Secara Alamiah
Kelompok 2
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran
dan bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman Hal ini sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990, tentang Izin Usaha
Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional.
1. Aman
2. Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik
3. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
4. Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan
dalam produk jadi.
Contoh oht
Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji
praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di
standarisasi. Pada dasarnya sediaan fitofarmaka mirip dengan
sediaan jamu-jamuan karena juga berasal dari bahan-bahan
alami, meskipun demikian jenis sediaan obat ini masih belum
begitu populer di kalangan masyarakat, dibandingkan jamu-
jamuan dan herba terstandar. Khasiat dan penggunaan
fitofarmaka dapat lebih dipercaya dan efektif daripada sediaan
jamu-jamuan biasa, karena telah memiliki dasar ilmiah yang jelas,
Dengan kata lain fitofarmaka menurut ilmu pengobatan
merupakan sediaan jamu-jamuan yang telah tersentuh oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi modern.
Kriteria fitofarmaka
1. Aman
2. Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji
pra-klinik dan klinik
3. Memenuhi persyaratan mutu yang
berlaku
4. Telah dilakukan standardisasi
bahanbakuyang digunakan dalam
produk jadi.
Contoh fitofarmaka
Contoh tanaman
Kunyit Deskripsi Tanaman : Semak tinggi ±70 cm, batang semu,
tegak, bulat, membentuk rimpang, berwarna hijau
kekuningan. Daun tunggal membentuk lanset memanjang.
Helai daun 3-8, ujung dan pangkal daun runcing, tepi rata,
panjang 20-40 cm, lebar 8-12 cm. Pertulangan daun
menyirip, daun berwarna hijau pucat. Bunga majemuk
berambut bersisik. Panjang tangkai 16-40 cm.
Farmakologi : Penyakit Tulang Rawan,Osteoartritis,
Osteoporosis, Sarkoma
Kandungan Kimia : Kurkuminoid yaitu campuran dari
kurkumin (diferuloilmetan), monodeksmetoksikurkumin
dan bisdesmetoksikurkumin. Struktur fenolnya
memungkinkan untuk menghilangkan radikal bebas.
Temulawak
Deskripsi Tanaman : Perawakan terna berbatang
semu, tinggi dapat mencapai 2 m, berwarna hijau atau
coklat gelap, rimpang berkembang sempurna,
bercabang-cabang kuat, berwarna hijau gelap, bagian
dalam berwarna jingga, rasanya agak pahit.
Farmakologi : kurang nafsu makan, gangguan
lambung, sembelit, diare, demam, radang sendi,
hingga gangguan fungsi hati
Kandungan Kimia : Rimpang temulawak mengandung
kurkuminoid(0,8-2%)terdiri dari kurkumin dan
demetoksikurkumin, minyak atsiri (3-12%) dengan
komponen α-kurkumen, xanthorizol, β- kurkumen,
germakren, furanodien, furanodienon, ar- turmeron,
β-atlantanton, d-kamfor.
Manggis
a) Deskripsi tanaman
Tinggi 10-25 m dan tajuk berbentuk piramida. Diameter
batang 25-35 cm, kulit berwarna cokelat gelap atau hampir
hitam, kasar dan cenderung mengkelupas. Getah berwarna
kuning. Letak daun berhadapan, tangkai pendek, panjang 1,5-
2 cm berbentuk bulat telur, bulat panjang atau elip dengan
panjang 15-25 cm dan lebar 7-13 cm, mengkilap, tebal dan
kaku, ujung daun meruncing dan licin
b) Kandungan kimia
Kulit buah yang setengah matang menghasilkan derivat
polyhydroxy-xanthone yaitu mangostin, a- mangostin,
ẞmangostin, y-mangostin, dan methoxy-ẞ-mangostin. Kulit
buah yang matang mengandung xanthones, gartanin, 8-
disoxygartanin, dan
normangostin.
C) EFEK FARMAKOLOGI