DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Dalam Islam halal dan haram telah ditentukan dengan jelas, banyak sekali ayat
Alqur’an dan Al-hadis yang membahas hal tersebut. Dengan demikian, mengkonsumsi
makanan dan minuman yang halal merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam.
Apabila makanan dan minuman kita terjaga dari yang diharamkan Allah, atau dengan
kata lain kita hanya makan mengkonsumsi yang dihalalkan Allah, niscaya ridho Allah itu
tidak mustahil kita peroleh jika kita taat kepada-Nya. Tetapi sebaliknya, meskipun kita taat,
namun kita makan dan minum dari yang haram yang bukan karena terpaksa, maka akan sia-
sialah usaha kita. Untuk itu, makalah ini disusun untuk mengupas tentang makanan dan
minuman yang halal dan yang haram dalam Islam.
Makanan yang halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syari’at untuk
dikonsumsi kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Agama Islam
menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan yang halal dan baik. Makanan
halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang diridhai Allah. Sedangkan
makanan yang baik adalah yang bermanfaat bagi tubuh, atau makanan bergizi.
a. Halal zatnya
Makanan yang halal menurut zatnya adalah makanan yang dari dasarnya halal untuk di
konsumsi. Dan telah di tetapkan kehalalannya dalam kitab suci AlQuran dan Al-Hadist.
Contoh makanan yang halal atas zatnya adalah sebagai berikut:
Daging sapi
Daging ayam
Daging kambing
Buah apel
Buah kurma
Buah anggur
Dll
Allah berfirman:
ِ AA َّتAَAت
A اAوAْ AُA عAAبA Aَ
اَلAAوAَّۖ A اAًA بA ِّA يAط اًلAلAٰ Aح
Aَ Aض Aُ AAَّنAلA اA اAA َهA ُّAيAAَ اAAيAٓ ٰ
Aِ AرAْ Aَ اْلA اA ىAفAِ A اAA َّمAمAِ A اAوAْ AA ُلAكAُ AسAا
Aٌ AْA يAA ِبAA ُّمAA ٌّوAُA دAَA عAمAْ AكAُ AA َلAهA
Aن Aٗ Aَّ نAA ِاAن AِAۗ Aط Aٰ AْA يAAشAلAا
َّ Aت ُ Aخ
Aِ AوAٰ AAط Aُ
Artinya:
Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.(QS. Al-Baqarah
(2): 168)
Yaitu makanan yang di peroleh dengan cara yang baik dan sah, Makanan akan menjadi
haram apabila cara memperolehnya dengan jalan yang batil karena itu bisa merugikan orang
lain dan dilarang oleh syariat. Contoh dari cara memperoleh yang baik adalah dengan cara :
Membeli
Bertani
Hadiah
c. Halal cara mengolahnya
Yaitu makanan yang semula halal dan akan menjadi haram apabila cara pengolahannya
tidak sesuai dengan syeriat agama. Banyak sekali makanan yang asalnya halal tetapi karena
pengolahanya yang tidak benar menyebabkan makanan itu mmenjadi haram. Contohnya
anggur, makanan ini halal tetapi karena telah diolah menjadi minuman keras maka minuman
ini menjadi haram.
A. Manfaat Makanan Halal
Makanan yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu sangat berguna
bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani.. Hasil dari makanan minuman yang
halal sangat membawa berkah, barakah bukan berarti jumlahnya banyak, meskipun sedikit,
namun uang itu cukup untuk mencukupi kebutuhan sahari-hari dan juga bergizi tinggi.
Bermanfaat bagi pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak.
5.Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya,
Makanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga mengandung lebih
banyak mudharat (kejelekan) daripada kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak, namun
tidak barokah atau cepat habis dibandingkan yang halal dan barokah.
Dan juga makan haram merugikan orang lain yang tidak mengetahui hasil dari perbuatan
haram itu. Sehingga teman, kerabat iktu terkena getahnya. Dan juga yang mencari rezeki
haram tidak tenang dalam hidupnya apalagi dalam jumlah bayak dan besar karena takut
diketahui dan mencemarkan nama baiknya dan keluarga sanak familinya.
Makanan yang haram adalah segala sesuatu yang dilarang oleh syariat untuk
dikonsumsi, dan apabila tetap dikonsumsi akan mendapatkan dosa kecuali dalam
keadaan terpaksa, serta banyak sekali madhratnya dari pada hikmanya, sebagai contoh
mengkonsumsi darah yang mengalir ini di haramkan karena itu kotor dan dihindari oleh
manusia yang sehat, disampaing itu ada dugaan bahwa darah tersebut dapat
menimbulkan bahaya sebagaimana halnya bangkai.
dianjurkan untuk kita konsumsi sehari-hari, terdapat pula beberapa makanan yang
diharamkan atau dilarang untuk dikonsumsi umat islam . Peraturan ini jelas
disebutkan dalam surat Al Maidah berikut ini:
ير َو َما أُ ِه َّل لِ َغي ِْر هَّللا ِ بِ ِه َو ْال ُم ْن َخنِقَةُ َو ْال َموْ قُو َذةُ َو ْال ُمت ََر ِّديَةُ َوالنَّ ِطي َحةُ َو َما أَ َك َل ال َّسبُ ُع إِاَّل َما
ِ ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِز
ْ حُ ِّر َم
َذ َّك ْيتُ ْم
Artinya:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk
dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya” (Al-Maidah: 3)
Maksudnya asal dari makanan tersebut memang sudah haram, seperti: bangkai,
darah, babi, anjing, khamar, dan lainnya.
2. Ada yang diharamkan karena suatu sebab yang tidak berhubungan dengan
dzatnya.
Maksudnya asal makanannya adalah halal, akan tetapi dia menjadi haram karena
adanya sebab yang tidak berkaitan dengan makanan tersebut. Misalnya: makanan
dari hasil mencuri, upah perzinahan, sesajen perdukunan, makanan yang disuguhkan
dalam acaraacara yang bid’ah, dan lain sebagainya.
a. Bangkai
Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa penyembelihan yang syar’i dan
juga bukan hasil perburuan
2. Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Hal ini berdasarkan hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan kecuali AnNasa`iy, bahwa Nabi
SAW bersabda, “Penyembelihan untuk janin adalah penyembelihan induknya.” Maksudnya
jika hewan yang disembelih sedang hamil, maka janin yang ada dalam perutnya halal untuk
dimakan tanpa harus disembelih ulang.
3.Belalang
a. Darah
Yakni darah yang mengalir dan terpancar. Hal ini dijelaskan dalam surah AlAn’am ayat
145,
Aََْ
أْو َد ًما َّمسْف ُوحًا
Dikecualikan darinya hati dan limfa sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Ibnu
‘Umar yang baru berlalu. Juga dikecualikan darinya darah yang berada dalam uraturat setelah
penyembelihan.
b. Daging babi
Telah berlalu dalilnya dalam surah Al-Ma `idah ayat ketiga di atas. Yang diinginkan
dengan daging babi adalah mencakup seluruh bagian-bagian tubuhnya termasuk
lemaknya.
c. khamar
Dan dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar ra. : “Semua yang memabukkan adalah
haram, dan semua khamar adalah haram.” Dikiaskan dengan semua makanan dan minuman
yang bisa menyebabkan hilangnya akal (mabuk), misalnya narkoba dengan seluruh jenis dan
macamnya.
Dan dalam riwayat Muslim, “Semua hewan buas yang bertaring maka memakannya
adalah haram.” Jumhur ulama berpendapat haramnya berlandaskan hadits di atas dan
hadits-hadits lain yang semakna dengannya.
f. Jallalah
Yaitu hewan pemakan feses (kotoran) manusia atau hewan lain , baik berupa onta, sapi,
dan kambing, maupun yang berupa burung, seperti: garuda, angsa (yang memakan feses),
ayam (pemakan feses), dan sebagian gagak.Hukumnya adalah haram
g. Anjing
Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing, di antara dalil yang menunjukkan
hal ini adalah bahwa anjing termasuk dari hewan buas yang bertaring yang telah berlalu
pengharamannya. Dan telah tsabit dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, “Sesungguhnya
Allah jika mengharamkan sesuatu maka Dia akan mengharamkan harganya.“
Dan telah Tsabit dalam hadits Abu Mas’ud Al-Anshory riwayat Al-Bukhary dan
Muslim dan juga dari hadits Jabir riwayat Muslim akan haramnya memperjualbelikan
anjing.
Segala jenis makanan apa saja yang ada di dunia halal intuk dimakan sampai ada dalil yang
melarangnya. Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh dan boleh jadi
makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan, selanjutnya makanan yang tidak halal bisa
mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari
kiamat dengan api neraka.
Ada banyak ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang makanan halal dan makanan haram, namun
tentu saja tidak dapat kami tampilkan semua, diantaranya sebagaimana yang telah kami uraikan
dalam bahasan diatas.