Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MUAMALLAH DAN IDI

DOSEN : BUSAHDIAR, MA
JUDUL : HALAL DAN HARAM MENURUT ISLAM

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6

1. ALFINA SEPTIANSYAH W (2018320172)


2. TALITHA SHAFA INDRIATI (2018320189)
3. ADWA NAHDAH SYAHMAY (2018327016)

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan karunia-Nya, sehingga kita bisa melaksanakan tugas makalah kita dengan lancar
tanpa ada halangan yang memberatkan kita untuk beraktivitas. Semoga kita selalu di lindungi
oleh Allah SWT dimanapun kita berada. Tak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad.SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
hingga terang benderang seperti sekarang ini.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya baik itu
berupa fisik maupun akal pikiran ,sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari Mata Kuliah Muamalah dan IDI dengan judul “Halal dan Haram
Menurut Islam” ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi
pembaca. Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Bila ada salah dalam penulisan dan
perkataannya kami mohon maaf dengan segala kerendahan hati, Serta tak lupa kami juga
berharap adanya masukan serta kritikan yang membangun dari pembaca demi terciptanya
makalah yang lebih baik lagi.

Jakarta, Mei 2020

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang baik dan diridhai oleh Allah SWT. Dalam Isla,
terkadung ajaran-ajaran yang diantaranya adalah syariah
Syariah dapat diartikan sebagai jalan bagi seorang hamba menuju Sang Khaliq.
Salah satu aplikasi syariah dalam Islam adalah mengenai halal dan haram. Halal dan
haram ini dpat meliputi beberapa hal, seperti makanan dan minuman, pakaian, dan
sebagainya. Namun, dewasa ini tak sedikit umat islam yang kurang memahami seluk-
beluk mengenai hal yang diharamkan dan dihalalkan dalam islam. Bahkan sebagian besar
dari mereka enggan untuk mempelajarinya dan yang lebih parah lagi mereka
mengetahuinya tetapi tidak mau mengamalkannya.
Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena secara tidak langsung akan
berdampak buruk terhadap umat islam kedepannya. Bagaimana mungkin islam
diletakkan ditangan orang-orang yang enggan mengamalkan ajarannya serta bersikap
acuh tak acuh. Oleh karena itu, diperlukan suatu pembelajaran sedini mungkin mengenai
halal dan haram ini agar tidak terjadi kesalahan yang fatal, serta diperlukan pembiasaan
untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusah Masalah
Dalam makalah ini , kami merumuskan beberapa masalah, yaitu:

1. Bagaimana konsep halal, haram dan thayyib?


2. Apa saja makanan dan minuman yang diharamkan?
3. Apa saja penyembelihan hewan ternak yang diharamkan?
4. Apa saja sertifikasi halal makanan, minuman, pakaian dan kosmetik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep halal, haram dan thayyib
2. Untuk mengetahui makanan dan minuman yang diharamkan
3. Untuk mengetahui penyembelihan hewan ternak yang diharamkan
4. Untuk mengetahui sertifikasi halal makanan, minman, pakaian dan kosmetik

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep halal, haram dan thayyib


1. Halal
- Pengertian Halal
Halal (Arab: ‫حالل‬, ḥalāl; "diperbolehkan") adalah segala objek atau kegiatan yang
diizinkan untuk digunakan atau dilaksanakan, dalam agama Islam. Istilah ini dalam
kosakata sehari-hari lebih sering digunakan untuk menunjukkan makanan dan
minuman yang diizinkan untuk dikonsumsi menurut Islam, menurut jenis makanan
dan cara memperolehnya. Pasangan halal adalah thayyib yang berarti 'baik'. Suatu
makanan dan minuman tidak hanya halal, tetapi harus thayyib; apakah layak
dikonsumsi atau tidak, atau bermanfaatkah bagi kesehatan. Lawan halal adalah
haram. Secara terminologi atau istilah kata halal diartikan sebagai segala sesuatu yang
apabila dilakukan tidak mendapat hukuman atau dosa dengan kata lain apa halal dapat
diartikan sebagai perbuatan atau segala sesuatu yang diperbolehkan dalam syariah
agama Islam.
- Menurut Departemen Agama
Menurut buku petunjuk teknis yang mengatur sistem produksi makanan halal dan
diterbitkan oleh Departemen Agama Islam negara Indonesia menyebutkan bahwa
makanan halal adalah barang yang dimaksudkan untuk dimakan atau diminum
manusia dan serta bahan yang digunakannya adalah halal.
- Dasar hukum makanan halal
Hal tersebutlah yang menandai bahwa Allah dengan jelas mengatur apa
yang dapat dikonsumsi oleh manusia berdasarkan manfaatnya dan mengharamkan
segala sesuatu yang mendatangkan mudhorot atau akibat buruk bagi yang
memakannya
2. Haram
- Pengertian Haram
Haram (Arab: ‫ حرام‬ḥarām) adalah sebuah status hukum terhadap suatu aktivitas
atau keadaan suatu benda (misalnya makanan). Aktivitas yang berstatus hukum
haram atau makanan yang dianggap haram adalah dilarang secara keras. Orang
yang melakukan tindakan haram atau makan binatang haram ini akan
mendapatkan konsekuensi berupa dosa.
Makna Haram dalam Islam adalah suatu amalan yang dilarang untuk dikerjakan
dan masyarakat diminta untuk menghindarinya dan apabila melakukannya akan
mendapat hukuman. Mukallaf yang mengerjakan amalan yang diharamkan,
disebut sebagai pendosa atau pelaku dosa.
Haram terbagi atas beberapa kategori, yang dapat dijabarkan secara singkat
sebagai berikut:
a) Dzati dan 'Aradhi: Haram Dzati yaitu yang secara langsung bisa dideduksi
dari dalil syar'i, seperti keharaman minum minuman keras. Adapun Haram
'Aradhi yaitu berkaitan dengan perbuatan yang secara dzati tidak haram,
namun ia akan haram karena nazar atau sumpah, seperti perbuatan makruh
yang disebabkan nazar atau sumpah syar'i menjadi haram.
b) Syar'i dan 'Aqli: Haram Syar'i yaitu haram yang ditetapkan melalui dalil
syar'i, seperti berbohong. Adapun Haram 'Aqli yaitu yang ditetapkan
melalui hukum akal, seperti makan makanan yang membahayakan, dan
melalui hukum "segala sesuatu yang dihukumi oleh akal, syariat pun
menghukuminya" keharamannya akan jelas.
c) Nafsi dan Ghairi: Haram Nafsi yaitu amalan yang diharamkan karena
memang pada dasarnya amalan tersebut amalan haram, seperti
membahayakan orang lain yang pada dasarnya ia merupakan perbuatan
haram. Haram Ghairi yaitu amalan yang keharamannya disebabkan karena
menjadi pembuka (mukaddimah) bagi amalan haram lainnya, seperti
menanam pohon anggur yang diniatkan untuk menyiapkan minunam
keras.
- Dasar Hukum Makanan Halal dan Haram
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala bagi
manusia adalah mubah atau dibolehkan. Dengan kata lain bahwa semua makanan
pada dasarnya adalah halal sampai ada dalil yang menyebutkan bahwa makanan
tersebut haram hukumnya untuk dikonsumsi.

B. Makanan dan minuman yang diharamkan


1. Makanan yang diharamkan
Makanan yang haram dalam Islam ada dua jenis :
a. Ada yang diharamkan karena dzatnya = Maksudnya asal dari makanan tersebut
memang sudah haram. Berikutadalah beberapa contoh makanan yang diharamkan
karena dzatnya beserta penjelasannya ;
 Bangkai
Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa penyembelihan yang syar’i
dan juga bukan hasil perburuan
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas,
kecuali yang sempat kamu menyembelihnya”. (QS. Al -Ma`idah: 3) 
Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat di atas :
a). Al-Munhaniqoh, yaitu hewan yang mati karena tercekik. 
b).  Al-Mauqudzah, yaitu hewan yang mati karena terkena pukulan keras
c). Al-Mutaroddiyah, yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang
tinggi.
d). An-Nathihah, yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan
lainnya.
e). Semua hewan yang disembelih dengan sengaja tidak membaca
basmalah.
Diperkecualikan darinya 3 bangkai, ketiga bangkai ini halal dimakan:
1). Ikan, karena dia termasuk hewan air dan telah berlalu penjelasan
bahwasemua hewan air adalah halal bangkainya kecuali kodok.
2). Belalang
3). Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih
 Darah
Yakni darah yang mengalir dan terpancar
 Daging babi
Yang diinginkan dengan daging babi adalah mencakup seluruh bagian-
bagian tubuhnya termasuk lemaknya. Adapun hikmah diharamkannya
daging babi ialah ;
Karena adanya 4 faktor medis & ilmiah yaitu :
1). Mengandung berbagai jenis cacing pita yang sangat berbahaya bagi
tubuh.
a). Penyakit trichinosisi trichinella spiralis
b). Penyakit cacing pita ( Pig Tape Warm)
2). Daging babi lebih banyak memungkinkan untuk memindahkan
segala jenis bakteri. Komisi Sains WHO di Denmark menyatakan, dari
hasil penelitiannya bahwa babi lebih berselera makan makanan kotor &
membawa bakteri.Hanya 60% daging babi di Denmark yang steril
sedangkan 40% lainnya mengandung bakteri yang berbahaya. Jika
Denmark yang terkenalsebagai negera terbersih di dunia saja seperti
itu, bagaimana dengan negara – negara lainnya di dunia yang terbelakang.
3). Minyak babi sulit dicerna dan kemungkinan bertambah untuk
terserang penyakit pada pencernaan, lever /saraf.
4). Babi berfungsi sebagai pembawa/penyimpan bakteri ketika influenza
mewabah

2. Minuman yang diharamkan

a. Minuman Keras atau Khamar


Minuman keras atau khamar juga termasuk ke dalam makanan dan minuman
haram. Minuman keras yang dimaksud dalam jenis minuman ini adalah minuman
yang mengandung alkohol dan diharamkan dalam islam segala minuman yang
memabukkan. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis berikut ini.
“Semua yang memabukkan adalah khamar dan semua khamar adalah haram.”
(HR. Muslim)
b. Minuman yang Diminum dalam Bejana Emas
Umat islam dilarang meminum minuman yang diletakkan dalam bejana emas
karena ini adalah satu bentuk hal yang berlebih-lebihan dan perilaku orang kafir.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis berikut ini.
Janganlah kalian minum dengan bejana yang terbuat dari emas dan perak dan
jangan pula kalian makan dengan piring yang terbuat dari keduanya. Karena
barang-barang tersebut adalah untuk mereka (orang-orang kafir) ketika di dunia.”
(HR Bukhari)
c. Minuman yang berasal dari darah
Darah adalah salah satu jenis makanan atau minuman yang diharamkan untuk
diminum. Seperti halnya beberapa orang yang gemar minum darah binatang
seperti ular dan sebagainya dengan alasan kesehatan atau untuk menyembuhkan
suatu penyakit

C. Penyembelihan Hewan Ternak Secara Halal


Allah SWT memerintahkan kita memakan makanan halal lagi baik adalah untuk
kebaikan manusia, dan halal itulah yang membawa kepada kebaikan, sedangkan yang
haram akan membawa keburukan. Mengapa makanan dan minuman halal membawa
kebaikan bagi orang yang mengkonsumsinya:
1. makanan halal akan membawa kepada kesehatan jasmani dan rohani. Makanan yang
halal lagi baik menjadikan sehat. Tubuh yang sehat mempengaruhi rohani yang sehat.
Rohani yang sehat berpengaruh pada fikiran yang sehat pula
2. makanan halal membuat doa mudah untuk dikabulkan oleh Allah. Salah satu syarat
dikabulkannya doa seseorang adalah terhindarnya dia dari makanan dan barang yang
haram
Mengingat penyembelihan ternak qurban di Indonesia sering dilaksanakan di luar rumah
potong hewan (RPH), maka proses penyembelihan perlu diperhatikan oleh panitia
pelaksana yang mencakup berbagai aspek.

- Pertama, memenuhi syarat jenis ternak. Berdasarkan syar’i Islam, disyaratkan


dengan ternak udhiah yaitu kambing, domba, sapi, kerbau, unta, atau sejenisnya.
Jenis lainnya yang tidak sah adalah unggas ayam, itik, angsa dan bukan yang
diharamkan, misal babi, anjing, binatang buas, atau sejenisnya. Tiap ekor
kambing atau domba diperuntukkan satu orang atau satu keluarga. Tiap ekor sapi
atau kerbau diatasnamakan tujuh orang atau tujuh keluarga. Tiap ekor unta
diatasnamakan 10 orang atau 10 keluarga.
- Kedua, memenuhi syarat umur. Seekor ternak qurban dianggap cukup umur
bila sudah berganti sepasang gigi depan atau gigi seri (poel). Hal ini untuk
kambing atau domba setara pada umur 1,5 tahun. Untuk sapi atau  kerbau
berumur dua tahun, unta berumur lima tahun.
- Ketiga, memenuhi syarat kesehatan ternak. Dilarang memotong-motong
daging sambil merokok. Bila distribusi daging menggunakan tas plastik, maka
gunakanlah yang berwarna putih (jernih), yaitu tas plastik gula. Umumnya tas
plastik (kresek) warna hitam adalah hasil daur ulang limbah kimia plastik.
Pewarna hitam (karbon) yang dipergunakan dapat bersifat karsinogenik
(merangsang tumbuhnya sel kanker).Beberapa penyakit yang kemungkinan sering
dapat ditemukan pada organ, antara lain cysticercosis, distomatosis atau penyakit
cacing lainnya. Diwaspadai untuk daerah yang masih kategori endemik anthrax.
Cysticercosis pada hati dan jantung, Distomatosis (cacing hati) pada hati
- Keempat, memenuhi syarat waktu penyembelihan. Saat penyembelihan  yang
tepat yaitu pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) atau Hari Tasyrik (11, 12,
dan 13 Dzulhijjah). Dianggap tidak sah bila dilaksanakan sebelum atau pun
setelahnya.

Syarat penyembelih, ada 4:

a. Berakal dan sudah tamyiz


Seorang penyembelih harus sadar dengan perbuatannya. Karena itu, sembelihan
orang gila dan anak kecil tidak dianggap, sampai dia sembuh dan anak kecil
mencapai usia tamyiz. Seorang anak dikatakan mencapai usia tamyiz ketika dia
bisa membedakan mana yang bahaya dan mana yang bermanfaat bagi manusia.
Umumnya anak menginjak fase tamyiz ketika dia sudah berusia 7 tahun.
b. Penganut agama samawi
Yang dimaksud penganut agama samawi adalah kaum muslim dan ahli kitab
(yahudi atau nasrani). Sembelihan orang musyrik, seperti orang hindu atau orang
yang murtad, seperti orang yang tidak pernah salat, hukumnya haram dimakan.
Karena orang murtad, telah keluar dari Islam.
c. Tidak sedang ihram
Orang yang sedang ihram, dilarang untuk menyembelih.
d. Adanya niat untuk dimakan dan membaca basmalah dengan lisan
Orang yang menyembelih tapi untuk main-main atau untuk penelitian, tidak boleh
dimakan dagingnya. Demikian pula menyembelih tanpa menyebut nama Allah,
hukumnya haram.

Syarat alat untuk menyembelih:

1. Tajam dan bisa memotong


2. Selain kuku dan gigi. Masuk dalam syarat ini adalah alat menyembelih tidak
boleh terbuat dari tulang.
 Tatacara Penyembelihan Hewan
Adapun tata cara penyembelihan hewan itu dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Binatang yang akan disembelih direbahkan, kemudian kakinya diikat lalu dihadapkan
kesebelah rusuknya yang kiri adar mudah menyembelihnya
2. Menghadapkan diri ke arah kiblat, bagitu pula binatang yang akan disembelih
3. Potonglah urat nadi dan kerongkongan yang ada di kiri kanan leher, sampai putus
agar lekas mati. Urat kerongkongan ialah saluran makan. Kedua urat ini harus putus
4. Saat menyembeli membaca Basmallah
5. Bagi binatang yang lehernya agak panjang maka menyembelihnya dipangkal leher
sebelah atas agar lekas mati
6. Bagi binatang yang tidak dapat disembelih karena liar atau jatuh dalam lubang
sehingga tidak dapat disembelih lehernya maka menyembelihnya dilakukan dimana
saja dari badannya, asal kematiannya itu disebabkan oleh sembelihan bukan sebab
lain yang tidak lupa menyebut nama Allah.

 Hal-hal yang dianjurkan ketika menyembelih:


1. Dianjurkan bagi orang yang berkurban untuk menyembelih kurbannya sendiri (tanpa
diwakilkan). Meskipun jika penyembelihannya diwakilkan maka kurbannya sah.
Syekh Ali bin hasan Al-Halabi mengatakan, Saya tidak mengetahui adanya
perselisihan di antara ulama dalam masalah ini (anjuran menyembelih sendiri dan
boleh juga diwakilkan). (Ahkam Al idain, hal. 32). Apabila pemilik kurban tidak bisa
menyembelih sendiri maka dianjurkan untuk ikut menyaksikan penyembelihannya.
2. Hewannya dibaringkan ke lambung kiri, orang yang menyembelih meletakkan
kakinya di lehernya agar bisa menekan hewan sehingga tidak banyak bergerak.
3. Membaca takbir (Allahu akbar) setelah membaca basmalah
Misalnya dengan membaca: bismillahi Allahu akbar…
4. Menyebut nama sahibul kurban ketika menyembelih
5. Demikian pula dibolehkan setelah membaca bismillah Allahu Akbar
6. Berdoa agar Allah menerima kurbannya
Doa agar kurban diterima, “Allahumma taqabbal minni” jika menyembelih sendiri
atau “Allahumma taqabbal min fulan” (nama shohibul kurban), jika yang
menyembelih orang lain.

D. Sertifikasi halal makanan, minuman, pakaian, dan kosmetik


1. Sertifikasi halal makanan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan kembali sertifikasi halal, selain
makanan dan minuman itu mengeluarkan sertifikasi halal terhadap produk seperti,
seperti, baju, celana dan pakaian lainnya.  Label halal ini merujuk kepada Undang
Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal (JPH).
Ketua MUI Ma'ruf Amin mengatakan, semua produk sandang harus bersertifikasi
halal, pasalnya ungkap dia ada bahan-bahan pakaian yang terbuat dari kulit babi.

2. Sertifikasi halal pakaian


Pakaian halal dijelaskannya haruslah memenuhi ketentuan yang telah disyariatkan
dalam Islam, seperti menutup aurat, tidak membentuk lekuk badan, bahannya halal
dan dengan kuatlitas halal.

3. Sertifikasi halal kosmetik


Lalu seperti apa caranya untuk memilih kosmetika halal
a. Menggunakan produk kosmetika yang dijamin halal
Periksa logo halal diluar kemasannya ketika ingin membeli sebuah produk
kosmetika. Pastikan berlogo halal MUI. Dengan adanya logo ini, maka produk
tersebut telah dilakukan pemeriksaan dan penelitian oleh Lembaga Pengkajian
Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI)
sehingga dipastikan terbebas kontaminasi dari bahan najis atau non halal. Saat ini,
sudah  banyak kosmetika yang telah bersertifikat halal MUI.
b. Memperhatikan Komposisi Bahan Utama
Tidak ada cara mudah untuk membedakan halal dan nonhalal. Bahan-
bahan turunan yang digunakan sudah sedemikian kompleks, sehingga selain
bahan halal dan nonhalal, ada bahan-bahan yang dikategorikan sebagai
mashbooh, atau perlu ditelusuri lebih lanjut (questionable). Namun, secara umum
bahan utama dari tumbuhan atau Botanical ingedient, (herbs, roots, flowers, fruits,
leaves, seeds) secara natural adalah halal, kecuali yang telah tercampur dengan
enzim dari hewan.
c. Tidak selamanya produk 100% alami itu halal
Produk yang diklaim 100% berasal dari bahan alami, juga tidak menjamin
kehalalan produk tersebut, karena ekstrak hewan juga termasuk alami. Terlebih,
sekarang produsen kosmetika semakin lihai menggunakan istilah tersembunyi,
seperti “protein”, untuk menggantikan “plasenta”. Berikut ini beberapa nama
teknis dan nama paten yang biasa terdapat dalam komposisi kosmetika. Secara
umum bahan-bahan ini dikategorikan mashbooh, karena biasanya berasal dari
hewan; allantoin (alantoin), asam amino, cholesterol, kolagen, colours/dye,
cystine (sistina), elastine, gelatine (gelatin), glycerine (gliserin), hyaluronic acid
(asam hialuronat), hydrolysed animal protein, keratin, lanolin, lypids, oleic acid
(asam oleat), stearic acid (asam stearat), stearyl alcohol, tallow (lemak hewan),
vitamin A.
d. Bersertifikat legal
Pilihlah produk kosmetika yang legal, hal ini ditunjukkan dengan
dicantumkannya nomor pendaftaran di Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM). Kode pendaftaran untuk produk kosmetika lokal adalah CD, sedangkan
untuk produk impor memiliki kode CL
e. Memperhatikan nama dan alamat produsen
Nama dan alamat jelas produsen harus jelas tercantum dalam label
kemasan yang mengindikasikan mudahnya akses bagi konsumen untuk
memperoleh informasi lanjutan mengenai produk bersangkutan. Termasuk
mempertanyakan halal tidaknya produk yang mereka produksi.
f. Hindari produk yang komposisinya terindikasi non-halal
Walaupun pada dasarnya kosmetika dan produk perawatan tubuh sifatnya
berbeda dengan makanan (tidak masuk ke dalam tubuh secara langsung), namun
hukumnya tetap non halal (mashbooh/haram). Terutama produk perawatan kulit
seperti serum atau pelembap, karena 60 persen produk tersebut bekerja pada kulit
dan masuk ke aliran darah. Apabila produk tersebut mengandung alkohol, gliserin
yang berasal dari hewan, atau bahan kimia berbahaya, maka bahan-bahan tersebut
akan terserap ke dalam tubuh.
Tetapi ada juga yang bersifat melapisi bagian luar kulit, sehingga mungkin
tidak terserap ke dalam tubuh, dan perlakuannya tetap sama. Bahan yang
sebaiknya dihindari (telah dinyatakan haram oleh LPPOM MUI) adalah Sodium
Heparin dan Plasenta. Sodium heparin berasal dari babi, sedangkan plasenta
biasanya berasal dari manusia, kambing atau sapi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Segala jenis makanan apa saja yang ada di dunia halal untuk dimakansampai ada dalil
yang melarangnya. Makanan yang enak dan lezat belum
tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan.Selanj
utnya makanan yang tidak halal bisa mengganggu kesehatan rohani. Dagingyang tumbuh
dari makanan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka.Ada banyak ayat Al-
Qur’an yang berbicara tentang makanan halal dan makanan haram, namun tentu saja
tidak dapat kami tampilkan semua, diantaranyasebagaimana yang telah kami uraian
dalam pembahasan di atas.Makanan yang halallan thoyyibah atau halal dan baik serta
bergizi tentusangat berguna bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani. Hasil
darimakanan minuman yang halal sangat membawa berkah, barakah meskipun jumlahnya
sedikit. Makanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, jugamengandung lebih
banyak mudharat (kejelekan) daripada kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak,
namun tidak barokah atau cepat habis dibandingkanyang halal dan barokah
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/38513747/
MAKALAH_AGAMA_ISLAM_makanan_dan_minuman_haram.docx

Azhari, Muhammad. Tahdzib al-Lughah. Kairo: 1966.


Anshari, Murtadha. Al-Makāsib al-Muharramah. Qom, Kongres Internasional Syaikh Anshari, 1415 H.
https://tdjamaluddin.wordpress.com/2010/05/20/memahami-halal-dan-haram/
https://makananhalalcom.wordpress.com/2019/05/15/makanan-halal-menurut-agama-islam/
https://agungwi.files.wordpress.com/2012/05/halal-haram-yusuf-qardhawi.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Haram
https://id.wikipedia.org/wiki/Halal
https://www.halalmuibali.or.id/penyembelihan-ternak-qurban-yang-halal-dan-thoyyib/

https://nasional.okezone.com/read/2016/03/25/337/1345524/mui-sepatu-dan-baju-harus-punya-
sertifikasi-halal

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180329232035-277-287005/mengenal-ketentuan-
kosmetik-berlabel-halal-dari-lppom-mui

Anda mungkin juga menyukai