Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan rasa syukur kepada Allah atas segala karunia-Nya


sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Shalawat dan salam kita haturkan
kepada baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang telah membawa
kita dari zaman kejahiliyaan menuju zaman ilmu pengetahuan yang menjadikan
manusia cerdas dan berwawasan luas. Dalam penyelesaian makalah ini kami
mengalami banyak kesulitan,karena keterbatasan ilmu yang kami miliki.Namun
karena berkat dari usaha danbantuan dari beberapa pihak, makalah ini dapat
terselesaikan meski masih banyak terdapat kekurangan.
Ucapan terima kasih kami kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan motivasi dan dorongan sehinggamakalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.Harapan kami adalah semoga kritik dan saran dari pembaca tetap
tersalurkan kepada kami,dan semoga makalah ini dapat memberi manfaat,
sehingga dapat menjadi panutan ilmu pengetahuan. Amin.

Kendari, 27 November 2015

penulis

DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR................ 1
DAFTARISI....... .

BAB I PENDAHULUAN
I.1. LatarBelakang. 3
I.2. Rumusan Masalah .. 4
I.3. Tujuan Masalah ...... 4
BAB II PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Makanan Halal......... 5
II.2 Pentingnya Makanan Halal......................................... 10
II.3 Dampak Makanan Halal Terhadap Kesehatan Jasmani Dan Perilaku
Manusia. ................................................... 11
BAB III PENUTUP
III.1. Simpulan ... 14
III.2. Saran...... 14
DAFTAR PUSTAKA ... 15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pandangan masyarakat terhadap makanan, selama ini cenderung
memprihatikan rasanya atau trennya saja, padahal semua ini tidak cukup,
harus dijaga pula kehalalan dan gizinya, Al-Quran telah memberikan konsep
yang seimbang yaitu : Halalan toyyiban. Seperti yang tercantum dalam AlQuran dan hadist.
Q.S Al-Maidah : 88
Artinya :
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah Telah
rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya (Q.S Al-Maidah 88).
Q.S Al-Baqarah
Artinya
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik
yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benarbenar kepada-Nya kamu menyembah. (Q.S Al-Baqarah 173).
Sabda Rasulullah SAW.
Sesungguhnya Allah Itu Baik dan dia hanya menerima hal-hal yang baikbaik saja (H.R . Muslim).

Makanan yang hala dan bergizi mempunyai pengaruh yang besar


dalam proses pembentukan psikis dan fisik manusia, kalau makanan yang
disuplay ke dalam tubuh manusia tidak mengindahkan seruan Allah ini, maka
pasti bahaya akan dating tidak hanya bahaya didunia tetapi juga diakhirat, dan
pasti akan masuk Neraka.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud makanan halal
2. Untuk mengetahui maksud kesehatan jasmani
3. Untuk mengetahui pengaruh makanan halal terhadap kesehatan jasmani dan
prilaku manusia.
1.3 Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan makanan halal
2. Apa yang dimaksud dengan kesehatan jasmani
3. Bagaimana pengaruh makanan halal terhadap kesehatan jasmani dan prilaku
manusia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Makanan Halal
Menurut Istilah, Makanan adalah, segala sesuatu yang boleh dimakan,
segala bahan yang kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk /
mengganti jaringan tubuh dan memberi tenaga.
Halal menurut istilah adalah, sesuatu yang dibolehkan, sesuatu yang
dimakan menurut aturan agama, makanan halal secara bahasa, adalah
makanan asli yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran, buahbuahan dan hewan yang dibolehkan dari segi aturan agama.
Kriteria makanan halal menurut agama islam.
1. Buah terdiri dari atau mengandung bagian atau benda dadri binatang yang
dilarang oleh ajaran islam untuk memakannya atau disembelih menurut
ajaran islam Q.S Al maidah.
2. Tidak mengandung sesuatu yang digolongkan sebagai Najis, menurut ajaran
Islam
3. Tidak mengandung sesuatu yang digolongkan sebagai Najis menurut ajaran
Islam.

4. Dalam proses menyimpan dan menghidangkan tidak bersentuhan atau


berdekatan

dengan

makanan

yang

tidak

memenuhi

persyaratan

sebagaimana tersebut diatas.


Makanan yang haram atau Najis menurut ajaran islam adalah sebagai berikut :
Firman Allah
Artinya :
Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain
Allah[108]. tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya)
sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (Q.S : Al-Baqarah : 173).
1. Binatang
a. Babi (darah, daging, lemak termasuk bulunya). Anjing (Air Liur, Daging
Tulang, lemak dan bulunya) dan lahir dari keduanya atgau salah satu dari
keduanya).
Artinya : .
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik,
yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas,
kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan
bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi
nasib dengan anak panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu)
adalah kefasikan. pada hari ini[397] orang-orang kafir Telah putus asa
untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari Ini Telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa

terpaksa[398] Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,


Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S
Almaidah Ayat 3).
b. Binatang yang dipandang Jijik menurut naluri manusia seperti : Kutu, Lalat,
Ulat, Kodok, biawak dan sejenisnya.
c. Binatang yang mempunyai taring termasuk gading, seperti Gajah dan
Harimau.
d. Binatang yang mempunyai kuku pencakar yang makan dengan mengangkar
atau menyambar seperti burung hantu, dan burung elang.
e. Binatang-binatang yang oleh ajaran islam diperintahkan membunuhnya
seperti, Lalat, Tikus, Ular, Kecoa.
f. Binatang-binatang yang oleh agama islam dilarang membunuhnya seperti,
semut, lebah, burung hud-hud, burung platuk.
g. Setiap binatang, yang mempunyai racun dan membahayakan apabila
memakannya.
h. Hewan yang hidup dalam dua jenis alam seperti katak, kepiting kura-kura
dan buaya.
2. Termasuk Yang Haram Adalah
a. Bangkai, yaitu binatang yang halal dimakan, yang mati tanpa disembelih
menurut islam kecuali ikan dan belalang.

b. Semua darah adalah haram dimakan kecuali hati dan limpa binatang halal.
c. Binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah
Firman Allah
Artinya
Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut
nama Allah ketika menyembelihnya[501]. Sesungguhnya perbuatan yang
semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu
membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu;
dan jika kamu menuruti mereka, Sesungguhnya kamu tentulah menjadi
orang-orang yang musyrik. (Q. S Al-Anam).
3. Tumbuh-tumbuhan sayur-sayuran dan buah-buahan yang mendatangkan bahaya atau memabukkan scara langsung atau melalui proses
Kriteria makanan halal atau tidaknya sesuatu urusan adalah sesuatu yang
paling asasi dalam hokum islam.
Firman Allah
artinya :
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezki yang diturunkan Allah
kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya Haram dan (sebagiannya)
halal". Katakanlah: "Apakah Allah Telah memberikan izin kepadamu
(tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah ?"
(Yunus:59)
Firman Allah
Artinya :
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh
lidahmu secara dusta "Ini halal dan Ini haram", untuk mengada-adakan
kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-

adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (QS An-Nahl


116).
Menurut ulama fiqih hanya Allahlah yang mempunyai otoritas dalam
menentukan halal atau haram sesuatu urusan baik melaluai kitab suci-Nya atau
ibaun rosulnya. Al-Qur;an, mengecam samgat keras kepada kaum musyrikin
yang menghalalkan dan mengharamkan sesuatu tanpa izin Allah. (Qs- Yunus :
59).
Dalam masalah makanan, Al-Quran dan Hadist menerangkan bahwa
makanan terbagi menjadi tiga mancam yaitu :
1. halal : diperbolehkan untuk dikonsumsi sesuai kadar cukup
2. haram : tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi kecuali dalam kondisi
khusus/darurat
3. syubhat : sesuatu yang berada diantara keduanya
namun demikian jika pernyatan halal terhadap sesuatu tidak dijelaskan
hukumnya dalam Al-Quran dan sunah, atau memang secara teknis praktis
tidak diatur maka halal ini masuk dalam hal ijtihadiyah para ulama fiqih
mengatagorikan kehalalan menjadi :
a. Halal dalam mendapatkanya,
Benar dalam mencari dan memperolehnya.
1. Makan hasil riba

2. Makan harta anak yatim dengan batil


3. Makan hasil korupsi, kolusi dan nepotisme
b. Makanan Halal Secara Dzatiyah (Subtansi Barangnya)
menurut syekh sayyid sabiq membagi dalam dua katagori yaitu :
1. Jamad (benda mati)
Semua jenis makanan yang berwujud benda mati adalah halal
selama tidak najis, mutanajjis, membahayakan, danmemabukan
2. Binatang
binatang darat yang halal dan binatang laut sekalipun tidak
berbentuk ikan.
Criteria halal menurut para ahli pangan
Bersifat umum dan sangat berkaitan dengan persoalan teknis
pemeriksaan meliputi standar bahan baku, bahan tambahan, bahan
penolong, proses produksi dan jenis kemasan..
2.2 Pentingnya Makanan Halal
Islam datang ketika umat manusia memandang makanan dan minuman
dari dua sudut pandang ekstrem. Pertama, sebagian manusia menempatkan
hanya sebagian kebutuhan hidup yang diperlukan untuk kepentingan nafsu

10

dengan mengkonsumsinya secara berlebihan. Kedua, ditinggalkan sama sekali


dengan melakukan puasa sehari semalam penuh dengan maksud tertentu.
Al-Quran menempatkan makan dan minum pada tataran kebutuhan
yang proposional yaitu dilakukan setiap hari unruk memperthankan hidup
diiringi dengan semangat spiritualisme.
Allah menegaskan dalam firmanya :
Artinya :
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu. (Qs : Al-Baqarah : 168)
Kedua isi ayat tersebut memberikan tekanan pada pentingnya manusia
menkonsumsi makanan yang halal serta jelas asal usulnya dan jenisnya, dan
thayyib (bergizi), kemudian ditutup dengan peringatan agar tidak mengikuti
jejak setan yang menjerumuskan pada kesesatan serta mengumbarkan hawa
2.3 Dampak Makanan Halal Terhadap Kesehatan Jasmani Dan Perilaku
Manusia
Memakan makanan yang bergizi disamping halal adalah karena untuk
kebaikan manusia itu sendiri. Makanan yang bergizi merupakan makanan
yang dibutuhkan untuk memperoleh kualitas kesehatan yang mempunyai
pengaruh terhadap kualitas akal dan rohani.

11

Bahan makanan menurut ilmu pengetahuan baik belum tentu baik menurut
ilmu pengetahuan, seperti otak hewan dikonsumsi oleh orang berpenyakit
jantung akan membahayakan jiwanya.
Persyaratan makanan bergizi menurut ilmu gizi adalah memenuhi fungsi
1. Memenuhi Kepuasan Jiwa
- Memberi rasa kenyang
- Memenuhi kebutuhan naluri dan kepuasan jiwa
- Memenuhi kebutuhan sel-sel baru untuk kebutuhan badan
- Menggantikn sel-sel yang rusak
- Mengatur metabolisme
- Mempertahankan tubuh
Kesehatan jasmani banyak tergantung pada apa yang kita makan. Anak
balita membutuhkan protein, sedangkan balita membutuhkan karohidrat lebih
banyak dari orang dewasa.
Jumlah dan variasi mkanan yang mempengaruhi kekuatan tubuh, daya kerja,
dan daya tahan tubuh terhadap makanan yang halal dan bergizi juga dapat
menjaga keseimbangan hormone. Untuk menjaga unsure dasar dalam
keharmonisan kesadaran dan perasaan hati manusia serta keseimbangan

12

mental sesuai ungkapan Akal mental yang sehat terdapat pada tubuh yang
sehat
Disamping alasan yang bersifat lahir ( menjaga keseimbangan tubuh dan
kesehatan ). Makanan halal juga memberikan dampak terhadap perilaku
seseorang.
1. Menjaga keseimbangan jiwa manusia yang suci dan fitrah untuk tetap
mentahudkan Allah
2. Menumbuhkan sikap juang yang tinggi karena menjaga kehalalan
makananya
3. Membersihkan hati dan menjaga lisan, karena daging yang tumbuh akan
meningkatkan kualitas kesalehan
4. Menumbuhkan kepercayaan diri dihadapan Allah. Karena Allah akan selalu
mendengarkan doa kita

13

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Makanan halal dan bergizi atau Halalan Toyyiban amat penting dalam
kehidupan manusia untuk membentuk pribadi manusia seutuhnya.
b. makanan Halal mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan
Jasmani dan Rohani.
c. Makanan halal harus ditinjau dari segala aspek baik dari cara mendapatkan
maupun secara zahir serta komposisi bahan kandungannya agar tubuh kita
tidak tercemari oleh makanan tersebut.
3.2 Saran
a. Pada penulisan makalah tentang Pengaruh Makanan Halal Terhadap
Kesehatan Jasmani ini banyak sekali kekurangan, oleh karenanya, sangat
penulis harapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, demi
terciptanya pembuatan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang.

14

DAFTAR PUSTAKA
Al-Quranul Karim
Asyhar Thobieb Al. Bahaya Makanan Haram Bagi Kesehatan Jasmani dan
Rohani. 2000. Al-Mawardi Prima Februari.
Thawil Nabil Ath, Rasulullah Bicara Tentang Kesehatan. 1991. CV. Esya.
Jakarta.
Dirjen Bimas. Islam dan penyelenggaraan Haji. teknis pedoman
Sistem Produksi Halal. 2003. Depag RI. Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai