Anda di halaman 1dari 8

Makanan dan Minuman yang diharamkan dalam Islam

TUGAS MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA


Guru Pengajar : Khoirotun Ni’mah, S.Pd., M.Pd.I

https://shoffamedia.com/2020/08/10/materi-fiqih-kelas-6-bab-makanan-halal-haram

https://hot.liputan6.com/read/4134636/11-makanan-dan-minuman-haram-dalam-islam-beserta-
dalilnya

1. M.Fashih Alif Ba’


2. Aria Hermawan

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS PENDIDIKAM


AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS DARUL ULUM LAMONGAN

2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Makanan dan Minuman yang
diharamkan dalam Islam” dapat kami selesaikan dengan baik.Penulis berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan lebih mengenal tentang hal hal yang dilarang oleh Allah
SWT agar semakin bertambah iman kita dengan meninggalkan larangan-larangan-Nya.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami,
Ibu Khoirotun Ni’mah, S.Pd., M.Pd.I, dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang
membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah
SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Lamongan,13 Desember 2022


Contents
Makanan dan Minuman yang diharamkan dalam Islam.................................................................1

TUGAS MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA..............................................................1

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS PENDIDIKAM AGAMA ISLAM........1

UNIVERSITAS DARUL ULUM LAMONGAN..........................................................................1

2022.................................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia memiliki beberapa kebutuhan primer. Salah satu kebutuhan primer manusia adalah
makanan dan minuman. Hidup manusia akan terancam jika tidak makan dan minum dalam
jangka waktu tertentu. Dengan demikian pemenuhan kebutuhan manusia terhadap makanan dan
minuman berkaitan erat dengan pemeliharaan jiwa (hifz al-nafs), pemeliharaan akal (hifz al-‘aql)
dan pemeliharaan harta (hifz al-mal) dalammaqasid al-syari’ah.

Dalam ajaran Islam, makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia khususnya umat Islam
tidaklah bebas namun harus selektif, yakni halal sesuai petunjuk Allah dalam al-Qur’an dan
penjelasan Nabi Muhammad saw dalam hadis, serta baik, sehat (thayyib). Sighat yang digunakan
alQur’an dan hadis dalam menjelaskan makanan dan minuman haram dalam bentuk lafaz ‘amm.
Sehingga semua jenis makanan dan minuman yang tidak disebutkan dalam al-Qur’an dan hadis
tersebut memiliki kesamaan illat dengan makanan dan minuman yang diharamkan dalam al-
Qur’an dan hadis, bisa dikategorikan dengan hukum haram pula berdasarkan metode qiyas.

Karena jenis makanan dan minuman mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan
dan kemajuan peradaban manusia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Meskipun
keragaman makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia berbeda antar satu daerah/negara
dengan daerah/negara lain namun standar halal/tidaknya makanan dan minuman tersebut bisa
mengacu kepada istilah yang diperkenalkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Berdasarkan uraian di atas dalam tulisan ini akan dikaji berbagai jenis makanan dan minuman
yang diharanmkan dalam Islam, serta dampaknya bagi kehidupan manusia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa Pengertian makanan dan minuman?
2. Apa jenis-jenis makanan dan minuman yang diharamkan?
3. Apa dasar hukum diharamkannya makanan dan minuman?
4. Apa hikmah disyariatkannya dalam kehidupan?

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Mengetahui Pengertian makanan dan minuman
2. Mengetahui jenis-jenis makanan dan minuman yang diharamkan
3. Mengetahui dasar hukum diharamkannya makanan dan minuman
4. Mengetahui hikmah disyariatkannya dalam kehidupan
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MAKANAN
Makanan menurut bahasa adalah terjemahan dari kata tha'am bentuk tunggal dari athi'mah.
Dalam bahasa Indoensia makanan berarti segala yang boleh dimakan seperti penganan, lauk
pauk dan kue-kue.

Menurut al Khalil, seperti dikutip oleh Ibnu Faris dan Ibnu Manzhur, penggunaan kata tha'am
(makanan/ ‫ )طﻌﺎم‬dalam percakapan orang Arab dikhususkan pada gandum, seperti sabda Nabi
Saw dari Abi Said al Khudry tentang zakat fitrah: "‫ = "طﻌﺎم ﻣﻦ ﺻﺎﻋﺎ‬satu sha gandum. Menurut
Ibnu Manzhur dan Ensiklopedia al-Qur'an, tha'am (‫ )طﻌﺎم‬adalah kata yang digunakan untuk
semua jenis yang dimakan. Sebagian yang lain berpendapat semua yang diairi lalu tumbuh,
sebab itu tumbuh tanaman air tersebut menurut Ibnu Katsir, semua yang termasuk dalam
kategori biji-bijian seperti gandum dan kurma. Menurut al-Thabary, tha'am (‫ )طﻌﺎم‬adalah apa
yang dimakan dan diminum.

Sedangkan pengertian makanan menurut istilah adalah apa saja yang dimakan oleh manusia dan
disantap, baik berupa barang pangan, maupun yang lainnya.

Penggunaan kata tha'am (‫ )طﻌﺎم‬dalam al-Qur'an bersifat umum, yakni setiap yang dapat dimakan,
baik makanan itu berasal dari darat dan laut, maupun makanan yang belum diketahui
hakikatnya. Dengan demikian kata al-tha'am ( ‫ = )ﻟﻄﻌﺎم‬makanan, adalah menunjukan arti semua
jenis yang biasa dicicipi (makanan dan minuman). Makanan menurut al-Qur'an, ada yang halal
dan ada yang haram.

Makanan merupakan sumber protein yang berguna bagai manusia, yang berasal dari hewan
disebut protein hewani dan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan disebut protein nabati.
Semuanya merupakan kurnia Allah kepada manusia. Oleh karena itu Islam tidak melarang
manusia baik laki- laki maupun wanita untuk menikmati kehidpan dunia, seperti makanan dan
minuman, sesuai dengan firman Allah Swt Surah al 'Araf (7) : 31 :

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan, tetapi jangan berlebih-lebihan,


sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berlebih-lebihan.”

Atau pada ayat yang lain yang artinya berbunyi : “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik
dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu
beriman kepada-Nya.” (QS. Al- Maidah ayat 88).
PENGERTIAN MINUMAN
Minuman menurut bahasa adalah terjemahan dari kata syarab (‫ = )ﺷﺮاب‬minuman . Syarab adalah
nama dari sesuatu yang dapat diminum, yaitu segala sesuatu yang ditidak dikunyah.5 Kata
Syarab (‫) ﺷﺮاب‬, juga dipakai dalam arti minuman yang memabukkan.

Secara terminologi, kata syarab berarti sesuatu yang diminum, baik berupa air biasa, amupun air
yang sudah melalui proses pengolahan, yang sudah berubah warna dan rasanya. Dalam al-Qur'an
kata syarab digunakan dengan makna yang sama, baik dalam konteks minuman dunia, maupun
minuman akhirat. Dalam kedua konteks ini dipahami, bahwa pada dasarnya maksud syarab atau
minuman, adalah makna lafzhi, yaitu benar-benar minuman.

Dari uraian tentang pengertian makanan dan minuman, dapat disimpulkan, bahwa di antara
makanan dan minuman baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, maupun dari hewan sudah ada
ketetapan hukumnya, yaitu ada yang dihalalkan dan ada yang diharamkan. Istilah makanan (‫)طﻌﺎم‬
yang dihalalkan atau diharamkan, sering digunakan dalam al-Qur'an dalam pengertian umum,
meliputi makanan dan minuman.

2.2 Jenis-jenis makanan dan minuman yang diharamkan


a. Haram ‘Aini yaitu makanan yang hukum asalnya memang sudah diharamkan. Contohnya
daging babi, darah, dan bangkai.

Atau bisa dirinci lagi sebagai berikut:

Berasal dari jenis hewani seperti daging babi, anjing, ulat, buaya, darah hewan dan lain-lain.

Berasal dari jenis nabati, seperti ganja, kecubung, terompet syetan dan tanaman-tanaman lain
yang mengandung racun atau memabukkan.

Berasal dari perut bumi, seperti timah, aspal, logam dan sebagainya.

b. Haram sababi (lighoirihi), yaitu hukum asal makanan pada dasarnya halal, namun karena ada
sebab lain, maka makanan tersebut berubah hukumnya menjadi haram. Sebab utama yang
mempengaruhi perubahan hukum berasal dari cara mendapatkan dan mengolah makanannya.

2.3 Dasar hukum diharamkannya makanan dan minuman


Di Dalam Al-Qur’an Surat Al- Maidah ayat 3 Allah SWT telah menjelaskan bahwa

‫ْر َو َمٓا ا ُ ِه َّل لِ َغي ِْر هّٰللا ِ ِبهٖ َو ْال ُم ْن َخ ِن َق ُة َو ْال َم ْوقُ ْو َذةُ َو ْال ُم َت َر ِّد َي ُة َوال َّنطِ ي َْح ُة َو َمٓا‬-ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْي َت ُة َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِزي‬
ْ ‫حُرِّ َم‬
ْ‫س الَّ ِذي َْن َك َفر ُْوا مِن‬ ۗ ٰ
َ ‫ ِبااْل َ ْزاَل ۗ ِم ذلِ ُك ْم فِسْ ٌق اَ ْل َي ْو َم َي ِٕى‬-‫ب َواَنْ َتسْ َت ْقسِ م ُْوا‬ ِ ‫ص‬ ُ ‫اَ َك َل ال َّس ُب ُع ِااَّل َما َذ َّك ْي ُت ۗ ْم َو َما ُذ ِب َح َعلَى ال ُّن‬
‫ْت لَ ُك ُم ااْل ِسْ اَل َم ِد ْي ًن ۗا َف َم ِن‬
ُ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِعْ َمتِيْ َو َرضِ ي‬ ُ ‫اخ َش ْو ۗ ِن اَ ْل َي ْو َم اَ ْك َم ْل‬
ُ ْ‫ت لَ ُك ْم ِد ْي َن ُك ْم َواَ ْت َمم‬ ْ ‫م َو‬-ْ ‫ِد ْي ِن ُك ْم َفاَل َت ْخ َش ْو ُه‬
‫هّٰللا‬
‫ف اِّل ِ ْث ۙ ٍم َفاِنَّ َ َغفُ ْو ٌر رَّ ِح ْي ٌم‬ ُ ْ‫اض‬
-ٍ ‫ص ٍة َغي َْر ُم َت َجا ِن‬ َ ‫طرَّ فِيْ َم ْخ َم‬

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu)
yang disembelih untuk berhala.”
Allah SWT telah menjelaskan bahwa bangkai darah,daging babi dan diharamkan untuk
dimakan apabila ada hewan yang mati secara tidak wajar atau tanpa melalui proses
penyembelihan yang disyariatkan dalam ajaran islam, seperti :

a. Hewan yang mati dalam keadaan tercekik.


b. Hewan yang mati karena dipukul dengan menggunakan suatu benda.
c. Hewan yang mati karena terjatuh dari ketinggian.
d. Hewan yang mati karena tertanduk oleh hewan lainnya.
e. Hewan yang mati karena diterkam oleh binatang buas.

Lalu jika sebelum hewan tersebut mati kamu sempat menyembelihnya maka bisa halal dan juga
bisa haram. Dikatakan haram apabila hewan tersebut disembelih atas nama selain Allah SWT.

Akan tetapi Islam memberikan pengecualian terhadap 2 bangkai, yaitu ikan dan belalang,
dimana bangkai dari kedua hewan tersebut adalah halal hukumnya. Hal ini sesuai dengan Sabda
Rosulullah SAW:

Artinya “Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai tersebut adalah ikan dan
belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan limpa.” (HR. Ibnu Majah).

Mengkonsumsi darah sebagai makanan atau minuman merupakan kebiasaan orang-orang


jahiliyyah dahulu, dimana darah dari hewan yang terkumpul ketika mereka sembelih seperti unta
maupun hewan lainnya nantinya akan mereka olah menjadi makanan atau minuman.Dalam Al-
Qur’an surat Al- An’am

‫قُ ْل ٓاَّل اَ ِج ُد فِيْ َمٓا ا ُ ْوح َِي ِا َليَّ م َُحرَّ مًا َع ٰلى َطاعِ ٍم ي َّْط َعم ٗ ُٓه ِآاَّل اَنْ َّي ُك ْو َن َم ْي َت ًة اَ ْو َدمًا مَّسْ فُ ْوحً ا اَ ْو َلحْ َم‬
ُ ‫هّٰللا‬
‫َّك َغ ُف ْو ٌر رَّ ِح ْي ٌم‬
َ ‫اغ وَّ اَل َعا ٍد َفاِنَّ َرب‬ ٍ ‫ِخ ْن ِزي ٍْر َف ِا َّن ٗه ِرجْ سٌ اَ ْو فِسْ ًقا ا ُ ِه َّل لِ َغي ِْر ِ ِب ۚ ٖه َف َم ِن اضْ طرَّ َغي َْر َب‬
“Katakanlah, “Tidak kudapati di dalam apa yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang
diharamkan memakannya bagi yang ingin memakannya, kecuali daging hewan yang mati
(bangkai), darah yang mengalir, daging babi – karena semua itu kotor – atau hewan yang
disembelih bukan atas (nama) Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa bukan karena menginginkan
dan tidak melebihi (batas darurat) maka sungguh, Tuhanmu Maha Pengampun, Maha
Penyayang.”

telah disebutkan bahwa yang diharamkan itu adalah darah yang mengalir, jadi dengan demikian
darah-darah sisa yang masih menempal pada daging maupun tulang hewan yang disembelih
tidaklah diharamkan.Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah pernah mengatatakan bahwa “Pendapat yang
benar, bahwa darah yang diharamkan oleh Allah adalah darah yang mengalir. Adapun sisa darah
yang menempel pada daging, maka tidak ada satupun dari kalangan ulama’ yang
mengharamkannya.” (dinukil dari Al-Mulakhas Al-Fiqhi).
Minuman keras atau khamar juga termasuk ke dalam makanan dan minuman haram. Minuman
keras yang dimaksud dalam jenis minuman ini adalah minuman yang mengandung alkohol dan
diharamkan dalam islam segala minuman yang memabukkan.Sebagaimana yang disebutkan
dalam hadis berikut ini :

“Semua yang memabukkan adalah khamar dan semua khamar adalah haram.” (HR. Muslim)

Hewan yang Bertaring

Hewan yang bertaring juga termasuk dalam makanan dan minuman haram. Nabi Muhammad
SAW pernah bersabda, yang artinya:

‫اع َوع َْن ُك ِّل‬ ٍ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ع َْن ُك ِّل ِذي نَا‬
ِ َ‫ب ِم ْن ال ِّسب‬ َ َ‫س ق‬
َ ِ‫ال نَهَى َرسُو ُل هللا‬ ٍ ‫ع َْن اب ِْن َعبَّا‬
‫ب ِم ْن الطَّيْر‬ٍ َ‫ِذي ِم ْخل‬
“Rasulullah SAW telah melarang memakan setiap binatang bertaring dari jenis binatang buas
dan setiap jenis burung yang berkuku tajam (untuk mencengkram).” (HR. Muslim)

Hadis di atas telah menjelaskan bahwa hukum memakan binatang bertaring dari jenis binatang
buas seperti beruang, anjing, serigala, harimau, dan lain sebagainya adalah haram
hukumnya.Meskipun tidak tergolong sebagai hewan buas, akan tetapi tikus tergolong ke dalam
jenis hewan yang menjijikkan, sehingga haram untuk dimakan Allah berfirman:

‫ت َوي َُحرِّ ُم َع َلي ِْه ُم ْال َخ َباِئث‬ َّ ‫َو ُي ِح ُّل َل ُه ُم‬


ِ ‫الط ِّي َبا‬
“(Allah) menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk.”

sedangkan hewan bertaring lain yang tidak termasuk dalam kategori binatang buas seperti
kelinci maupun tupai, diperbolehkan untuk dimakan.Sama halnya dengan biawak, hewan ini
yang termasuk hewan buas menjadi salah satu list makanan yang haram untuk di konsumsi.
Biawak yang menjadi hewan langka dan di lindungi ini adalah hewan buas meski tidak
menunjukan taringnya.

Anda mungkin juga menyukai