HPLC Kel 4
HPLC Kel 4
FARMASI INSTRUMEN
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Ayuk Elistriani 200205026
Indah Kurniawati 200205030
Melani Dewita Sari 200205007
Nur Fadila 200205031
Ory Maulana Putra 200205012
Shintya Yolanda Adara 200205004
Widuri Juneid 200205006
Spesi molekuler yang mengalami pemisahan ada dalam sampel yang terbuat dari analit
dan matriks. Analit adalah spesies molekuker yang menarik, dan matriks adalah komponen
lainnya dalam sampel. Untuk pemisahan kromatografi, sampel dimasukkan dalam fase gerak
mengalir yang melewati fase diam. Fase gerak adalah cairan yang bergerak, dan dicirikan oleh
komposisi, kelarutan, transparansi UV, viskositas, dan ketercampurannnya dengan pelarut
lain. Fase stasioner adalah media diam, yang dapat berupa cairan curah yang tergenang,
lapisan cairan pada fase padat atau lapisan antarmuka antara cairan dan padatan.
Dalam HPLC, fase diam biasanya dalam bentuk kolom yang dikemas dengan partikel
berpori yang sangat kecil dan fase gerak cair dipindahkan melalui kolom dengan pompa.
Pengembangan HPLC terutama adalah pengembangan kolom baru, yang membutuhkan
partikel baru, fasa diam baru (pelapisan partikel), dan prosedur pengepakan kolom yang lebih
baik. Gambar HPLC modern ditunjukkan pada Gambar 3.2.2.
3. INSTRUMENTASI HPLC
Komponen HPLC ditunjukkan pada gambar 3.2.3, terdiri dari :
1. Solvent
Fungsinya untuk menampung fasa gerak yang akan dialirkan ke dalam kolom dengan
bantuan pompa.
2. High-pressure Pompa
Untuk mengalirkan fase gerak melalui kolom diperlukan pompa yang terbuat dari bahan
inert terhadap semua pelarut, umum digunakan gelas, baja antikarat dan Teflon fungsinya
untuk mendorong fase gerak masuk ke dalam kolom.
3. Sample Injection Loop/Injector
Injektor digunakan untuk memasukkan sampel dan kemudian sampel dapat didistribusikan
masuk ke dalam kolom. Sampel cair dan larutan disuntikkan secara langsung ke dalam
fase gerak yang mengalir dibawah tekanan menuju kolom menggunakan alat penyuntik
yang terbuat dari tembaga tahan karat dan katup Teflon yang dilengkapi dengan kantong
sampel (sample loop) internal atau eksternal, fungsinya sebagai tempat memasukkan
cuplikan/sampel dengan bantuan syringer.
4. Analytical Column
Merupakan jantung dari system HPLC, karena didalam kolomlah terjadi pemisahan
komponen-komponen cuplikan. Kemudian detector mendeteksi komponen sampel dalam
aliran yang keluar dari kolom.
5. Detector
Fungsinya untuk mendeteksi komponen-komponen cuplikan hasil pemisahan kolom.
6. Data Output/Computer
Komputer biasanya berfungsi sebagai system data, dan komputre tidak hanya mengontrol
semua modul instrument HPLC tetapi mengambil sinyal dari detector dan
menggunakannya untuk menentukan waktu retensi, komponen sampel, dan analisis
kuantitatif.
4. APLIKASI HPLC
HPLC adalah teknik kromatografi yang umum digunakan dan sangat kuat, dengan
aplikasi diberbagai bidang seperti Laboratoriun Farmasi, Bioanalitik, Makanana dan
Minuman, Klinis, Forensik, Lingkungan dan Pengembangan Obat.
Aplikasi dibidang Farmasi :
5. CONTOH HPLC
1. Analisis Asam Askorbat dengan HPLC
Asam askorbat dianalisis dengan fase gerak asam asetat 0.1 % dan metanol dengan
perbandingan 60:40.
Gambar 2 menunjukkan kromatogram dari larutan standar asam askorbat 100 ppm
(volume injeksi 20 µL) pada kondisi operasi seperti yang tertera pada Tabel 1.
Bagian – bagian dari HPLC terdiri dari : Pelarut, Pompa, Injektor, Kolom, detector, dan
kompoter. HPLC adalah teknik kromatografi yang umum digunakan dan sangat kuat, dengan
aplikasi diberbagai bidang seperti Laboratoriun Farmasi, Bioanalitik, Makanan dan Minuman,
Klinis, Forensik, Lingkungan dan Pengembangan Obat. Mislanya, dalam pengaturan medis,
HPLC dapat digunakan untuk menentukan kandungan dan konsentrasi zat dalam bahan
biologis. Ini bisa termasuk analisis obat dalam urin atau deteksi kadar vitamin dalam serum.
DAFTAR PUSTAKA
Angraini, N., & Dsemaniar, P. 2020. Optimasi Penggunaan High Performance Liquid
Chromatography (HPLC) untuk Analisis Asam Askorbat guna Menunjang Kegiataan
Praktikum Bioteknologi Kelautan. Jurnal Penelitian Sains 22 (2) 2020:69-75.
Darmawati, A., Annuryanti, F., & Primaharinastiti. 2020. Determination and Stability Testing
Method of Chlorpheniramine Maleate in the Presence of Tartrazine using HPLC.
Pharmaciana 10 (3) 2020:269-280.
Hidayatullah, A F. 2020. Pengaruh Lingkungan dan Elevasi terhadap Kualitas Fitokimia dan
Cita Rasa Kopi Robusta Muria Kudus. Jurnal Bioterdidik., Vol 8(3):17-32.
Raja, Pavan M. V., & Barron, Andrew R. 2019. Physical Methods In Chemistry and Nano
Science. Houston, Texas:Rice University.
Ravi, S. P., Sai, S. K., Srinivasa, B. P., & Tabassum, F. S. 2019. Applications of HPLC in
Pharmaceautical Analysis. Internasional Journal of Pharmaceautical Sciences Review
and Research 59 (1) 2019:117-124.
Sitorus, L., Pontoh, J., & Kamu, V. 2015. Analisis Beberapa Asam Organik dengan Metode High
Performance Liquid Chromatography (HPLC) Grace Smart Rp 185μ. Jurnal MIPA
Unsrat Online 4(2) 2015:148-152.