MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama
Dosen Pengampu:
oleh:
Salsabila
P17333121483
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya dan tidak lupa pula sholawat serta salam
kami panjatkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membimbing umatnya dari zaman dahulu hingga sekarang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
A. Landasan Teologis......................................................................................3
B. Landasan Teoritis.......................................................................................5
C. Konsep Dasar.............................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana persyaratan makanan dan minuman halal dan sehat sesuai
syariat Islam dan apa saja tujuan UU RI No. 18 Tahun 2012 (tentang
pangan)?
2. Mengapa harus memilih makanan dan minuman halal untuk memenuhi
kebutuhan pokok hidup?
3. Apa hikmah dari mengonsumsi makanan dan minuman halal?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui persyaratan makanan dan minuman halal dan sehat sesuai
syariat Islam dan mengetahui tujuan UU RI No. 18 Tahun 2012
(tentang pangan).
2. Mengetahui mengapa harus memilih makanan dan minuman halal
untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup.
3. Mengetahui hikmah dari mengonsumsi makanan dan minuman halal.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teologis
Dalam agama Islam terdapat aturan yang mengatakan bahwa umat
Muslim harus mengonsumsi makanan dan minuman yang halal lagi baik,
hal ini tidaklah hanya omongan semata tetapi hal ini dibuktikan dengan
adanya dalil dan hadits. Dalil dan hadits yang dimaksud antara lain sebagai
berikut:
1. Q.S. Al-Baqarah ayat 168
3
3. Q.S. Al-Araf ayat 157
4
haram dan pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang
haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?" (HR
Muslim).
Dapat disimpulkan bahwa orang yang memakan makanan atau
meminum minuman haram doanya dapat tidak dikabulkan, maka
seharusnya sebagai umat Muslim kita harus mengonsumsi makanan
dan minuman yang halal sesuai dengan syariat Islam (hadits dan dalil).
B. Landasan Teoritis
Istilah halal dalam al- Qur’an berarti yang dibolehkan. Menurut
alJurjānī, kata ḥalāl yang artinya “terbuka”. Secara istilah, halal berarti
setiap sesuatu yang tidak dikenakan sangsi penggunaannya atau sesuatu
perbuatan yang dibebaskan syariat untuk dilakukan. Menurut Abū Ja‘far
al-Ṭabārī (224-310 H), kata ḥalāl berarti terlepas atau terbebas.
ِMuḥammad ibn Ali al-Shaukanī berpendapat, dinyatakan sebagai halal
karena telah terlepas dan terurainya simpul tali atau ikatan larangan yang
mencegah.
Secara bahasa, kata halal menurut sebagian pendapat berasal dari
kata (al-halal) yang berarti sesuatu hal yang diperbolehkan menurut syariat
islam (Ali, 2016). Menurut (Yaqub, 2009) makanan dan minuman dapat
dikatakan halal apabila baik untuk dikonsumsi manusia, tidak
mengandung unsur najis, serta didapatkan dengan cara yang tidak
bertentangan dengan syariat Islam.
Dalam penerapannya, memilih makanan dan minuman halal bagi
Muslim sangatlah penting, selain halal manusia juga seharusnya memakan
makanan yang sehat dan baik. Dalam penyehatan makanan ada peran
sanitarian di dalamnya.
Sanitarian adalah seorang pegawai negeri sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang, untuk melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan dan
pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan
lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-
cara hidup bersih dan sehat (HAKLI).
C. Konsep Dasar
Halal dalam al- Qur’an berarti yang dibolehkan. Secara istilah, halal
berarti setiap sesuatu yang tidak dikenakan sangsi penggunaannya atau
sesuatu perbuatan yang dibebaskan syariat untuk dilakukan. Secara
bahasa, kata halal menurut sebagian pendapat berasal dari kata (al-halal)
yang berarti sesuatu hal yang diperbolehkan menurut syariat islam (Ali,
2016). Menurut (Yaqub, 2009) makanan dan minuman dapat dikatakan
halal apabila baik untuk dikonsumsi manusia, tidak mengandung unsur
najis, serta didapatkan dengan cara yang tidak bertentangan dengan syariat
Islam.
Selain itu, ada juga konsep makanan sehat, menurut 2 ahli konsep
makanan sehat yaitu:
Makanan sehat adalah dengan meramu berbagai jenis makanan
yang seimbang, sehingga terpenuhi seluruh kebutuhan gizi bagi
tubuh dan mampu dirasakan secara fisik dan mental (Prasetyono,
2009).
Menurut Hulme, “makanan sehat” adalah makanan dalam arti yang
sesungguhnya dan mampu menikmati makanan tersebut. Makanan
yang sehat harus terdiri dari makanan utama dan makanan
penunjang atau dikenal dengan istilah 4 dan 5 sempurna.
6
BAB III
PEMBAHASAN
10
11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Halal atau haram suatu makanan atau minuman adalah sesuatu
yang objektif. Hukum syariah yang berlandaskan Al-Quran dan Sunnah
telah menetapkan halal atau haram sesuatu makanan dan minuman. Dalam
mengonsumsi makanan dan minuman umat Islam haruslah selektif dalam
pemilihannya terhadap status halal atau haramnya. Penentuan halal atau
haramnya dapat dilihat dari sumbernya, prosesnya dan kandungannya.
Dalam penentuan makanan dan minuman halal sanitarian memiliki peran
penting karena seorang sanitarian juga bertugas dalam penyehatan
makanan, dapat dilihat dari tujuan UU RI No. 18 Tahun 2012.
Mengonsumsi makanan dan minuman halal mempunyai banyak manfaat
dan hikmah.
B. Saran
Setiap manusia memiliki kesalahan dan kekurangan, oleh karena
itu penulis berharap siapapun yang membaca makalah ini dapat
memberikan saran maupun kritik yang membangun. Penulis pun sadar,
masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, sehingga perlu pembahasan
kembali terkait makalah ini.
13
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Waharjani. 2015. Makanan yang Halal lagi Baik dan Implikasinya. Jurnal
Komunikasi dan Pendidikan Islam. Volume 4, Nomor 2, Desember.
file:///C:/Users/sigit%20permana/Downloads/60-99-1-SM.pdf. Diunduh
pada 15 Oktober 2021.
Yasmin, Puti. 2020. Hadits Mengonsumsi Makanan yang Halal dan Bergizi.
https://food.detik.com/info-halal/d-4911837/hadits-mengonsumsi-
makanan-yang-halal-dan-bergizi. Diakses pada 15 Oktober 2021.
Zulaekah, Siti dan Yuli Kusumawati. 2005. Halal dan Haram Makanan Dalam
Islam. SUHUF. Volume 17, No. 1, Mei. Surakarta: Fakultas Ilmu
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.
https://www.researchgate.net/publication/277226802_HALAL_DAN_HA
RAM_MAKANAN_DALAM_ISLAM. Diakses pada 15 Oktober 2021.
15