Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya pada akhirnya
bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Air sebagai Sarana Pengobatan” tepat pada
waktunya.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada ibu Dr. Sri Sumarmi, S.KM, M.Si selalu
memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun
isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , kami selaku penyusun menerima segala
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian
demi penyusunan makalah dengan tema serupa yang lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II Pembahasan
2.1 Definisi Air ......................................................................................................................
2.2 Kandungan Air .................................................................................................................
2.3 Manfaat Air ......................................................................................................................
2.4 Air sebagai Metode Pengobata ........................................................................................
2.5 Metode Mengonsumsi Air sebagai Saran Pengobatan.....................................................
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari air
2. Mengetahui kandungan yang ada pada air
3. Mengetahui manfaat dari air
4. Memahami cara air dapat menjadi sarana pengobatan
5. Mengetahui metode mengonsumsi air agar menjadi sarana pengobatan
BAB II
PEMBAHASAN
Air sebagai sarana pengobatan penyakit, ini diperkuat dengan hasil penelitian yang
pernah dilakukan terhadap air, bahwa air memiliki prinsip dasar dalam pengobatan, yaitu
pengobatan hado. Di mana air memiliki gelombang dan resanansi baik di dalam tubuh
maupun di luar tubuh. Ketika gelombang pada berbagai tempat di tubuh manusia terganggu
maka tubuh manusia juga terganggu. Jika situasi ini terjadi, gelombang luar yang baru dapat
masuk ke sel tubuh yang terganggu untuk kemudian beresonansi dengan sel tubuh yang
terganggu tersebut. Di pihak lain, gelombang intrinsik tubuh yang tergangu itu sendiri akan
tersimpan. Ini adalah gambaran sederhana mengenai pengobatan hado.
Untuk menolong orang sakit, terlebih dahulu diperiksa hado orang tersebut.
Selanjutnya, disiapkan air sebagai media yang menerima transfer informasi (gelombang
tubuh yang diperiksa) dari instrumen hado. Air ini bermanfaat untuk memperbaiki
gelombang tubuh yang terganggu tersebut. Air hado yang tercipta ini akan meresap ke dalam
molekul, atom, dan partikel sub-atom, sebagai faktor-faktor pembentuk tubuh manusia,
untuk menghentikan ganguan gelombang dalm tubuh orang tersebut. Dengan meminum air
hado ini, orang yang sakit akan mampu memperbaiki gelombang yang terganggu.
Di sebuah hotel di kota Kualalumpur, Malaysia, Dr. Masaru Emoto dari Universitas
Yokohama, Jepang, memaparkan hasil risetnya mengenai air yang ditulisnya dalam buku
“The True Power of Water.” Sejumlah slide kristal molekul air dari berbagai sumber, seperti
air dari mata air, sungai, laut, telaga dsb. ditayangkan pada kesempatan itu. Beberapa
molekul air yang ditelitinya berbentuk tak teratur, kecuali molekul air zam-zam. Susunan
molekul air zam-zam berstruktur sangat indah, teratur, cantik bak berlian yang berkilauan,
dan memancarkan lebih dari 12 warna jika dibekukan. Di bawah ini adalah gambar molekul
atau kristal air zam-zam, rangkaian bentuk heksagonal-nya sangat indah, cemerlang berkilau
dan penuh warna ketika dibacakan ayat yang mulia.
Yang tidak terduga adalah perubahan kristal air dapat terjadi karena resonansi sikap
manusia didekatnya. Ketika seseorang marah-marah didekat air putih sang air akan berubah
buruk kristalnya. Namun jika sang air diberi sapaan positif seperti”terima kasih” atau ”salam
sejahtera”, maka kristal airnya akan indah kembali. Demikian juga ketika air diberi doa-doa
positif maka ia akan menjadi air yang positif pula. Karena alasan yang mendasar itulah,
maka Masaru Emoto menyarankan agar setiap orang memperlakukan air sebagai zat yang
”hidup” dan ”punya perasaan”. Perlakuan yang baik kepada air dengan mengucapkan
”terima kasih” atau ”I love you” untuk kemudian meminumnya akan memberikan timbal
balik yang positif pula bagi tubuh.
3.1 Kesimpulan
Air merupakan komponen paling penting dalam berjalannya seluruh proses di dalam
tubuh. Mulai dari proses pencernaan hingga kontraksi otot selalu bersangkutan dengan air.
Kandungan air sendiri terdapat sejumlah zat menguntungkan tetapi hal tersebut bergantung
pada perlakuan serta pencemaraan saat distribusi air. Manfat dari air sendirisangat banyak,
mulai dari memperbaiki kondisi kulitterluar tubuh hingga melarutkan racun dalam tubuh.
Air sebagai sarana pengobatan masih sedikit diketahui. Beberapa peneliian
membuktikan mengonsumsi air dapat membuat sel-sel pada tubuh saling berkomunikasi untuk
menangkal gangguan dair luar. Selain itu, pada beberapa air yang memiliki kandungan luar
biasa seperti air zam-zam, sangat bermnafaat untuk pengobatan. Namun untuk menjadikan air
sebagai saran pengobatan, kita perlu melakukan rutinitas yang teratur agar dapat memenuhi
kebutuhan air tubuh yang disesuaikan dengan waktu dan kondisi.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad, As’adi. 2011. Kedasyatan Air Putih Untuk Ragam Terapi Kesehatan.
Yogyakarta: Diva Press.
Pemerintah Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta:
Sekretariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
907/MENKES/SK/VII/2000 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Minum. Jakarta: Sekretariat Negara.
Purwanto, Yedi. 2008. Seni Terapi Air. journals.itb.ac.id/index.php/sostek/article/view/997.
Dilihat pada 24 Maret 2019.
Ritonga, Pangoloan Soleman. 2011. Air Sebagai Sarana Peningkatan Imtaq (Integrasi Kimia
Dan Agama). ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/SosialBudaya/article/view/363.
Dilihat pada 24 Maret 2019.
Santoso, Budi Iman dkk. 2011. Air Bagi Kesehatan. Centra Communicatoins