada isteri yang diceraikan. Untuk
selanjutnya menjaga jika terdapat bayi di dalam kandungannya, agar menjadi jelas
siapa ayah dari bayi tersebut.

2. Ta’dzhim ‘Aqd az-Zawaj, yaitu menunjukkan agungnya sebuah ikatan


pernikahan, maksud di sini adalah menegaskan betapa agungnya nilai sebuah
pernikahan, sehingga selepas dari suaminya, seorang wanita tidak bisa begitu saja
menikah lagi, kecuali setelah melewati masa waktu tertentu yang dikenal dengan
istilah ‘iddah.

3. Tathwil Zaman ar-Raj’ah, yaitu memberikan kesempatan kepada suami isteri


untuk kembali kepada kehidupan rumah tangga, apabila keduanya masih melihat
adanya kebaikan di dalam hal itu.

4. Qadha’ Haq az-Zauji, yaitu agar isteri yang ditinggalkan dapat ikut merasakan
kesedihan yang dialami keluarga suaminya dan juga anak-anak mereka serta
menepati permintaan suami. Hal ini jika ‘iddah tersebut di karenakan oleh
kematian suami.
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Dari paparan isi makalah ini dapat disimpulkan dalam syariat Islam bahwa
dalil pada Al-Quran dan Hadist yang sudah ada sejak lama merupakan benar
halnya sesuai dengan pembuktian ilmiah di zaman modern ini. Untuk itu, kita
sebagai umat muslim hendaknya bersyukur karena telah memiliki Al-Quran
sebagai pedoman hidup kita. Semua larangan yang terdapat di dalamnya
merupakan bagian dari kesehatan kita dan untuk keselamatan hidup kita sendiri
juga. Maka sudah tugas kita sebagai muslim mengikuti arahan yang terdapat
dalam Al-Quran sebagaimana umat Islam sejati tanpa meragukan sedikitpun isi
didalamnya.

Demikianlah makalah tentang pembuktian ilmiah modern terhadap


kemaslahatan syariat Islam yang diperjelas dengan manfaat dari larangan-larangan
yang ada pada Al-Quran dan Hadist. Sesungguhnya Islam telah diridhoi Allah
dengan dibekali pedoman-Nya.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Mubarakfuri, Syaikh Syafiyyurrahman Sirah Nabawiyyah. Jakarta: Pustaka al-


Kausar. 2007.

Dailamy, M. Hadis Semenjak Disabdakan Sampai Dibukukan. Yogyakarta :


STAIN Purwokerto Press. 2010.

Echols, John dan Hassan Shadily. Kamus Indonesia Inggris: An Indonesian –


English Dictionary. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. 1998.

Hamidi, Mu’amal, Drs. Imron AM dan Umar Fanani B.A. ter. Nailul Authar 1
(Himpunan hadis-hadis hukum). Surabaya: pt bina ilmu.

Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelititin Kualitatif, Telaah Positivistik


Rasionalistik, Phenomenologik Realisme Metaphisik, Cet. 4. Yogyakarta:
Rake Sarasin.Yogyakarta. 1991.

Suratmaputra, Ahmad Munif. Kemaslahatan Sebagai Tujuan Pensyariatan Islam.


Jakarta. 2017.

Anda mungkin juga menyukai