Anda di halaman 1dari 15

ADAB MAKAN DAN MINUM

Guna memenuhi tugas kuliah

“ Pengembangan Penulisan Bahan Ajar PAI ”

Dosen Pengampu: Dr. Suparta M.Ag.

Oleh :

Randa Saputra (1911138)

FAKULTAS : TARBIYAH

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK

BANGKA BELITUNG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabil „alamin, atas rahmat Allah SWT pertama-tama marilah


kita ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Adab Makan dan
Minum”. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus. Penulis juga
berterimakasih kepada Dosen pengampu yang telah memberikan tugas makalah ini
dan membimbing penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal mungkin dan mendapat
bantuan dari buku-buku sehingga dapat mempermudah dalam pembuatan makalah
ini. Terlepas dari itu penulis menyadari bahwa sepenuhnya masih ada kekurangan
dalam makalah ini, baik dari segi susunan kalimat, maupun tata bahasa, dan materi
yang disampaikan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima saran
dan kritik dari pembaca agar memperbaiki makalah ini.

Akhir kata terimkasih penulis ucapkan, penulis berharap makalah tentang


kurikulum pendidikan Islam ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi
pembacanya.

Bangka, 10 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan Masalah....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Adab dan Minum.....................................................................................3


B. Pola Hidup Sehat........................................................................................................6
C. Pemahaman Materi Adab Makan dan Minum...........................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai muslim, kita mengetahui bahwa ajaran Islam mengandung ajaran yang
dapat berupa perintah, larangan, anjuran, uraian dan sebagainya. Ajaran tersebut
memerlukan pemahaman yang baik untuk dapat diukur, dihayati dan diamalkan,
dilaksanakan dan dipraktekkan. Namun kalau tidak dapat dipahami ia tidak akan dapat
dilaksanakan dengan benar.
Pemahaman setiap materi atau pokok bahasan dalam mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam sangatlah penting untuk dikuasai siswa, karena pemahaman siswa
merupakan faktor penentu keberhasilan belajarnya. Salah satunya adalah materi tentang
adab makan dan minum. Materi ini tidak hanya cukup untuk dipahami atau dimengerti
saja melainkan perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Makan dan minum merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan kita sehari-hari.
Makan dan minum memberikan kita tenaga dan kekuatan yang diperlukan untuk
mempetahankan kehidupan karena dilakukan setiap hari, namun sayangnya
kebanyakanorangtidak terlalu memperhatikan polahidup sehat yang benar, sebab makan
dan minum sesungguhnya bukan hanya persoalan memindahkan makan dari piring ke
dalam perut. Makan dan minumapabila dilakukan dengan benar dapat memberikan
manfaat kesehatan jasmani dan rohani serta merupakan bentuk ibadah dan tanda syukur
kita kepada Allah SWT.1
Secara terang, Allah pun merekomendasikan kepadamanusia untuk dapat
mencontoh Nabi Muhammad SAW, hal ini tertuang dalam Q.S Al-Azhab: 21, Allah
SWT berfirman:
‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل ه ال َِّل ُأس َْوةٌ َح َسنَة‬
Artinya: “Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik untukmu...”
(Q.S Al-Azhab:21)
Dari ayat di atas dapat dimaknai bahwasannya Rasulullah merupakan teladan
terbaik yang harus diikuti oleh orang-orang beriman, sebagaimana orang-orang beriman
meyakini bahwa satu-satunya jalan untuk selamat dunia dan akhirat hanya dengan

1
Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim, Shahih Fikih Sunnah, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), h. 551.

1
mengikuti sunnah Rasulullah SAW, tidak ada yang lain, ini merupakan penerangan
sekaligus mencapai berkah dan kebaikan untuk mengikuti rasulullah dan apa saja yang
dikerjakan.
Oleh karena itu, dari materi adab makan dan minum tentunya Rasulullah
meletakkan seperangkat aturan makan dan minum yang jika dipenuhi tentunya akan
memberikan manfaat, yaitu sehat jasmani dan rohani, maupun membawa keberkahan
dari sisi Allah SWT. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwasannya diharapkan
setelah siswa memahami materi adab makan dan minum akan menerapkan sesuai
dengan ajaran nabi muhammad saw dalam kehidupan sehari-hari sehingga terciptanya
pola hidup sehat yang memberikan manfaat untuk jasmani dan rohani.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemahaman materi adab makan dan minum?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemahaman materi adab makan dan minum?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pola hidup sehat?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pemahaman materi adab makan dan minum
2. Untuk mengetahui pola hidup sehat
3. Untuk mengetahui pengaruh pemahaman materi adab makan dan minum terhadap
pola hidup sehat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Adab Makan dan Minum


Adab makan dan minum adalah tata cara yang dilakukan saat sebelum makan
dan minum, sedang makan dan minum dan setelah makan dan minum sesuai dengan
ajaran Rasulullah SAW. Dalam adab 21 makan dan minum juga merupakan tata krama
dalam menghargai suatu rezeki yang diberikan oleh Allah SWT.
Makan adalah memasukan nasi (atau makanan pokok lainnya) ke dalam mulut
serta mengunyah dan menelannya. Makanan dalam bahasa Arab adalah ath‟imah.
Kata at‟imah adalah bentuk jamak dari kata tha‟aam yang berarti segala sesuatu yang
bisa di makan atau dicicipi. Sedangkan minum adalah memasukkan air (benda cair) ke
dalam mulutnya dan meneguknya. Minuman dalam bahasa Arab adalah syaraab. Kata
asyribah adalah bentuk jamak dari syaraab. Syaraab adalah segala sesuatu yang
diminum dari jenis apapun, baik air ataupun lainnya atau segala sesuatu yang tidak
perlu dimamah dalam proses konsumsinya.2
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan tubuh agar mampu beraktivitas.
Islam memerintahkan agar kita memenuhi kebutuhan jasad kita, yaitu makan dan
minum. Makan dan minum dengan benar juga merupakan salah satu bentuk rasa
syukur kita atas pemberian Allah SWT. Orang yang tidak mau memenuhi kebutuhan
makan dan minum, padahal jasadnya membutuhkannya berarti ia tidak mensyukuri
nikmat Allah SWT. Dalam memenuhi kebutuhan makan dan minum, Islam mengatur
tata caranya. Dengan memenuhi aturan itu, kita menjadi berbeda dengan hewan.
Sehingga manusia adalah makhluk yang paling mulia.
a. Adab Makan dan Minum
1. Makanan dan minuman yang kita nikmati itu benar-benar dari yang halal.
A. Halal cara memperolehnya, misalnya makanan dan minuman itu hasil dari
kerja keras kita, bukan dari hasil merampok, korupsi atau manipulasi.

2
Sohrah, Etika Makan dan Minum Dalam Pandangan Syariah, Volume V, No. 1 (Juni 2016), h. 21.

3
b. Makanan dan minuman itu benar-benar makanan dan minuman yang halal untuk
dikonsumsi, bukan daging babi, bangkai, darah, minuman keras atau sejenis
narkoba.3
2. Makanan dan minuman itu memang sehat untuk di konsumsi, tapi sebaiknya
dimasak terlebih dahulu, agar dapat menyehatkan. Selain itu, apabila makanan dan
minuman itu membahayakan bagi kita, maka tinggalkanlah.
3. Sebelum makan, cucilah tangan kita sampai benar-benar bersih.
Sebelum makan hendaknya kita mencuci tangan terlebih dahulu. Hal ini
dimaksudkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan karena besar kemungkinan
tangan kita masih kotor dan mengandung kuman. Islam mengajarkan kita untuk
selalu menjaga kebersihan yang merupakan sebagian dari iman.4
4. Mulailah makan dan minum dengan membaca basmalah dilanjutkan dengan
membaca doa:
‫ار‬ َ ‫ار ْك لَنَا فِ ْي َما َر َز ْقتَنَا َوقِنَا َع َذ‬
ِ َّ‫اب الن‬ ِ َ‫اَللهُ َّم ب‬
Artinya: “Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami dan
peliharalah kami dari saksian api neraka.”
Jika lupa berdoa, hendaklah membaca basmalah meski di tengah-tengah saat kita
makan.
Rasulullah saw bersabda: yang artinya “Jika salah seorang dari kamu makan,
sebutlah dulu nama Allah. Maka jika lupa tidak membaca pada awalnya,
hendaknya membaca sewaktu ingat di tengah-tengah makan.” (H.R. Abu Dawud)
5. Makan dan minum menggunakan tangan kanan
Rasul mengajarkan pada kita agar ketika makan hendaknya menggunakan tangan
kanan, bukannya tangan kiri. Hal ini dikarenakan syaitan ketika makan selalu
menggunakan tangan kirinya.
6. Disunnahkan makan dengan tiga jari dan menjilatinya selesai makan serta
mengambil suapan yang jatuh.
7. Ambillah makanan yang ada di dekat kita, terutama pada saat makan bersama
Berusahalah untuk mengambil makanan yang terdekat terlebih dahulu. Apabila
makanan yang disukai berada pada posisi yang jauh, dekatkan makanan itu
terlebih dahulu baru setelah itu kita ambil.
3
Shubhi Sulaeman, Nabi Sang Tabib, (Solo: Aqwam, 2010), h. 94.
4
Nasikin M, dkk, Ayo Belajar Agama Islam SMP Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 40.

4
8. Apabila kita makan bersama ayah dan ibu persilahkan ayah dan ibu mengambil
lebih dahulu.
9. Usahakan makan dan minum sambil duduk dan tidak bersandar.
10. Tidak mencela makanan.5
Jika kita sedang tidak selera makan atau tidak suka pada makanan yang disajikan,
janganlah mencela makanan tersebut. Akan lebih baik apabila kita diam dan tidak
memakan makanan tersebut. Pada hakekatnya rezeki adalah pemberian dari Allah
swt sehingga apabila kita mencela makanan sama halnya kita mencela rezeki yang
diberikan oleh Allah swt kepada kita.
11. Tidak menggunakan makanan dan minuman itu untuk mainan dan makanlah
sedikit demi sedikit (langsung dikunyah), jangan sampai menjejalkan makanan
pada mulut kita
12. Makan jangan sampai terlalu kenyang dan berlebihan
13. Makanlah dengan menggunakan wadah. Tuangkanlah makanan pada wadah
secukupnya, jangan terlalu banyak
14. Menghabiskan makan yang disajikan dan jangan menyisakan makanan di dalam
piring kita.
Ketika makan, hendaknya seluruh makanan yang disajikan harus kita habiskan.
Jangan sampai ada yang tersisa karena makanan itu mengandung berkah. Karena
tidak tahu di bagian mana yang berkah itu berada, maka kita harus menghabiskan
seluruh makanan itu agar mendapatkan berkah.
15. Tidak menghabiskan minuman dalam sekali teguk
Rasulullah SWT mengajarkan bahwa ketika minum hendaknya kita tidak
menghabiskannya dalam sekali teguk. Usahakan kita meneguk minuman 2 atau
tegukan 3 sebelum menghabiskannya.
16. Tidak meniup makanan yang masih panas.
17. Mengakhiri makan dengan doa.6
b. Hikmah Adab Makan dan Minum
1. Dengan melakukan makan dan minum sesuai dengan adab atau tata cara yang
diatur dalam Islam, maka itu juga mencerminkan seseorang memiliki akhlaq

5
Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim, Shahih Fikih Sunnah, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), h.
551.
6
M. Nasikin, dkk, Ayo Belajar Agama Islam SMP Jilid 2,(Jakarta: Erlangga, 2007), h.41-42.

5
yang baik dan akan dihitung oleh Allah sebagai bentuk ibadah jika disertai
dengan niat yang baik.
2. Mendapat ridho Allah SWT karena telah menaati perintah-Nya dan memilih
jenis makanan dan minuman yang halal.
3. Memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsi akan berubah menjadi tenaga yang digunakan untuk beraktifitas dan
beribadah.
4. Terjaganya kesehatan jasmani, karena selain dengan mengonsumsi makan yang
bergizi juga mengikuti sunnah rasul akan mendapatkan kesehatan organ-organ
tubuh dan pencernaan yang baik serta keberkahan yang membuat kita lebih
bersyukur terhadap nikmat allah swt.
5. Terjaganya kesehatan rohani, karena dengan mengikuti sunnah rasul akan
menimbulkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan keberkahan yang
didapat.

B. Pola Hidup Sehat


1. Pengertian Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat merupakan kebiasaan hidup yang berpegang pada prinsip
menjaga kesehatan. Pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan
faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makan dan
olahraga.
Selain itu, pola hidup sehat juga sebagai suatu upaya atau kebiasaan yang baik
dalam memelihara kesehatan dimana kebiasaan tersebut sudah berjalan dalam waktu
yang cukup lama sehingga seolah-olah telah menjadi kebiasaan yang tidak dapat
dipisahkan. Oleh karena itu, pola atau kebiasaan hidup sehat harus ditanamkan sejak
dini.
2. Penerapan Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihilangkan dari
kehidupan kita. Secara umum, semua orang memiliki penyakit masing-
masingwalaupun seseorang tersebut belum mengetahuinya. Gangguan kesehatan bisa
muncul kapan saja,apalagi jika kita lengah terhadap gejala dan penyebabnya. Tanpa
kita sadari gaya hidup dan pola makanan yang tidak sehat merupakan faktor
penyebab utamanya. Meskipun ada penyebab lain seperti faktor genetik dan
pencemaran lingkungan.7

7
Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati, Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), (Yogyakarta:
Nuha Medika, 2012), h. 29.

6
Pola hidup sehat mencakup tata cara seseorang menjalanikehidupan dengan
mengisi hidupnya dengan aturan yang telahdisyariatkan oleh agama Islam dan telah
dicontohkan oleh NabiMuhammad SAW, baik cara hidup maupun cara makan
dansebagainya. Oleh sebab itu, pola hidup sehat yang ada dalam Al Qur’an dan yang
dicontohkan Nabi Muhammad SAW perlu untukditiru dan dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, agar dalam hidup seseorang menjadi lebih baik dan bermakna
serta bermanfaat.8
Seseorang yang dianggap menerapkan Pola hidup sehat dapat dilihat dari
kebiasaan sehari-hari dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatannya. Untuk menerapkan pola hidup sehat seseorang diperlukan
pengetahuan tentang pola hidup yang sehat yaitu pengetahuan tentang makanan dan
minuman yang sehat, pengetahuan tentang kebersihan pribadi, pengetahuan tentang
kebersihan lingkungan, pengetahuan tentang istirahat, pengetahuan tentang aktivitas
olahraga.
Pola hidup sehat bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tentu sangat
berguna dalam mendukung pencapaian yang optimal bagi kesehatan. Menurut Putu
Sudayasa, hal-hal yang mendasar dalam pembinaan hidup sehat bagi seseorang
adalah:
1) Menggosok gigi dengan bersih
2) Makan makanan yang bergizi dan halal
3) Mengatur pola makan dengan baik
4) Mengatur waktu istirahat dengan baik
5) Minum delapan gelas air putih per hari
6) Memelihara kebersihan tangan
7) Melakukan olahraga secara teratur
Menerapkan hidup sehat bagi tubuh sangatlah penting supaya tubuh terhindar
dari penyakit, cara menerapkan hidup sehat misalnya menjaga pola makan.
Mengonsumsi makanan yang baik dan halal, tidak makan berlebihan, serta baik
dalam mengolah dan cara mengonsumsi makanan tersebut. Dengan demikian pola
hidup sehat merupakan suatu kesadaran perilaku yang dilaksanakan seseorang yang

8
Suharjana, Kebiasaan Berprilaku Hidup Sehat dan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter, (FIK
UNY,Tahun II, No. 2, Juni 2012), h. 190.

7
mempengaruhi kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan demi kelangsungan
hidup yang lebih baik.9

C. Pemahaman Materi Adab Makan dan Minum terhadap Pola Hidup Sehat
Apa yang di makan dan di minum seseorang serta bagaimana tata cara seseorang
makan sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Adab makan dan minum tersebut
menjadikan kegiatan makan dan minum bagi manusia tidak hanya sekedar untuk
memuaskan nafsu saja, namun juga terkandung nilai ibadah.
Mengenai etika makan dan minum jika di pahami tentunya sangat penting dan
bermanfaat bagi kehidupan manusia untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ajaran Islam terkait dengan etika makan dan minum tidak saja berimplikasi pada adab
sopan santun yang patut dijaga, tetapi lebih dari itu sangat berimplikasi pada kesehatan
yang setiap orang patut menjaga dan memelihara kesehatan. Dan tentunya praktik
makan dan minum yang beretika sesungguhnya telah di contohkan oleh Rasulullah
SAW sebagai tauladan yang baik bagi umat manusia.10
Misalnya, Nabi Muhammad SAW melarang kaumnya makan dan minum sambil
berdiri, yang ternyata dari sisi medis menurut ilmu kedokteran modern bahwa minum
dalam keadaan berdiri menyebabkan air mengalir berjatuhan dengan keras pada dasar
lambung dan menumpuknya, sehingga lambung kendor dan pencernaan menjadi sulit.
Selain itu, minum sambil berdiri juga tidak akan tersaring oleh sfringer karena tertutup.
Air yang tidak tersaring oleh sfringer tersebut terus masuk ke kantong kemih, akibatnya
semakin lama akan menyebabkan penyakit kristal ginjal.
Selain bagaimana cara kita mengolahnya, dalam Islam pun asupan makanan
yang dikonsumsi tidak hanya harus baik menurut standar higienis (Thayyib) melainkan
juga baik menurut substansi dan cara memperolehnya (Halal). Dan yang menjadi
persyaratan asupan bagi Muslim, ke-thayyiban empat sehat lima sempurna juga dituntun
agar mengonsumsi yang halal, sebab makanan yang secara higienis memenuhi standar
“empat sehat lima sempurna” memang dapat menyehatkan tubuh. Tetapi, jika tidak

9
M. Nur Wahyudi, Pola Hidup Sehat dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Semarang: Universitas Islam
Negeri Walisongo, 2015), h. 23.
10
Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan, Fiqh Makanan, (Jakarta: Griya Ilmu, 2010), h. 7.

8
halal, baik substansi maupun cara mendapatkannya, akan dapat memberikan pengaruh
pada kesehatan dan penyimpangan perilaku.
Terkait dengan hal ini, maka dapat dilihat pengaruh pemahaman materi adab
makan dan minum terhadap pola hidup sehat. Karena menjaga pola hidup sehat tidak
hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh tetapi juga sebagai sarana untuk menggali
karunia Allah SWT dengan menerapkan sunnah Rasulullah dalam adab makan dan
minum yang akan membawa pada pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Jadi,
pengaruh tingkat pemahaman materi adab makan dan minum terhadap pola hidup sehat
disimpulkan siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang tinggi akan menerapkan
pola hidup sehat yang baik pula.11

11
Ro’in Abdillah, Tingkat pengetahuan Siswa Tentang Pola Hidup Sehat Siswa kelas V dan VI di SD
Negeri Janten Kecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo, (Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta, 2016), h. 19.

9
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Adab dalam Islam ternyata tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seorang
Muslim, karena sebenarnya adab-adab dalam Islam mengandung berbagai macam aspek
penting, salah satunya ialah aspek kesehatan. Jika seorang Muslim melakukan adab
yang benar dari ia bangun tidur hingga ia tidur kembali, maka tubuh yang sehat akan
menjadi miliknya. Salah satu adab yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari
ialah adab makan dan minum, karena aktivitas makan dan minum berhubungan
langsung dengan perut atau pencernaan yang merupakan sumber utama dari segala
macam penyakit.
Jadi setiap apa yang masuk ke dalam perut dapat menimbulkan kesehatan
maupun penyakit. Penyakit-penyakit tersebut dapat muncul akibat pola makan dan pola
minum yang salah. Saat ini tidak jarang kita melihat Muslim yang bahkan sudah
dianggap dewasa secara umur, tidak lagi mengaplikasikan adab-adab sesuai ajaran
Islam, bahkan ketika mereka melakukan aktivitas makan dan minum setiap harinya.
Hal ini terjadi bukan dikarenakan mereka tidak tahu dan tidak paham tentang
adab makan dan minum sesuai ajaran Islam, namun juga karena kebiasaan meremehkan
hal-hal kecil dan dilakukan terus menerus sehingga menimbulkan kebiasaan yang buruk
tersebut. Maka dari itu kebiasaan baik seperti beradab saat makan ini seharusnya
ditanamkan sejak masa anak-anak.

SARAN
Adapun saran yang dapat penulis berikan setelah melakukan penelitiandan
pembahasan adalah:
1. Hendaknya sebagai umat Islam yang baik, menjalankan aktivitas harus lebih
berhati-hati yang mana mengetahui dan memahami etika makan minum yang baik
sesuai ajaran Al-Qur‟an, Hadist dan pendapat para ulama. Perlu kita ketahui sebagai
Muslim janganlah mengikuti hal yang tidak mempunyai manfaat dan tidak keluar dari
etika atau adab makan dan minum yang dicontohkan Rasulullah SAW.

10
2. Apabila ingin mengadakan resepsi pernikahan lebih baik tidak menerapkan
budaya standing party, yang mana lebih mementingkan kenyamanan bagi tamu
undangan yang akan menyantap makanan dan minuman. Penulis menyarankan bagi
orang-orang yang tidak memiliki uzur atau hajat tertentu untuk makan dan minum
sambil duduk untuk mengejar keutamaan. Bagi mereka yang memiliki uzur, hajat
tertentu, atau lupa, boleh makan dan minum dalam kondisi berdiri sebagaimana
Rasulullah SAW melakukannya yang disaksikan oleh sejumlah sahabat. Tetapi hal ini
sebaiknya tidak menjadi budaya atau kebiasaan yang berdampak buruk bagi umat
Muslim.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Muhammad Nur, 2013, Pola Hidup Sehat Rasulullah Sehari-hari, Yogyakarta:
Real Books.
Al-Ausyan, Majid Sa'ud, 2014, Panduan Lengkap & Praktis Adab dan Akhlak Islami,
Jakarta:
Darul Haq. as-Sayyid, Abdul Basith Muhammad, 2006, Pola Makan Rasulullah
Makanan Sehat Berkualitas Menurut al-Qur'an dan as-Sunnah, Jakarta: Penerbit
Almahira.
Hanafi, Muchtar, 2014, Hidup Sehat Setiap Hari Seperti Nabi Sesuai Subah dan Teruji Secara
Ilmiah, Surakarta: Ziyad Books.
Anonim. 2011. Qiblati edisi 04Larangan Minum sambil Berdiri. Jakarta: Azzam.
Al-Asyhar, Thobieb. 2003. Bahaya Makanan Haram bagi Kesehatan Jasmanidan
Kesucian Rohani. Jakarta: PT. Al Mawardi Prima.

12

Anda mungkin juga menyukai