Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MAKANAN DAN MINUMAN YANG BAIK DALAM ISALAM

DOSEN:SALMAN AL FARISI, M.Pd.I

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7

FAISAL MAHRUZ E0121014

DWI JULIANTO E0121013

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALIMANTAN BARAT


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul makanan dan minuman yang baik dalam islam  ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari pak Salman Al
Farisi,M.Pd.I  pada mata kuliah pendidikan agama,studi manajemen . Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang makanan dan minuman yang baik daam
islam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Salman Al Farisi,.Pd.I, selaku dosen pendidikan


agama yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.

kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak 12 januari,2022

Penulis

Faisal Mahruz dan Dwi Julianto


Contents

BAB I ......................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.........................................................................................................................4

Latar Belakang...........................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................5

C. Tujuan Penulisan ...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................6

A. Pengertian Halal dan Haram ..............................................................................................6

B. Dalil yang Menerangkan Halal dan Haram ....................................................................7

C. Jenis-jenis Makanan Halal ..............................................................................................8

D. Jenis-jenis Makanan Haram ..............................................................................................9

A.Bangka ........................................................................................................................9

B. Darah ......................................................................................................................10

C. Daging babi ......................................................................................................................11

D. Khamar ......................................................................................................................11

E. Semua hewan buas yang bertaring ...............................................................................11

F. Semua burung yang memiliki cakar ...............................................................................12

G. Jallalah ......................................................................................................................12

H. Keledai jinak (bukan yang liar) ...............................................................................13

I.Kuda ...................................................................................................................................13

j. Anjing ......................................................................................................................14

E.Dampak Negatif Mengkomsumsi Makanan Haram .....................................................15

BAB III PENUTUP .........................................................................................................16

KESIMPULAN ......................................................................................................................16
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kehidupan manusia tak pernah berpisah dengan lingkungan sekitarnya. Allah SWT.
menciptakan berbagai makhluk hidup , diantaranya manusia,hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup
tersebut merupakan satu kesatuan dalam hubungan sosial antar makhluk hidup. Manusia
membutuhkan bahan yang dapat ia olah menjadi makanan yang dapat membuat dia tidak letih
dalam menjalankan aktivitas kehidupannya atau dapat dikatakan manusia membutuhkan hewan dan
tumbuhan sebagai bahan untuk membuat olahan dari kulit ia dapat makan dan dapat menambah
energi tubuhnya yang akan habis,hewan juga membutuhkan manusia namun ada juga hewan yang
hidup di alam liar sehingga tidak membutuhkan bantuan manusia dalam hidupnya. Makhluk hidup
yang diciptakan Allah SWT. diciptakan untuk tetap bertasbih dan bersujud kepada-Nya.,apakah itu
manusia,hewan maupun tumbuhan. Semuanya tetap harus mematuhi perintah dari Tuhan-nya
dan menjauhi segala larangannya. Terkhusus bagi manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.
Manusia perlu menghindari setiap perbuatan/sikap dan sifat yang berdampak negatif, tidak
memakan makanan yang telah dilarang dalam agama.Maka dari itu, manusia harus selalu
mengingat hal-hal yang dilarang dalam agamanya.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang dapat di tarik rumusan masalahnya,diantaranya : a. Apakah pengertian Halal
dan Haram ?. b. Hadist atau Qur‟an Surah apa yang menerangkan tentang halal dan haram?. c. Apa
saja yang termasuk dalam jenis-jenis makanan halal ?. d. Apa saja yang termasuk dalam jenis-jenis
makanan haram ?. e. Dalil apa yang menerangkan makanan halal dan makanan haram? f. Apa saja
manfaat mengkomsumsi makanan halal ?. g. Apa dampak negatif dari mengkomsumsi makanan
haram ?.

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yakni : a. Mengetahui pengertian dari halal dan haram. b.
Mengetahui dalil ( hadist atau Qur‟an Surah) yang menerangkan tentang halal dan haram. c.
Mengetahui jenis-jenis makanan halal. d. Mengetahui jenis-jenis makanan haram. e. Mengetahui dalil
yang menerangkan mengenai makanan halal dan haram. f. Mengetahui manfaat mengkomsumsi
makanan halal. g. Mengetahui dampak negatif mengkomumsi makanan haram.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Halal dan Haram

1.Pengertian Halal Kata halal berasal dari bahasa Arab (‫)حالل‬yang berarti disahkan,diizinkan,dan
diperbolehkan. Pada prinsipnya semua makanan dan minuman yang asd di dunia ini halal semua
untuk dimakan dan diminum kecuali ada larangan dari Allah yaitu yang terdapat dalam Al Qur‟an dan
yang terdapat dalam hadist Nabi Muhammad SAW.Tiap benda di permukaan bumi menurut hukum
asalnya adalah halal kecuali kalau ada larangan secara syar‟i. Dalam sebuah hadist Rosulullah SAW
pernah ditanyapara sahabat tentang hukum minyak sapi (samin), keju, kulit
binatangbeserta bulunya untuk perhiasan maupun untuk tempat duduk. 2.Pengertian Haram Kata
haram berasal dari bahasa Arab (‫)حݛݦ‬yang berarti larangan (dilarang oleh agama). Termasuk di
antara keluasan dan kemudahan dalam syari‟at Islam, Allah -Subhanahu wa Ta‟ala- menghalalkan
semua makanan yang mengandung maslahat dan manfaat, baik yang kembalinya kepada ruh
maupun jasad, baik kepada individu maupun masyarakat. Demikian pula sebaliknya Allah
mengharamkan semua makanan yang memudhorotkan atau yang mudhorotnya lebih besar daripada
manfaatnya. Hal ini tidak lain untuk menjaga kesucian dan kebaikan hati, akal, ruh, dan jasad, yang mana
baik atau buruknya keempat perkara ini sangat ditentukan -setelah hidayah dari Allah- dengan
makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia yang kemudian akan berubah menjadi darah dan
daging sebagai unsur penyusun hati dan jasadnya

B. Dalil yang Menerangkan Halal dan Haram

Adapun dalil yang menerangkan halal dan haram: 1.“... Barang yang di halalkan oleh Allah dalam
kitab-Nya adalah halal, dan barang yang diharamkan oleh Allah dalam kitab-Nya adalah haram. Dan
sesuatu yang tidak dilarang-Nya, mak barang itu termasuk yang diafkan-Nya, sebagai kemudahan
bagi kamu.”(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi) Fiqih sunnah oleh Sulaiman Ar Rasyid).2)“Dan makanlah
makan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah telah berikan rezekinya kepadmu bertaqwalah
pada Allah yang kamu beriman pada -Nya.”(QS. Al Maidah : 88). 3). “Dia telah menurunkan air hujan
dari langit untuk kamu, sebagian menjadi minuman dan sebagainnya (menyuburkannya) tumbuhan-
tumbuhan yang ada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.”(QS.An Nahl : 10) 4).
“Wahai orang beriman sesungguhnya arak (khimar), berjudi, qurban untuk berhala, undian dengan
panah adalah dosa dan termasuk perbuatan syaitan, maka juhilah agar kamu mendapat keberuntungan
(QS.Al Maidah :90)5)“Sesungguhnya Sa‟ad Ibnu Ubayyin mohon pada Rosulullah SAW agar
didoakan kepada Allah supaya doanya diterima (mustajab), maka beliau bersabda kepadanya : “Perbaiki
makanan, niscaya diterima doa-doamu “(HR. Tabrani) 6)“Maka makanlah rezeki yang halal lagi suci
yang telah diberikan Allah pada kamu...”(QS. An Nahl :114)7).Nabi -Shallallahu „alaihi wasallam-
pernah bersabda: “Daging mana saja yang tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka lebih
pantas untuknya”.8).“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”. (QS. Al-
Baqarah: 195)
C. Jenis-jenis Makanan Halal

Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan tersebut
berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa mengganggu kesehatan
rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka.
Makanan halal dari segi jenis ada tiga :

(1) Berupa hewan yang ada di darat maupun di laut, seperti kelinci, ayam, kambing, sapi,
burung, ikan.

(2) Berupa nabati (tumbuhan) seperti padi, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain-lain

(3) Berupa hasil bumi yang lain seperti garam semua. Makanan yang halal dari usaha yang
diperolehnya, yaitu : 1). Halal makanan dari hasil bekerja yang diperoleh dari usaha yang lain
seperti bekerja sebagai buruh, petani, pegawai, tukang, sopir, dll. 2). Halal makanan dari mengemis
yang diberikan secara ikhlas, namun pekerjaan itu halal , tetapi dibenci Allah seperti pengamen. 3).
Halal makanan dari hasil sedekah, zakat, infak, hadiah, tasyakuran, walimah, warisan, wasiat, dll. 4).
Halal makanan dari rampasan perang yaitu makanan yang didapat dalam peperangan (ghoniyah).
Binatang yang berkehidupan didarat, ada yang halal dan ada pula yang haram. Binatang yang halal
diantaranya : Unta,Sapi,Kerbau, Kambing, Kuda, Ayam, Ikan,dan lain sebagainya.

D. Jenis-jenis Makanan Haram

Makanan yang haram dalam Islam ada dua jenis: 1. Ada yang diharamkan karena dzatnya.
Maksudnya asal dari makanan tersebut memang sudah haram, seperti :

A.Bangkai

Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa penyembelihan yang syar‟iy dan juga bukan hasil
perburuan. Allah -Subhanahu wa Ta‟ala- menyatakan dalam firman-Nya:“Diharamkan bagimu
(memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah,
yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali
yang sempat kamu menyembelihnya”. (QS. Al-Ma`idah: 3) Dan juga dalam firmannya:“Dan janganlah
kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.
Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan”. (QS. Al-An‟am: 121)Jenis-jenis
bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas:

1. Al-Munhaniqoh, yaitu hewan yang mati karena tercekik.

2. Al-Mauqudzah, yaitu hewan yang mati karena terkena pukulan keras.

3. Al -Mutaroddiyah, yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang tinggi.

4. An-Nathihah, yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan lainnya.
5. Hewan yang mati karena dimangsa oleh binatang buas.

6. Semua hewan yang mati tanpa penyembelihan, misalnya disetrum.

7. Semua hewan yang disembelih dengan sengaja tidak membaca basmalah.

8. Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah walaupun dengan membaca basmalah.

9. Semua bagian tubuh hewan yang terpotong/terpisah dari tubuhnya.

Hal ini berdasarkan hadits Abu Waqid secara marfu:“Apa-apa yang terpotong dari hewan dalam
keadaan dia (hewan itu) masih hidup, maka potongan itu adalah bangkai”. (HR. Ahmad, Abu Daud, At-
Tirmidzy dan dishohihkan olehnya) Diperkecualikan darinya 3 bangkai, ketiga bangkai ini halal dimakan:
1. Ikan, karena dia termasuk hewan air dan telah berlalu penjelasan bahwa semua hewan air adalah
halal bangkainya kecuali kodok. 2. Belalang. Berdasarkan hadits Ibnu „Umar secara marfu:“Dihalalkan
untuk kita dua bangkai dan dua darah. Adapun kedua bangkai itu adalah ikan dan belalang. Dan
adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah) 3. Janin yang berada
dalam perut hewan yang disembelih. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Ahmad dan Ashhabus Sunan kecuali An-Nasa`iy, bahwa Nabi -Shallallahu „alaihi wasallam-
bersabda:“Penyembelihan untuk janin adalah penyembelihan induknya”.Maksudnya jika hewan yang
disembelih sedang hamil, maka janin yang ada dalam perutnya halal untuk dimakan tanpa harus
disembelih ulang.

B. Darah

Yakni darah yang mengalir dan terpancar. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-An‟am ayat 145:َْtau
darah yang mengalir”.Dikecualikan darinya hati dan limfa sebagaimana ditunjukkan dalam hadits
Ibnu „Umar yang baru berlalu. Juga dikecualikan darinya darah yang berada dalam urat-urat setelah
penyembelihan.

C. Daging babi

Telah berlalu dalilnya dalam surah Al-Ma`idah ayat ketiga di atas. Yang diinginkan dengan daging
babi adalah mencakup seluruh bagian-bagian tubuhnya termasuk lemaknya.

D. Khamar

Allah -Subhanahu wa Ta‟ala- berfirman:“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)


khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.”. (QS. Al-Ma`idah: 90 Dan dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu „Umar -radhiallahu
„anhuma- secara marfu‟:dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu „Umar -radhiallahu „anhuma-
secara marfu:“Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua khamar adala h haram”.Dikiaskan
dengannya semua makanan dan minuman yang bisa menyebabkan hilangnya akal (mabuk), misalnya
narkoba dengan seluruh jenis dan macamnya.
E. Semua hewan buas yang bertaring

Sahabat Abu Tsa‟labah Al-Khusyany -radhiallahu „anhu- berkata:“Sesungguhnya Rasulullah -


Shallallahu „alaihi wasallam- melarang dari (mengkonsumsi) semua hewan buas yang
bertaring”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim) Dan dalam riwayat Muslim darinya dengan lafazh, “Semua
hewan buas yang bertaring maka memakannya adalah haram”.Yang diinginkan di sini adalah semua
hewan buas yang bertaring dan menggunakan taringnya untuk menghadapi dan memangsa
manusia dan hewan lainnya.v11Jumhur ulama berpendapat haramnya berlandaskan hadits di atas
dan hadits-hadits lain yang semakna dengannya.

F. Semua burung yang memiliki cakar

Yang diinginkan dengannya adalah semua burung yang memiliki cakar yang kuat yang dia
memangsa dengannya, seperti: elang dan rajawali. Jumhur ulama dari kalangan Imam Empat -kecuali
Imam Malik- dan selainnya menyatakan pengharamannya berdasarkan hadits Ibnu „Abbas -radhiallahu
„anhuma-:“Beliau (Nabi) melarang untuk memakan semua hewan buas yang bertaring dan semua
burung yang memiliki cakar”. (HR. Muslim)

G. Jallalah

Dia adalah hewan pemakan feses (kotoran) manusia atau hewan lain, baik berupa onta, sapi, dan
kambing, maupun yang berupa burung, seperti: garuda, angsa (yang memakan feses), ayam
(pemakan feses), dan sebagian gagak. Lihat Nailul Author (8/128). Hukumnya adalah haram. Ini
merupakan pendapat Imam Ahmad -dalam satu riwayat- dan salah satu dari dua pendapat dalam
madzhab Syafi‟iyah, mereka berdalilkan dengan hadits Ibnu „Umar -radhiallahu „anhuma- beliau
berkata:“Rasulullah -Shallallahu „alaihi wasallam- melarang dari memakan al-jallalah dan dari
meminum susunya” (HR. Imam Lima kecuali An-Nasa`iy (3787)) Beberapa masalah yang berkaitan
dengan jallalah:1. Tidak semua hewan yang memakan feses masuk dalam kategori jallalah yang
diharamkan, akan tetapi yang diharamkan hanyalah hewan yang kebanyakan makanannya adalah
feses dan jarang memakan selainnya. Dikecualikan juga semua hewan air pemakan feses, karena
telah berlalu bahwa semua hewan air adalah halal dimakan. 2. Jika jallalah ini dibiarkan sementara
waktu hingga isi perutnya bersih dari feses maka tidak apa-apa memakannya ketika itu. Hanya
saja mereka berselisih pendapat mengenai berapa lamanya dia dibiarkan, dan yang
benarnya dikembalikan kepada ukuran adat kebiasaan atau kepada sangkaan besar.

H. Keledai jinak (bukan yang liar)

Ini merupakan madzhab Imam Empat kecuali Imam Malik dalam sebagian riwayat darinya. Dari Anas bin
Malik -radhiallahu „anhu-, bahwasanya Rasulullah -Shallallahu „alaihi wasallam- bersabda:
“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian untuk memakan daging-daging keledai yang
jinak, karena dia adalah najis”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim) Diperkecualikan darinya keledai liar,
karena Jabir -radhiallahu „anhu- berkata: “Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai
liar, dan Nabi -Shallallahu „alaihi wasallam- melarang kami dari keledai jinak”. (HR. Muslim) Inilah
pendapat yang paling kuat, sampai-sampai Imam Ibnu „Abdil Barr menyatakan,

“Tidak ada perselisihan di kalangan ulama zaman ini tentang pengharamannya”. Lihat Al-
Mughny beserta Asy-Syarhul Kabir (11/65). [Al-Bada`i' (5/37), Mughniyul Muhtaj (4/299), Al-
Muqni' (3/525), dan Al-Bidayah (1/344].

I.Kuda

Telah berlalu dalam hadits Jabir bahwasanya mereka memakan kuda saat perang Khaibar.
Semakna dengannya ucapan Asma` bintu Abi Bakr -radhiallahu „anhuma-: “Kami menyembelih kuda
di zaman Rasulullah -Shallallahu „alaihi wasallam- lalu kamipun memakannya”. (HR. Al-Bukhary dan
Muslim) Maka ini adalah sunnah taqririyyah (persetujuan) dari Nabi -Shallallahu „alaihi wasallam-.
Ini adalah pendapat jumhur ulama dari kalangan Asy-Syafi‟iyyah, Al-Hanabilah, salah satu
pendapat dalam madzhab Malikiyah, serta merupakan pendapat Muhammad ibnul Hasan dan Abu
Yusuf dari kalangan Hanafiyah.

j. Anjing

Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing, di antara dalil yang menunjukkan hal ini
adalah bahwa anjing termasuk dari hewan buas yang bertaring yang telah berlalu
pengharamannya. Dan telah tsabit dari Nabi -Shallallahu „alaihi wasallam- bahwa beliau bersabda: ‫اَُاََل‬
َ‫ا‬ή ً ْ ήَ ‫ا َح‬Ϋِ‫“اَا َ ِا‬Sesungguhnya Allah jika mengharamkan sesuatu maka Dia akan mengharamkan
َ َ َ‫اح َيا َا‬
harganya [ 12]“.Diantara beberapa manfaat menggunakan makanan dan minuman halal, yaitu :

1). Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari

2). Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani

3). Mendapat perlindungan dari Allah SWT,

4). Mendapatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT,

5). Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya,

6). Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia akhirat.

7). Manusia dapat bertahan hidup di dunia sampai batas yang di tentukan Allah SWT.

8). Manusia dapat mencapai ridha Allah SWT. dalam hidup karena dapat memilih jenis makanan
maupun minuman yang baik sesuai petunjuk Allah SWT.

9). Manusia dapat memiliki akhlak karimah karena makanan dan minuman yang halal
memengaruhi watak dan perangai manusia menjadi seperti sabar, tenang, dan qanaah.
10). Manusia dapat terhindar dari akhlak mazmumah karena tidak mengkomsumsi makanan dan
minuman yang haram. Makanan dan minuman yang haram akan mempengaruhi sikap mental
menjadi tidak terpuji seperti mudah marah, kasar ucapan, maupun perbuatannya.

E.Dampak Negatif Mengkomsumsi Makanan Haram

Dampak negatifnya adalah :

A). Merusak Jiwa dan akal

B). Berbahaya Dan Merusak Hak Orang Lain

C). Memubazirkan Dan Membahayakan Kesehatan

D). Menimbulkan Permusuhan Dan Kebencian

E). Menghalangi Mengingat Allah

F.Sebab-Sebab Haramnya Makanan

Sebab-sebab pokok haramnya makanan ada lima:

1.Sebab ada nash al-quran atau al-hadist

2.sebab disusuruh membunuhnya

3.sebab dilarang membunuhnya,seperti kodok(katak)

4.sebab keji (kotor menjijikan)

5.sebab memberi madlarat

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Pengertian Halal Kata halal berasal dari bahasa Arab (‫)حالل‬yang berarti disahkan,diizinkan,dan
diperbolehkan. Pada prinsipnya semua makanan dan minuman yang asd di dunia ini halal semua untuk
dimakan dan diminum kecuali ada larangan dari Allah yaitu yang terdapat dalam Al Qur‟an dan yang
terdapat dalam hadist Nabi Muhammad SAW.

Pengertian Haram Kata haram berasal dari bahasa Arab (‫)حݛݦ‬yang berarti larangan (dilarang oleh
agama).

Anda mungkin juga menyukai