Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH DASAR GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

“ AIR”

Oleh :
Kelompok 4

1. Ocha Safitri 1811211007


2. Auliya Rahma 1811211035
3. Dwi Utari Helmi 1811213018
4. Silvia Amanda Lodi 2011212024
5. Bunga Helmadi 2011213042

Dosen Pengampu :
Welly Famelia, SKM, MKM

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Air” tepat
waktu.Makalah “Air” disusun guna memenuhi tugas Ibu Welly Famelia, SKM,
MKM . Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Welly
Famelia, SKM, selaku dosen Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat. Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Padang

Kelompok 4
DAFTAR ISI

BAB 1................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
2.1. Pengertian Air.......................................................................................................6
2.2. Sumber air dalam bahan makanan......................................................................7
2.3. Fungsi Air..............................................................................................................8
2.4. Kebutuhan Air.......................................................................................................9
2.5. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kebutuhan air................................11
2.6. Akibat Kelebihan dan Kekurangan Air............................................................12
BAB III...........................................................................................................................17
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................17
3.2. Saran....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan sumber daya alam yang sangat berguna dan paling
potensial dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya sehingga dapat
dikatakan bahwa air merupakan sumber kehidupan di bumi, dimana kebutuhan
akan air terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini tidak hanya disebabkan
oleh faktor pertumbuhan jumlah penduduk, melainkan air juga digunakan dalam
kegiatan industri dan pertanian.
Di bumi ini hampir 71 persen permukaanya merupakan wilayah perairan.
Termasuk negara Indonesia yang merupakan Negara kepulauan. Yang berarti
ketersediaan air untuk manusia sangat berlimpah. akan tetapi konsumsi air
meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Persediaannya pun
sudah sampai pada tahap yang kritis, bukan hanya di Indonesia tetapi masyarakat
dunia pun sedang menghadapi persoalan yang sama.
Air menjadi sumberdaya yang penting untuk mendukung kehidupan.
Dalam segi kesehatan, air memiliki peran penting, Jika kekurangan air tubuh kita
bisa dehidrasi. Seringkali masyarakat lupa untuk mengonsumsi air dengan cukup,
sedangkan banyak sekali dampak dari kekurangan air. Dari latar belakang diatas,
maka kami mengangkat judul makalah ini yaitu “AIR”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian air ?
2. Bagaimana kandunan air dalam makanan ?
3. Apa fungsi air ?
4. Berapa kebutuhan air yang dikonsumsi manusia ?
5. Faktor-faktor apa yang berhubungan dengan kebutuhan air?
6. Apa akibat kelebihan dan kekurangan air ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian air
2. Untuk mengetahui sumber air dalam makanan
3. Untuk mengetahui fungsi dari air
4. Untuk mengetahui kebutuhan air manusia
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kebutuhan air
6. Untuk mengetahui akibat kelebihan dan kekurangan air
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Air


Air merupakan senyawa kimia dengan rumus kimia H2O, artinya satu
molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu
atom oksigen. Air mempunyai sifat tidak bewarna, tidak berasa, dan tidak berbau
pada kondisi standar. Zat kimia ini merupakan pelarut yang penting karena
mampu melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam, gula, asam, beberapa
jenis gas, dan senyawa organik (Scientist N., 2010 dalam Hardinsyah dkk, 2014).
Air memiliki beberapa sifat khas, yaitu air memiliki titik beku 0 derajat C dan titik
didih 100 derajat C (Dugan 1972; Hutchinson, 1975; dan Miller 1992 dalam
Hardinsyah dkk, 2014).

Gambar molekul air


Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia
dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga merupakan
komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi
penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita. Bahkan dalam makanan yang
kering sekalipun, seperti buah kering. tepung, serta biji-bijian, terkandung dalam
jumlah tertentu.
Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55-60% dari
berat badan orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa lemak (lean body
mass). Angka ini lebih besar untuk anak-anak. Kandungan air di dalam tubuh
berbeda-beda antarmanusia, bergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan
lemak. Tubuh yang mengandung relatif lebih banyak otot mengandung lebih
banyak air daripada yang tidak. Pada proses menua manusia kehilangan air.
Kandungan air tubuh bayi pada waktu lahir adalah 75 % berat badan, sedangkan
pada usia tua manjadi 50 %. Kehilangan ini sebagian besar berupa kehilangan
cairan ekstraselular.
Kandungan relatif tubuh berbeda antar manusia, bergantung pada proporsi
jaringan otot dan jaringan lemak.kandungan air atlet lebih banyak daripada
nonatlet, kandungan air pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan, dan
kandungan air pada anak muda lebih banyak daripada orang tua. Sel-sel yang aktif
secara metabolik, seperti sel-sel otot dan visera alat yang terdapat dalam rongga
badan, seperti paru-paru, jantung, dan jeroan) mempunyai konsentrasi air paling
tinggi, sedangkan sel-sel jaringan tulang dan gigi paling rendah.
Bila badan manusia hidup dianalisis komposisi kimianya, maka akan
diketahui bahwa kandungan airnya rata-rata 65 % atau sekitar 47 liter per orang
dewasa. Setiap hari sekitar 2.5 liter harus di ganti dengan air yang baru.
Diperkirakan dari sejumlah air yang harus diganti tersebut 1.5 liter berasal dari
minum dan 1 liter berasal dari bahan makanan yang dikonsumsi.

2.2. Sumber air dalam bahan makanan

Tabel kandungan air beberapa komoditi

Kandungan air beberapa bahan makanan yang umum seperti terlihat pada
tabel diatas menunjukkan bahwa banyaknya air dalam suatu bahan tidak dapat
ditentukan dari keadaan fisik bahan tersebut, lisalnya buah memiliki kandungan
air yang lebih besar daripada buah kol, kandungan air pada susu lebih besar
daripada kacang hijau, sedangkan susu bubuk dan terigu seakan- akan tidak
mengandung air. Keunikan air terjadi berkat ikatan pemadu kedua unsurnya.
Perangkaian jarak atom-atomnya mirip kunci yang masuk lubangnya,
kecocokannya begitu sempurna sehingga air tegolong senyawa alam yang paling
mantap. Semua atom dalam molekul air terjalin menjadi satu oleh ikatan yang
kuat, yang hanya dapat dipecahkan oleh perantara yang paling agresif, misalnya
energi listrik kimia seperti logam kalium.

Air yang diperoleh tubuh berasal dari tiga sumber, yaitu air yang
dikonsumsi dalam bentuk minuman, air dalam makanan dan air metabolik. Air
metabolik berasal dari oksidasi bahan makanan seperti karbohidrat, protein, dan
lemak. Jumlah air metabolik bergantung pada kecepatan metabolisme seseorang.
Volume air menurut sumber air dalam tubuh dalam dilihat pada tabel berikut:
Tabel Volume Air menurut Sumber Air dalam Tubuh
No Sumber Air Tubuh Jumlah (mL)
1 Minuman 550 – 1500
2 Makanan 700 – 1000
3 Hasil metabolisme 200 – 300
Total 1450 – 2800
Sumber : Whitney, E.N , dan S.R. Rofles , Understanding Nutrition , 1993 dalam
Santoso dkk, 2011 dan Prinsip Dasar Ilmu Gizi, 2000.

2.3. Fungsi Air


Semua orang di bumi ini merasakan dan menghayati betapa pentingnya
peranan air untuk berbagai aspek kehidupan di dunia ini. Air memiliki peran yang
penting dalam tubuh dan kehidupan manusia. Peran air dalam tubuh (Hidayat dkk,
2014; Jequier & Constant, 2010; Santoso dkk, 2011; Sulistomo dkk, 2014;
Almatsier dkk, 2004), adalah sebagai berikut :
a. Pembentuk sel dan cairan tubuh
Air ditemukan di setiap sel, jaringan dan kompartemen tubuh. Air
berperan dalam pembentukan cairan tubuh seperti darah, cairan lambung,
hormon, dan enzim.
b. Sebagai pengatur suhu
Melalui penguapan keringat di kulit dan udara napas, serta pelarut zat- zat
dalam tubuh (zat gizi, gas dan sisa metabolisme).
c. Media transportasi zat gizi dan oksigen (gas dalam darah)
d. Katalisator
Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologik dalam sel,
termasuk di dalam saluran cerna. Air diperlukan untuk memecah atau
menghidrolisis zat gizi kompleks menjadi bentuk-bentuk lebih sederhana.
e. Air sebagai makronutrien
Air terlibat dalam seluruh reaksi hidrolisis protein, karbohidrat dan lemak.
Air juga diproduksi dari hasil metabolisme oksidatif yang berisi substrat
hidrogen
f. Air berfungsi sebagai pelumas dan bantalan pada persendian
g. Media pengeluaran racun dan produk sisa metabolisme
h. Fasilitator pertumbuhan
Air sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan untuk pertumbuhan dan
sebagai zat pembangun
i. Pengaturan keseimbangan elektrolit
Air menjaga volume vaskular dan sirkulasi darah yang berperan penting
dalam fungsi seluruh organ dan jaringan tubuh
j. Peredam benturan
Air melindungi beberapa organ penting tubuh, sehingga organ tersebut
terlindung dari benturan antara lain mata, jaringan saraf dalam kantung
ketuban dan lainnya.

2.4. Kebutuhan Air


Kebutuhan sehari-hari terhadap air berbeda-beda untuk tiap tempat dan
tingkatan kehidupan. Semakin tinggi taraf kehidupan, akan semakin meningkat
jumlah kebutuhan akan air. WHO dalam Depkes (2006), menyebutkan bahwa
kebutuhan air bersih bagi penduduknya rata-rata berbeda di dunia. Air yang
dibutuhkan di negara maju adalah lebih kurang 500 liter/orang/hari, sedangkan
Indonesia (kota besar) sebanyak 200 sampai 400 liter/orang/hari dan di daerah
pedesaan hanya 60 liter/orang/hari.
Air minum merupakan kebutuhan air manusia yang paling penting.
Kebutuhan air minum setiap orang bervariasi dari 2,1 liter hingga 2,8 liter per
hari, tergantung pada berat badan, aktivitas, umur, jenis kelamin, kebiasaan, dan
suhu. Peningkatan suhu udara akan meningkatkan kebutuhan air sebanyak
setengah liter (Cahanar dan Sunandar, 2006; Guyton & Hall, 2006; Sherwood,
2007; Sulistomo dkk, 2014). Hal ini sesuai menurut Rinzler (2006), yang juga
menyebutkan bahwa angka kecukupan air berkisar 8 gelas atau 2.400 ml.
Pedoman minum air dalam jumlah yang cukup dan aman pada dewasa,
juga disarankan oleh Departemen Kesehatan. Departemen Kesehatan, berdasar
Pesan Dasar Umum Gizi Seimbang (2005) menyarankan untuk mengkonsumsi
minimal 2 liter atau 8 gelas air minum setiap hari dalam kondisi lingkungan
normal, untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh serta menjaga kesehatan.
Meskipun demikian, diduga masih banyak masyarakat mengkonsumsi air dalam
jumlah kurang dibandingkan kebutuhannya (Proboprastowo, Dwiriani, 2004).
Perkiraan kebutuhan air tubuh biasanya didasarkan pada asupan energi,
luas permukaan tubuh atau berat badan (Santoso dkk, 2011). Penentuan
kebutuhan air juga dapat dilakukan dengan menggunakan Angka Kecukupan Gizi
(AKG). Berdasarkan AKG (2013) kebutuhan air pada remaja dapat di lihat pada
tabel berikut:

Tabel Angka Kecukupan Gizi Air (AKG) 2013 pada Remaja


No Jenis Kelamin Umur Angka Kebutuhan Gizi Air
.
1 Laki-laki 13-15 Tahun 2000
16-18 Tahun 2200
19-29 Tahun 2500
2 Perempuan 13-15 Tahun 2000
16-18 Tahun 2100
19-29 Tahun 2300
Sumber : Angka Kebutuhan Gizi (2013)
2.5. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kebutuhan air
1. Usia
Salah satu faktor yang paling signifikan ketika membahas berapa
banyak asupan air putih yang perlu dikonsumsi seseorang adalah usia.
Kebutuhan akan asupan air pada anak-anak berbeda dengan yang berlaku
pada orang dewasa. Dalam kondisi yang normal, direkomendasikan bahwa
anak-anak perlu mengonsumsi air sebanyak 10 hingga 15 persen dari berat
badan yang dimiliki. Sementara pada orang dewasa hanya membutuhkan
sekitar 2 hingga 4 persen air mililiter dari berat badannya. Dari penjelasan
di atas menjadi terlihat bahwa semakin tua usia seseorang, maka semakin
berkurang juga kebutuhannya terhadap cairan. Hal ini disebabkan kondisi
fungsi tubuh yang ikut menurun seiring dengan bertambahnya usia.
Pada bayi dan anak-anak kebutuhan airnya sesuai dengan perhitungan di
bawah ini :
a. Berat badan Sampai 10 kg maka Kebutuhan air perhari 100
ml/kgBB
b. Berat badan Sampai 11-20 kg maka Kebutuhan air perhari 1000 ml
+ 50 ml/kgBB ( untuk tiap kg diatas 10 kg)
c. Berat badan Sampai > 20 kg maka Kebutuhan air perhari 1500 ml
+ 20 ml/kgBB ( untuk tiap kg diatas 20 kg)
Sedangkan, pada orang dewasa Kebutuhan air sebanyak 30 -50
ml/kgBB/hari
2. Lingkungan
Yang dimaksud lingkungan pada hal ini meliputi cuaca dan tempat di
mana Anda berada. Jika Anda berada di tempat dengan cuaca yang panas
atau lembab, maka tubuh pun akan mengeluarkan keringat yang lebih
banyak. Dengan banyaknya keringat yang keluar ini membuat Anda perlu
menggantikan cairan yang hilang dengan mengkonsumsi air putih. Selain
itu ketinggian juga punya faktor dalam menentukan berapa banyak cairan
yang perlu Anda konsumsi. Seperti misalnya ketika Anda berada di tempat
dengan ketinggian 3000 meter di atas permukaan laut, maka Anda
membutuhkan asupan air yang lebih banyak. Hal ini disebabkan tubuh
biasanya akan membuat Anda untuk bernapas dengan lebih cepat dan juga
buang air kecil lebih sering. Keluarnya nafas yang cepat dan frekuensi
buang air kecil yang sering menyebabkan Anda perlu menggantikan cairan
yang keluar dari dalam tubuh dengan mengkonsumsi air putih.

3. Kondisi kesehatan
Saat sedang terkena penyakit, seperti demam, muntah-muntah, atau
diare, tubuh Anda akan mengeluarkan cairan yang lebih banyak. Hal ini
membuat Anda perlu untuk mengonsumsi air putih untuk menggantikan
cairan yang hilang.
4. Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan seseorang juga memengaruhi kecukupan
cairan setiap harinya. Orang yang hanya melakukan pekerjaan ringan,
misalnya menyapu, menulis, mengendarai mobil, bekerja sebagai staf
administrasi, berbelanja, dan beberapa aktivitas lainnya, memiliki asupan
cairan yang lebih sedikit. Apalagi jika dibandingkan dengan orang yang
melakukan pekerjaan galian, mencangkul, menebang pohon, berkebun,
bersepeda, dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena energi yang
dibutuhkan sangatlah berbeda. Selain itu keringat yang dikeluarkan juga
berbeda. Semakin banyak keringat yang dikeluarkan akan mempengaruhi
jumlah cairan yang harus dikonsumsi untuk menggantikan cairan yang
hilang dari tubuh.

2.6. Akibat Kelebihan dan Kekurangan Air


A. Akibat Kekurangan Air
1) Hipovalemia
Kondisi terjadi pengurangan volume cairan ekstrasel, keadaan ini
terjadi bila keluaran airnya adalah cairan yang isotonic ( air dan
natrium keluar dalam jumlah yang sebanding sehingga osmolalitas
plasma tidak berubah atau kadar natrium plasma tetap normal )
biasay terjadi pada diare atau pendarahan
2) Dehidrasi
Keadaan yang terjadi bila keluaran airnya adalah cairan yang
hipotonik ( volume air yang keluar jauh lebih besar dari jumlah
natrium yang keluar ), biasanya terjadi pada pasien diabetes
insipidus dan pada usia lanjut yang kurang minum air
3) Tekanan darah menurun
Saat tubuh kurang minum air putih atau cairan lain, seseorang bisa
mengalami dehidrasi. Dehidrasi dapat membuat volume plasma
darah yang mengandung protein menurun. Dampaknya, tekanan
darah orang yang kurang minum air putih juga bisa ikut turun.
4) Mual dan muntah
Saat suhu meningkat atau sedang melakukan aktivitas fisik, tubuh
manusia secara alami menghilangkan panas di tubuh dengan
berkeringat. Apabila pengeluaran cairan tersebut tidak diimbangi
dengan asupan cairan pengganti, kenaikan suhu tubuh
menyebabkan mual dan muntah
5) Kram otot
Akibat kurang minum air putih terutama setelah olahraga atau
melakukan aktivitas fisik adalah kram otot. Berkeringat bisa
menyebabkan penurunan volume plasma darah dan kadar elektrolit
seperti natrium dan kalium. Apabila tidak diimbangi dengan
minum air putih atau cairan lainnya, seseorang rentan terkena kram
otot.
6) Diabetes
Orang yang merasa dehidrasi akan merasa ingin sekali
mengonsumsi makanan manis. Hal ini terjadi karena liver
mengalami masalah dalam memecah glikogen menjadi glukosa
untuk aliran darah. Lagi-lagi, terganggunya sistem ini terjadi
karena kurang cairan. Apabila dibiarkan dalam jangka panjang,
bukan tidak mungkin konsumsi gula menjadi berlebihan. Penyakit
diabetes pun mengintai sebagai konsekuensinya.
7) Sakit kepala
Merasakan nyeri di kepala juga bisa menjadi akibat kurang minum
air putih. Rasa nyeri ini bisa dari ringan hingga benar-benar
mengganggu. Sakit kepala ini terjadi karena otak mengalami
penyusutan sementara karena kurangnya asupan cairan. Ketika
asupan cairan tercukupi, maka otak akan kembali ke bentuknya
semula dan sakit kepala pun hilang.
8) Rasa kantuk berlebihan
Wajar jika seseorang merasa mengantuk karena kurang tidur atau
belum mendapat asupan kafein yang setiap hari menemaninya.
Namun berbeda halnya dengan orang yang mengalami dehidrasi
akibat kurang minum air putih. Dalam penelitian di Inggris pada
tahun 2015 lalu, satu dari setiap lima pasien yang kekurangan
cairan akan merasa sangat mengantuk. Namun rasa kantuk ini tidak
sesederhana bisa hilang dengan tidur sejenak. Tubuh akan terasa
lelah dan kurang bertenaga.
9) Konstipasi
Tak hanya kurang serat, konstipasi juga merupakan akibat kurang
minum air putih. Tanpa adanya cukup cairan dalam sistem cerna,
usus besar akan menyerap air dari feses. Akibatnya, feses menjadi
lebih padat dan sulit keluar.
10) Kulit kering
Pelembap termahal sekalipun belum tentu bisa mengatasi masalah
kulit kering apabila pemicunya adalah akibat kurang minum air
putih. Berbeda dengan kondisi kulit orang dengan tipe kulit kering,
mereka yang mengalami kulit kering akibat kurang cairan akan
cenderung merasakan gatal dan rentan iritasi.
11) Sulit berkonsentrasi
Sering lupa apa yang akan dilakukan atau kurang sinkron antara
apa yang diucapkan dan dipikirkan bisa jadi merupakan tanda-
tanda konsentrasi berkurang akibat kurang minum air putih.
Menurut penelitian yang digelar tahun 2012 dengan melibatkan
responden perempuan muda, mereka yang mengalami dehidrasi
ringan lebih sulit berkonsentrasi bahkan pada tugas-tugas
sederhana. Tak hanya itu, mereka juga kesulitan menjaga rentang
fokus untuk jangka waktu singkat sekalipun.

B. Akibat Kelebihan Air


Kelebihan minum air putih atau overhidrasi dapat menyebabkan
intoksikasi air atau hyponatremia. Dalam kondisi itu bagian dalam sel
akan kelebihan air karena rendahnya kadar sodium dalam peredaran darah.
Overhidrasi biasanya dialami oleh pasien gagal ginjal, peserta lari jarak
jauh, dll. Dalam kasus yang berat hyponatremia dapat memicu kejang,
koma, bahkan kematian. Selain itu, masih banyak dampak buruk akibat
konsumsi air berlebihan. Berikut ini merupakan dampak kelebihan cairan
di dalam tubuh:
1) Masalah pada ginjal.
Mengonsumsi air minum terlalu banyak dapat memicu
terjadinya gangguan pada ginjal. Hal ini disebabkan
karena pengenceran darah sehingga ginjal tidak mampu
menyaring zat- zat di dalam tubuh yang tidak terpakai
dengan baik untuk menjaga keseimbangan natrium.
Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan, mual, hingga
meningkatkan intensitas buang air kecil.
2) Masalah pada jantung.
Jantung merupakan salah satu organ vital bagi manusia
yang mana berfungsi untuk memompa darah ke seluruh
tubuh. Namun, kondisi tubuh yang kelebihan cairan dapat
menyebabkan volume darah meningkat, sehingga
membuat jantung bekerja lebih berat. Kondisi ini
tentunya berdampak buruk pada peningkatan tekanan
pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan gangguan
jantung.
3) Pembengkakan sel tubuh.
Kelebihan asupan cairan di dalam tubuh juga dapat
menyebabkan pengenceran darah sehingga kadar
elektrolit cenderung lebih rendah daripada yang ada pada
dinding sel. Untuk mengembalikan keseimbangannya, air
akan mengisi sel tubuh hingga menyebabkan
pembengkakan. Dalam kondisi serius, hal ini dapat
menyebabkan gejala serius berupa mual dan kejang.
4) Sakit kepala.
Konsumsi cairan secara berlebih juga dapat menyebabkan
seseorang sering sakit kepala secara tiba-tiba. Hal ini
disebabkan karena rendahnya kadar sodium di dalam
darah, sehingga sel membengkak. Kondisi ini dapat
membuat ukuran otak membesar hingga menyentuh otak
sehingga menimbulkan sensasi berdenyut dan terasa
nyeri.
5) Sering Buang Air Kecil (Beser).
Kelebihan cairan dapat membuat saluran kemih atau
saluran kencing bekerja lebih keras. Hal ini tentunya akan
berdampak pada meningkatnya frekuensi air seni
sehingga menyebabkan buang air kecil berlebihan atau
beser. Selain itu, kondisi ini juga dapat memicu terjadinya
dehidrasi akibat terlalu banyak cairan yang terbuang
lewat urin.
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55-60% dari berat
badan orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa lemak (lean body mass).
Angka ini lebih besar untuk anak-anak. Kandungan air di dalam tubuh berbeda-
beda antarmanusia, bergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak.
Air yang diperoleh tubuh berasal dari tiga sumber, yaitu air yang dikonsumsi
dalam bentuk minuman, air dalam makanan dan air metabolik. Air metabolik
berasal dari oksidasi bahan makanan seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Air
memiliki peran yang penting dalam tubuh dan kehidupan manusia, salah satunya
sebagai pembentuk sel dan cairan dalam tubuh. Air minum merupakan kebutuhan
air manusia yang paling penting. Kebutuhan air minum setiap orang bervariasi
dari 2,1 liter hingga 2,8 liter per hari, tergantung pada berat badan, aktivitas,
umur, jenis kelamin, kebiasaan, dan suhu. Peningkatan suhu udara akan
meningkatkan kebutuhan air sebanyak setengah liter. Penentuan kebutuhan air
juga dapat dilakukan dengan menggunakan Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Salah satu faktor yang paling signifikan ketika membahas berapa banyak
asupan air putih yang perlu dikonsumsi seseorang adalah usia. Kebutuhan akan
asupan air pada anak-anak berbeda dengan yang berlaku pada orang dewasa.
Aktivitas yang dilakukan seseorang juga memengaruhi kecukupan cairan setiap
harinya. Orang yang hanya melakukan pekerjaan ringan, memiliki asupan cairan
yang lebih sedikit. Kekurangan air dapat menyebabkan hipovalemia, dehidrasi,
tekanan darah menurun, mual dan muntan, diabetes, sakit kepala, keram otot, rasa
kantuk berlebihan, konstipasi, kulit kering serta sulit berkonsentrasi. Sedangkan
akibat dari kelebihan air dapat menyebabkan masalah pada ginjal, masalah pada
jantung, pembengkakan sel tubuh, sakit kepala dan sering buang air kecil.

3.2. Saran
Dengan makalah ini penulis mengharapkan agar menambah wawasan
pembaca mengenai Air. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus lagi dan detail
dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber yang lebih banyak,
yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Maharani, Diyan. G2b216089 (2018). HUBUNGAN KONSUMSI CAIRAN


DAN STATUS GIZI DENGAN STATUS HIDRASI PADA REMAJA DI
SMA NEGERI 2 TUBAN. Undergraduate Thesis, Muhammadiyah
University Semarang.
Sehat Aqua. 2020. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Air dalam Tubuh.
https://www.sehataqua.co.id/faktor-yang-mempengaruhi-kebutuhan-air-
dalam-tubuh/ Diakses pada tanggal 11 Februari 2021 Pukul 17.00
Solihudin, Endang. 2012. Air Zat Gizi Esensial. https://www.rsi.co.id/artikel/air-
zat-gizi-esensial-yang-terlupakan# Diakses pada tanggal 11 Februari 2021
Pukul 18.30
Susana, T. (2003). Air sebagai sumber kehidupan. Jurnal Oseana, 28(3), 22.
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta
Trifiana, Azelia. 2020. Tak Hanya Dehidrasi, Ini Komplikasi Akibat Kurang
Minum Air Putih. https://www.sehatq.com/artikel/tak-hanya-dehidrasi-ini-
komplikasi-akibat-kurang-minum-air-putih# Diakses pada tanggal 11
Februari 2021 Pukul 18.00

Anda mungkin juga menyukai