Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam menyelesaikan
Makalah ini yang berjudul “Cara Berpenampilan (Adab Makan dan Minum) ”.
Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada baginda Rasulullah yaituNabi
Muhammad SAW yang telah menjadikan kami kaum muslimin dan muslimat
yang berada dizaman yang terang benderang.
Terima kasih pula kepada Dewi Purnamawati, M.Kep sebagai dosen pembimbing
mata kuliah Pengembangan Kepribadian yang telah membimbing dalam
menyusun makalah ini untuk melengkapi tugas. Dalam makalah ini, masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi materi, maupun cara penulisan. Maka
kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk memberikan saran
terhadap makalah kami. Semoga makalah kami dapat menambah wawasan bagi
para pembaca khususnya kami para penulis.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan bisa
menambah ilmu kita semua, Amin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mataram, 15 Agustus 2019

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

Daftar Isi………………………………………………………………...………..ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

2.1. Adab Sebelum Makan dan Minum............................................................2

2.2. Adab Ketika Makan dan Minum...............................................................3

BAB III PENUTUP..............................................................................................17

3.1. Kesimpulan..............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Adab makan dan minum artinya mempraktikkan cara makan dan


minum yang sesuai dengan aturan. Di dalam islam adab berarti kehalusan
dan kebaikan budi pekerti. Kesopanan tidak hanya dalam pergaulan tetapi
dalam makan juga ada adab nya. Makan dan Minum juga penting tentang
adanya aturan dan kesopanan. Islam sudah mengatur cara makan dan
minum sesuai ajaran Baginda Nabi Muhammad SAW. Makan dan minum
yang dicontohkan Rasulullah adalah aturan yang harus diterapkan untuk
kehidupan setiap hari. Makan dan minum yang baik harus diawali do’a dan
diakhiri do’a juga. Makan dan minum yang masuk kedalam tubuh kita
haruslah yang baik dan halal. Makanan yang baik dapat mempengaruhi
pikiran dan aktivitas kita setiap harinya. Begitu pula sebaliknya, makanan
yang haram akan berdampak negatif pada tubuh dan pikiran kita.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah adab sebelum makan dan minum dalam kesehatan ?


2. Bagaimanakah adab ketika makan dan minum dalam kesehatan ?
3. Bagaimanakah penjelasannya dalam ilmu kesehatan ?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui bagaimana adab sebelum makan dan minum dalam


kesehatan
2. Mengetahui bagaimana adab ketika makan dan minum dalam kesehatan
3. Mengetahui bagaimana penjelasan ilmiah dari adab-adab makan dan
minum
BAB II

PEMBAHASAN
Perawat adalah orang yang berperan penting di rumah sakit dalam
memberikan pelayanan medis kepada pasien. Oleh sebab itu, seorang perawat
juga harus menjaga kondisi kesehatannya demi terhindar dari kondisi badan
lemas. Kalau badan telanjur drop, maka hal itu akan menghambat kinerja dan para
pasien tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal.

Adat kebiasaan di waktu makan dapat mencerminkan budi pekerti


seseorang. Oleh karena itu, siswa-siswa perawat wajib membiasakan diri
memakai cara makan yang sopan. Hendaklah jangan memulai makan sebelum
ketua rombongan memberi tanda “mulai makan”. Dalam mempergunakan alat-
alat makan, sendok dan garpu misalnya. Hendaklah mencontoh cara yang
sudah lazim dipandang sopan. Pada waktu makan, hendaklah duduk rapih
dan tidak. Serbet hendaknya diletakkan di atas pangkuan untuk melindungi
pakaian dan jika diperlukan mudah digunakan untuk membersihkan bibir.
Mengunyah dengan tenang dan bila perlu berbicara, hendaklah berbicara bila
mulut sudah kosong. Bila mengunyah atau menghirup makanan, hendaklah
tidak bersuara atau dengan mulut terbuka. Jika telah selesai makan, hendaklah
menunggu sampai yang lain selesai juga. Jika makan buah-buahan atau yang lain,
desert misalnya, hendaklah juga bersama-sama. Begitu pula bila akan
meninggalkan meja makan, hendaknya bersama-sama.

2.1. Adab Sebelum Makan dan Minum

1. Mencuci kedua tangan


Mencuci tangan adalah salah satu cara untuk menghindari terinfeksi
sejumlah penyakit yang berbahaya. Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas
gajih/lemak (karena tidak dicuci) dan ketika bangun pagi ia menderita
suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak menyalahkan kecuali dirinya
sendiri”. Makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, bisa
menimbulkan penyakit. Telapak tangan dan kuku kita dipenuhi bakteri
atau kuman setelah kita bersentuhan atau memegang benda. Kebiasaan
tidak mencuci tangan, sebelum makan terlebih tidak memakai sabun
bisa menyebabkan beberapa penyakit, seperti diare, cacingan, alergi,
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Mencuci tangan diharuskan
dengan sabun dan air yang mengalir agar lebih efektif membunuh
kuman. Untuk sabun, bisa menggunakan jenis sabun apapun untuk
mencuci tangan, namun jika keadaan yang tidak memungkinkan adanya
air, bisa dengan  tisu basah atau hand sanitizer, dan itu hanya
sementara, jika sudah ketemu air mengalir langsung cuci tangan lagi.
2. Membaca basmalah saat hendak makan dan mengakhirinya
dengan membaca hamdalah.
Rasullulah SAW bersabada: “Jika seseorang di antara kamu hendak
makan, maka sebutlah nama Allah SWT. Dan jika ia lupa menyebut
nama-Nya pada awalnya, maka bacalah, ’Bismillahi awwalahu wa
akhirahu’ (Dengan menyebut nama Allah SWT pada awalnya dan pada
akhirnya).” (HR. Abu Dawud). Rasulullah SAW juga bersabda:
“Sesungguhnya Allah SWT meridhai seorang hamba yang ketika
makan suatu makanan lalu dia mengucapkan Alhamdulillah. Dan
apabila dia minum suatu minuman maka dia pun mengucapkan
Alhamdulillah.” (HR. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi).

2.2. Adab Ketika Makan dan Minum

1. Makan dan minum dengan duduk


Makan dan minum dalam keadaan berdiri sudah menjadi kebiasaan
yang sering kita jumpai di masyarakat pada umumnya. Padahal Islam
telah mengajarkan kita untuk tidak makan dan minum dalam keadaan
berdiri, bahkan dengan keras Rasulullah menyeru umatnya untuk
memuntahkan minuman yang ia minum, jika ia meminumnya dalam
keadaan berdiri. Menurut Ibnul Qoyyim (seorang ulama yang juga
pakar kesehatan dalam Islam), ada beberapa akibat buruk kalau minum
sambil berdiri. Selain tidak bisa memberikan kesegaran pada tubuh
secara optimal, air yang masuk kedalam tubuh akan cepat turun ke
organ tubuh bagian bawah. Hal ini dikarenakan air yang dikonsumsi
tidak tertampung di dalam lambung yang nantinya akan dipompa oleh
jantung untuk disalurkan keseluruh organ-organ tubuh. Karena itu air
tidak akan menyebar ke organ-organ tubuh yang lain. Padahal menurut
ilmu kedokteran,delapan puluh persen lebih dari tubuh manusia terdiri
dari zat cair.
Tulang-tulangpun bahkan mengandung air sebanyak tiga puluh
sampai empat puluh persen. Kalau pembuangan air dari dalam tubuh
lebih besar daripada pemasukannya, maka akan mengalami dehidrasi
(kekurangan zat cair dalam tubuh). Begitu juga kadar air dalam jaringan
tubuh diatur dengan tidak tepat. Jika terdapat selisih sepuluh persen saja
maka gejala-gejala serius akan timbul. Jika selisih ini mencapai dua
puluh persen maka seseorang bisa mati. Pada dasarnya air yang masuk
dengan cara duduk (minum duduk) akan disaring oleh sfringer. Sfringer
adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga
air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan
disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Nah, Jika
kita minum sambil berdiri, Air yang kita minum, akan masuk ke
tubuh tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika
langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran
ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah
yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit
ginjal yang berbahaya.
Pendapat Para Medis Tentang Makan dan Minum Berdiri

 Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani 

Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih
sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan
berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun
minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan
dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini
terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan
melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan pernah sekali
minum sambil disfungsi pencernaan. Adapun Rasulullah berdiri, maka
itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk,
seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan
merupakan kebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat!Begitu pula
makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, tidak sopan, tidak etis
dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum muslimin.

 Dr. Ibrahim Al-Rawi 

Melihat bahwa manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang,


organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya
mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa
berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupkan kerja yang sangat
teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara
bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan
yang merupakan syarat tepenting pada saat makan dan minum.
Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, dimana syaraf berada
dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan
dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara
cepat.

 Dr. Al-Rawi 
Menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat
berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi
saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan
endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara
keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal
Inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi
jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak. Begitu
pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang
membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada
lambung.

Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada
tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan makanan atau minuman
yang masuk. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh
sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa
membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air
yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang
berada di ginjal. Nah. Jika kita minum berdiri air yang kita minum
tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika
langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran
ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah
yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit
ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.

Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai


pengerutan otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya
makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa
sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang
bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum. Oleh karena itu
marilah kita kembali hidup sehat dan sopan dengan kembali kepada
adab dan akhlak Islam, jauh dari sikap meniru-niru gaya orang-orang
yang tidak mendapat hidayah Islam.
2. Saat makan tidak boleh berbicara
Makan sambil berbicara memang sering dikaitkan dengan etika.
Namun, dr. Zainal Adhim, Sp. THT KL, Ph.D menjelaskan jika itu
memiliki hubungan dan alasan yang kuat.
"Secara ilmiah, jalan napas dam pencernaan makanan akan menjadi
satu ketika ada di tenggorokan," kata dokter spesialis tenggorokan RS
Pondok Indah-Pondok Indah dalam diskusi "Waspadai Suara Serak",
Rabu (13/9).
Ketika makan sambil berbicara yang dikhawatirkan saluran tersebut
akan bingung untuk memilih, mana yang makanan atau udara. Akan
berbahaya jika makanan yang dikonsumsi masuk dalam untuk jalan
pernapasan.
Hal yang bisa terjadi ketika makanan masuk jalan pernapasan akan
menyumbat dan membuat sesak napas. Apalagi jika setelah terjadi
sesak itu tidak ditindaklanjuti secara cepat, akan sangat berbahaya.
Tapi, dr. Zainal menjelaskan, mekanisme tubuh manusia diatur
sedemikan rupa agar saling menjaga. Sehingga, sering kali saat
makanan terpilih masuk saluran pernapasan akan disaring kembali
sebelum masuk paru-paru. Dengan begitu makanan akan diarahkan
kembali ke saluran pencernaan untuk diolah.

3. Makan menggunakan tangan kanan.


Kedua tangan manusia dapat mengeluarkan tiga macam enzim,
namun konsentrasi di tangan kanan lebih banyak daripada tangan kiri.
Enzim-enzim tersebut sangat membantu dalam proses pencernaan
makanan. Sebuah percobaan dilakukan, disediakan dua mangkuk nasi.
Satu mangkok nasi diaduk dengan menggunakn tangan dan mangkok
yang lainnya diaduk menggunakan sendok. Ternyata, nasi yang
diaduk memakai tangan, sudah basi terlebih dulu. Sedangkan
nasi yang diaduk pakai sendok, tahan tidak basi hingga lebih 24
jam. Hal ini, karena di sela-sela jari tangan terdapat enzim
pengurai, yang memudahkan alat pencerna dalam lambung
manusia.
Bagaimanapun, salah satu penelitian yang dilakukan oleh
Dr Charles Gerba dari University of Arizona , mengatakan
bahwa kita tidak mungkin menghalangi kuman dan bakteri
masuk ke dalam lingkungan kita. Namun kita bisa memerangi
kuman dengan cara mencuci tangan setiap sebelum dan selesai
beraktivitas. Cairan pembersih masih dianjurkan karena
fungsinya adalah menghancurkan membran sel bakteri sehingga
aktivitasnya nyaris terhenti. Lagipula, tubuh sudah memiliki
sistem kekebalan sendiri yang bisa dioptimalkan dengan berbagai
cara.
Banyak orang beralasan makan menggunakan sendok
sebagai alasan lebih higienis dibandingkan makan dengan
tangan. Padahal belum tentu benar. Menurut penelitian, sendok
dan tangan memungkinkan terjadinya kontaminasi dengan
bakteri. Sendok bisa lebih bersih dari tangan jika sendok
memang dikondisikan pada suatu tempat yang higienis. Paling
tidak, kelembapan udara di ruangan selama sendok itu didiamkan
tidaklah tinggi sebab uap air adalah medium bakteri berpindah
tempat. Namun apakah sendok sendok di rumah kita mendapat
penjagaan ketat seperti itu?
Bagaimana dengan tangan ? Tangan sering terkontaminasi
dengan bakteri akibat aktifitas tubuh kita. Sehingga jika kondisi
tangan sebelum dicuci, jelas persentasi bakteri dalam tangan
akan lebih besar dibandingkan pada sendok yang baru saja
dicuci. Maka kita perlu mencuci tangan kita. Ini tidak membunuh
bakteri namun menghapus bakteri. Kondisinya sama seperti kita
menghapus minyak pada tangan kita dengan sabun.
Pada kondisi yang sama sama telah dicuci baik sendok
maupun tangan, tangan memiliki kebersihan yang lebih terjamin.
Karena tangan mengandung enzim RNAase yang disekresikan
oleh tangan kita. Enzim ini berfungsi untuk kekebalan tubuh kita
dan proteksi terhadap bakteri. Enzim ini selalu disekresikan.
Ketika tangan kamu kotor, enzim ini sedang mengikat bakteri
sehingga aktifitas bakteri itu tidak dapat maksimal. Namun jika
sangat kotor maka persentase bakteri akan jauh lebih besar
sehingga bakteri akan menaklukan pengaruh dari RNAase. Saat
tangan kamu dicuci, bakteri terkikis sehingga persentase enzim
menjadi lebih banyak. Saat kamu makan, enzim ini terus
mengikat bakteri dan masuk ke dalam tubuh kamu. Enzim
tersebut membunuh bakteri selama proses pencernaan.
Bagaimana dengan sendok? ketika sendok dicuci, tidak
semua bakteri terkikis. Termasuk masih menempelnya bakteri
yang membahayakan tubuh sebab bakteri tidak sepenuhnya
merugikan. Ketika makan dengan sendok, bakteri yang
membahayakan tersebut akan masuk ke dalam tubuh tanpa
adanya perlawanan dari enzim RNAase.
Lalu bagaimana dengan pemakaian cairan pembersih?
Tidak apa apa, sebab sistem kerjanya adalah merusak lapisan
membran terluar pada bakteri sehingga bakteri akan lebih non
aktif.

4. Sewaktu makan harus tenang, tidak boleh tergesa-gesa

Berikut adalah beberapa alasan mengapa tidak boleh makan tergesa-


gesa. Ternyata makan dengan cepat dan tergesa-gesa dapat
mengakibatkan berbagai macam penyakit.
1. Makan terlalu cepat akan membuat mudah tersedak. Jika ukuran
makanan cukup besar, hal ini bahkan bisa mengancam nyawa kita
sendiri.
2. Makan secara tergesa-gesa dapat membuat pencernaan kita
terganggu. Biasanya gangguan yang seringkali terjadi adalah
meningkatnya asam lambung. Dengan adanya kenaikan asam
lambung dan jika dalam jangka panjang bisa menyebabkan iritasi
pada perut.
3. Makan yang tidak santai membuat kita akan sulit mengendalikan
nafsu makan, dan cenderung selalu ingin makan dalam porsi
besar. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan lebih
cepat, karena makanan tidak dicerna dengan baik oleh tubuh dan
kita akan merasa kenyang terlambat.
4. Peneliti menyatakan bahwa semakin cepat kita makannya,
semakin besar kemungkinan kita untuk makan berlebihan.
5. Selain itu, makan dengan cepat dapat menyebabkan fluktuasi
kadar gula darah secara tiba-tiba dan yang dapat menyebabkan
resistensi insulin.
6. Peneliti menyimpulkan makan cepat dikaitkan dengan beberapa
faktor, seperti kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, dan
kadar glukosa darah yang tidak stabil.

5. Makan secukupnya jangan berlebihan.


Jika kita makan terus dan berlebihan tanpa berhenti, maka akan
terjadi gangguan pencernaan. Makan secara berlebihan dalam Islam
jelas dilarang Nabi SAW telah memberi tuntunan bahwa perut
sebaiknya terdiri tiga bagian yakni sepertiga bagian makanan, sepertiga
air dan yang penting juga sepertiga udara.
Jika jumlah makanan dalam lambung terlalu banyak atau
melebihi kapasitas enzim pencernaan yang yang diproduksi, maka
makanan tidak tercerna dengan sempurna. "Makanan yang tidak
tercerna sempurna ini kemudian masuk ke usus dan menyebabkan
fermentasi, salah cerna, dan menimbulkan gas," Akibat makan
berlebihan dapat juga timbul gejala berupa rasa sakit perut dan perut
dirasakan penuh dan membengkak, hal ini dibuktikan dengan
bersendawa (belching) yang keras bertubi-tubi. Simtom ini terutama
ditemukan pada meraka yang bergantian menelan dan mengeluarkan
udara. Bila tidak dapat bersendawa, maka perut akan terasa kembung
(meteorismus) dan kentut (flatus) yang tidak berbau. Selain perut
menjadi tidak enak juga dapat berakibat muntah dan diare.
Tubuh bannyak menghasilkan radikal bebas yang dihasilkan
oleh tubuh . Oksigen yang kita hirup akan diubah oleh sel tubuh secara
konstan menjadi senyawa yang sangat reaktif, dikenal sebagai senyawa
reaktif oksigen yang diterjemahkan dari reactive oxygen species(ROS),
satu bentuk radikal bebas.
Perisitiwa ini berlangsung saat proses sintesa energi oleh
mitokondria atau proses detoksifikasi yang melibatkan enzim sitokrom
P-450 di hati. Produksi ROS secara fisiologis ini merupakan
konsekuensi logis dalam kehidupan aerobik. Aktifitas makan
merupakan salah satu aktifitas aerobik yakni aktifitas yang memerlukan
oksigen makan yang berlebihan konsekunsinya akan memerlukan
oksigen yang banyak akibatnya produksi radikal bebas juga banyak.
Kelebihan produksi radikal bebas akan menyebabkan terjadinya
stress oksidatif yang dapat membawa kerusakan mulai tingkat sel.
Berbagai penyakit yang telah diteliti dan diduga kuat berkaitan dengan
aktivitas radikal bebas mencakup lebih dari 50, di antaranya adalah
penuaan dini, stroke, asma, diabetes mellitus, berbagai penyakit radang
usus, penyumbatan kronis pembuluh darah di jantung, parkinson,
hingga AIDS serta kanker.
Melonjaknya kadar gula darah. Sering kita mendengar istilah
Indeks glikemik (IG) suatu istilah yang berkaitan erat dengan
metabolisme karbohidrat. IG pangan merupakan indeks (tingkatan)
pangan menurut efeknya dalam meningkatkan kadar gula darah. Pangan
yang mempunyai IG tinggi bila dikonsumsi akan meningkatkan kadar
gula dalam darah dengan cepat dan tinggi. Sebaliknya, seseorang yang
mengonsumsi pangan ber-IG rendah maka peningkatan kadar gula
dalam darah berlangsung lambat dan puncak kadar gulanya rendah.
Tetapi yang sering kita lupakan selain faktor Indeks Glikemik karena
jenis bahan makanannya yang sudah memang tinggi indeks
glikemiknya seperti karbohidrat sederhana contoh gula pasir, sirup dan
lain lain jumlah makanan yang berlebihan juga akan menyebabkan
melonjaknya kadar gula darah kita. Ketika kadar gula darah melambung
tinggi otomatis tubuh akan segera memproduksi hormon insulin besar-
besaran untuk menurunkan kadar gula darah.

6. Memakan makanan dan minuman yang halal.

Sebuah hasil penelitian dalam British Journal of Cancer dari


peneliti Swedia menyebutkan konsumsi 14 ons daging babi olahan
dapat menyebabkan peningkatan 19 persen risiko kanker pankreas.
Hasil senada juga didapat dari penelitian di tahun 2012 oleh National
Cancer Institute. Menurut Dr. Richard Besser dari lembaga tersebut,
mengonsumsi daging babi setiap hari, meningkatkan risiko potensi
kanker pankreas menjadi 1,7 persen.

Selain itu tingginya lemak dan kolesterol yang terkandung juga


dapat menyebabkan gangguan kardiovaskular, obesitas dan potensi
kanker usus. Makanan yang halal tidak hanya menjadi sumber energi,
sebuah penelitian di Negeri Jiran pada tahun 2015 mengindikasikan
adanya hubungan antara makanan dengan perkembangan akhlak, moral
dan kondisi psikologis.
Halal pun tidak hanya sebatas tentang penggunaan jenis bahan yang
dilarang. Namun, halal juga meliputi tahap pra produksi hingga
makanan atau produk sampai ke tangan konsumen.

7. Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih


sangat panas karena hal ini membahayakan tubuh.

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa meskipun bisa


memberikan sensasi nikmat, mengonsumsi makanan yang masih panas
bisa merusak lapisan email gigi sehingga meningkatkan risiko terkena
gigi berlubang atau masalah gigi sensitif. Jika sampai hal ini terjadi,
maka di kemudian hari kita justru tidak bisa menikmati makanan
dengan kondisi panas ataupun dingin karena akan mengalami sensasi
gigi ngilu. Selain gigi, lidah kita juga bisa mengalami dampak buruk
akibat mengonsumsi makanan yang masih panas. Sebagai contoh, kita
bisa mengalami lidah melepuh, terbakar, atau bahkan lidah pecah-
pecah. Jika hal ini sering terjadi, dikhawatirkan lidah bisa mengalami
kehilangan kemampuan mengecap.

Selain gigi dan mulut, kebiasaan mengonsumsi makanan yang


masih dalam kondisi panas juga bisa memberikan pengaruh buruk bagi
kesehatan lambung. Suhu makanan yang masih tinggi bisa mengiritasi
dinding lambung dan akhirnya meningkatkan produksi asam lambung.
Hal ini tentu akan memicu perut kembung, perut begah, hingga
meinngkatkan risiko kanker lambung.

Meniup makanan yang masih sangat panas memang tidak


direkomendasikan karena bisa membuat bakteri atau kotoran masuk
ke dalam makanan yang kita konsumsi. Hal ini berarti, ada baiknya
kita membiarkannya sebentar sehingga suhunya menjadi lebih hangat.
Dengan melakukannya, maka kita pun akan tetap bisa menikmati
makanan dengan kondisi hangat tanpa perlu khawatir akan mengalami
dampak kesehatan.

8. Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya, lalu


memakannya.

Dari sudut pandang keamanan pangan, jika Anda memiliki jutaan


sel mikroorganisme di sebuah permukaan, 0,1%-nya saja cukup untuk
membuat Anda sakit. Selain itu, beberapa tipe bakteri tergolong sangat
ganas, dan hanya sejentik kecil bisa membuat Anda sakit. Misalnya, 10
sel atau kurang dari spesies E. coli tertentu bisa menyebabkan sakit
parah dan kematian pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan
tubuh lemah.

Namun, bakteri ada di mana-mana, bahkan saat Anda menyapu dan


mengepel lantai dengan bersih. Kuman dan bakteri tidak hanya
menempel di tanah untuk menunggu kesempatan untuk hinggap ke
makanan yang jatuh, berbanding terbalik dari kepercayaan masyarakat
selama ini. Pada satu waktu, ada lebih dari sembilan ribu
mikroorganisme dari spesies berbeda yang bersembunyi di setiap debu
dalam rumah kita, termasuk 7,000 jenis bakteri berbeda, dilansir
dari BBC. Sebagian besar dari mereka termasuk jinak.

Kuman dan bakteri juga ada di sekujur tubuh kita, setiap waktu.
Manusia terus menerus merontokkan bakteri melalui kulit mati dan
udara yang kita hirup. Peneliti bahkan menemukan bahwa rata-rata
manusia memproduksi sekitar 38 juta sel bakteri ke lingkungan sekitar
setiap jamnya.

Jika Anda termasuk yang tidak beruntung memiliki lantai rumah


yang penuh dengan koloni bakteri ganas, besar kemungkinan bakteri ini
juga ditemukan pada dinding atau pegangan pintu rumah Anda. Satu
studi terbitan tahun 2006 menemukan bahwa ada lebih sedikit risiko
terhadap paparan salmonella dalam lima detik daripada satu menit, akan
tetapi risiko itu tetap masih ada. Walaupun sebenarnya sangat rendah
kemungkinannya bagi bakteri ganas ini terombang-ambing menempel
di permukaan umum rumah tangga.

Dengan kata lain, saat Anda mempertimbangkan untuk memungut


makanan yang terjatuh dengan alasan “mumpung belum lima menit”,
ambil saja. Walaupun begitu, anak-anak kecil dan golongan lanjut usia
tidak direkomendasikan untuk mengikuti prinsip ini, karena sistem
imun tubuh mereka mungkin tidak bisa melindungi mereka bahkan dari
sedikit saja paparan bakteri.

Jika permukaan lantai sangat kotor, atau Anda tidak yakin, maka
prinsip ini bisa tidak berlaku atas dasar naluri jijik dan kekotoran.
Tetapi, peluang Anda untuk sakit akibat memakan makanan yang jatuh
di lantai tergolong sangat kecil.

Anda tetap bisa terjangkit penyakit dari bakteri kapanpun dan dengan
dengan cara apapun, terlepas dari apakah Anda memakan makanan
yang baru saja dipungut dari lantai. Tidak ada penghalang ajaib antara
tubuh Anda dengan dunia bakteri, sehingga bahkan kebersihan pribadi
yang ketat pun tidak akan menjamin Anda terbebas dari bakteri.

Yang penting untuk diingat, penyakit akibat kontaminasi bakteri bisa


dihindari dengan memelihara kebersihan pribadi, misalnya rajin cuci
tangan, membersihkan rumah, dan menyiapkan dan memasak bahan
makanan dengan baik.

9. Dilarang bernapas ketika minum

Penelitian menunjukkan, saat bernafas terjadi dua proses yang dialami


yakni menghirup udara dan menghembuskan udara. Ketika kita
menghirup udara, udara yang kita hirup adalah oksigen.

Oksigen adalah gas unsur kimia yang diperlukan untuk proses


metabolisme pada makhluk hidup tertentu termasuk manusia. Lain
halnya ketika menghembuskan nafas, udara yang keluar adalah udara
yang sudah bercampur dengan karbon, sisa-sisa tubuh yang beterbangan
di dalam tubuh, dan sedikit oksigen yang dikeluarkan dalam bentuk gas
karbon dioksida.

Dalam dunia kimia digambarkan jika karbon dioksida (udara hembusan


napas) bertemu dengan air akan menghasilkan asam karbonat. Hal ini
bisa menyebabkan naiknya tingkat keasaman dalam darah, sehingga
akan membuat darah kita menjadi lebih asam yang menyebabkan PH
darah menurun atau disebut asidosis.

Jika PH darah menurun, tubuh akan berusahan untuk menurunkan


kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah gas
karbon dioksida dalam darah sehingga pernafasan kita menjadi lebih
dalam dan cepat.

Bernafas ketika minum juga dapat menyebabkan ginjal berusaha


mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih
banyak asam dalam air kemih. Jika selalu meniup makanan dan
minuman sebelum mengkonsumsinya maka tubuh akan terus menerus
menghasilkan terlalu banyak asam yang bisa menyebabkan terjadinya
asidosis berat.

Asidosis berat dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan, mual,


mengantuk, dan kebingungan. Jika asidosis semakin memburuk,
tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma, dan kematian.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sebagai seorang tenaga kesehatan sudah seharusnya kita memmerhatikan


adab-adab atau cara-cara makan dan minum dengan benar. Sebagaimana
yang dijelaskan diatas bahwa makan dan minum memiliki aturan dan
aturan-aturannya didasarkan atas teori-teori dari para ilmuan serta segala
macam percobaan yang telah dilakukan oleh para ilmuan dan ahli bidang
medis. Dijelaskan juga bagaimana kaitan adab makan dan minum yang
diatur dan diharuskan oleh agama dengan pandangan bidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

http://pengertianadabmakandanminum.blogspot.com/2015/12/1pengertian-adab-
makan-dan-minum.html

https://www.kompasiana.com/ikasupartika/58327d425c7b61161ff47b53/menana
mkan-kebiasaan-mencuci-tangan-sebelum-makan-di-lingkungan-sekolah

http://baitushshidqipkp.masjidku.id/artikel/view/1928

https://www.tongkronganislami.net/adab-makan-dan-minum/

https://medicalzone.org/adab-makan-dan-minum-seorang-muslim-ditinjau-dari-
segi-kesehatan-1/

https://www.nahimunkar.org/awas-makan-dan-minum-keadaan-berdiri-ternyata-
berbahaya-bagi-kesehatan/

https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/17/09/14/ow8nsn328-
alasan-ilmiah-mengapa-tidak-boleh-bicara-sambil-makan

https://seruni.id/makan-tergesa-gesa-berbagai-penyakit-bisa-muncul-loh/

https://www.tribunnews.com/kesehatan/2012/07/30/mengapa-kita-harus-berhenti-
makan-sebelum-kenyang

https://saliha.id/wellness/article/12023280817-200517-mengapa-makanan-halal-
itu-penting-ini-bukti-ilmiahnya

https://doktersehat.com/menyantap-makanan-panas/
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/makanan-jatuh-belum-lima-menit-
aman-dikonsumsi/

https://docplayer.info/35581096-Etika-keperawatan-oleh-wahyuni-skm-m-
kes.html

Anda mungkin juga menyukai