A. Latar Belakang
Makanan yang halal dan baik merupakan tuntunan agama. Halal dari segi dhahiriyah
dan sumber untuk mendapatkan makanan tersebut apakah melalui cara cara yang halal.
Memakan makanan yang halal dan baik merupakan bukti ketaqwaan kita kepada Allah,
karena memakan makanan halal dan baik merupakan salah satu ibadah.
Allah membolehkan manusia seluruhnya memakan makanan yang telah diberikan
Allah di bumi ini, yang halal dan yang baik saja, serta meninggalkan yang haram. Allah
menyeru manusia supaya menikmati makanan makanan yang baik dalam kehidupan mereka
dan menjahui makanan makanan yang tidak baik, karena dunia diciptakan untuk seluruh
manusia. Karunia Allah bagi setiap manusia adalah sama, baik beriman atau tidak beriman.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang makanan yang halal dan baik yang meliputi, hadits
tentang makanan halal dan baik, pengertian makanan halal dan baik, manfaat dari makanan
halal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian makanan halal dan baik?
2. Bagaimana dalil Al Quran dan hadits tentang makanan halal dan baik serta jelaskan isi
kandungannya?
3. Apa manfaat dari makanan halal?
BAB II
PEMBAHASAN
B. Dalil Al Quran Q.S. Al-Baqarah: 168-169; Q.S.Al-Baqarah: 172-173; dan hadis tentang
makanan yang halal dan baik.
168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu.
169. Sesungguhnya syaitan itu Hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan
keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.
172. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baikbaik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah,
jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
173. Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama)
selain Allah[108]. tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[108] Haram juga menurut ayat Ini daging yang berasal dari sembelihan
yang menyebut nama Allah tetapi disebut pula nama selain Allah.
:
( ) .
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw. bersabda; Tidak ada makanan yang
dimakan seseorang yang lebih baik aripada hasil karya tangannya sendiri (hasil
usahanya sendiri). Sesungguhnya Nabi Daud s.a. selalu makan dari hasil karya
tangannya. (H.R. Bukhari dan Muslim)
D. kandungan Q.S. Al-Baqarah: 168-169; Q.S. Al-Baqarah: 172-173; dan hadis tentang
makanan yang baik dan baik.
1. Q.S. Al-Baqarah ayat 168-169
Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar memakan makanan yang
halal dan melarang kita untuk memakan mkanan yang haram. Makanan yang halal
adalah makanan yang dihalalkan oleh Allah SWT atau rasul-Nya, baik yang twrcantum
dalam Al Quran maupun hadis. Makanan yang haram adalah makanan yang diharamkan
oleh Al Quran dan hadis. Makanan yang sehat adalah makanan yang sehat dan
mengandung gizi yang dibutuhkan tubuh.
2. Q.S. Al-Baqarah ayat 172-173
Ayat ini menganjurkan kaum muslimin yang beriman agar memakan makanan yang halal
lagi baik dan bergizi. Banyak makanan yang telah disediakan Allah SWT di muka bumi
ini, namun bagi umat islam tidak semua jenis makanan boleh dinikmati, melainkan hanya
makanan yang dihalalkan oelh Allah SWT yang sudah pasti mengandung kebaikan dan
3.
E. perilaku orang yang mengamalkan Q.S. Al-Baqarah: 168-169; Q.S. Al-Baqarah: 172173; dan hadis tentang makanan yang halal dan baik.
1. Q.S. Al-Baqarah ayat 168-169
Orang yang mengamalkan isi kandungan ayat tersebut,dalam dirinya terdapat sikap
perilaku terpuji, antara lain:
a. Selalu memilih makanan secara selektif agar mendapatkan makanan dan nimunan yang
halal.
b. Selalu berusaha dengan cara-cara yang halal dalam mendapatkan makanan dan
minuman, sehingga merasa yakin dalam hati bahwa makanan tersebut benar-benar halal.
2. Q.S. Al-Baqarah ayat 172-173
Orang yang mengamalkan isi kandungan ayat tersebut, dalam dirinya terdapat sikap
perilaku terpuji, antara lain:
a. Selalu menjaga diri dari makanan yang diharamkan oleh Allah SWT, sehingga
terhindar dari ancaman dan malapetaka yang diakibatkan oleh makanan haram
tersebut.
b. Selalu bersikap waspada terhadap makanan dan minuman yang belum diketahui
status hukum dan jenisnya.
3. Hadis tentang makanan yang halal dan baik.
Orang yang mengamalkan isi kandungan hadis tersebut, dalam dirinya terdapat
sikap perilaku terpuji, antara lain:
a. Bangkai; segal jenis bangkai adalah haram dan tidak boleh dimakan.
b. Darah atau marus; segala jenis darah, baik darahb manusiamaupun binatang adalah
haram.
3. Hadis tentang makanan halal dan baik.
Berdasarkan hadis diatas, ada beberapa makanan dan minuman yang termasuk
kategori halal:
a.
b. Makanan yang diperoleh dari hasil usaha yang sah dan halal.
c.
d. Makanan yang diperoleh dari hasil usahah yang diberkahi oleh Allah SWT.
G. Menerapkan kandungan Q.S. Al-Baqarah: 168-169; Q.S. Al-Baqarah: 172173 dan hadis
tentang makanan yang halal dan baik dalam kehidupan sehari-hari.
1. Q.S. Al-Baqarah ayat 168-169
Untuk dapat menerapkan isi kandungan ayat diatas dalam kehidupan, hendaknya
perhatikan beberapa hal berikut:
a. Tanamkan keimanan yang kuat agar tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu setan, yang
b.
selalu membujuk dan merayu agar manusia mengikuti jalannya yang sesat.
Yakinkan dalam hati bahwa makanan yang halal itu menagandung kebaikan bagi
kehidupan manusia.
a.
Tanamkan keyakinan bahwa memakan makanan halal itu sama dengan ibadah dan
b.
Makanan yang halal dapat menyehatkan badan dan terpeliharanya diri dari sumber rizki.
2)
3)
4)
itu sudah semestinya mereka selektif dalam memilih setiap makanan. Kalau tidak makan
justru dapat mengganggu kesehatan. Tubuh manusia membutuhkan makanan yang sehat /
baik. Makanan dikatakan sehat / baik apalagi memenuhi syarat sebagai berikut:
1)
2)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makanan halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama dari segi hukumnya.
Makanan yang halal hakikatnya adalah makanan yang didapat dan di olah dengan cara yang
benar menurut agama.
Adapun makanan yang baik dapat dipertimbangkan dengan akal dan ukurannya untuk
kesehatan. Artinya makanan yang baik adalah yang berguna dan tidak membahayakan bagi
tubuh manusia dilihat dari sudut kesehatan. Maka, makanan yang baik lebih bersifat
kondisional, tergantung situasi dan kondisi manusia yang bersangkutan.
Perintah Allah untuk mengkonsumsi makanan yang halal tentu bermanfaat bagi
pelakunya antara lain:
1)
Makanan yang halal dapat menyehatkan badan dan terpeliharanya diri dari sumber rizki.
2)
3)
4)
itu sudah semestinya mereka selektif dalam memilih setiap makanan. Kalau tidak makan
justru dapat mengganggu kesehatan. Tubuh manusia membutuhkan makanan yang sehat /
baik. Makanan dikatakan sehat / baik apalagi memenuhi syarat sebagai berikut:
1)
2)
DAFTAR PUSTAKA
http://ricky-diah.blogspot.com/2011/04/makalah-makanan-halal-dan-baik.html
Yahya, Abu Zakariya bin Syarif An-Nawawi. 1997. Riyadhush Shalihin. Surabaya: AlHidayah
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk memahami hadits tentang makanan halal dan baik
2. Untuk memahami pengertian makanan halal dan baik
3. Untuk memahami manfaat dari makanan halal
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hadits Tentang Makanan Halal dan Baik
:
( )
Dari Miqdam r.a. dari Nabi SAW. Beliau bersabda: Tidak ada makanan yang dimakan
seseorang yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Dawud a.s.
selalu makan dari hasil usahanya sendiri ( HR. Bukhari dan Nasai )
Hadits di atas menerangkan bahwa sebaik baik makanan yang dimakan seseorang adalah hasil
usahanya sendiri, yaitu hasil kerja keras dengan jalan yang baik dan benar.
Kerja keras untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga akan menjaga kehormatan dan
mengangkat derajat seseorang, baik dihadapan Allah maupun sesama manusia. Rosullulah SAW
kepada umatnya selalu menganjurkan untuk bekerja. Sebagaimana Beliau bersabda:
( )
Demi zat jiwaku ada dalam kekuasaannya, sesungguhnya salah seorang dari kalian yang
mengambil tamparnya kemudian mencari kayu bakar dan dibawa di atas punggungnya itu lebih
baik daripada ia mendatangi seseorang kemudian ia meminta kepadanya baik diberi ataupun
ditolak. ( HR. Bukhori )
Allah melarang kita untuk bermalas malasan, tidak mau berusaha dan menggantungkan hidup
kepada orang lain. Melakukan pekerjaan keras untuk mencukupi kebutuhan hidup merupakan
pekerjaan yang mulia disisi Allah SWT. Apalagi pekerjaan yang profesional, akan jauh lebih
terhormat, yang penting hasilnya halal dimakan. Sebab memakan makanan yang halal dan baik
merupakan syarat terkabulnya doa. Sebagaimana sabda Rosullulah SAW:
:
( )
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rosullulsh SAW bersabda, sesungguhnya Allah itu baik,
tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan pada orang
orang mukmin seperti apa yang telah diperintahkan-Nya kepada Rosul, maka Allah berfirman:
Hai para Rosul, makanlah kamu semua dari sesuatu yang baik dan berbuatlah kamu yang baik.
Dan firman Allah yang lain: Hai orang orang yang beriman, makanlah kamu semua dari sebaik
baik apa yang telah Ku-rezekikan kepadamu. Kemudian Nabi SAW menceritakan seseorang
lelaki yang telah jauh perjalanannya dengan rambutnya yang kusut, kotor, penuh debu, yang
menadahkan kedua tangannya seraya berkata ( berdoa ): Wahai tuhanku, sedangkan
makanannya haram minumannya haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan barang yang
haram, mana mungkin ia akaaan dikabulkan doanya? ( HR. Muslim )
2. Pengertian Makanan Halal dan Baik
Makanan halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama dari segi hukumnya. Makanan yang
halal hakikatnya adalah makanan yang didapat dan di olah dengan cara yang benar menurut
agama.
Adapun makanan yang baik dapat dipertimbangjan dengan akal dan ukurannya untuk kesehatan.
Artinya makanan yang baik adalah yang berguna dan tidak membahayakan bagi tubuh manusia
dilihat dari sudut kesehatan. Maka, makanan yang baik lebih bersifat kondisional, tergantung
( )
Dari Miqdam r.a. dari Nabi SAW. Beliau bersabda: Tidak ada makanan yang dimakan
seseorang yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Dawud a.s.
selalu makan dari hasil usahanya sendiri ( HR. Bukhari dan Nasai )
2) Makanan halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama dari segi hukumnya. Makanan
yang halal hakikatnya adalah makanan yang didapat dan di olah dengan cara yang benar menurut
agama. Dan makanan yang baik adalah yang berguna dan tidak membahayakan bagi tubuh
manusia dilihat dari sudut kesehatan
3) Manfaat dari makanan halal yaitu:
Makanan yang halal dapat menyehatkan badan
Download Makalah:
Makanan Halal dan Makanan Haram
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
1.3.
Tujuan Penulisan
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan makanan yang halal maupun yang haram.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
a.
1.
Berupa hewan yang ada di darat maupun di laut, seperti kelinci, ayam, kambing, sapi, burung,
ikan.
2.
3.
1.
Halal makanan yang diperoleh dari usaha yang lain seperti bekerja sebagai buruh, petani,
pegawai, tukang, sopir, dll.
2.
Halal makanan dari mengemis yang diberikan secara ikhlas, namun pekerjaan itu halal , tetapi
dibenci Allah seperti pengamen.
3.
Halal makanan dari hasil sedekah, zakat, infak, hadiah, tasyakuran, walimah, warisan, wasiat,
dll.
4.
Halal makanan dari rampasan perang yaitu makanan yang didapat dalam peperangan
(ghoniyah).
b.
1.
Haram ini, ditinjau dari sifat benda seperti daging babi, darang, dan bangkai. Haram karena sifat
a)
membahayakan dirinya, seperti timah, gas bumi. Solar, bensin, minyak tanah, dan lainnya.
Haram sababi, ditinjau dari hasil usaha yang tidak dihalalkan olah agama. Haram sababi banyak
macamnya, yaitu :
a) Makanan haram yang diperoleh dari usaha dengan cara dhalim, seperti mencuri, korupsi,
menipu, merampok, dll.
b) Makanan haram yang diperoleh dari hasil judi, undian harapan, taruhan, menang togel, dll.
c) Hasil haram karena menjual makanan dan minuman haram seperti daging babi, , miras,
kemudian dibelikan makanan dan minuman.
d) Hasil haram karena telah membungakan dengan riba, yaitu menggandakan uang.
e) Hasil memakan harta anak yatim dengan boros / tidak benar.
2.2.
a.
1.
oY==surN6n=ttP$yJt9$#$uZ9tRr&$
urN3n=t`yJ9$#3uq=9$#ur((#q=.`
BMt6hs$tBN3oY%y
u($tBur$tRqJn=s`3s9ur(#qR%x.Ng|
Rr&tbqJ=t
Artinya: Dan kami naungi kamu dengan awan, dan kami turunkan kepadamu "manna" dan
"salwa". makanlah dari makanan yang baik-baik yang Telah kami berikan kepadamu; dan
tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka
sendiri.
2.
q=3s$JBN6s%yu!#)
$#Wxn=ym$Y7hs(#r6$#ur|MyJR!
tbr7s?($#b)OFZ.n$
Artinya; Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang Telah diberikan Allah kepadamu;
dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu Hanya kepada-Nya saja menyembah.
b.
1.
yJR)tPymN6n=tsptGyJ9$#tP$!$
$#urzNss9urY9$#!
$tBur@d&m/t9!
$#(`yJs$#ux8$t/wur7$tIxszN
O)mn=t4b)!$#qxOm
Artinya: Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. tetapi barangsiapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui
batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
2.
y7tRq=totJy9$#yJ9$#ur(
@%!$yJgNO)72oYtBur$Z=9!
$yJgJO)urt92r&`B$yJgR3tRq=t
our#s$tBtbq)Z@
%uqy9$#39xx.it7!
$#N3s9MtFy$#N6=ys9tbr3xtFs?
y7tRq=totJy9$#yJ
9$#ur(@%!
$yJgNO)72oYtBur$Z=9!
$yJgJO)urt92r&`B$yJgR3tRq=t
our#s$tBtbq)Z@
%uqy9$#39xx.it7!
$#N3s9MtFy$#N6=ys9tbr3xtFs?
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya
terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar
dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "
yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya
kamu berfikir,
2.3.
a.
b.
c.
d.
e.
Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya,
f.
2.4.
a.
Doa yang dilakukan oleh pengkonsumsi makanan dan minuman haram, tidak mustajabah
(maqbul).
b.
Uangnya banyak, namun tidak barokah, diakibatkan karena syetan mengarahkannya kepada
kemaksiatan dengan uang itu.
c.
d.
e.
f.
3.1.
Kesimpulan
Segala jenis makanan apa saja yang ada di dunia halal untuk dimakan sampai ada dalil
yang melarangnya. Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi
makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa
mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari
kiamat dengan api neraka.
Ada banyak ayat Al-Quran yang berbicara tentang makanan halal dan makanan haram,
namun tentu saja tidak dapat kami tampilkan semua, di antaranya sebagaimana yang telah kami
uraian dalam pembahasan di atas.
Makanan yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu sangat berguna
bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani.. Hasil dari makanan minuman yang halal
sangat membawa berkah, barakah meskipun jumlahnya sedikit. Makanan dan minuman haram,
selain dilarang oleh Allah, juga mengandung lebih banyak mudharat (kejelekan) daripada
kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak, namun
Thobib Al-Asyhar. 2003. Bahaya Makanan Haram Bagi Kesehatan Jasmani dan Rohani. Jakarat: AlMawadi Prima
A. Latar Belakang
Karl (Heinrich) Mark (1818) pernah membuat sebuah teori,segala
persoalan di dunia ini berpusat pada butun (perut). Semua orang ingin
memenuhi
kebutuhan
membuat
dunia
perutnya
sarat
dengan
hingga
tidak
kelaparan.
persaingan,perebutan
Itulah
dan
yang
bahkan
menentukan
kehidupan
manusia,
bahkan
teramat
penting,
selanjutnya
mengingatkan
bahwa
manusia
telah
Ada
hukum
yang
dijadikan
sebagai
pedoman
dalam
menghadapi kehidupan.
Terhadap persoalan perut. Bila dicermati, organ yang satu ini memang
aneh. Kendati berdiameter kecil, tetapi bila kemauannya senantiasa dituruti,
maka seluruh isi dunia ini akan ditelan pula. Bermula dari mencari sepiring
nasi, lalu keinginan menyimpan untuk hari esok, meningkat lagi untuk
persiapan hari tua, bahkan keinginan mewariskan untuk anak keturunan
hingga lapis ke-7!.
Karena tak terbatasnya keinginan perut ini, lebih dari 30 ayat dalam
al-Quran menyebut pentingnya ummat Islam menjaga dan memperhatikan
makanannya. Salah satu diantaranya sebagaimana terdapat pada surah alMaidah ayat 88, Allah SWT berfirman :
dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya.
Halal dan baik merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan
dalam pangan yang dikonsumsi, dimana halal merupakan pemenuhan dari
segi syariah dan sedangkan baik dari segi mutu, kesehatan, gizi, dan
organoleptik. Untuk menyediakan makanan yang baik, berbagai sistem dan
peraturan telah distandarkan dan diimplementasikan, seperti GMP (Good
Manufacturing Practices), HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), ISO
9001 (Sistem Jaminan Mutu), ISO 22000 (Sistem Jaminan Keamanan Pangan),
serta sanitasi dan higiene. Sedangkan yang menyangkut sistem kehalalan,
perkembangannya baru beberapa tahun terakhir ini.
Mengkonsumsi pangan haram akan memberikan banyak dampak yang
tidak baik bukan hanya menimbulkan penyakit secara fisik melainkan juga
penyakit secara mental/spiritual. Konsumsi pangan tidak halal merupakan
dosa pertama yang dilakukan oleh nenek moyang manusia (Nabi Adam AS)
yang menyebabkannya dikeluarkan dari surga. Selain itu, konsumsi pangan
tidak halal mengakibatkan doa tidak diterima, ibadah ditolak Allah SWT, dan
susah taat serta senang maksiat.
Imam Al-Gazali juga mengungkapkan bahwa memakan harta/sesuatu
yang haram dapat menggelapkan hati. Hal ini karena makanan yang haram
atau
yang
syubhat
itu
akan
mengeraskan
dan
menggelapkan
hati,
mengekang seluruh anggota badan dari berbuat yang baik dan beribadat,
dan senantiasa menjadikannya cinta kepada dunia. (Al-Gazali 2002, 28)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka hal yang akan dibahas
dalam karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Sejauh mana pentingnya mengkonsumsi makanan dan minuman halal dan
thoyib?
2. Jenis Produk Kosmetika dan Obat-obatan apa yang perlu diwaspadai?
3. Pentingkah Sertifikasi Halal ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Diharapkan para pembaca, khususnya yang beragama Islam memiliki
pemahaman yang baik dan benar tentang makanan atau minuman yang
2.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Halal
Halal berasal dari bahasa Arab yaitu halla yang berarti lepas atau
tidak terikat. Dalam kamus fiqih, kata halal dipahami sebagai segala sesuatu
yang boleh dikerjakan atau dimakan. Istilah ini, umumnya berhubungan
dengan
masalah
makanan
dan
minuman.
Lawan dari kata halal adalah haram. Haram berasal dari bahasa Arab yang
bermakna, suatu perkara yang dilarang oleh syara (agama). Mengerjakan
perbuatan
yang
haram
berarti
berdosa
dan
mendapat
pahala
bila
terurailah
buhul
yang
membahayakan,
dan
Allah
(Referensi:
ialah
perkara
atau
perbuatan
yang
diharuskan
atau
tidak
Islam,
istilah
halal
biasa
digunakan
terhadap
sesuatu
1.
Berupa hewan yang ada di darat maupun di laut, seperti kelinci, ayam, kambing,
sapi, burung, ikan.
2.
3.
Halal makanan dari hasil bekerja yang diperoleh dari usaha yang lain seperti
bekerja sebagai buruh, petani, pegawai, tukang, sopir, dll.
2.
Halal makanan dari mengemis yang diberikan secara ikhlas, namun pekerjaan itu
halal , tetapi dibenci Allah seperti pengamen.
3.
Halal makanan dari hasil sedekah, zakat, infak, hadiah, tasyakuran, walimah,
warisan, wasiat, dll.
4.
Halal makanan dari rampasan perang yaitu makanan yang didapat dalam
peperangan (ghoniyah).
1.
2. Halal minuman yang dihasilkan oleh hewani seperti susu sapi, madu, minyak sawit,
dll.
3.
Halal minuman yang dihasilkan oleh tumbuhan seperti juice wortel, juice jeruk,
juice anggur, juice tomat, juice avokad, dll.
B. Haram
Haram adalah sesuatu yang Allah melarang untuk dilakukan dengan
larangan yang tegas, setiap orang yang menentangnya akan berhadapan dengan
siksaan Allah di Akhirat. Bahkan terkadang ia juga terancam sanksi syariah di dunia
ini. (Qardhawi 2003, 31).
Dalam kamus Bahasa Indonesia pengertian kata haram adalah
[a] (1)
terlarang (oleh agama Islam); tidak halal: -- hukumnya apabila makan bangkai; (2)
suci; terpelihara; terlindung: tanah -- di Mekah itu adalah semulia-mulia tempat di
atas bumi; (3) sama sekali tidak; sungguh-sungguh tidak: selangkah -- aku surut; (4)
terlarang
oleh
undang-undang;
tidak
sah
Referensi:
1. Haram aini, ditinjau dari sifat benda seperti daging babi, darang, dan bangkai.
Haram karena sifat tersebut, ada tiga :
1.1. Berupa hewani yaitu haramnya suatu makanan yang berasal dari hewan seperti
daging babi, anjing, ulat, buaya, darah hewan, nanah dll.
1.2. Berupa nabati (tumbuhan), yaitu haramnya suatu makanan yang berasal dari
tumbuhan seperti kecubung, ganja, buah, serta daun beracun. Minuman buah aren,
candu, morfin, air tape yang telah bertuak berasalkan ubi, anggur yang menjadi
tuak dan jenis lainnya yang dimakan banyak kerugiannya.
1.3. Benda yang berasal dari perut bumi, apabila dimakan orang tersebut, akan mati
atau membahayakan dirinya, seperti timah, gas bumi. Solar, bensin, minyak tanah,
dan lainnya.
b.
Haram sababi, ditinjau dari hasil usaha yang tidak dihalalkan olah agama. Haram
sababi banyak macamnya, yaitu :
1.
Makanan haram yang diperoleh dari usaha dengan cara dhalim, seperti mencuri,
korupsi, menipu, merampok, dll.
2.
Makanan haram yang diperoleh dari hasil judi, undian harapan, taruhan, menang
togel, dll.
3.
Hasil haram karena menjual makanan dan minuman haram seperti daging babi, ,
miras, kemudian dibelikan makanan dan minuman.
4. Hasil haram karena telah membungakan dengan riba, yaitu menggandakan uang.
5. Hasil memakan harta anak yatim dengan boros / tidak benar.
2.
berupa dosa.
http://noerolfebrian.blogspot.com/2010/03/makanan-
2.
Berupa nabati atau tumbuhan seperti tuak dari buah aren, candu, morfin, air tape
bertuak dari bahan ubi, anggur telah bertuak, dan lain sebagainya.
3. Berupa berasal dari perut bumi yaitu : haram diminum sepeti solar, bensin, spiritus,
dan lainnya yang membahayakan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Makanan dan Minuman yang Halal dan Thoyyib.
1. Pentingnya Makanan dan Minuman Halal bagi Muslim
Memakan makanan halal serta menjauhkan diri dari yang haram sangat
penting sekali. Hal ini ditunjukkan dalam hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam berikut ini:
(
(
)
Wahai manusia! Sesungguhnya Allah Taala itu baik, tidak menerima kecuali yang
baik, dan bahwa Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin dengan apa
yang diperintahkannya kepada para rasul dalam firman-Nya: Hai rasul-rasul,
makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shaleh.
Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Muminun:
51)
nuur.org/2011/10/pengaruh-rizki-halal-dalam-kehidupan-kaum-muslimin/
diakses pada tanggal 22 Mei 2012
Hal
ini
sangat
berbahaya
sekali,
perhatikan
lagi
sabda