Anda di halaman 1dari 10

FIQIH KEBIASAAN POLA NUTRISI MAKANAN HALAL DAN HARAM

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. ANDELA PITALOKA (142011915003)

2. FEBBI ANJELINA PRATAMA PUTRI (142011915010)

3. NADIA DWI MARSELA (142011915014)

4. POPY DWINATALIA (142011915018)

5. SYARAH WAHYUNI (142011915029)

PRODI : ILMU KEPERAWATAN/SMT 5

MATA KULIAH : KEPERAWATAN ISLAMI II

DOSEN PEMBIMBING : Ns. DEDI PAHRUL, S.Kep., M.Bmd

STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2021/2021


PENGERTIAN MAKANAN HALAL DAN HARAM

Dalam Islam halal dan haram telah ditentukan dengan jelas, banyak sekali ayat
Alqur’an dan Al-hadis yang membahas hal tersebut. Dengan demikian, mengkonsumsi
makanan dan minuman yang halal merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam.

Apabila makanan dan minuman kita terjaga dari yang diharamkan Allah, atau dengan
kata lain kita hanya makan mengkonsumsi yang dihalalkan Allah, niscaya ridho Allah itu
tidak mustahil kita peroleh jika kita taat kepada-Nya. Tetapi sebaliknya, meskipun kita taat,
namun kita makan dan minum dari yang haram yang bukan karena terpaksa, maka akan sia-
sialah usaha kita. Untuk itu, makalah ini disusun untuk mengupas tentang makanan dan
minuman yang halal dan yang haram dalam Islam.

A. Pengertian Makan Halal

Makanan yang halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syari’at untuk
dikonsumsi kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Agama Islam
menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan yang halal dan baik. Makanan
halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang diridhai Allah. Sedangkan
makanan yang baik adalah yang bermanfaat bagi tubuh, atau makanan bergizi.

B. JENIS MAKANAN HALAL

a. Halal zatnya

Makanan yang halal menurut zatnya adalah makanan yang dari dasarnya halal untuk di
konsumsi. Dan telah di tetapkan kehalalannya dalam kitab suci AlQuran dan Al-Hadist.
Contoh makanan yang halal atas zatnya adalah sebagai berikut:
 Daging sapi
 Daging ayam
 Daging kambing
 Buah apel
 Buah kurma
 Buah anggur
 Dll

Allah berfirman:
ِ AA‫ َّت‬AَA‫ت‬
A‫ ا‬A‫و‬Aْ AُA‫ ع‬AA‫ب‬A Aَ
‫ اَل‬AA‫و‬Aَّۖ A‫ ا‬AًA‫ ب‬A ِّA‫ ي‬A‫ط‬ ‫ اًل‬A‫ل‬Aٰ A‫ح‬
Aَ A‫ض‬ Aُ AAَّ‫ن‬A‫ل‬A‫ ا‬A‫ ا‬AA‫ َه‬A ُّA‫ي‬AAَ ‫ ا‬AA‫ي‬Aٓ ٰ
Aِ A‫ر‬Aْ Aَ ‫اْل‬A‫ ا‬A‫ ى‬A‫ف‬Aِ A‫ ا‬AA‫ َّم‬A‫م‬Aِ A‫ ا‬A‫و‬Aْ AA‫ ُل‬A‫ك‬Aُ A‫س‬A‫ا‬
Aٌ AْA‫ ي‬AA‫ ِب‬AA‫ ُّم‬AA‫ ٌّو‬AُA‫ د‬AَA‫ ع‬A‫م‬Aْ A‫ك‬Aُ AA‫ َل‬A‫ه‬A
A‫ن‬ Aٗ Aَّ‫ ن‬AA‫ ِا‬A‫ن‬ AِAۗ A‫ط‬ Aٰ AْA‫ ي‬AA‫ش‬A‫ل‬A‫ا‬
َّ A‫ت‬ ُ A‫خ‬
Aِ A‫و‬Aٰ AA‫ط‬ Aُ

Artinya:

Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.(QS. Al-Baqarah
(2): 168)

a. halal cara memperolehnya

Yaitu makanan yang di peroleh dengan cara yang baik dan sah, Makanan akan menjadi
haram apabila cara memperolehnya dengan jalan yang batil karena itu bisa merugikan orang
lain dan dilarang oleh syariat. Contoh dari cara memperoleh yang baik adalah dengan cara :
 Membeli
 Bertani
 Hadiah
c. Halal cara mengolahnya
Yaitu makanan yang semula halal dan akan menjadi haram apabila cara pengolahannya
tidak sesuai dengan syeriat agama. Banyak sekali makanan yang asalnya halal tetapi karena
pengolahanya yang tidak benar menyebabkan makanan itu mmenjadi haram. Contohnya
anggur, makanan ini halal tetapi karena telah diolah menjadi minuman keras maka minuman
ini menjadi haram.
A. Manfaat Makanan Halal

Makanan yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu sangat berguna
bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani.. Hasil dari makanan minuman yang
halal sangat membawa berkah, barakah bukan berarti jumlahnya banyak, meskipun sedikit,
namun uang itu cukup untuk mencukupi kebutuhan sahari-hari dan juga bergizi tinggi.
Bermanfaat bagi pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak.

Diantara beberapa manfaat menggunakan makanan dan minuman halal, yaitu :

1.Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari,

2.Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani,

3.Mendapat perlindungan dari Allah SWT.

4.Mendapatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT,

5.Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya,

6.Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia akhirat.

B. Mudharat Makanan Haram

Makanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga mengandung lebih
banyak mudharat (kejelekan) daripada kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak, namun
tidak barokah atau cepat habis dibandingkan yang halal dan barokah.

Dan juga makan haram merugikan orang lain yang tidak mengetahui hasil dari perbuatan
haram itu. Sehingga teman, kerabat iktu terkena getahnya. Dan juga yang mencari rezeki
haram tidak tenang dalam hidupnya apalagi dalam jumlah bayak dan besar karena takut
diketahui dan mencemarkan nama baiknya dan keluarga sanak familinya.

Ada beberapa mudlarat lainnya, yaitu :


1.Doa yang dilakukan oleh pengkonsumsi makanan dan minuman haram, tidak mustajabah
(maqbul).
2.Uangnya banyak, namun tidak barokah, diakibatkan karena syetan mengarahkannya
kepada kemaksiatan dengan uang itu.
3.Rezeki yang haram tidak barokah dan hidupnnya tidak tenang.
4.Nama baik, kepercayan, dan martabatnya jatuh bila ketahuan.
5.Berdosa, karena telah melanggar aturan Allah.
6.Merusak secara jasmani dan rohani kita.

A. Pengertian Makanan Haram

Makanan yang haram adalah segala sesuatu yang dilarang oleh syariat untuk
dikonsumsi, dan apabila tetap dikonsumsi akan mendapatkan dosa kecuali dalam
keadaan terpaksa, serta banyak sekali madhratnya dari pada hikmanya, sebagai contoh
mengkonsumsi darah yang mengalir ini di haramkan karena itu kotor dan dihindari oleh
manusia yang sehat, disampaing itu ada dugaan bahwa darah tersebut dapat
menimbulkan bahaya sebagaimana halnya bangkai.

Diharamkan mengkonsumsi semua makanan dan minuman yang bisa


memudhorotkan diri-apalagi kalau sampai membunuh diri-baik dengan segera maupun
dengan cara perlahan. Misalnya: racun, narkoba dengan semua jenis dan macamnya,
dan sejenisnya

dianjurkan untuk kita konsumsi sehari-hari, terdapat pula beberapa makanan yang
diharamkan atau dilarang untuk dikonsumsi umat islam . Peraturan ini jelas
disebutkan dalam surat Al Maidah berikut ini:

‫ير َو َما أُ ِه َّل لِ َغي ِْر هَّللا ِ بِ ِه َو ْال ُم ْن َخنِقَةُ َو ْال َموْ قُو َذةُ َو ْال ُمت ََر ِّديَةُ َوالنَّ ِطي َحةُ َو َما أَ َك َل ال َّسبُ ُع إِاَّل َما‬
ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِز‬
ْ ‫حُ ِّر َم‬
‫َذ َّك ْيتُ ْم‬
Artinya:

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi (daging hewan) yang

disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk
dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya” (Al-Maidah: 3)

B. Jenis Makanan Haram

Makanan yang haram dalam Islam ada dua jenis, yaitu:

1. Ada yang diharamkan karena dzatnya.

Maksudnya asal dari makanan tersebut memang sudah haram, seperti: bangkai,
darah, babi, anjing, khamar, dan lainnya.

2. Ada yang diharamkan karena suatu sebab yang tidak berhubungan dengan
dzatnya.

Maksudnya asal makanannya adalah halal, akan tetapi dia menjadi haram karena
adanya sebab yang tidak berkaitan dengan makanan tersebut. Misalnya: makanan
dari hasil mencuri, upah perzinahan, sesajen perdukunan, makanan yang disuguhkan
dalam acaraacara yang bid’ah, dan lain sebagainya.

Diharamkan mengkonsumsi semua makanan dan minuman yang bisa memudhorotkan


diri-apalagi kalau sampai membunuh diri-baik dengan segera maupun dengan cara perlahan.
Misalnya: racun, narkoba dengan semua jenis dan macamnya, dan sejenisnya

a. Bangkai

Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa penyembelihan yang syar’i dan
juga bukan hasil perburuan

Diperkecualikan darinya 3 bangkai, ketiga bangkai ini halal dimakan:


1. Ikan
karena dia termasuk hewan air dan telah berlalu penjelasan bahwa semua hewan air
adalah halal bangkainnya kecuali kodok.

Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas,

1. Al-Munhaniqoh, yaitu hewan yang mati karena tercekik.


2. Al-Mauqudzah, yaitu hewan yang mati karena terkena pukulan keras.
3. Al-Mutaroddiyah, yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat
yang tinggi.
4. An-Nathihah, yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan
lainnya.
5. Hewan yang mati karena dimangsa oleh binatang buas.
6. Semua hewan yang mati tanpa penyembelihan, misalnya disetrum.
7. Semua hewan yang disembelih dengan sengaja tidak membaca
basmalah.
8. Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah.
9. Semua bagian tubuh hewan yang terpotong/ terpisah dari tubuhnya.

2. Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Hal ini berdasarkan hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan kecuali AnNasa`iy, bahwa Nabi
SAW bersabda, “Penyembelihan untuk janin adalah penyembelihan induknya.” Maksudnya
jika hewan yang disembelih sedang hamil, maka janin yang ada dalam perutnya halal untuk
dimakan tanpa harus disembelih ulang.

3.Belalang

a. Darah
Yakni darah yang mengalir dan terpancar. Hal ini dijelaskan dalam surah AlAn’am ayat
145,
Aََْ
‫أْو َد ًما َّمسْف ُوحًا‬

“Atau darah yang mengalir” (QS. Al-An’am: 145)

Dikecualikan darinya hati dan limfa sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Ibnu
‘Umar yang baru berlalu. Juga dikecualikan darinya darah yang berada dalam uraturat setelah
penyembelihan.

b. Daging babi
Telah berlalu dalilnya dalam surah Al-Ma `idah ayat ketiga di atas. Yang diinginkan
dengan daging babi adalah mencakup seluruh bagian-bagian tubuhnya termasuk
lemaknya.

c. khamar

Dan dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar ra. : “Semua yang memabukkan adalah
haram, dan semua khamar adalah haram.” Dikiaskan dengan semua makanan dan minuman
yang bisa menyebabkan hilangnya akal (mabuk), misalnya narkoba dengan seluruh jenis dan
macamnya.

d. Semua Hewan Buas Yang Bertaring

Dan dalam riwayat Muslim, “Semua hewan buas yang bertaring maka memakannya
adalah haram.” Jumhur ulama berpendapat haramnya berlandaskan hadits di atas dan
hadits-hadits lain yang semakna dengannya.

e. Semua burung yang memiliki cakar


Yaitu semua burung yang memiliki cakar yang kuat yang dia memangsa dengannya,
seperti: elang dan rajawali.

f. Jallalah

Yaitu hewan pemakan feses (kotoran) manusia atau hewan lain , baik berupa onta, sapi,
dan kambing, maupun yang berupa burung, seperti: garuda, angsa (yang memakan feses),
ayam (pemakan feses), dan sebagian gagak.Hukumnya adalah haram

g. Anjing

Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing, di antara dalil yang menunjukkan
hal ini adalah bahwa anjing termasuk dari hewan buas yang bertaring yang telah berlalu
pengharamannya. Dan telah tsabit dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, “Sesungguhnya
Allah jika mengharamkan sesuatu maka Dia akan mengharamkan harganya.“

Dan telah Tsabit dalam hadits Abu Mas’ud Al-Anshory riwayat Al-Bukhary dan
Muslim dan juga dari hadits Jabir riwayat Muslim akan haramnya memperjualbelikan
anjing.

h. Kucing Baik Yang Jinak Maupun Yang Liar


Jumhur ulama menyatakan haramnya memakan kucing karena dia termasuk hewan yang
bertaring dan memangsa dengan taringnya. Pendapat ini yang dikuatkan oleh Syaikh Al-
Fauzan. Dan juga telah Warid dalam hadits Jabir riwayat Imam Muslim akan larangan
meperjualbelikan kucing, sehingga hal ini menunjukkan haramnya
KESIMPULAN

Segala jenis makanan apa saja yang ada di dunia halal intuk dimakan sampai ada dalil yang
melarangnya. Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh dan boleh jadi
makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan, selanjutnya makanan yang tidak halal bisa
mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari
kiamat dengan api neraka.
Ada banyak ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang makanan halal dan makanan haram, namun
tentu saja tidak dapat kami tampilkan semua, diantaranya sebagaimana yang telah kami uraikan
dalam bahasan diatas.

Anda mungkin juga menyukai