Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HARTA HASIL PENJUALAN NAJIS

Di Susun Oleh :

1. SELVINA ZULPA ( 200803029 )


2. AZIZAH TULFAUZIAH ( 200803025 )
3. MARDINA WATI ( 200803033 )

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS

STUDI ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat

diselesaikan tepat waktu. Makalah ini ditulis untuk memenuhi misi Mata Kuliah Fiqih

Muamalah yang berjudul “Harta Haram Hasil Penjualan Najis”. Kami menyajikannya

berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber, namun kami menyadari bahwa penyusunan

makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, untuk itu kami mengharapkan

saran yang membangun dari para pembaca. Walaupun tulisan ini mengandung implikasi

penting bagi “Harta Haram Hasil Penjualan Najis”, tulisan ini mungkin tidak lengkap,

tetapi juga memuat detail yang cukup jelas bagi pembaca. Terimakasih Banyak Kami

Ucapkan Kepada Bapak Dr. Deprizon,M.Pd.I Selaku Dosen Pengampu.

Demikianlah pengantar ini dengan pengiringan serta harapan semoga tulisan ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi kita semua, kami mengucapkan ribuan terima kasih mudah-

mudahan kita mendapat amal baik yang di berikan allah SWT. Aamiin ya rabbal alamin.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................3

A. PENDAHULUAN.................................................................................................4

B. PEMBAHASAN ...................................................................................................5

C. KESIMPULAN.....................................................................................................9

D. DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

3
A. PENDAHULUAN

Harta merupakan keperluan hidup yang sangat penting dan ia merupakan salah satu dari
perhiasan kehidupan dunia1. Artinya hanya dengan sedikit harta atau tanpa harta
seseorang akan mengalami kesulitan dalam kehidupan ini. Karena ia sangat penting maka
manusia diperintahkan untuk bertebaran dimuka bumi ini untuk mendapatkan karunia
Allah melalui bekerja 2 . Sehubungan dengan diperintahkannya bekerja dan berusaha
maka jual beli adalah merupakan salah satu usaha untuk memperoleh karunia Allah
tersebut. Sehingga itu manusia tidak dapat hidup tanpa kegiatan jual beli, karena jual beli
merupakan kebutuhan daruri dalam kehidupan manusia. Maka islam menetapkan Qur'an
dan Hadis Nabi. Misalnya firman Allah, yang artinya “Allah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba” (QS al-Baqarah: 275). Dalam sabda Rasulullah disebutkan, Nabi
Muhammad SAW, pernah ditanya: “Apakah profesi yang paling baik ?”, Rasulullah
menjawab: “Usaha tangan manusia sendiri dan setiap jual beli yang diiberkati” (HR. Al-
Barzaar dan Al-Hakim). Jual beli yang mendapat berkah dari persyaratan-persyaratan,
rukun-rukun, dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan jual beli yang ditetapkan oleh
syara',

Jual beli barang (benda) bagi muslim bukan sekedar memperoleh untung yang sebesar-
besarnya, tetapi secara vertikal bertujuan untuk memperoleh ridha Allah dan secara
horizontal bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga barang-barang yang
diperjual belikan akan senantiasa dirujukkan kepada aturan- aturan Allah. Barang-barang
yang haram diperjualbelikan menurut syara' tidak akan diperjualbelikan karena tujuan
jual beli bukan semata ingin memperoleh keuntungsn tetapi ridha Allah juga.

1
QS. 18;16 artinya “haram dan keturunan merupakan perhiasan kehidupan dunia tetapi sesuatu yang kekal lagi shaleh
lebih baik pahalanya di sisi Allah dan lebih mulia menjadi harapan”.

2
QS. 62;10, artinya; “Apabila telah di tunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu sekalian dimuka bumi untuk
mencari karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyak supaya kamu beruntung”.

4
B. PEMBAHASAN

1. Harta Hasil Penjualan Najis

Beberapa Persoalan contoh Harta hasil penjualan Najis :

a. Vaksin Gelatin Babi

Sebagaimana diketahui bahwa gelatin babi hukumnya adalah najis,lalu bagaimanakah hukum
melakukan vaksinasi untuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu, seperti vaksin
meningitis yang merupakan persyaratan untuk mendapatkan visa haji dan umrah ?
Laporan dari berbagai sumber, memang dinyatakan bahwa vaksin meningitis mengandung
gelatin babi. Gelatin babi hukumnya najis dan haram hukumnya dimasukkan ke dalam tubuh.
Maka hukum melakukan vaksin ini adalah haram. Akan tetapi, hukum haram ini dapat
berubah dalam kondisi tertentu, yaitu bila tidak terdapat alternatif lain pengganti vaksin yang
mengandung gelatin babi dan berat dugaan bahwa orang yang tidak mendapat vaksin ini akan
terserang penyakit berbahaya yang berakibat kepada cacat permanen atau bahkan kematian.

b. Hukum Lemak Babi

Akan tetapi, hukum haram ini dapat berubah dalam kondisi tertentu, yaitu bila tidak terdapat
alternatif lain pengganti vaksin yang mengandung gelatin babi dan berat dugaan bahwa orang
yang tidak mendapat vaksin ini akan terserang penyakit berbahaya yang berakibat kepada
cacat permanen atau bahkan kematian. Para ulama Islam telah sepakat bahwa seluruh bagian
tubuh babi adalah najis termasuk lemaknya. Maka hukum lemak babi adalah najis dan tidak
boleh diperjualbelikan, termasuk makanan yang telah dicampur lemak babi sebagai salah satu
bahan bakunya.

c. Khamar

Khamar adalah minuman yang memabukkan yang terbuat dari air perasan anggur yang telah
difermentasikan, atau dari air apa saja yang memabukkan, Para ulama sepakat bahwa khamar
haram diminum, namun mereka berbeda pendapat tentang hukum kesucian zatnya, apakah
termasuk najis ataupun tidak.

1) Pendapat pertama : semua para ulama dalam mahzab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan
Hanbali menghukumi khamar adalah najis.

5
2) Pendapat kedua: sebagian ulama diantaranya Al-Muzani, Daud Zahiri dan beberapa
ulama kontemporer, seperti Ahmad Syakir, Ibnu Baz dan Ibnu Utsmain berpendapat
bahwa khamar tidak najis.

Alasan Mengapa Khamar Diharamkan yaitu Perbedaan pendapat para ulama tentang hukum
najis Atau tidaknya khamar jangan disalah pahami bahwa boleh hukumnya memproduksi
khamar, memperjual beli kan, dan mengkonsumsikannya. Bahkan ulama Sepakat bahwa
memproduksi memperjualbelikan, dan mengkonsumsi khamar hukumnya haram.

d. Alkohol

Alkohol adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap, mudah terbakar,merupakan
unsur ramuan yang memabukkan. Senyawa organik ini mempunyairumus kimia
C₂H₅O.Beberapa Contoh Minuman Alkohol :

1) Ethanol merupakan alkohol yg paling luas digunakan dan merupakan bahan utama
yang memabukkan dalam khamar.
2) methanol biasa digunakan untuk mencairkn beberapa jenis zat.
3) Isopropil alkohol

e. Perbedaan Alkohol Dan Khamar

Dari analisa sampel minuman yang memabukkan, biasanya terdapat alkohol dengan kadar
yang berkisar antara 8-20% dan sisanya terdiri dari air dan karbohidrat. Ini berarti bahwa
alkohol bukanlah mutlak khamar. Alkohol ( ethanol ) dan minuman beralkohol adalah dua
hal yang sangat berbeda. Minuman beralkohol sudah pasti memabukkan dan diharamkan,
sedangkan alkohol ( ethanol ) belum tentu demikian.

f. Hukum Farfum Yang Mengandung Alkohol

Jika kadar allkohol yang terdapat pada parfum tersebut sedikit maka bolehsaja digunakan
tanpa harus ragu dan tajpanharus dipersoalkan lagi. Namun jika kadar alkoholnya tinggi
maka yang terbaik adalah tidak menggunakannya kecuali suatu keperluan yang
mendesak.Seperti untuk mensterilkan luka dan sejenisnya.

2. Hukum Jual Beli Harta Haram

6
Ulama Fikih sepakat bahwa sebagian najis tidak boleh diperjual belikan, sedangkan sebagian
lainnya diperselisihkan. Adapun jual beli bangkai, khamar dan babi adalah batal atau tidak
sah, menurut para fuqaha karena hal ini sesuai dengan sabda Rasullah SAW. “sesungguhnya
Allah mengharamkan jual beli Khamar (minuman keras), bangkai, babi, dan berhala”
Kemudian seorang bertanya: Bagaimana tentang lemak bangkai, karena banyak yang
menggunakannya sebagai pelapis perahu dan meminyaki kulit dan untuk bahan bakar lampu?
Rasulullah SAW menjawab “Tidak boleh, semua itu adalah haram”. 3 Mengenai benda-benda
najis selain yang dinyatakan didalam hadis diatas fuqaha berbeda pandangan. Menurut
Mazhab Hanafiyah dan Zhahiriyah, benda najis yang bermanfaat selain yang dinyatakan
dalam hadis di atas, sepanjang untuk tidak dimakan sah diperjual belikan, seperti kotoran
ternak. Kaidah umum yang populer dalam Mazhab ini adalah : “segala sesuatu yang
4
mengandung manfaat yang dihalalkan oleh syara' boleh dijual belikan”. Demikian pula
fuqaha Hanafiyah berpegang pada prinsip manfaat, sementara jumhur berpegang teguh pada
prinsip kesucian benda.5 Perbedaan pendapat terhadap kebolehan memperjualbelikan
sebagian najis berawal dari perbedaan mereka dalam menetapkan ilat diharamkan
memperjualbelikan najis tersebut, yakni apakah karena benda itu najis atau karena benda itu
tidak dianggap sebagai harta dalam islam. Ulama Mazhab Hanafi berpendirian bahwa
keharaman memperjualbelikan benda najis bukan karena materi benda itu najis, tapi karena
benda itu tak bernilai dan haram dimanfaatkan oleh syara'. Oleh sebab itu, memperjualbelikan
khamar, (yang diproses dari anggur), babi, bangkai, dan darah dilarang karena tidak bernilai
harta dalam Islam. Apabila seorang muslim melakukan transaksi jual beli terhadap benda-
benda tersebut, maka jual belinya batal. Adapun minuman keras yang bukan tebuat dari
anggur, menurut Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan Asy-syaibani haram diperjualbelikan.
Memperjualkan belikan anjing dengan seluruh jenisnya, menurut ulama Mazhab Hanafi
adalah boleh disamping itu memperjualbelikan kotoran hewan apapun, karena bisa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dijadikan pupuk tanaman. Ulama Mazhab Maliki, Mazhab
Syafi'i, dan Mazhab Hambali (jumhur ulama) berpendirian bahwa ilat keharaman
memperjualbelikan benda-benda najis itu adalah karena kenajisannya haram diperjualbelikan.
Seperti darah, bangkai, babi, dan anjing. Akan tetapi dikalangan sebagian ulama Mazhab

3
Muttafaq ‘alaih, dari Jabir bin Abdullah, Sublus Salam, juz III, h. 5.
4
Wahba al-Zuhailiy, al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu, (Damaskus; Jami'ah Damsyiq, t, th) juz 4 h.437
5
Ghufron A. Mas'adi , Fiqh Muamalah Kontekstual (Cet. 1 Jakarta: PT Grafindo Persada, 2002) h. 135

7
Maliki ada pendapat yang mengatakan bahwa anjing boleh diperjualbelikan karena anjing
bagi mereka bukan najis.6 Adapun tentang hukum memperjualbelikan kotoran hewan
menurut jumhur ulama apabila daging hewan itu dimakan. Maka tetapi, apabila kotoran itu
berasal dari hewan yang tidak di makan dagingnya, haram memperjualbelikannya. Hukum ini
didasarkan atas prinsip mereka yang menyatakan bahwa hewan yang dimakan dagingnya
adalah bersih, bukan najis. Alasan yang mendasar mendasari dilarangnya memperjualbelikan
benda- benda najis selain anjing, diantaranya adalah hadis dari jabir bin Abdullah yang
menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya Allah dan Rasulnya
mengharamkan jual beli jual beli khamar, bangkai,babi,dan patung7. Dalam hadis lain
Rasulullah menyatakan : “Sesungguhnya Allah, apabila mengharamkan sesuatu, Dia
mengharamkan harganya”. Karena jumhur ulama berprinsip bahwa kenajisan benda-benda
yang dilarang syara' terletak pada kenajisannya, maka larang memperjualbelikan
babi,bangkai, darah, dan khamar, mereka analogikan kepada benda-benda najis lainnya.
Adapun alasan ulama Mazhab Hanafi dan sebagian ulama Mazhab Maliki yang
membolehkan memperjualbelikan anjing adalah dalam firma Allah SWT dalam surah al-
Maidah ayat 4: Artinya : “Mereka menanyakan kepadamu: Apa yang dihalalkan bagi
mereka? Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan buruan yang ditangkap oleh
binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untuk berburu, kamu mengajarnya
menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, maka makanlah dari apa yang
ditangkapnya untukmu. Dan sebutlah nama Allah atas binatang itu waktu melepasnya 8.

6
Ensikpedi Hukum Islam op. Cit., h.1301
7
Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim
8
Kementerian Urusan Agama Islam, Wakaf, Da'wah dan Irsyad Kerajaan Saudi Arabia, Al-Qur'an dan Terjemahannya ,
(Cet. Madinah: Percetakan al-Qur'an al-Karim Raja Fahd, 1426 H), h.158

8
C. KESIMPULAN

Jadi, Kami Dapat Menyimpulkan Bahwa Ada Beberapa Persoalan contoh Harta hasil
penjualan Najis : Salah Satu Diantaranya adalah Vaksin Gelatin Babi Sebagaimana diketahui
bahwa gelatin babi hukumnya adalah najis,lalu bagaimanakah hukum melakukan vaksinasi
untuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu, seperti vaksin meningitis yang merupakan
persyaratan untuk mendapatkan visa haji dan umrah ? Laporan dari berbagai sumber,
memang dinyatakan bahwa vaksin meningitis mengandung gelatin babi. Gelatin babi
hukumnya najis dan haram hukumnya dimasukkan ke dalam tubuh. Maka hukum melakukan
vaksin ini adalah haram. Akan tetapi, hukum haram ini dapat berubah dalam kondisi tertentu,
yaitu bila tidak terdapat alternatif lain pengganti vaksin yang mengandung gelatin babi dan
berat dugaan bahwa orang yang tidak mendapat vaksin ini akan terserang penyakit berbahaya
yang berakibat kepada cacat permanen atau bahkan kematian. Hukum Lemak Babi Akan
tetapi, hukum haram ini dapat berubah dalam kondisi tertentu, yaitu bila tidak terdapat
alternatif lain pengganti vaksin yang mengandung gelatin babi dan berat dugaan bahwa orang
yang tidak mendapat vaksin ini akan terserang penyakit berbahaya yang berakibat kepada
cacat permanen atau bahkan kematian. Para ulama Islam telah sepakat bahwa seluruh bagian
tubuh babi adalah najis termasuk lemaknya. Maka hukum lemak babi adalah najis dan tidak
boleh diperjualbelikan, termasuk makanan yang telah dicampur lemak babi sebagai salah satu
bahan bakunya. Khamar adalah minuman yang memabukkan yang terbuat dari air perasan
anggur yang telah difermentasikan, atau dari air apa saja yang memabukkan, Para ulama
sepakat bahwa khamar haram diminum, namun mereka berbeda pendapat tentang hukum
kesucian zatnya, apakah termasuk najis ataupun tidak. 1) Pendapat pertama : semua para
ulama dalam mahzab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali menghukumi khamar adalah najis.

9
D. DAFTAR PUSTAKA

[ CITATION Dep74 \l 14345 ][ CITATION Has03 \l 14345 ]. [CITATION Kemah \l 14345 ][ CITATION
Mas02 \l 14345 ][ CITATION Suh05 \l 14345 ] [ CITATION Qar01 \l 14345 ])[ CITATION AlZ \l 14345
]

10

Anda mungkin juga menyukai