Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MAKANAN DAN MINUMAN YANG


HALAL DAN HARAM DALAM
ISLAM
DISUSUN OLEH :
ELRICA VIRDAYANTI (20201020)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
TAHUN AKADEMIK 2020

2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat-
Nya kepada kita, sehingga kita selalu dalam keadaan sehat
wal’afiat. Sesungguhnya hanya kepada Allah lah kita memohon
ampunan dan pertolongan. Sholawat serta salam tak lupa
tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW,
yang diutus oleh Allah ke bumi untuk meluruskan manusia.
Membawa kita dari kejahiliyahan menuju cahaya Islam. Penulis
mengucapkan mohon maaf apabila dalam makalah ini ada
banyak terdapat kesalahan. Penulis juga mohon kritik dan saran
apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih semoga Allah swt
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Bantaeng,   November 2020


   
Penulis

i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..…………………
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………....
C. Tujuan………………………………………………………………………………………….…….…..  
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Makanan Halal…………………………………………………………….………..
B. Ciri-ciri Makanan dan  Minuman Halal…………………………………………….….…..
C. Syarat Makanan yang Halal………………………………………………………....……..….
D. Jenis-jenis Makanan Halal……………………………………………………………………….
E. Manfaat Makanan dan Minuman Halal………………………… …….………………….
F. Pengertian Makanan Haram………………………………………………………………....
G. Kriteria Makanan atau Binatang yang Diharamkan dalam Islam…………….
H. Jenis-jenis Makanan Haram…………………………………………………………………….
I. Dampak Negatif Mengkomsumsi Makanan Haram………………………………….
J. Menerapkan Ketentuan Makanan dan Minuman Halal dan Haram
  BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………
B. Kritik dan Saran……………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan yang halal dan baik merupakan tuntunan agama.
Memakan makanan yang halal dan baik merupakan bukti
ketaqwaan kita kepada Allah, karena memakan makanan halal dan
baik merupakan salah satu ibadah. Allah membolehkan seluruh
manusia memakan makanan yang telah diberikan Allah di bumi ini,
yang halal dan yang baik saja, serta meninggalkan yang haram.
Allah SWT menciptakan berbagai makhluk hidup, diantaranya
manusia, hewan, dan tumbuhan. Makhluk hidup tersebut
merupakan satu kesatuan dalam hubungan sosial antar makhluk
hidup. Manusia membutuhkan bahan yang dapat ia olah menjadi
makanan yang dapat membuat dia tidak letih dalam menjalankan
aktivitas kehidupannya atau dapat dikatakan manusia
membutuhkan hewan dan tumbuhan sebagai bahan untuk
membuat olahan agar ia dapat makan dan dapat menambah energi
tubuhnya yang akan habis. Allah SWT menciptakan makhluk hidup
untuk tetap bertasbih dan bersujud kepada-Nya. Semuanya tetap
harus mematuhi perintah dari Tuhannya dan menjauhi segala
larangannya. Terkhususnya bagi manusia sebagai khalifah di muka
bumi ini. Manusia perlu menghindari setiap perbuatan atau sikap
dan sifat yang berdampak negatif, termasuk diantaranya tidak
memakan makanan yang telah dilarang dalam agama. Maka dari
itu, manusia harus selalu mengingat hal-hal yang dilarang dalam
agamanya dan berusaha untuk menghindarinya.

1
B. Rumusan Masalah 
Dari uraian latar belakang dapat ditarik rumusan
masalahnya, diantaranya :
a) Apakah pengertian Halal dan Haram ?
b) Hadist atau Qurʼan Surah apa yang menerangkan tentang
halal dan haram
c) Apa saja yang termasuk dalam jenis-jenis makanan halal ?
d) Apa saja yang termasuk dalam jenis-jenis makanan
haram ?
e) Apa saja manfaat mengkomsumsi makanan halal ?
f) Apa dampak negatif dari mengkomsumsi makanan
haram ?

2
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yakni :
a) Mengetahui pengertian dari halal dan haram.
b) Mengetahui dalil (hadist atau Qurʼan Surah) yang menerangkan
tentang halal dan haram.
c) Mengetahui jenis-jenis makanan halal.
d) Mengetahui jenis-jenis makanan haram.
e) Mengetahui dalil yang menerangkan mengenai makanan halal
dan
haram.
f) Mengetahui manfaat mengkomsumsi makanan halal.
g) Mengetahui dampak negatif mengkomumsi makanan
haram.                    

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Makanan Halal
Halal (Arab: ‫ لﻼﺣ‬ ḥalāl; 'diperbolehkan') adalah segala
objek atau kegiatan yang diizinkan untuk digunakan atau
dilaksanakan, dalam agama Islam. Istilah ini dalam kosakata
seharihari lebih sering digunakan untuk menunjukkan makanan
dan minuman yang diizinkan untuk dikonsumsi menurut Islam,
menurut jenis makanan dan cara memperolehnya. Pada
prinsipnya semua makanan dan minuman yang ada di dunia ini
halal semua untuk dimakan dan diminum kecuali ada larangan
dari Allah yaitu yang terdapat dalam Al Qurʼan dan yang
terdapat dalam hadist Nabi Muhammad SAW. Selain itu, tiap
benda di permukaan bumi menurut hukum asalnya adalah
halal kecuali ada larangan secara syarʼi. Suatu makanan dan
minuman tidak hanya halal, tetapi harus thayyib apakah layak
dikonsumsi atau tidak, atau bermanfaatkah bagi kesehatan.
Lawan halal adalah haram. Halal sebagai salah satu dari lima
hukum, yaitu :  fardhu (wajib), mustahab (disarankan), halal
(diperbolehkan), makruh (dibenci) , haram (dilarang). Sertifikasi
kehalalan produk-produk pangan dan minuman di Indonesia
ditangani oleh Majelis Ulama Indonesia. Jadi, Makanan yang
halal adalah makanan yang diizinkan oleh Allah untuk dimakan.
4
Sedangkan minuman yang  halal adalah semua jenis minuman
yang terbuat dari bahan-bahan yang dihalalkan walaupun
bahan
dasarnya adalah air seperti kopi, dan teh  

B. Ciri-ciri Makanan dan Minuman Halal 


Untuk mengetahui halal haramnya jenis barang (dzat) 
tersebut dan layak atau tidaknya dikonsumsi, kita bisa
mengetahui ciri-ciri makanan atau minuman tersebut, antara
lain :
 Bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan manusia
 Tidak merusak badan, akal, maupun pikiran
 Tidak kotor, najis, dan tidak menjijikkan
 Bergizi dan tidak mengandung racun yang bisa
menyebabkan penyakit
 Tidak di satukan dan tidak tercampuri dengan barang yang
haram
 Tidak memabukkan
 Diperoleh dengan cara yang halal.
  Dalam Al Qurʼan disebutkan bahwa kita dianjurkan
memakan makanan dan meminum minuman yang halal dan
baik. Sebagaimana dijelaskan dalam Al Qurʼan Surat Al Baqarah
ayat 168.

5
ِّ‫اًب‬  ‫ ْا ُو ِعبَّتَتَالَو‬ ‫ِ اتَ ُوطُخ‬  ‫ي الش‬ ْ َ‫ ُ اسَّ االن َهُّيَاَي ِۚ ان‬ ‫ ْا ُولُك‬ ‫اَّ ِمم‬ ‫ىِف‬ ‫الا‬
َّ ‫ط‬ ْ ‫ ِضْ َر‬ ‫ًالَلَح‬ ‫يَط‬
ْ   ‫﴿ةرقبال‬
١٦٨﴾ ‫هَّنِا‬ ‫ْ ُم َكل‬ ‫ٌّ ُو َدع‬ ‫ِين ِبُّم‬
Artinya: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal
dan baik yang terdapat dibumi dan jangan kamu megikuti
langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata
bagimu”. (Q.S. Al Baqarah/168) . Makanan yang dimakan oleh
seorang Muslim hendaknya memenuhi 2 syarat, yaitu:
1. Halal, artinya diperbolehkan untuk dimakan dan tidak
dilarang oleh hukum syaraʼ.
2. Baik, artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat
untuk kesehatan.  
Minuman yang halal pada dasarnya dapat dibagi menjadi 4
bagian:
1. Semua jenis air atau cairan yang tidak membahayakan
bagi kehidupan manusia, baik membahayakan dari segi
jasmani, akal, jiwa, maupun aqidah.
2. Air atau cairan yang tidak memabukkan walaupun
sebelumnya pernah memabukkan seperti arak yang
berubah menjadi cuka.
3.  Air atau cairan itu bukan berupa benda najis atau
benda suci yang terkena najis.
4. Air atau cairan yang suci itu didapatkan dengan cara-
cara yang halal yang tidak bertentangan dengan ajaran
agama Islam.

6
  C.  Syarat Makanan yang Halal
1. Suci, bukan najis atau yang terkena najis,Allah Swt
berfirman yamg Artinya: "Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang disembelih dengan nama selain Allah".
(Surah Al Baqarah : 173).
2. Aman
3. Tidak memabukkan, sabda Rasulullah SAW yang bermaksud
"Setiap yang memabukkan adalah khamar dan setiap
khamar adalah haram". (Sahih Muslim)
4.Disembelih dengan penyembelihan yang sesuai dengan
syari'at jika makanan itu berupa daging hewan.   

D. Jenis-jenis Makanan Halal


Makanan yang dihalalkan dalam islam sangat banyak
sekali, berbagai macam makanan mulai dari yang dihasilkan
dari tumbuhan ataupun dari hasil ternak (hewan). Maka dari
itu Allah SWT berfirman dalam Al Qurʼan Surat Al Baqarah ayat
172, yang artinya : “Hai orang - orang yang beriman, makanlah
di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu
dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya
kepada-Nya kamu menyembah”.  

7
Berikut ini adalah pembagian jenis – jenis makanan halal,
antara lain :
1. Makanan halal dari segi jenis ada tiga, yaitu :
 Berupa hewan yang ada di darat maupun di laut seperti
ayam, kambing, sapi, ikan.
 Berupa nabati (tumbuhan) seperti padi, buah-buahan,
sayursayuran, dan lain-lain.
 Berupa hasil bumi yang lain seperti garam
2. Makanan halal dari segi usaha yang diperolehnya, yaitu :
 Halal makanan yang diperoleh dari usaha yang lain seperti
bekerja sebagai buruh, petani, pegawai, tukang, sopir, dan
lain-lain
 Halal makanan dari hasil sedekah, zakat, infak, hadiah,
warisan, wasiat, dan lain-lain
 Halal makanan dari rampasan perang yaitu makanan yang
didapat dalam peperangan (ghoniyah).  
Memproses secara tidak halal itu bila dilakukan :
a) Penyembelihan hewan yang tidak dilakukan oleh seorang
muslim, dengan tidak menyebut atas nama Allah dan
menggunakan pisau yang tajam.
b) Penyembelihan hewan yang jelas-jelas diperuntukkan atau
dipersembahkan kepada berhala (sesaji).
c) Karena darah itu diharamkan, maka dalam penyembelihan,
darah hewan yang disembelih harus keluar secara tuntas, urat
8
nadi lehar atau saluran nafasnya harus putus, dan harus
dilakukan secara santun.
d) Daging hewan yang halal tercemar oleh zat haram atau tidak
halal menjadi tidak halal. Pengertian tercemar disini bisa
melalui
tercampurnya dengan bahan tidak halal, berupa bahan baku,
bumbu atau bahan penolong lainnya. Bisa juga karena tidak
terpisahnya tempat dan alat yang digunakan memproses bahan
tidak halal.
e) Adapun ikan baik yang hidup di air tawar maupun yang
hidup di air laut semuanya halal, walaupun tanpa disembelih,
termasuk semua jenis hewan yang hidup di dalam air.  

E. Manfaat Makanan Dan Minuman Halal


  Makanan dan minuman yang halalan thoyyibah atau halal dan
baik serta bergizi tentu sangat berguna bagi kita, baik untuk
kebutuhan jasmani dan rohani. Apabila makanan dan minuman
yang didapatkan dari hasil yang halal tentu sangat berguna
untuk diri kita dan keluarga kita. Hasil dari makanan minuman
yang halal sangat membawa berkah, barakah bukan berarti
jumlahnya banyak, meskipun sedikit, namun uang itu cukup
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan juga bergizi tinggi.
Bermanfaat bagi pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak.

9
Lain halnya dengan hasil dan jenis barang yang memang haram,
meskipun banyak sekali, tapi tidak barokah, maka Allah
menyulitkan baginya rahmat sehingga uangnnya terbuang
banyak hingga habis dalam waktu singkat.
Diantara beberapa manfaat menggunakan makanan dan
minuman halal, yaitu :
1) Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari
2) Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani
3) Mendapat perlindungan dari Allah SWT
4) Mendapatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT
5) Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan
sikap apa adanya
6) Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia
akhirat.
7) Manusia dapat bertahan hidup di dunia sampai batas yang
di tentukan Allah SWT.
8) Manusia dapat mencapai ridha Allah SWT dalam hidup
karena dapat memilih jenis makanan maupun minuman
yang baik sesuai petunjuk Allah SWT.
9) Manusia dapat memiliki akhlak karimah karena makanan
dan minuman yang halal memengaruhi watak dan
perangai manusia menjadi sabar, tenang, dan qanaah.
10) Manusia dapat terhindar dari akhlak mazmumah
karena tidak mengkomsumsi makanan dan minuman yang
haram. Makanan dan minuman yang haram akan
10
mempengaruhi sikap mental menjadi tidak terpuji seperti
mudah marah, kasar ucapan, maupun perbuatannya.

F. Pengertian Makanan Haram 
Haram artinya dilarang, jadi makanan yang haram adalah
makanan yang dilarang oleh syaraʼ untuk dimakan. Setiap
makanan yang dilarang pasti ada bahayanya dan tentunya
meninggalkan yang dilarang syaraʼ pasti ada faidahnya dan
mendapat pahala. Allah SWT telah memerintahkan manusia
supaya mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik.
Sebaliknya manusia diharuskan menjauhi makanan dan
minuman yang haram. Makanan yang haram adalah makanan
yang dilarang dikonsumsi menurut syariat Islam, Sedangkan
minuman yang haram adalah minuman yang tidak boleh
diminum oleh orang Islam karena adanya dalil yang jelas.
Firman Allah dalam surat al Aʼraf ayat 157, yang artinya :
 “...dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk ...”
( QS. Al Aʼraf / 7 : 157 )  

11
G. Kriteria Makanan atau Binatang yang Diharamkan dalam
Islam
Di dalam Syariat islam, makanan atau binatang yang haram
dikonsumsi ada 2 jenis yaitu:
1. Haram Lidzatihi (makanan yang haram karena zatnya)
Maksudnya hukum asal makanan itu sendiri memang
sudah diharamkan oleh Allah SWT dan Rosul-Nya yang
dijelaskan dalam Al Qurʼan dan Hadits. Misalnya : darah,
daging babi, minuman keras, semua binatang buas yang
bertaring, yang dengan taringnya ia memangsa dan
menyerang musuhnya, dan lain sebagainya.
2. Haram Lighairihi (makanan yang haram karena faktor
eksternal) Maksudnya yaitu hukum asal makanan itu
sendiri adalah halal akan tetapi berubah menjadi haram
karena adanya sebab yang tidak berkaitan dengan
makanan tersebut.  

H. Jenis-jenis Makanan Haram 


Makanan yang haram dalam Islam ada dua jenis :
1. Ada yang diharamkan karena dzatnya Maksudnya asal dari
makanan tersebut memang sudah haram. Berikut adalah
beberapa contoh makanan yang diharamkan karena
dzatnya:
a. Bangkai

12
Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa
penyembelihan yang syarʼi dan juga bukan hasil
perburuan. Allah SWT menyatakan dalam firman-Nya:
Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai,
darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih
atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang
buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya”.
(QS. Al-Ma`idah: 3)   Dan juga dalam firmannya yang
Artinya: “Dan janganlah kamu memakan binatang-
binatang yang tidak disebut nama Allah ketika
menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang
semacam itu adalah suatu kefasikan”. (QS. Al-Anʼam:
121).
Diperkecualikan darinya 3 bangkai, ketiga bangkai ini
halal dimakan:
1. Ikan, karena dia termasuk hewan air dan telah
berlalu penjelasan bahwa   semua hewan air
adalah halal bangkainya kecuali kodok.
2. Belalang Berdasarkan hadits Ibnu ‘Umar secara
marfu Artinya : “Dihalalkan untuk kita dua bangkai
dan dua darah. Adapun kedua bangkai itu adalah
ikan dan belalang. Dan adapun kedua darah itu
adalah hati dan limfa”.(HR. Ahmad dan Ibnu
Majah)

13
3. Janin yang berada dalam perut hewan yang
disembelih. Hal ini berdasarkan hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus
Sunan kecuali AnNasa`iy, bahwa Nabi Muhammad
ْ  ‫ذ‬WW‫ُ اة َ َك‬ ‫أ‬WW‫ هِّ ُم‬Artinya :
SAW bersabda:   ِ‫ُ اة َ َكذ‬ ‫ ال‬WWْ‫ِين ِنَج‬
“Penyembelihan untuk janin adalah
penyembelihan induknya”.   Maksudnya, jika
hewan yang disembelih sedang hamil, maka janin
yang ada dalam perutnya halal untuk dimakan
tanpa harus disembelih ulang. [Al-Luqothot fima
Yubahu wa Yuhramu minal Ath'imah wal
Masyrubat point pertama.
Hikmah diharamkannya makan bangkai :
 Fitrah yang sehat mengatakan bangkai itu
kotor. Akal yg normal mengatakan makan
bangkai merendahkan derajat manusia.
 Binatang yang mati dengan sendirinya,
kemungkinan besar karena umurnya yang
sudah tua/ kecelakaan/ makan tumbuhan
yang beracun/ musibah lainnya.
 Jika ia mati karena sakit maka orang yang
memakannya akan dihadapkan penyakit yang
menular melalui 2 jalur, yaitu :
a. Perpindahan bakteri secara langsung
karena tidak dipanaskan dengan   baik;
14
b. Lemak yg mengandung bakteri yang tidak
mungkin dapat    membunuhnya dengan
dipanaskan.
b. Darah
Darah yang mengalir dan terpancar. Hal ini dijelaskan
dalam surah Al-Anʼam ayat 145 Artinya “Atau darah
yang mengalir”.   Juga dikecualikan darinya darah yang
berada dalam urat-urat setelah penyembelihan.
Selain itu, adapun hikmah diharamkannya makan darah
ialah ;
1. Darah dianggap kotor dan berbahaya oleh fitrah
manusia
2. Jika binatang itu sakit, biasanya bakteri - bakteri itu
akan berkembang biak di dalam darah. Darah
sebagai perantara yang memindahkan bakteri dari
satu organ ke organ lainnya. Sehingga Islam
mewajibkan menyembelih untuk mengeluarkan
darah binatang tersebut setelah disembelih.
3. Daging babi Telah berlalu dalilnya dalam surah Al-
Ma`idah ayat ketiga di atas. Yang diinginkan
dengan daging babi adalah mencakup seluruh
bagian-bagian tubuhnya termasuk lemaknya.

15
I. Dampak Negatif Mengkomsumsi Makanan Haram 
1. Merusak jiwa
2. Berbahaya dan merusak hak orang lain
3. Memubazirkan dan membahayakan kesehatan
4. Menimbulkan permusuhan dan kebencian
5. Menghalangi mengingat Allah SWT  

J. Menerapkan Ketentuan Makanan dan Minuman Halal dan


Haram
Banyaknya makanan dan minuman, belum tentu
membawa nikmat. Namun, sedikit  tapi barokah karena halal,
itu jauh lebih baik. Dan menjadi penyelamat keluarga dan sanak
saudara dari hasil haram bila dibagikan. Kita sebagai muslim
seharusnya makan dan minum yang halal, karena kita selalu
beribadah kepada Allah. Bila kita mengacuhkan aturannya,
bukan tidak mungkin Allah memutuskan pintu rahmat, barokah,
dan doanya tidak mustajabah (terkabul).
Sikap kita terhadap makanan dan minuman haram :
1. Hendaknya tidak makan dan minum yang hasil maksiat
ataupun haram.
2. Sebaiknya makan dan minum halal secukupnya.
16
3. Menghindari makanan dan minuman yang membahayakan
tubuh.
4. Menghindari menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan makanan dan minuman.
5. Menghindari perbuatan menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan rezeki. 

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Segala jenis makanan apa saja yang ada di dunia halal untuk
dimakan sampai ada dalil yang melarangnya. Makanan yang
enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh
jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan.
Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa mengganggu
kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan
haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka. Ada
banyak ayat Al-Qurʼan yang berbicara tentang makanan
halal dan makanan haram, namun tentu saja tidak dapat
kami tampilkan semua, diantaranya sebagaimana yang
telah kami uraian dalam pembahasan di atas. Makanan
halal dan baik serta bergizi tentu sangat berguna bagi kita,
baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani. Hasil dari
makanan minuman yang halal sangat membawa berkah,
barakah meskipun jumlahnya sedikit. Makanan dan
minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga
mengandung lebih banyak mudharat (kejelekan) daripada
kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak, namun tidak
barokah atau cepat habis dibandingkan yang halal dan
barokah.  

18
B. Kritik dan Saran
Kami menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan, namun kami berharap makalah ini tetap
dapat memberikan manfaat meskipun sedikit. Selain itu
kami juga berharap pembaca berkenan memberikan
masukan baik berupa kritik maupun saran.    

19
DAFTAR PUSTAKA
http://agusyazin.blogspot.co.id/ 2013/10/
http://firdauzzuel.blogspot.co.id/ 2012/05/        
http://lhuluannisa.blogspot.co.id/ 2012/10/ http://
ukhuwahislah.blogspot.co.id/ 2013/06/
http://www.tintaguru.com/
2011/06/ 26

20

Anda mungkin juga menyukai