Anda di halaman 1dari 21

Pengobatan

Secara Alamiah
Kelompok 2

WIDEA GUSNA ROZA 200205072


YUYUN ANGGRAINI BARUS
200205093
ORI MAULANA 200205012

APT.LUSI INDRIANI M.FARM


Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk
menyelamatkan diri dari dari penyakit yang
mengganggu hidup. Kebudayaan tidak saja
dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi juga oleh
kepercayaan dan keyakinan, karena manusia
telah merasa di alam ini ada sesuatu yang lebih
kuat dari dia, baik yang dapat dirasakan oleh
pancaindera maupaun yang tidak dapat
dirasakan dan bersifat ghaib. Pengobatan ini
pun tidak lepas dari pengaruh kepercayaan
atau agama yang di anut manusia.
Obat tradisional

Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran
dan bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman Hal ini sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990, tentang Izin Usaha
Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional.

Perkembangan selanjutnya obat tradisional kebanyakan


berupa campuran yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
sehingga dikenal dengan obat herbal Khusus untuk Obat
herbal ada 3 : Jamu, obat herbal terstandarisasi dan
fitofarmaka.
Peran obat tradisional
1. Berperan sebagai obat alami yang sangat efektif
2. Menyediakan senyawa-senyawa dasar yang menghasilkan
molekul-
molekul obat yang tidak terlalu toksik dan aktivitasnya lebih efektif
3. Eksplorasi prototipe aktif biologis ke arah obat sintetik yang
baru dan
lebih baik atau efektif
4. Modifikasi bahan-bahan alam inaktif dengan metoda
biologis/kimia
menjadi obat-obat poten (metoda QSAR).
Jamu
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional,
misalnya dalam bentuk serbuk seduhan atau cairan yang berisi
seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut
serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat
dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang disusun
dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak,
berkisar antara 5 – 10 macam bahkan lebih.

Jamu harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:


 Aman
 Klaim khasiat berdasarkan data empiris (pengalaman)
 Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
contoh jamu
obat herbal
terstandar (oht)
Obat Herbal Terstandar (OHT) juga tidak sama dengan fitofarmaka.
Obat Herbal Terstandar (OHT) adalah obat tradisional yang berasal
dari ekstrak bahan tumbuhan, hewan maupun mineral. Perlu
dilakukan uji pra-klinik untuk pembuktian ilmiah mengenai standar
kandungan bahan yang berkhasiat, standar pembuatan ekstrak
tanaman obat, standar pembuatan obat yang higienis dan uji toksisitas
akut maupun kronis seperti halnya fitofarmaka.Dalam proses
pembuatannya, OHT memerlukan peralatan yang lebih kompleks dan
berharga mahal serta memerlukan tenaga kerja dengan pengetahuan
dan keterampilan pembuatan ekstrak, yang hal tersebut juga
diberlakukan sama pada fitofarmaka.
Kriteria obat herbal

Obat Herbal dapat dikatakan sebagai Obat Herbal Terstandarisasi bila


memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Aman
2. Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik
3. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
4. Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan
dalam produk jadi.
Contoh oht
Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji
praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di
standarisasi. Pada dasarnya sediaan fitofarmaka mirip dengan
sediaan jamu-jamuan karena juga berasal dari bahan-bahan
alami, meskipun demikian jenis sediaan obat ini masih belum
begitu populer di kalangan masyarakat, dibandingkan jamu-
jamuan dan herba terstandar. Khasiat dan penggunaan
fitofarmaka dapat lebih dipercaya dan efektif daripada sediaan
jamu-jamuan biasa, karena telah memiliki dasar ilmiah yang jelas,
Dengan kata lain fitofarmaka menurut ilmu pengobatan
merupakan sediaan jamu-jamuan yang telah tersentuh oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi modern.
Kriteria fitofarmaka
1. Aman
2. Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji
pra-klinik dan klinik
3. Memenuhi persyaratan mutu yang
berlaku
4. Telah dilakukan standardisasi
bahanbakuyang digunakan dalam
produk jadi.
Contoh fitofarmaka
Contoh tanaman
Kunyit Deskripsi Tanaman : Semak tinggi ±70 cm, batang semu,
tegak, bulat, membentuk rimpang, berwarna hijau
kekuningan. Daun tunggal membentuk lanset memanjang.
Helai daun 3-8, ujung dan pangkal daun runcing, tepi rata,
panjang 20-40 cm, lebar 8-12 cm. Pertulangan daun
menyirip, daun berwarna hijau pucat. Bunga majemuk
berambut bersisik. Panjang tangkai 16-40 cm.
Farmakologi : Penyakit Tulang Rawan,Osteoartritis,
Osteoporosis, Sarkoma
Kandungan Kimia : Kurkuminoid yaitu campuran dari
kurkumin (diferuloilmetan), monodeksmetoksikurkumin
dan bisdesmetoksikurkumin. Struktur fenolnya
memungkinkan untuk menghilangkan radikal bebas.
Temulawak
Deskripsi Tanaman : Perawakan terna berbatang
semu, tinggi dapat mencapai 2 m, berwarna hijau atau
coklat gelap, rimpang berkembang sempurna,
bercabang-cabang kuat, berwarna hijau gelap, bagian
dalam berwarna jingga, rasanya agak pahit.
Farmakologi : kurang nafsu makan, gangguan
lambung, sembelit, diare, demam, radang sendi,
hingga gangguan fungsi hati
Kandungan Kimia : Rimpang temulawak mengandung
kurkuminoid(0,8-2%)terdiri dari kurkumin dan
demetoksikurkumin, minyak atsiri (3-12%) dengan
komponen α-kurkumen, xanthorizol, β- kurkumen,
germakren, furanodien, furanodienon, ar- turmeron,
β-atlantanton, d-kamfor.
Manggis
a) Deskripsi tanaman
Tinggi 10-25 m dan tajuk berbentuk piramida. Diameter
batang 25-35 cm, kulit berwarna cokelat gelap atau hampir
hitam, kasar dan cenderung mengkelupas. Getah berwarna
kuning. Letak daun berhadapan, tangkai pendek, panjang 1,5-
2 cm berbentuk bulat telur, bulat panjang atau elip dengan
panjang 15-25 cm dan lebar 7-13 cm, mengkilap, tebal dan
kaku, ujung daun meruncing dan licin

b) Kandungan kimia
Kulit buah yang setengah matang menghasilkan derivat
polyhydroxy-xanthone yaitu mangostin, a- mangostin,
ẞmangostin, y-mangostin, dan methoxy-ẞ-mangostin. Kulit
buah yang matang mengandung xanthones, gartanin, 8-
disoxygartanin, dan
normangostin.
C) EFEK FARMAKOLOGI

-Sebagai antioksidan, senyawa xanthone menghambat terjadinya


oksidasi dengan menghentikan reaksi berantai dari radikal bebas
(primary antioxidant)
-Oksidasi pada kulit buah manggis adalah jenis reaksikimia yang
melibatkan pengikatan oksigen, pelepasan hidrogen atau pelepasan
elektron.
-Antosianin yang memberikan warna ungu dalam kulit buah manggis
dapat digunakan sebagai pewarna alami makanan dan tekstil.
Jahe
Deskripsi Tanaman : Semak tinggi ±70 cm, batang semu, tegak,
bulat, membentuk rimpang, berwarna hijau kekuningan. Daun
tunggal membentuk lanset memanjang. Helai daun 3-8, ujung
dan pangkal daun runcing, tepi rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-
12 cm. Pertulangan daun menyirip, daun berwarna hijau pucat.
Bunga majemuk berambut bersisik. Panjang tangkai 16-40 cm.
Farmakologi : antiemetik, antiinflamasi, efek analgetik,
mengurangi osteoarthritis, antioksidan, antikanker,
antitrombotik, efek hipolipidemia dan hipoglikemi, efek terhadap
kardiovaskular, antineoplastik, antiinfeksi, efek hepatoprotektif,
dan immunomodulator
Kandungan Kimia : Kurkuminoid yaitu campuran dari kurkumin
(diferuloilmetan), monodeksmetoksikurkumin dan
bisdesmetoksikurkumin. Struktur fenolnya memungkinkan untuk
menghilangkan radikal bebas.
Seledri
Deskripsi Tanaman : Terna tumbuh tegak, tinggi sekitar 50 cm
dengan bau
aromatik yang khas. Batang persegi, beralur, beruas, tidak berambut,
bercabang banyak, berwarna hijau. Daun majemuk menyirip ganjil
dengan anak daun 3-7 helai.
Farmakologi : Diuretik,obat antiinflamasi, antioksidan, antikalkuli,
antidiare, dan juga antijamur.
Kandungan Kimia :Flavonoid, saponin, tannin 1%, minyak atsiri
0.033%,
flavor-glukosida (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagin, zat pahit,
vitamin (A,B,C). Setiap 100 g herba seledri mengandung air 93 ml,
protein 0.9 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 4 g, serat 0,9 g, kalsium 50
mg, besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium 150 mg, kalium 400 mg,
magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg, riboflavin 0,05
mg, tiamin 0,03 mg, nikotinamid 0,4 mg
Aloevera
Deskripsi Tanaman : Tumbuhan berair, panjang daun 30-50 cm dan
lebarnya
sekitar 10 cm; berwarna hijau (pada waktu muda terdapat bercak
putih pada daunnya); bunga berbentuk pipa berwarna kuning
terang, tersusun rapat dan memanjang, 25-35 cm.
Farmakologi : Konstipasi (Grade B),Lidah buaya (Aloe vera) merupakan
tanaman yang dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan salah
satunya gangguan pada sistem pencernaan. Lidah buaya (Aloe vera)
mengandung aloin (pencahar) dan asam amino esensial. Lidah buaya
memiliki efek pencahar (laksatif) yang disebabkan Abdul Rahim Page
116 Fitoterapi Herbal Terapan 2020 kandungannya, berupa 1,8
dihidroksiantrasen glukosida, aloin A dan B (barbaloin).
Kandungan Kimia : Kandungan utama dari aloe berupa senyawa
turunan
hidroksiantron,sebagian besar jenis aloe-emodin-antron C- glikosida.
Kandungan utama dikenal sebagai barbaloin (aloin) (15-40%). Juga
mengandung hidroksiaolin (sekitar 3%)
Thank you
very much!

Anda mungkin juga menyukai