Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH

DASAR ILMU GIZI


“AIR SEBAGAI SARANA PENGOBATAN”
sKATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya pada akhirnya
bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Air sebagai Sarana Pengobatan” tepat pada
waktunya.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada ibu Dr. Sri Sumarmi, S.KM, M.Si selalu
memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun
isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , kami selaku penyusun menerima segala
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian
demi penyusunan makalah dengan tema serupa yang lebih baik lagi.

Surabaya, 24 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................................


Daftar Isi ................................................................................................................................
BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................
1.3 Tujuan ..............................................................................................................................

BAB II Pembahasan
2.1 Definisi Air ......................................................................................................................
2.2 Kandungan Air .................................................................................................................
2.3 Manfaat Air ......................................................................................................................
2.4 Air sebagai Metode Pengobata ........................................................................................
2.5 Metode Mengonsumsi Air sebagai Saran Pengobatan.....................................................
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Pada pria dewasa 55% sampai
60% berat tubuh adalah air sedakan pada perempuan dewasa hanya 50% sampai 60% berat
tubuh adalah air. Tanpa air mahluk hidup tidak mungkin tumbuh dan berkembang. Tanpa
air segala macam kegiatan manusia tidak mungkin dapat berlangsung dalam mencapai
kesejahteraannya. Tidak ada satu pun reaksi kimia dalam tubuh dapat berlangsung tanpa
adanya air. Air sebagai salah satu zat gizi makro mempunyai fungsi dalam berbagai proses
penting dalam tubuh manusia, mulai dari metabolisme, pengangkutan dan sirkulasi zat,
pengendalian suhu tubuh, kontraksi otot hingga proses pembuang zat tak berguna dari
dalam tubuh. Sayangnya, air seringkali terlupakan sebagai zat gizi yang oenting bagi tubuh.
Tubuh tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan tubuh akan air. Oleh karena itu, air perlu
dipenuhi manusia melalui asupan air yang cukup.
Kurang air umumnya disebabkan kurangnya asupan air. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa kurang air berdampak buruk terhadap kesehatan atau meningkatkan
resiko kejadian berbagai penyakit seperti sembelit, kram, batu ginjal, infeksi saluran kemih
dan lain-lain. Namun jarang diketahui bahwa air juga dapat menjadi sarana pengobatan
berbagai penyakit. Cukup dengan rutin mengonsumsi ai sesuai kebutuhan tubuh, maka
sejumlah penyakit dapat dicegah hingga sembuh. Perlu diingat pula bahwa hal tersebt lebih
efektif jika dibarengi dengan aktifitas yang cukup serta makanan yang bergizi seimbang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan air?
2. Apa saja kandungan yang ada pada air?
3. Apa saja manfaat dari air?
4. Bagaimana air menjadi sarana pengobatan?
5. Bagaimana metode mengonsumsi air agar menjadi sarana pengobatan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari air
2. Mengetahui kandungan yang ada pada air
3. Mengetahui manfaat dari air
4. Memahami cara air dapat menjadi sarana pengobatan
5. Mengetahui metode mengonsumsi air agar menjadi sarana pengobatan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Air


Air adalah suatu zat cair yang tidak mempunyai rasa, bau dan warna dan terdiri dari
hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O. Sebab air mempunyai sifat yang hampir
bisa digunakan untuk apa saja, maka air merupakan zat yang paling penting bagi semua
bentuk kehidupan (tumbuhan, hewan, dan manusia) sampai saat ini selain matahari yang
merupakan sumber energi. Air dapat berupa air tawar dan air asin (air laut) yang
merupakan bagian terbesar di bumi ini.
Air yang layak minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyratan Kualitas Air Minum, Pasal 1
menyatakan bahwa: “Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum”.
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut departemen
kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air
minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. (Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 907 Tahun 2002).

2.2 Kandungan Air


Dalam air putih atau dikenal dengan air mineral, ada banyak zat baik yang terkandung
di dalamnya. Pertama ada fluorida, yaitu zat yang penting untuk menjaga kesehatan dan
kekuatan gigi. Menghindarkan gigi dari karies atau lubang gigi. Selain itu, juga ada
natrium, ini merupakan zat yang baik untuk keseimbangan cairan didalam tubuh, didalam
air putih terdapat zat kalsium dan magnesium yang bagus untuk kesehatan jatung manusia.
Berguna mendukung proses transmisi syaraf dan kontraksi otot. Tidak hanya itu, air juga
mengandung zat-zat seperti silika, silika sangat baik untuk menjaga kulit tetap sehat, darah
dan tulang pun ikut menjadi sehat. Zat yang lainnya adalah zinc yang penting bagi
pertumbuhan dan imunitas juga untuk fungsi otak.
Kandungan zat pada air minum tersebut ditentukan oleh sumber air dan perlakuan serta
pencemaran selama rantai distribusi air. Sumber air minum dari pegunungan dan air tanah
(ground water) lebih banyak mengandung zat sekelumit dan minimal bahan organik.
Sebaliknya, air minum yang berasal dari dataran rendah banyak mengandung mineral dan
bahan organik, serta sedikit mengandung oksigen.

2.3 Manfaat Air


Beberapa manfaat air putih jika di konsumsi dengan baik akan menimbulkan hal positif
bagi tubuh diantara nya sebagai berikut:
1. Kulit berkilau karena meminum air putih bisa membantu tubuh untuk merontokkan
racun di dalam tubuh, maka kulit pun tidak kusam lagi. Bahkan konsumsi air putih
setiap pagi setelah bangun tidur bisa membantu membersihkan racun dalam darah.
2. Peremajaan otot dan sel-sel darah. Mengkonsumsi air putih di pagi hari sangat
bermanfaat untuk meregenerasi organ otot serta seluruh sel darah didalam tubuh.
3. Penyeimbang sistem getah bening. Saat sistem getah bening dapat bekerja dengan
optimal, maka tubuh akan memiliki kekuatan lebih untuk melawan infeksi yang dapat
menganggu kualitas kesehatan tubuh yang anda miliki.
4. Membersihkan usus besar dan kecil. Usus adalah salah satu organ di sistem pencernan.
Dengan mengkonsumsi air putih dalam keadaan perut kosong, membantu mebersihkan
usus kembali dan membuatnya mudah menyerap nutrisi makanan yang masuk.
5. Organ ginjal yang lebih sehat. Mengkonsumsi sesuai kebutuhan asupan air putih dapat
membantu meringankan organ ginjal untuk menjaga kesehatan organ ginjal.

2.6 Air sebagai Sarana Pengobatan

Air sebagai sarana pengobatan penyakit, ini diperkuat dengan hasil penelitian yang
pernah dilakukan terhadap air, bahwa air memiliki prinsip dasar dalam pengobatan, yaitu
pengobatan hado. Di mana air memiliki gelombang dan resanansi baik di dalam tubuh
maupun di luar tubuh. Ketika gelombang pada berbagai tempat di tubuh manusia terganggu
maka tubuh manusia juga terganggu. Jika situasi ini terjadi, gelombang luar yang baru dapat
masuk ke sel tubuh yang terganggu untuk kemudian beresonansi dengan sel tubuh yang
terganggu tersebut. Di pihak lain, gelombang intrinsik tubuh yang tergangu itu sendiri akan
tersimpan. Ini adalah gambaran sederhana mengenai pengobatan hado.
Untuk menolong orang sakit, terlebih dahulu diperiksa hado orang tersebut.
Selanjutnya, disiapkan air sebagai media yang menerima transfer informasi (gelombang
tubuh yang diperiksa) dari instrumen hado. Air ini bermanfaat untuk memperbaiki
gelombang tubuh yang terganggu tersebut. Air hado yang tercipta ini akan meresap ke dalam
molekul, atom, dan partikel sub-atom, sebagai faktor-faktor pembentuk tubuh manusia,
untuk menghentikan ganguan gelombang dalm tubuh orang tersebut. Dengan meminum air
hado ini, orang yang sakit akan mampu memperbaiki gelombang yang terganggu.
Di sebuah hotel di kota Kualalumpur, Malaysia, Dr. Masaru Emoto dari Universitas
Yokohama, Jepang, memaparkan hasil risetnya mengenai air yang ditulisnya dalam buku
“The True Power of Water.” Sejumlah slide kristal molekul air dari berbagai sumber, seperti
air dari mata air, sungai, laut, telaga dsb. ditayangkan pada kesempatan itu. Beberapa
molekul air yang ditelitinya berbentuk tak teratur, kecuali molekul air zam-zam. Susunan
molekul air zam-zam berstruktur sangat indah, teratur, cantik bak berlian yang berkilauan,
dan memancarkan lebih dari 12 warna jika dibekukan. Di bawah ini adalah gambar molekul
atau kristal air zam-zam, rangkaian bentuk heksagonal-nya sangat indah, cemerlang berkilau
dan penuh warna ketika dibacakan ayat yang mulia.
Yang tidak terduga adalah perubahan kristal air dapat terjadi karena resonansi sikap
manusia didekatnya. Ketika seseorang marah-marah didekat air putih sang air akan berubah
buruk kristalnya. Namun jika sang air diberi sapaan positif seperti”terima kasih” atau ”salam
sejahtera”, maka kristal airnya akan indah kembali. Demikian juga ketika air diberi doa-doa
positif maka ia akan menjadi air yang positif pula. Karena alasan yang mendasar itulah,
maka Masaru Emoto menyarankan agar setiap orang memperlakukan air sebagai zat yang
”hidup” dan ”punya perasaan”. Perlakuan yang baik kepada air dengan mengucapkan
”terima kasih” atau ”I love you” untuk kemudian meminumnya akan memberikan timbal
balik yang positif pula bagi tubuh.

2.7 Metode Mengonsumsi Air menjadi Sarana Pengobatan


Pengobatan melalui air putih telah dilakukan sejak zaman nenek moyang, pengobatan
menggunakan air putih bukanlah meminum air putih sebanyak banyaknya dan dilakukan
secara sembarangan bagaimana yang biasa terjadi dalam kehidupan banyak orang. Namun
pengobatan menggunakan air putih ini memiliki metode dan aturan tersendiri yang harus
dikuti. Prinsip inilah yang menjadikan air putih mempunyai manfaat besar dalam untuk
kesehatan sebab air masuk kedalam tubuh tidak secara sembarangan, namun berdasarkan
sesuai prinsip atau metode tertentu sehingga terjadi keteraturan yang terjadi di dalamnya.
Berikut metode prinsip umum dari pengobatan air putih ini:
1. Saat pagi bangun tidur minumlah 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya
ditakar sebanyak 1.5 liter. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan pagi lainnya.
2. Meminum air putih ini harus dilakukan sebelum berkumur karena ludah yang
mengendap di mulut semalam banyak mengandung enzim dan anti biotik alami yang
di perlukan tubuh. Di zaman dahulu, orang mengobati penyakit mata dengan air liur
ketika bangun tidur. Orang tua zaman dahulu sering menjilat luka baru dengan air liur
agar cepat sembuh.
3. Setelah 45 menit, diperbolehkan makan dan minum seperti biasa. Dengan tujuan untuk
memberikan kesempatan pada air putih untuk membersihkan usus halus yang sepanjang
8 meter. Setelah usus halus bersih, barulah makanan dibiarkan masuk untuk diproses
atau dicerna.
4. Setelah 15 menit sarapan, makan siang dan makan malam, jangan makan minum
apapun setelah 2 jam.
5. Menurut penelitian, tidak diperbolehkan untuk minum minuman yang beralkohol
6. Sangat di anjurkan menggunakan air hangat, air rebus atau air jernih yang sudah
disaring.
7. Khusus para pekerja atau pelajar (yang pagi-pagi sudah harus berangkat), hendaknya
bangun lebih awal sehingga dapat memberikan sela 1 jam sebelum sarapan.
8. Untuk pekerja/pelajar yang begadang hingga pagi, minum 1.5 liter air putih dilakukan
setelah bangun dari tidur yang lama.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Air merupakan komponen paling penting dalam berjalannya seluruh proses di dalam
tubuh. Mulai dari proses pencernaan hingga kontraksi otot selalu bersangkutan dengan air.
Kandungan air sendiri terdapat sejumlah zat menguntungkan tetapi hal tersebut bergantung
pada perlakuan serta pencemaraan saat distribusi air. Manfat dari air sendirisangat banyak,
mulai dari memperbaiki kondisi kulitterluar tubuh hingga melarutkan racun dalam tubuh.
Air sebagai sarana pengobatan masih sedikit diketahui. Beberapa peneliian
membuktikan mengonsumsi air dapat membuat sel-sel pada tubuh saling berkomunikasi untuk
menangkal gangguan dair luar. Selain itu, pada beberapa air yang memiliki kandungan luar
biasa seperti air zam-zam, sangat bermnafaat untuk pengobatan. Namun untuk menjadikan air
sebagai saran pengobatan, kita perlu melakukan rutinitas yang teratur agar dapat memenuhi
kebutuhan air tubuh yang disesuaikan dengan waktu dan kondisi.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, As’adi. 2011. Kedasyatan Air Putih Untuk Ragam Terapi Kesehatan.
Yogyakarta: Diva Press.
Pemerintah Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta:
Sekretariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
907/MENKES/SK/VII/2000 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Minum. Jakarta: Sekretariat Negara.
Purwanto, Yedi. 2008. Seni Terapi Air. journals.itb.ac.id/index.php/sostek/article/view/997.
Dilihat pada 24 Maret 2019.
Ritonga, Pangoloan Soleman. 2011. Air Sebagai Sarana Peningkatan Imtaq (Integrasi Kimia
Dan Agama). ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/SosialBudaya/article/view/363.
Dilihat pada 24 Maret 2019.

Santoso, Budi Iman dkk. 2011. Air Bagi Kesehatan. Centra Communicatoins

Anda mungkin juga menyukai