A. Kompetensi Inti
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri,
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, serta cinta tanah air.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang encerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
4.10 Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan makanan halal
dan haram.
3.10.1 Siswa dapat mengenalisis permasalahan dalam mempelajari makanan halal dan
haram (C5 HOTS).
4.10.1 Siswa dapat menyajikan dan menyelesaiakan masalah berkaitan dengan materi
halal dan haram. (C5 HOTS)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan bertanya jawab, siswa dapat memahami pengertian makanan halal dan
haram (C4 HOTS).
1
2. Siswa dapat mengenalisis contoh-contoh makanan halal dan haram. (C5 HOTS)
3. Dengan menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini, siswa dapat bersyukur
kepada Tuhan dan memahami keberadaannya sebagai makhluk Tuhan di tengah
mahluk Tuhan lainnya sehingga memiliki sikap saling menghargai, peduli, jujur,
santun, dan bertanggung jawab. (C5 HOTS).
D. Materi Pembelajaran
Terlebih dahulu, mari pahami definisi dari halal dan haram itu sendiri. Istilah halal
berasal dari bahasa Arab, yakni لالح, yang artinya 'membolehkan', 'melepaskan', ataupun
'membebaskan'.
Berdasarkan Sucipto (2012) dalam Halal dan Haram menurut Al-Ghazali dalam Kitab
Mau'idhotil Mukminin, halal mempunyai dua pengertian menurut hukum syariat, yakni
kebolehan menggunakan benda-benda atau apa saja, seperti makanan, minuman, obat-
obatan, dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik; dan
kebolehan memanfaatkan, memakan, meminum, dan mengerjakan sesuatu yang
ditentukan berdasarkan nash (lafaz yang petunjuknya tegas).
Sementara itu, haram diartikan sebagai segala sesuatu yang penggunaannya dilarang.
Dalam hal ini, makanan halal berarti segala jenis makanan yang diperbolehkan oleh syariat
Islam untuk dikonsumsi, sedangkan makanan haram adalah segala jenis makanan yang
konsumsinya dilarang oleh agama.
Dalil makanan halal dan haram sudah cukup banyak tercantum dalam Al-Qur'an dan
hadis Nabi. Untuk makanan halal sendiri, perintah mengonsumsinya terkandung dalam Surah
Al-Baqarah ayat 168. Allah SWT berfirman,
2
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan karena sesungguhnya setan itu adalah
musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah, [3]:168).
Pada ayat di atas, kata halal disandingkan dengan thayyiban sehingga muncul
istilah halalan thayyiban. Dilansir laman IHATEC, thayyiban bermakna 'baik'. 'Baik' di sini
artinya suatu makanan haruslah berkualitas baik dan tidak merusak kesehatan.
Jadi, Allah SWT tidak hanya memerintahkan kita untuk mengonsumsi makanan halal
saja, melainkan yang halalan thayyiban atau 'makanan halal lagi menyehatkan'.
Konsep halal di sini pun juga bukan sekadar diperbolehkan menurut agama saja.
Lebih dari itu, Dian Eka Mayasari, dkk dalam buku Sheffield Stories menjelaskan konsep
halal dalam ajaran agama Islam secara lebih terperinci. Berikut penjelasannya:
Maksudnya, makanan halal adalah makanan yang tidak mengandung zat-zat yang
dilarang dalam Al-Qur'an dan hadis. Sebagai contoh, sebuah makanan tidak boleh
mengandung babi ataupun bahan yang memabukkan.
Suatu makanan, sekalipun dari sisi kandungan terjamin halal, bisa menjadi haram
apabila didapat dengan cara yang bertentangan dengan syariat, misalnya adalah makanan
hasil dari curian.
Selain cara memperolehnya, kehalalan makanan juga perlu ditinjau dari proses
pengolahannya. Sebagai contoh, masakan berbahan sayur bisa diragukan kehalalannya
apabila diolah dengan peralatan masak bekas bahan-bahan yang haram, misalnya bekas
memasak daging babi.
3
Untuk dalil tentang makanan haram sendiri, terdapat salah satu hadis di mana
Rasulullah menyebutkan ancaman bagi orang yang makan makanan haram. Dalam sabdanya,
Rasulullah SAW berkata yang artinya,
"Siapa saja hamba yang dagingnya tumbuh dari (makanan) haram, neraka lebih pantas
baginya." (HR. Tirmidzi).
Karena hukum asal tersebut pula, Allah SWT tidak terlalu memerinci soal makanan
yang halal untuk manusia makan dalam Al-Qur'an, begitu juga dengan Rasulullah dalam
hadis-hadisnya. Namun, bukan berarti tidak ada makanan halal yang disebutkan dalam dalil.
Ada beberapa jenis makanan halal yang spesifik tertera dalam Al-Qur'an dan hadis, di
antaranya
1. Hewan di laut atau air, baik hasil tangkapan maupun yang sudah mati
"Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai
makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan
atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah
kepada Allah Yang kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan." (QS. Al-Ma'idah, [5]:96).
2. Ikan dan belalang
Dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Dihalalkan untuk kalian
dua macam bangkai dan dua macam darah. Adapun dua macam bangkai, yaitu ikan dan
belalang, sedangkan dua macam darah adalah hati dan limpa." (HR. Ibnu Majah, sahih).
3. Hewan hasil buruan
4
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu
binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak
menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya, Allah
menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya." (QS. Al-Ma'idah, [5]:1).
Pastinya, selain contoh di atas, sayur, makanan, seperti buah-buahan, daging ayam, telur, dan
lainnya, juga halal untuk dimakan oleh manusia.
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk
dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya." (QS. Al-Ma'idah,
[5]:3).
Dilansir Almanhaj, berikut beberapa jenis makanan yang haram untuk dikonsumsi menurut
ajaran Islam:
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, deorang lelaki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, ia berkata, "Wahai Rasulullah! Kami berlayar di laut dan kami hanya punya air
sedikit. Jika kami berwudu dengan air itu, kami akan kehausan. Bolehkah kami wudu dengan
air laut?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Laut itu suci airnya dan
halal bangkainya." (HR. Ibnu Majah, sahih).
Dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Dihalalkan untuk kalian
dua macam bangkai dan dua macam darah. Adapun dua macam bangkai, yaitu ikan dan
belalang, sedangkan dua macam darah adalah hati dan limpa." (HR. Ibnu Majah, sahih).
3. Daging babi
5
5. Hewan yang diterkam binatang buas
6. Binatang buas yang bertaring, seperti singa, harimau, anjing, serigala, kera, dan
beruang
"Setiap dziinaab (binatang buas) yang bertaring adalah haram dimakan." (HR. Muslim no.
1933]
Dari Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari setiap
hewan buas yang bertaring dan berkuku tajam” [Hadits Riwayat Muslim no. 1934]
Dari Jabir berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang pada perang khaibar
dari (makan) daging khimar dan memperbolehkan daging kuda." (HR. Bukhari no. 4219 dan
Muslim no. 1941).
9. Al-Jalalah, yaitu binatang berkaki dua maupun empat yang makanan utamanya
berupa kotoran
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari memakan jallalah dan susunya."
(HR. Abu Daud no. 3785, Tirmidzi no. 1823, dan Ibnu Majah no. 3189).
Dari Aisyah berkata, "Rasulullah bersabda, lima hewan fasik (jahat) yang hendaknya
dibunuh, baik di tanah halal maupun haram, yaitu burung gagak, burung
rajawali, kalajengking, tikus, dan al-kalbul ‘aqūr (anjing ganas)." [HR. Bukhari no. 1829
dan Muslim no, 1198 (dalam riwayat Muslim, "kalajengking" diganti menjadi "ular")].
6
"Dari Abdur Rahman bin Utsman Al-Qurasyi, bahwasanya seorang tabib pernah bertanya
kepada Rasulullah tentang kodok/katak yang dijadikan obat, lalu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam melarang membunuhnya." [HR. Ahmad (3/453), Abu Daud (5269),
Nasa’i (4355), Al-Hakim (4/410-411), Baihaqi (9/258,318) dan disahihkan oleh Ibnu Hajar
dan Al-Albani].
Tidak hanya berdampak secara lahiriah, mengonsumsi makanan haram juga mampu
menyebabkan doa kita tidak diijabah oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima
sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik). Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan
kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-
Nya, 'Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal
saleh. Sesungguhnya, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.' Dan Allah juga
7
berfirman, 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah
kami rezekikan kepadamu.'"
Nah, pastikan agar makanan yang kita konsumsi sudah halal dari segi kandungan,
pengolahan, dan cara memperolehnya. Jangan sampai ada yang haram sehingga membuat doa
kita tidak dikabulkan Allah!
E. Metode Pembelajaran
8
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
N Kegiatan Wakt
O u
1 Pendahuluan 5
1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan menit
kabar siswa.
2. Guru mengajak siswa untuk "tepuk semangat” agar menimbulkan rasa
semangat untuk belajar.
3. Guru absensi kehadiran siswa
2 Kegiatan Inti 13
1. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok. Kemudian guru memberikan menit
masing-masing gambar makanan halal dan haram yang nantinya siswa
disuruh menuliskan pengertian makanan halal dan haram menurut
pendapat mereka.
9
2. Setelah selesai, siswa diberi kesempatan untuk memaparkan hasil
diskusi mereka.
3. Guru kemudian mmenjelaskan secara detail pengertian makanan halal
dan haram.
4. Guru bertanya kepada siswa apakah sudah paham semua.
5. Setelah sudah paham semua, Guru memberikan pr untuk dikerjakan
siswa di rumah masing-masing.
10
3 Penutup 2
1. Guru mengajak siswa untuk bersama-sama menutup pembelajaran menit
dengan berdoa.
2. Guru mengucapkan terima kasih.
H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Petunjuk : Berilah tanda (√) centang pada sikap setiap siswa yang terlihat
2.Penilaian Pengetahuan
11
Kunci Jawaban
1. makanan halal berarti segala jenis makanan yang diperbolehkan oleh syariat Islam
untuk dikonsumsi, sedangkan makanan haram adalah segala jenis makanan yang
konsumsinya dilarang oleh agama.
2. Contoh makanan halal: sayur, buah, ikan, kambing, sapi, nasi, dll
Contoh makanan haram: Dging hewan babi, minyak babi, alkohol, darah, dll.
3.
Penilaian
3. Penilaian Keterampilan
skor
Aspek yang 4 3 2 1
dinilai Sangat baik baik cukup kurang
Keterampilan Gambar segi Gambar segi Gambar segi Gambar yang
dalam empat yang empat yang empat yang dibuat kurang
menggambar dibuat sangat dibuat lumayan dibuat cukup rapi
rapi rapi rapi
12
Skor
13