Disusun oleh :
2022 M/ 1443 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala Rabb semesta alam yang
telah memberikan akal untuk berfikir demi kemaslahatan kehidupan dunia dan
akhirat. Alhamdulilah dengan segala rahmat dan maghfirah-Nya, pemakalah dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Makanan Halal dan Haram” untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Tafsir Ahkam.
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna, tapi penulis tentunya bertujuan
untuk menjelaskan atau memaparkan point-point di makalah ini, sesuai dengan
pengetahuan yang penulis peroleh, baik dari buku maupun sumber-sumber yang
lain. Semoga semuanya memberikan manfaat bagi kita. Dalam penulisan makalah
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1. Kepada Al-Ustadz Gun Gun Abdul Basith, M.Ag.dosen Tafsir Ahkam.
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Bila ada kesalahan tulisan atau kata-kata di dalam makalah ini, pemakalah
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Terkhusus bagi manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Manusia perlu
menghindari setiap perbuatan/sikap dan sifat yang berdampak negatif, tidak
memakan makanan yang telah dilarang dalam agama. Maka dari itu, manusia
harus selalu mengingat hal-hal yang dilarang dalam agamanya.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Untuk memperoleh hasil yang terarah maka diperlukan adanya tujuan dari
penulisan karangan 'Ilmiah ini, yaitu untuk mengetahui:
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Halal
2. Pengertia Haram
3
B. Jenis Makanan Halal dan Haram
Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh
jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak
halal bisa mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan
haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka
a) Makanan Halal
Makanan dikatakan halal paling tidak harus memenuhi tiga kriteria, yaitu
halal zatnya, halal cara memperolenya, dan halal cara pengolahannya.
1. Halal zatnya
Makanan yang halal menurut zatnya adalah makanan yang dari dasarnya
halal untuk di konsumsi. Dan telah di tetapkan kehalalannya dalam kitab suci al-
qur’an dan al-hadist. Centoh makanan yang halal atas zatnya Berupa hewan yang
ada di darat maupun di laut, seperti kelinci, ayam,kambing, sapi, burung, ikan.
Lalu berupa nabati (tumbuhan) seperti padi, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain-
lain. Dan berupa hasil bumi yang lain seperti garam semua..
Yaitu makanan yang di peroleh dengan cara yang baik dan sah, Makanan
akan menjadi haram apabila cara memperolehnya dengan jalan yang batil karena
itu bisa merugikan orang lain dan dilarang oleh syariat. Contoh dari cara
memperoleh yang baik adalah dengan cara membeli, bertani, hadiah, dan lain
sebagainya.
Adapun dari makanan yang diperoleh dari makanan yang batil adalah dengan cara
mencuri, merampok, menyamun, dan lain sebagainya.
Yaitu makanan yang semula halal dan akan menjadi haram apabila cara
pengolahannya tidak sesuai dengan syeriat agama. Banyak sekali makanan yang
4
asalnya halal tetapi karena pengolahanya yang tidak benar menyebabkan makanan
itu mmenjadi haram. Contohnya anggur, makanan ini halal tetapi karena telah
diolah menjadi minuman keras maka minuman ini menjadi haram.
b) Makanan Haram
Bangkai
Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa penyembelihan yang syar’i
dan juga bukan hasil perburuan. Sebagaimana firman Allah pada Surat Al-Maidah
ayat 3 Surat Al-A’am ayat 121.
5
• Semua hewan yang disembelih dengan sengaja tidak membaca
basmalah.
Darah
Yakni darah yang mengalir dan terpancar. Hal ini dijelaskan dalam surah
Al-An’am ayat 145, Dikecualikan darinya hati dan limfa sebagaimana
ditunjukkan dalam hadits Ibnu ‘Umar yang baru berlalu. Juga dikecualikan
darinya darah yang berada dalam urat-urat setelah penyembelihan.
Daging babi
Telah berlalu dalilnya dalam surah Al-Ma `idah ayat ketiga di atas. Yang
diinginkan dengan daging babi adalah mencakup seluruh bagian-bagian tubuhnya
termasuk lemaknya.
Khamr
Seperti yang di jelasakan dalam Al-Qurr’an surat Al-Maidah ayat 90. Dan
dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar ra. : “Semua yang memabukkan
adalah haram, dan semua khamar adalah haram.” Dikiaskan dengan semua
makanan dan minuman yang bisa menyebabkan hilangnya akal (mabuk), misalnya
narkoba dengan seluruh jenis dan macamnya.
6
Semua burung yang memiliki cakar
Yaitu semua burung yang memiliki cakar yang kuat yang dia memangsa
dengannya, seperti: elang dan rajawali. Jumhur ulama dari kalangan Imam Empat
(kecuali Imam Malik) dan selainnya menyatakan pengharamannya berdasarkan
hadits Ibnu Abbas ra :
“Beliau (Nabi) melarang untuk memakan semua hewan buas yang bertaring dan
semua burung yang memiliki cakar.” (HR. Muslim)
Jalalah
Yaitu hewan pemakan feses (kotoran) manusia atau hewan lain , baik
berupa onta, sapi, dan kambing, maupun yang berupa burung, seperti: garuda,
angsa (yang memakanfeses), ayam (pemakan feses), dan sebagian gagak.
1. Tidak semua hewan yang memakan feses masuk dalam kategori jallalah yang
diharamkan, akan tetapi yang diharamkan hanyalah hewan yang kebanyakan
makanannya adalah feses dan jarang memakan selainnya. Dikecualikan juga
semua hewan air pemakan feses, karena telah berlalu bahwa semua hewan air
adalah halal dimakan.
2. Jika jallalah ini dibiarkan sementara waktu hingga isi perutnya bersih
dari fesesmaka tidak apa-apa memakannya ketika itu. Hanya saja mereka
7
berselisih pendapat mengenai berapa lamanya dia dibiarkan, dan yang benarnya
dikembalikan kepada ukuran adat kebiasaan atau kepada sangkaan besar.
Keledai jinak (bukan yang liar)
Kuda
Telah berlalu dalam hadits Jabir bahwasanya mereka memakan kuda saat
perang Khaibar. Semakna dengannya ucapan Asma `bintu Abu Bakar ra, “Kami
menyembelih kuda di zaman Rasulullah SAW lalu kamipun memakannya”. (HR.
Al-Bukhary dan Muslim)
Anjing
Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing, di antara dalil yang
menunjukkan hal ini adalah bahwa anjing termasuk dari hewan buas yang
bertaring yang telah berlalu pengharamannya. Dan telah tsabit dari Nabi SAW
8
bahwa beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah jika mengharamkan sesuatu maka
Dia akan mengharamkan harganya.“
Dan telah Tsabit dalam hadits Abu Mas’ud Al-Anshory riwayat Al-Bukhary dan
Muslim dan juga dari hadits Jabir riwayat Muslim akan haramnya
memperjualbelikan anjing.
Kucing
9
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging
babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.
Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS
: Al-Baqarah : 173 )
1
Syaikh Ahmad Syakir, “Mukhtashar Ibnu Katsir”, jilid 1, hal:464-465
10
Surat Al-Maidah 1-4
Tafsir:
و اواَل الْ اق اَلئِ اُد اواَل َِّ َي أايُّها الَّ ِذين آمنُوا اَل ُُِتلُّوا اشعائِر
اَلاار اام اواَل ا َْاُْد ا
ْ َّهارْ اّلِل اواَل الش ا ا ا ا ا ا
ادوا اواَل اْج ِرامنَّ ُك ْم ُ اطُا ْ ْ او ماا اوإِ ااا احلاْلتُ ْم َاْ ل مَل ِم ْن ارَبِِ ْم اوِر
ْ اَلاار اام ياْب تا َُو ان َا
ْ ت ني الْبا ْي ا
ِ
آم ا
اَلاارِام أا ْن تا ْعتا ُُدوا اوتا اع ااونُوا اعلا الِْ ِِ اوالتَّ ْق او اواَل ْ طُدُّوُك ْم اع ِن الْ ام ْس ِج ُِد اشناآ ُن قا ْوم أا ْن ا
ِ اّلِل اش ُِدي ُُد الْعِ اق ِ َّ ال ِْْث والْعُ ُْدو ِان واتَّ ُقوا ِ
اب اّلِلا إ َّن َّا تا اع ااونُوا اعلا ْ ا ا ا
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar
Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan
(mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id,
dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah
sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila
kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan
11
janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidil haram, mendorongmu berbuat
aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya" ( QS : Al-Maidah : 2 )
12
ال ْْ اَل ام ِدينما
ِْ يت لا ُكم ِ ِ
ُ ُ ْت اعلاْي ُك ْم ن ْع ام ِيِت اوار
ِ ِ و
ُ اخ اش ْون الْيا ْوام أا ْك ام ْل
ُ ت لا ُك ْم دينا ُك ْم اوأ ْاْتا ْم ْ ا
ور ارِح ٌيم َّ صة اَْي ار ُمتا اجانِف ِِل ْْث َاِإ َّن
ٌ اّلِلا اَ ُف اَُُّْر ِِف َماْ ام ا ْ َا ام ِن
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali
yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan
anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah
kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja
berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” ( QS : Al-Maidah : 3 )
13
kewajiban-kewajibannya (dan telah Kucukupkan padamu nikmat karunia-Ku)
yakni dengan menyempurnakannya dan ada pula yang mengatakan dengan
memasuki kota Mekah dalam keadaan aman (dan telah Kuridai) artinya telah
Kupilih (Islam itu sebagai agama kalian. Maka siapa terpaksa karena
kelaparan) untuk memakan sesuatu yang haram lalu dimakannya (tanpa
cenderung) atau sengaja (berbuat dosa) atau maksiat (maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun) terhadapnya atas perbuatan memakannya itu (lagi
Maha Pengasih) kepadanya dalam memperbolehkannya. Berbeda halnya
dengan orang yang cenderung atau sengaja berbuat dosa, misalnya penyamun
atau pemberontak, maka tidak halal baginya memakan itu.
14
maka tidak halal dimakan sebagaimana tercantum dalam kedua hadis sahih
Bukhari dan Muslim. Dalam hadis itu juga disebutkan bahwa hasil panahan
jika dilepas dengan menyebut nama Allah, maka sama dengan hasil buruan
dari binatang pemburu yang telah dilatih. (Dan sebutlah nama Allah
atasnya)ketika melepasnya (serta bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya
Allah amat cepat perhitungan-Nya.")
Makanan yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi
tentu sangat berguna bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani..
Hasil dari makanan minuman yang halal sangat membawa berkah, barakah
bukan berarti jumlahnya banyak, meskipun sedikit, namun uang itu cukup
untuk mencukupi kebutuhan sahari-hari dan juga bergizi tinggi. Bermanfaat
bagi pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak.
Lain halnya dengan hasil dan jenis barang yang memang haram,
meskipun banyak sekali, tapi tidak barokah, maka Allah menyulitkan baginya
rahmat sehingga uangnnya terbuang banyak hingga habis dalam waktu
singkat.
5) Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya
15
7) Manusia dapat mencapai ridha Allah SWT. dalam hidup karena dapat
memilih jenis makanan maupun minuman yang baik sesuai petunjuk Allah
SWT
8) Manusia dapat memiliki akhlak karimah karena makanan dan minuman yang
halal memengaruhi watak dan perangai manusia menjadi seperti sabar,
tenang, dan qanaah
Dan juga makan haram merugikan orang lain yang tidak mengetahui hasil
dari perbuatan haram itu. Sehingga teman, kerabat iktu terkena getahnya. Dan
juga yang mencari rezeki haram tidak tenang dalam hidupnya apalagi dalam
jumlah bayak dan besar karena takut diketahui dan mencemarkan nama
baiknya dan keluarga sanak familinya.
1) Doa yang dilakukan oleh pengkonsumsi makanan dan minuman haram, tidak
mustajabah (maqbul).
16
4) Nama baik, kepercayan, dan martabatnya jatuh bila ketahuan.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Segala jenis makanan apa saja yang ada di dunia halal untuk dimakan
sampai ada dalil yang melarangnya. Makanan yang enak dan lezat belum tentu
baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan.
Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa mengganggu kesehatan rohani.
Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan
api neraka.
Ada banyak ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang makanan halal dan
makanan haram, namun tentu saja tidak dapat kami tampilkan semua, di antaranya
sebagaimana yang telah kami uraian dalam pembahasan di atas.
Makanan yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu
sangat berguna bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani.. Hasil dari
makanan minuman yang halal sangat membawa berkah, barakah meskipun
jumlahnya sedikit. Makanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga
mengandung lebih banyak mudharat (kejelekan) daripada kebaikannya. Hasil
haram meskipun banyak, namun tidak barokah atau cepat habis dibandingkan
yang halal dan barokah.
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
http://ukhuwahislah.blogspot.com/2013/06/makalah-makanan-halal-dan-makanan-
haram.html
http://khoirulazzamnurululum.blogspot.com/2013/06/makalah-makanan-halal-dan-
haram-with.html
http://bams239.blogspot.com/2012/03/pengertian-halal-dan-haram.html
http://salafy.or.id/blog/2009/11/20/makanan/
http://ahmadnasirblog3.blogspot.com/2016/03/makalah-makanan-yang-halal-dan-
haram.html
https://www.academia.edu/10031952/MAKALAH_MAKANAN_DAN_MINUMAN_YANG
_HALAL_DAN_HARAM_DALAM_ISLAM
Syakir Ahmad, “Mukhtashar Ibnu Katsir” jilid 1, Jakarta : Darus Sunnah 2020
iii