Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MUHAMMAD HAKIM FIRDAUSY

NIM : D20194041

TUGAS : MERESUME PRODUK HALAL HARAM

Assalamualaikum insan halal.

Populasi muslim di dunia saat ini sebesar 24.9% dari total populasi dunia atau 1,9 miliar (Survey Pew Research
Report, 2020). Di Indonesia, populasi muslim 87,2% dari kurang lebih 273 juta penduduk, sehingga Indonesia
menjadi salah satu populasi muslim terbesar di Dunia. Oleh karena itu insan halal, permintaan pasar untuk
produk-produk islam sangatlah besar, salah satunya dalam mengkonsumi makanan dan minuman yang Halal.
Dalam ajaran Islam, seorang muslim diajarkan untuk mengonsumsi makanan yang halal (QS 2:168 & QS 2:172)

Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai pengertian makanan dan minuman halal. Mungkin secara
garis besar kalian sudah paham dan bisa membedakan manakah makanan dan minuman yang halal. Namun
masih banyak orang yang kurang paham betul secara keseluruhan tentang makanan dan minuman halal. Untuk
itu, pada artikel kali ini kita akan membahas secara keseluruhan pengertian makanan dan minuman halal.

Kata halal sendiri diambil dari bahasa arab yaitu ‫ حالل‬yang memiliki arti “di perbolehkan”. Sedangkan
pengertian makanan dan minuman halal sendiri merupakan makanan dan minuman yang diizinkan untuk
dikonsumsi menurut Islam. Selain istilah halal, terdapat juga istilah toyyiban yang sering kita dengar. Toyyiban
sendiri memiliki arti “baik” yang dalam artian memiliki mutu dan kualitas yang baik dan tidak merusak
kesehatan. Dan kita sebagai umat muslim, diharuskan hanya mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal
dan toyyiban (QS 2:168).

Sebagai lawan dari halal dan toyyiban, terdapat makanan haram. Makanan haram sendiri merupakan makanan
yang dilarang keras untuk dikonsumsi. Apabila tetap dikonsumsi, maka orang yang mengkonsumsi makanan
haram tersebut akan mendapatkan dosa. Berbanding terbalik dengan makanan halal yang apabila dikonsumsi
kita akan mendapatkan pahala. Status haram yang diberikan terhadap suatu makanan atau minuman sendiri biasa
merupakan makanan dan minuman yang tidak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi. Untuk menghindarkan
manusia mengkonsumsi makanan yang tidak baik, maka diberlakukanlah halal dan haram pada makanan.
Namun meski makanan haram tidak boleh dikonsumsi, apabila dalam keadaan darurat makanan haram tersebut
bisa dikonsumsi.

Pembahasan mengenai pengertian makanan dan minuman halal sendiri tidak hanya meliputi hal diatas.
Pengertian makanan dan minuman halal terdapat 3 kriteria agar makanan bisa berstatus halal atau haram. Nah
dibawah ini kita bahas secara keseluruhan 3 kriteria makanan dan minuman halal.

3 kriteria pengertian makanan dan minuman halal

Pengertian halal berdasarkan zat dan kandungan makanan dan minuman

Makanan dan minuman yang halal menurut zatnya adalah makanan yang memang memiliki status halal untuk
dikonsumsi. Makanan dan minuman halal tersebut telah ditetapkan kehalalannya dalam kitab suci al-qur’an dan
al-hadist. Contohnya adalah daging sapi, ayam, kambing, buah-buahan seperti apel, kurma, anggur, dan lain
sebagainya.

Sedangkan makanan yang haram meliputi, daging babi, bangkai, dan darah yang secara tegas telah diharamkan
oleh allah melalui ayat sucinya. Selain dari bahan makanan dan minuman tersebut, segala sesuatu bahan
makanan dan minuman yang terdapat di bumi dapat konsumsi oleh manusia.

Pengertian halal berdasarkan cara memperolehnya

Selain dari makanan yang telah diharamkan, semua bahan makanan dan minuman yang terdapat di bumi
diperbolehkan dikonsumsi oleh kita. Namun hal tersebut masih belum tentu kehalalannya. Makanan dan
minuman yang halal, harus dibarengi dengan cara memperolehnya secara halal juga. Jika kita memperoleh
makanan dengan cara yang haram seperti mencuri maka tetap saja makanan apapun akan menjadi haram jika
dikonsumsi. Dan apabila kita tetap mengkonsumsinya maka kita akan mendapatkan dosa sebagai ganjarannya.

Pengertian halal berdasarkan proses pengolahannya

Makanan dan minuman apapun yang secara kandungannya halal, akan berubah menjadi haram jika proses
pengelolaannya tidak dijalankan sesuai syariat islam. Sebagai contohnya adalah daging sapi yang tidak melalui
proses penyembelihan yang sesuai syariat islam. Sapi tersebut disembelih dengan tidak mengatas namakan
Allah Swt. dan diperuntukan untuk kegiatan penyembahan selain terhadap Allah Swt. Jika sapi tidak disembelih
sesuai syariat islam, maka dagingnya haram untuk dikonsumsi oleh kita.

Selain sapi yang tidak disembelih dengan benar, ada juga contoh lainnya seperti anggur. Pada dasarnya anggur
merupakan jenis buah-buahan yang halal untuk dimakan atau diminum sarinya. Namun jika anggur diproses
untuk dijadikan minuman keras yang beralkohol, makan anggur tersebut haram untuk diminum oleh kita.
Minuman yang memabukan sendiri sudah jelas diharamkan dalam islam. Karena dengan minuman yang
memabukan dapat menimbulkan tindakan maksiat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai