Anda di halaman 1dari 9

SPEKTROSKOPI HPLC

FARMASI INSTRUMEN

Dosen Pengampu: apt. Muhammad Arif, M. Farm.

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Ayuk Elistriani 200205026
Indah Kurniawati 200205030
Melani Dewita Sari 200205007
Nur Fadila 200205031
Ory Maulana Putra 200205012
Shintya Yolanda Adara 200205004
Widuri Juneid 200205006

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2023
1. PENGERTIAN HPLC
Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) adalah teknik dalam kimia analitik yang
digunakan untuk memisahkan komponen dalam campuran, dan untuk mengidentifikasi dan
mengukur setiap komponen. Awalnya ditemukan sebagai teknik analisis pada awal kedua
puluh abad dan pertama kali digunakan untuk memisahkan senyawa berwarna. Kata
kromatografi berarti penulisan warna. Itu adalah ahli botani M. S. Tswett (Gambar 3.2.1)
yang menemukan metode ini sekitar tahun 1900 untuk mempelajari pigmen daun (terutama
klorofil). Dia memisahkan pigmen berdasarkan interaksinya dengan fase stasioner.
Pada tahun 1906 Tswett menerbitkan dua makalah mendasar yang menggambarkan
berbagai aspek kromatografi adsorpsi cair secara rinci. Dia juga menunjukkan bahwa
terlepas dari namanya, zat lain juga dapat dipisahkan dengan kromatografi. Kromatografi cair
kinerja tinggi modern telah berkembang dari pemisahan ini. Efisiensi pemisahan,
keserbagunaan, dan kecepatan telah ditingkatkan secara signifikan.

Spesi molekuler yang mengalami pemisahan ada dalam sampel yang terbuat dari analit
dan matriks. Analit adalah spesies molekuker yang menarik, dan matriks adalah komponen
lainnya dalam sampel. Untuk pemisahan kromatografi, sampel dimasukkan dalam fase gerak
mengalir yang melewati fase diam. Fase gerak adalah cairan yang bergerak, dan dicirikan oleh
komposisi, kelarutan, transparansi UV, viskositas, dan ketercampurannnya dengan pelarut
lain. Fase stasioner adalah media diam, yang dapat berupa cairan curah yang tergenang,
lapisan cairan pada fase padat atau lapisan antarmuka antara cairan dan padatan.
Dalam HPLC, fase diam biasanya dalam bentuk kolom yang dikemas dengan partikel
berpori yang sangat kecil dan fase gerak cair dipindahkan melalui kolom dengan pompa.
Pengembangan HPLC terutama adalah pengembangan kolom baru, yang membutuhkan
partikel baru, fasa diam baru (pelapisan partikel), dan prosedur pengepakan kolom yang lebih
baik. Gambar HPLC modern ditunjukkan pada Gambar 3.2.2.

2. PRINSIP KERJA ALAT HPLC


Uji HPLC (High Performance Liquid Chromatography) merupakan metode kromatografi
cair bertekanan tinggi. Prinsip kerja HPLC berdasarkan distribusi komponen-komponen
diantara dua fasa yang disebabkan oleh perbedaan kepolaran. Prinsip kerja alat instrument
HPLC adalah dengan bantuan pompa, fase gerak cair dialirkan melalui kolom disikator.
Selanjutnya cuplikan dimasukkan ke dalam aliran fase gerak dengan cara penyuntikan. Di
dalam kolom terjadi pemisahan komponen-komponen campuran (Hidayatullah, 2020).

3. INSTRUMENTASI HPLC
Komponen HPLC ditunjukkan pada gambar 3.2.3, terdiri dari :
1. Solvent
Fungsinya untuk menampung fasa gerak yang akan dialirkan ke dalam kolom dengan
bantuan pompa.
2. High-pressure Pompa
Untuk mengalirkan fase gerak melalui kolom diperlukan pompa yang terbuat dari bahan
inert terhadap semua pelarut, umum digunakan gelas, baja antikarat dan Teflon fungsinya
untuk mendorong fase gerak masuk ke dalam kolom.
3. Sample Injection Loop/Injector
Injektor digunakan untuk memasukkan sampel dan kemudian sampel dapat didistribusikan
masuk ke dalam kolom. Sampel cair dan larutan disuntikkan secara langsung ke dalam
fase gerak yang mengalir dibawah tekanan menuju kolom menggunakan alat penyuntik
yang terbuat dari tembaga tahan karat dan katup Teflon yang dilengkapi dengan kantong
sampel (sample loop) internal atau eksternal, fungsinya sebagai tempat memasukkan
cuplikan/sampel dengan bantuan syringer.
4. Analytical Column
Merupakan jantung dari system HPLC, karena didalam kolomlah terjadi pemisahan
komponen-komponen cuplikan. Kemudian detector mendeteksi komponen sampel dalam
aliran yang keluar dari kolom.
5. Detector
Fungsinya untuk mendeteksi komponen-komponen cuplikan hasil pemisahan kolom.
6. Data Output/Computer
Komputer biasanya berfungsi sebagai system data, dan komputre tidak hanya mengontrol
semua modul instrument HPLC tetapi mengambil sinyal dari detector dan
menggunakannya untuk menentukan waktu retensi, komponen sampel, dan analisis
kuantitatif.

4. APLIKASI HPLC
HPLC adalah teknik kromatografi yang umum digunakan dan sangat kuat, dengan
aplikasi diberbagai bidang seperti Laboratoriun Farmasi, Bioanalitik, Makanana dan
Minuman, Klinis, Forensik, Lingkungan dan Pengembangan Obat.
Aplikasi dibidang Farmasi :

1. Studi disolusi tablet sediaan farmasi.


2. Untuk mengontrol stabilitas obat, penentuan umur simpan.
3. Identifikasi bahan aktif.
4. Pengawasan mutu farmasi.
Aplikasi dibidang Makanan dan Minuman :
1. Penyaringan cepat dan analisis komponen diminuman nonalkohol.
2. Pengukuran kualitas obat lunak dan air.
3. Analisis gula pada jus buah.
4. Analisis pengawet.
Aplikasi dibidang Lingkungan :
1. Deteksi senyawa fenol dalam air minum.
2. Identifikasi dipenhydramin dalam sedimen sampel.
3. Pemisahan cepat dan identifikasi karbonil senyawa dengan HPLC.
4. Penentuan asam 3-mercaptopropionic oleh HPLC6.
Aplikasi dibidang Forensik :
1. Kuantifikasi sampel biologis obat.
2. Identifikasi steroid anabolic dam serum, urin, keringat dan rambut.
3. Analisis forensic pewarna tekstil.
4. Penentuan penyalahgunaan kokain dan obat-obatan lainnya di darah, urin, dll.
Aplikasi dibidang Klinis :
1. Katekolamin seperti epinefrin dan dopamine adalah sangat penting untuk banyak fungsi
biologis.Menganalisa dan metabolitnya dapat memberikan diagnosis penyakit seperti
penyakit Parkinson, jantung dan distrofi otot.
2. Kuantifikasi ion dalam analisis urin manusia antibiotic dalam plasma darah.
3. Estimasi bilirubin dan billiviridin dalam plasma darah dikasus gangguan hati.
4. Deteksi neuropeptide endogen di ekstraseluler cairan otak.

5. CONTOH HPLC
1. Analisis Asam Askorbat dengan HPLC
Asam askorbat dianalisis dengan fase gerak asam asetat 0.1 % dan metanol dengan
perbandingan 60:40.

Gambar 2 menunjukkan kromatogram dari larutan standar asam askorbat 100 ppm
(volume injeksi 20 µL) pada kondisi operasi seperti yang tertera pada Tabel 1.

2. Analisis beberapa Asam Organik dengan HPLC


Untuk menentukan keberadaan beberapa senyawa organik dalam sampel buah duku
dan langsat, dibutuhkan standar dari asam-asam organik. Asam-asam organik standar ini
dianalisis dengan HPLC menggunakan kolom Grace smart RP18 5μ dengan laju alir 0.7
mL/menit serta suhu kolom Grace smart RP18 5μ 400C dan panjang gelombang 210 nm.
3. Metode Penentuan dan Pengujian Stabilitas CPM dengan HPLC
Fase gerak methanol dan TEA 0,2% dengan laju alir 2 ml,menit secara optimal
memisahkan Cholpromazine dari zat lain dalam sampel. Analit terdeteksi pada panjang
gelombang 262 nm. Chlorpromazine dipisahkan dalam dua puncak utama, sebagai
Chlorpromazine dan Asam Maleat dengan waktu retensi masing-masing 4,07 dan 1,01
menit. Waktu retensi ini lebih pendek dari pada penelitian sebelumnya.
6. KESIMPULAN
Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) adalah teknik dalam kimia analitik yang
digunakan untuk memisahkan komponen dalam campuran, dan untuk mengidentifikasi dan
mengukur setiap komponen. Awalnya ditemukan sebagai teknik analisis pada awal kedua
puluh abad dan pertama kali digunakan untuk memisahkan senyawa berwarna. Kata
kromatografi berarti penulisan warna. Itu adalah ahli botani M. S. Tswett yang menemukan
metode ini sekitar tahun 1900 untuk mempelajari pigmen daun (terutama klorofil). Dia
memisahkan pigmen berdasarkan interaksinya dengan fase stasioner.
Uji HPLC (High Performance Liquid Chromatography) merupakan metode kromatografi
cair bertekanan tinggi. Prinsip kerja HPLC berdasarkan distribusi komponen-komponen
diantara dua fasa yang disebabkan oleh perbedaan kepolaran. Prinsip kerja alat instrument
HPLC adalah dengan bantuan pompa, fase gerak cair dialirkan melalui kolom disikator.
Selanjutnya cuplikan dimasukkan ke dalam aliran fase gerak dengan cara penyuntikan. Di
dalam kolom terjadi pemisahan komponen-komponen campuran.

Bagian – bagian dari HPLC terdiri dari : Pelarut, Pompa, Injektor, Kolom, detector, dan
kompoter. HPLC adalah teknik kromatografi yang umum digunakan dan sangat kuat, dengan
aplikasi diberbagai bidang seperti Laboratoriun Farmasi, Bioanalitik, Makanan dan Minuman,
Klinis, Forensik, Lingkungan dan Pengembangan Obat. Mislanya, dalam pengaturan medis,
HPLC dapat digunakan untuk menentukan kandungan dan konsentrasi zat dalam bahan
biologis. Ini bisa termasuk analisis obat dalam urin atau deteksi kadar vitamin dalam serum.
DAFTAR PUSTAKA

Angraini, N., & Dsemaniar, P. 2020. Optimasi Penggunaan High Performance Liquid
Chromatography (HPLC) untuk Analisis Asam Askorbat guna Menunjang Kegiataan
Praktikum Bioteknologi Kelautan. Jurnal Penelitian Sains 22 (2) 2020:69-75.

Darmawati, A., Annuryanti, F., & Primaharinastiti. 2020. Determination and Stability Testing
Method of Chlorpheniramine Maleate in the Presence of Tartrazine using HPLC.
Pharmaciana 10 (3) 2020:269-280.

Hidayatullah, A F. 2020. Pengaruh Lingkungan dan Elevasi terhadap Kualitas Fitokimia dan
Cita Rasa Kopi Robusta Muria Kudus. Jurnal Bioterdidik., Vol 8(3):17-32.

Raja, Pavan M. V., & Barron, Andrew R. 2019. Physical Methods In Chemistry and Nano
Science. Houston, Texas:Rice University.

Ravi, S. P., Sai, S. K., Srinivasa, B. P., & Tabassum, F. S. 2019. Applications of HPLC in
Pharmaceautical Analysis. Internasional Journal of Pharmaceautical Sciences Review
and Research 59 (1) 2019:117-124.

Sitorus, L., Pontoh, J., & Kamu, V. 2015. Analisis Beberapa Asam Organik dengan Metode High
Performance Liquid Chromatography (HPLC) Grace Smart Rp 185μ. Jurnal MIPA
Unsrat Online 4(2) 2015:148-152.

Anda mungkin juga menyukai