BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara geografis negara Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki
kekayaan
alam
yang
melimpah.
Baik
kekayaan
flora
maupun
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
(Hasanah,
2011).
Kingdom : Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub division : Angiospermae
Kelas
: Dicotyledone
Ordo
: Magnoliales
Famili
: Myristicaceae
Genus
: Myristica
Spesies
: Myristica fragans Houtt
2.1.2 Nama Daerah Tanaman
Nama daerah tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama di
Indonesia diantaranya : Pala (sunda), falo (Nias), pala (Melayu),
palangana (Makassar), bubula, bubura, palo (Timor), Palalao (Nusa
laut), gosora (Halmahera) (Kurniawati, 2010).
2.1.3 Morfologi Tanaman
Pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan jenis tanaman yang
dapat
tumbuh baik didaerah tropis. Tanaman ini termasuk dalam Familia
Myristicaceae, yang mempunnyai sekitar 200 spesies. Tanaman ini
jika pertumbuhannya baik dan tumbuh di lingkungan terbuka,
tajuknya akan rindang dan ketinggiannya dapat mencapai 15 - 18
meter. Tajuk pohon ini bentuknya meruncing ke atas dan puncak
tajuknya tumpul
Daun bulat telur atau elips memanjang, pangkal runcing,
ujung runcing, sisi bawah hijau kebiruan pucat, sisi atas hijau tua, 5
- 15 kali 3 - 7 cm, waktu diremas bau harum.
empulur, serta sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xylem dan
floem yang tersusun berselang-seling.
2. Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang
berkutikula. Sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur serta
sistem berkas pembuluh xylem dan floem.
3. Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis atas dan bawah. Pada
epidermis atas terdiri dari satu lapis sel yang berbentuk persegi
panjang, kutikula tipis dan stomata sedikit. Pada epidermis bawah,
terdiri atas satu lapis sel yang berbentuk 4 persegi panjang, kutikula
tipis, stomata bengkak, rambut penutup terdiri dari satu sel lurus atau
bengkok, ujung runcing, lebih banyak dari beberapa lapis sel.
2.1.5 Kandungan Kimia Tanamam
Informasi tentang kandungan kimia yang terdapat dalam
jaringan atau organ dari jenis-jenis tumbuhan pada marga Myristica
belum banyak dipublikasikan. Buah palanya, mengandung 9% air,
27% karbohidrat, 6,5% protein, minyak campuran 33%, minyak
essensial 4,5%. Selubung biji juga mengandung 22,5% minyak
campuran dan lebih dari 10% minyak essensial. Biji mengandung
23-30% mentegadan jika dipisahkan terdiri dari 73% trimyristin dan
13% minyak essensial. Bagian tumbuhan pala tidak hanya pada
buahnya, tetapi juga pada biji dan daunnya yang mengandung
polifenol. Biji dan buahnya juga mengandung saponin, dan daunnya
mengandung
flavonoid
(Arrijani,
2005).Daun
pala
juga
dalam
disertasinya
berjudul
Anelecta
Pharmacognostica.
penyakit,
meringankan
penderitaan,
secara
lengkap
melalui
pendekatan
hubungan
adalah
penyimpanan
dan
pengawetan
3.
Terdiri dari xylem yang mengangkut air dan zat hara dari
akar ke daun dan floem yang mengangkut hasil asimilasi
keseluruh tubuh tumbuhan.
Jaringan mekanik
Berupa jaringan kolenkim yang menebal pada sudut-sudut
4.
Mikoskopik :
Anatomi jaringan yang teramati adalah epidermis dan
berkas pembulu
Makroskopik
Batang berbentuk lonjong dan menjulang tinggi
keatas.
c. Mikroskopik
Anatomi jaringan yang teramati adalah epidermis dan
cortex.
Bentuk batang utuh
a. Organoleptis
Warna cream, bau khas aromatik, rasa pahit pekat
b. Makroskopik
Batang berbentuk lonjong dan menjulang tinggi
keatas.
c. Mikroskopik
Anatomi jaringan yang teramati adalah epidermis dan
epiderm.
Myristica Caulis (Batang Pala)
Bentuk serbuk
a. Organoleptis
Warna cream, bau khas aromatik, rasa pahit.
b. Makroskopik
cortex.
Myristica Radix (Akar Pala)
Bentuk akar utuh
a. Organoleptis
Warna hitam kehijauan, bau khas aromatik, rasa pahit
pekat
b. Makroskopik
Membentuk akar tunggang yang cukup dalam dan
mempunyai akar serabut.
c. Mikroskopik
Anatomi jaringan yang teramati adalah epidermis
dan epiderm.
Bentuk Serbuk
a. Organoleptis
Warna hitam kehijauan, bau khas aromatik, rasa pahit
pekat
b. Makroskopik
Membentuk akar tunggang yang cukup dalam dan
mempunyai akar serabut.
c. Mikroskopik
Anatomi jaringan yang teramati adalah epidermis dan
epiderm.
Makroskopik.Dilakukan
dengan
dengan
contoh
serbuk
seng
dan
serbuk
tembaga.
maupun
ditutupi
dengan
kain
hitam.
Tujuan
pemeriksaan
mutu
simplisia
agar
menghilangkan
rasa
sakit,
menenangkan
pencernaan,
rasa
sakit
alami.
Oleh
karena
itu,
dengan
Fenol
tumbuhan
dan
hewan.
Senyawa
ini
tidak
coklat sampai
kimia
dengan
prinsip
adsorbsi
dan
partisi
Pemeriksaan Framakognosi
Bioaktivitas Invitro dan invivo
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS, DAN SKEMA KERJA
3.1
KerangkaKandungan
Konseptual Kimia dan Identifikasi
Kemotaksonomi
Hipotesis
Berdasarkan hasil pemeriksaan farmakognostik Pala (Myristica
fragrans Houtt) pada daun diduga mengandung aleuron, glikosida, resin,
dan minyak atsiri, Akar mengandung minyak atsiri, aleuron, lignin dan
resin . batang mengandung minyak atsiri, resin, glikosida aleuron dan
lignin. Dari pemeriksaan morfologi tumbuhan Pala (Myristica fragrans
Houtt)
BAB 4
Cutter
Deg kelas
Ember
Handscum
4.1.4 Instrumen
Instrumen atau cara praktikum ini disesuaikan dengan
jurnal praktikum tentang pembuatan simplisia dan pembuatan
herbarium kering maupun basah.
4.2 Lokasi Praktikum
diidentifikasi
lebih
lanjut
berdasarkan
kunci
Sampel,
bahan
Bahan,
Bahan
organoleptis
Pala
(Myristica
fragrans
makroskopik
irisan
dari
tanaman
Pala
mikroskopik
fragmen
pengenal
serbuk
atau
serbuk
dibasahi
dengan
larutan
warna biru.
Sampel dibasahi dengan larutan Brom, tidak terjadi
endapan.
Serbuk ditambahkan dengan NaOH, jikamengandung
tannin akan menghasilkan warna merah coklat.
endapan.
Sampel dibasahi dengan FeCl3 1 N, menghasilkan warna
hijau.
Letakkan bahan atau serbuk diatas kaca objek
ditambahkan larutan vanillin P 10% b/v dalam etanol
90% P, dalam asam klorida P,bagian yang mengandung
turunan katekol berwarna merah intensif.
4.3.2.7 Saponin
Serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
tambahkan 10 ml air panas, dinginkan kemudian kocok
kuat-kuat selama 10 detik, terbentuk buih, lalu tambahkan 1
tetes HCl 2 N, buih tidak hilang maka sampel mengandung
saponin.
4.3.2.9 karbohidrat
Serbuk dikocok dengan air lalu dimasukkan dalam
tabung reaksi ditetesi :
a.
b.
c.
BAB 5
HASIL
5.1 Identifikasi dan Determinasi Tanaman
Determinasi Tanaman Pala (myristica Fragrans Houtt)
1b 2b 3b 4b 6b 7b 9b 10b 11b 12b 13b 14b 16a 239b 243b 244b 248b
249b 250a 251b 253b 254b 255a
5.2 Morfologi Tanaman
No
1
Pemeriksaan
Daun
Hasil pengamatan
Bentuk helai daun (bulat telur
memanjang (Ovalis))
Batang
Akar
(menyirip(penninervis))
Bentuk batang (bulat(teres))
Arah tumbuh batang (tegak)
Percabangan (monopodial)
System perakaran (tunggang)
Bagian tanaman
akar
Hasil pengamatan
struktur anatomi akar tersusun atas jaringan
epidermis, sistem jaringan dasar berupa
korteks, endodermis dan empulur, serta
sistem berkas pembuluh yang terdiri atas
seling.
batang tersusun atas epidermis yang
berkutikula. Sistem jaringan dasar berupa
korteks dan empulur serta sistem berkas
pembuluh xylem dan floem.
Daun
Gambar Anatomi
pengamatan dengan hasil literature, adalah benar dan sama. Berarti tidak dapat
dipungkiri bahwa, sesuai dengan literature, Pala mengandung obat yang dapat
menyembuhkan penyakit masuk angin, memperlancar pencernaan dan buang
angin, mengobati insomnia (susah tidur), antiemetik (mengatasi rasa mual,
muntah, nyeri datang bulan dan rematik). Pala (Myristica fragrans) merupakan
tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat
nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi
komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Pala disebut-sebut
dalam ensiklopedia karya Plinius "Si Tua". Semenjak zaman eksplorasi Eropa
pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia
(Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan
Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan
pohon betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong
seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena
mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila masak, kulit dan daging
buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah.
Satu buah menghasilkan satu biji berwarna coklat. Pala dipanen biji, salut
bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala
dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris disebut mace, dalam istilah farmasi
disebut myristicae arillus atau macis). Daging buah pala dinamakan myristicae
fructus cortex. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya
untuk
dipinggir
jalan
yang
semakin
berkurang
dan
BAB 7
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
1. Pala mengandung obat yang dapat menyembuhkan penyakit masuk
angin, memperlancar pencernaan dan buang angin, mengobati insomnia
(susah tidur), antiemetik (mengatasi rasa mual, muntah, nyeri datang
bulan dan rematik).
2. Memilki anatomi yang baik, dan mempunyai stomata bertipe anomositik.
3. Mengandung kandungan kimia yaitu; D-limonen, 1, 3, 8-mentatrien,
safrol, myristicin, minyak atsiri, saponin, miristisin, elemisi, enzim
lipase, pektin dan asam oleanolat.
7.2
Saran
Diharapkan dalam praktikum maupun penyampaian tentang
praktikum,
serta
tugas-tugas
pembuatan
dalam
praktikum,
agar
disampaikan secara jelas dan riil, agar praktikan dapat dengan mudah dan
efisien dalam menjalankannya.