OBAT
Diapet, Antangin JRG dan X-Gra
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Jamu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia jamu diartikan sebagai obat yang dibuat dari akar-
akaran, daun-daunan, dan sebagainya bahan obat-obatan tradisional. Sedangkan obat tradisional
menurut KEMENKES No.0584/MENKES/SK/VI/1995 adalah merupakan bahan atau ramuan
bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun, dan diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku dalam masyarakat.
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk
serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu
tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu
pada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukup
banyak, berkisar antara 5-10 macam bahkan lebih. Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian
ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Jamu yang telah digunakan
secara turun-menurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah
membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu.
1. Komposisi :
a) Ekstrak psidii folium (daun jambu biji).
Cara penggunaan
Ambil daun 2,5-4,5 g (daun kering) atau 15-30 (daun segar), lalu direbus dan
diminum. Sebenarnya masih banyak obat herbal yang digunakan untuk mengobati diare seperti
daun salam dan sambiloto.
Mengobati diare
Bagian dari jambu biji yang digunakan untuk mengobati diare pada umumnya adalah
bagian daun. Daun jambu biji mengandung tannin dan zat lain seperti minyak atsiri, asam
ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Vieira;
dkk. (2001) melalui penelitiannya telah membuktikan bahwa ekstrak daun jambu biji dalam
etanol, aseton, danair dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare
yaitu Staphylococcusaureus danE. Coli.
Kandungan Kimia
Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya
tidak banyak mengandung tanin. Kandungan kimia lainnya yaitu Zat samak, Minyak atsiri, Tri
terpinoid, Leukosianidin, Kuersetin, Asam arjunalot, Resin, dan Minyak lemak.
Manfaat : Antiinflamasi, hemostatik, dan astringen.
Divisio : Spermatophyta
Sub-diviso : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zungiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma domestica Val.
Nama lain : Kunyit / kunir
Nama tanaman asal : Curcuma domesticae (Val)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri, damar, pati, zat warna kurkumin
Kegunaan : karminativa, antidiare, kolagoga, skabisida
Pemerian : Bau khas aromatic, rasa agak pedas lama
menimbulkan rasa tebal.
Bagian yang digunakan : Akar tinggal.
Penjelasannya
Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang
semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari
pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40
cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk
yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar
3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun
yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-
kuningan.
Jenis Tanaman
Jenis Curcuma domestica Val, C. domestica Rumph, C. longa Auct, u C.
longa Linn, Amomum curcuma Murs. Ini merupakan jenis kunyit yang paling terkenal dari jenis
kunyit lainnya.
Kandungan Kimia:
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang
terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin serta zat-zat bermanfaat
lainnya. Kandungan kurkuminoid : Kurkumin : R1=R2=OCH3 10%, Demetoksikurkumin:
R1=OCH3, R2=H 1-5 %, Bisdemetoksikurkumin: R1=R2=H, sisanya Minyak asiri atau Volatil
oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol
dan sineil ), Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-
garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium).
Manfaat Tanaman
Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat
menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan
kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu sebagai bahan obat tradisional, bahan baku
industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang
tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah
kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih
darah.
Sifat-sifatnya : pahit, asam dan sedikit berasa, netral secara alami, tropistic terhadap paru-paru
terbuka dan saluran usus besar, menjadi asam dan astringent. Buah yang tidak diproses
menurunkan dengan tidak normal dan menaikkan Qi dan membebaskan sore-throat dan parau,
melayani untuk perlakukan Qi batuk kronis dalam kaitan dengan kekurangan paru-paru/tempat
terbuka atau batuk dengan parau dalam kaitannya dengan lung-heat. juga mempunyai tindakan di
penyerap usus untuk stop diare dan turunnya kandungan dubur.
Efek : Memperkecil paru yang terbuka untuk menyembuhkan batuk, menghentikan diare,
menurunkan panas dan melegakan kerongkongan.
Indikasi :
1) Pengobatan batuk dengan mengurangi pori pada paru-paru. Sering digunakan bersama herbal
yang mengobati batuk seperti Radix Codononsis Pilosulae, Radix Astragali seu Hedysari, Radix
Ophiopogonis, Fructus Schisandrae, Semen Armeniacae Amarum, dan lain-lain.
2) Diare yang kronis dan disentri untuk tipe penurunan limpa dan ginjal. Sering digunakan dengan
herba Radix Codonpsis Pilosulae, Rhizoma Atractylodis Macrocephalae, Cortex Cinnamomi.
Untuk diare kronik digunakan bersama herbal seperti Radix Aucklandiae, Rhizoma Coptidis, dan
lain-lain.
Dosis dan aturan : untuk memperkecil paru, 3-10 g dari herba tidak terstandart, dan untuk
menyerap isi perut.
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales
Suku : Punicaceae
Marga : Punica
Jenis : Punica granatum L.
Nama umum : Delima
Nama Daerah
1) Sumatera : Glima (Aceh), Glimau mekah (Gayo), dan Dalimo (Batak).
2) Jawa : delima (Melayu), Dlima (Jawa Tengah), dan Dhalima (Madura).
3) Nusa Tenggara : Jeliman (Sasak), Talima (Bima), Dila daelak (Roti) dan Lekokase (Timor).
Deskripsi :
1) Habitus : Perdu atau pohon kecil, tinggi 2-5 m.
2) Batang : Berkayu. bulat, bercabang banyak, berduri pada ketiak daunnya, masih muda coklat
setelah tua hijau kotor.
3) Daun :Tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok. Bentuklanset, tepi rata, ujung
runcing, pangkal tumpul, panjang 1-8 cm, lebar 5-15 mm,pertulangan menyirip, permukaan
mengkilat, hijau.
4) Bunga : Tunggal, di ujung cabang atau di ketiak daun yang paling atas, tangkai pendek.
Biasanya terdapat 1 5 bunga, kelopak berlekatan, merah atau kuning pucat, mahkota membulat,
tangkai sari melengkung. kuning, putik putih, merah atau kuning. Berbunga sepanjang tahun.
5) Buah : Buni, butat, diameter 5-12 cm, warna kulitnya seragam seperti hijau keunguan, putih,
coklat kemerahan, atau ungu kehitaman. Kadang terdapat bercak-bercak yang agak menonjol
berwarna lebih tua. Dikenal 3 macam delima yaitu delima putih, delima merah, dan delima ungu.
6) Biji : Bijinya banyak, bulat, keras, kecil, tersusun tidak beraturan, warnanya merah, merah
jambu, atau putih.
7) Akar : Tunggang, kuning kecoklatan.
8) Habitat : berasal dari Timur Tengah, tersebar di daerah sub tropik sampai tropik, dari dataran
rendah sampai di bawah 1.000 m dpl. Tanaman ini menyukai tanah gembur yang tidak terendam
air, dengan air tanah yang tidak dalam.
Khasiat Delima ( Punica granatum L)
Untuk kesehatan sudah dikenal sejak dulu.Menurut American Journal of Clinical
Nutrition (2003) seseorang yang minum 200ml/hari selama satu minggu berturut-turut bakal
meningkatkan aktivitas antioksidan sekitar sembilan persen. Zat ini sangat bermanfaat untuk
mencegah dan mengobati berbagai jenis penyakit kanker. Majalah Time edisi Desember 2003
pun pernah mengupas habis khasiat biji delima. Dalam 100 gr biji buah delima terkandung 259
mg kalium, 63 kal energi metabolis dan 30 mg VitaminC. Disebutkan pula kalau buah ini
memiliki kandungan Flavonoid yang cukup tinggi. Flavonoid merupakan jenis antioksidan kuat,
yang amat berperan dalam menurunkan radikal bebas, sehingga bisa memberi perlindungan
terhadap penyakit jantung dan kanker kulit. Khasiat sari buah delima selain mengobati penyakit
kanker juga untuk mengobati penyakit cacing dan diare (kulit akar dan kulit batangnya
mengandung alkaloid peliterin). Kulit akar, kulit batang, kulit buah mengandung zat penyamak
tanin yang berkhasiat mengecikan pori-pori, antiseptik, dan hemostatik (keputihan). Kadar tanin
tertinggi terdapat pada kulit akar (28 %), sedangkan kulit buah (26 %).
2. Indikasinya:
a) Mengobati mencret dan memadatkan kembali feces yang cair.
b) Mengatasi perut mules.
c) Hindari makanan atau minuman yang asam dan pedas selama belum sembuh.
3. Khasiatnya : mengurangi frekuensi buang air besar, memadatkan tinja, dan menyerap racun
pada penderita diare serta bukan sebagai pengganti oralit.
4. Dosisnya :
a) Dewasa dan anak-anak : 2-3 x sehari 2 kapsul
b) Untuk penyembuhan diare akut : 2 x 2 kapsul .
5. Kemasan : 4kapsul
6. Jenis : Kapsul
7. Produsen : PT Soho
a. Pengertian OHT
Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan
dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi
(BPOM, 2010).
Obat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian
bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan
proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan
tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak.
Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini telah ditunjang dengan pembuktian
ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik (uji pada hewan) dengan mengikutis tandar
kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat
tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.
b. Kriteria obat herbal terstandar
1) Aman.
2) Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik.
3) Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
4) Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi.
c. Contoh OHT yaitu : Antangin JRG
1. Komposisinya :
Zingiber officinale (Jahe)
Royal Jelly
a) Penjelasan
Royal jelly adalah zat yang diproduksi lebah pekerja di dalam sarang. Zat bergizi tinggi
ini kaya akan vitamin, mineral dan asam amino yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
menanggulangi masalah-masalah yang disebabkan kekurangan jaringan atau kelemahan tubuh.
Royal Jelly dikumpulkan dan dijual sebagai diet supplement. Memiliki berbagai manfaat
karena mengandung komponen B kompleks seperti asam pantothenic (vitamin B 5) dan vitamin
B 6 (pyridoxine). Keseluruhan komposisi royal jelly adalah 67% air, 12,5% crude protein
(termasuk sejumlah asam amino), 11% gula sederhana, juga sejumlah (5%) fatty acid.
Kandungan lain berupa mineral, beberapa enzyme, antibakteri, antibiotik dan vitamin C.
b) Khasiatnya
Mengobati infeksi di perut, varicose, dispepsia, impotensi, fatique, anorexia, lemah syahwat,
infertilitas, infeksi virus dan bakteri. Penelitian ilmiah mengenai hal ini telah banyak dilakukan
di China, Rusia dan negara-negara bekas blok timur.
Menurunkan kolesterol dan triglyceride seperti yang ditunjukkan hasil riset di China tahun 1995.
Dari riset tersebut terbukti Royal Jelly menurunkan LDL yaitu kolesterol yang buruk, dan
menaikkan HDL yaitu kolesterol yang baik.
Menurunkan tekanan darah, telah terbukti melalui penelitian di Jepang tahun 2004.
Vitamin A, C dan E di dalam Royal Jelly bekerja secara sinergis dengan carotenoids mencegah
kerusakan kulit karena bahan kimia atau karena matahari, dan lebih jauh lagi menurunkan risiko
kanker kulit.
Berbagai vitamin B yang ada dalam Royal Jelly yang kaya akan hormon, phytosterols dan
phospholipids, mampu menurunkan kolesterol dan bisa membuat awet muda.
a) Penjelasan
Perdu tumbuh tegak, tinggi bisa mencapai 4 m. Bagian-bagian dari tanaman ini jika
diremas berbau kamfer. Permukaan daun bagian atas berambut agak kasar, bagian bawah
berambut rapat dan halus seperti beludru.
Sembung (Blumeae folium) digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk kondisi tidak
nyaman. misalnya influenza, nyeri haid, demam , batuk , asma, bronkitis, lambung naik set,
diare, dan diabetes mellitus. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap penyakit, salah satunya
adalah penurunan sistem kekebalan tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
ekstrak daun sembung dalam kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh. Ekstraksi dilakukan
dengan etanol 30 % v/v Dosis yang 5, 10, dan 100 mg/kgBB. Total fenolik ekstrak adalah 3,326
0,0854 % ( b/b) EAG konsentrasi fenolik. IC50 aktivitas antioksidan 59.384 mg/ml. Levamisol
hidrochloride pada dosis 2,5 mg/kg dan Echinacea purpurea [ L. ] Moench. dosis 10 mg/kgBB
digunakan sebagai kontrol positif. Kontrol normal adalah CMCNa 1,5% (b/v). Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dalam hubungan aktivitas makrofag menurut Leijh et al. menggunakan
metoda (1986) pada tikus jantan Swiss dengan Listeria monocytogenes infeksi yang digunakan
dalam penelitian ini. Respon imun seluler dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan
peningkatan makrofag fagosit (jumlah lateks yang phagocyted oleh makrofag). Data evaluasi
dianalisis dengan ANOVA. The sembung daun diekstraksi dengan etanol 30 % v/v mampu
meningkatkan aktivitas makrofag .
b) Khasiat
Mengatasi gangguan pencernaan (mual, kembung), juga reumatik, nyeri haid, influenza,
diare dan sakit tulang.
c) kandungan kimia
Minyak atsiri dengan komponen bor-neol, kamfora, floroasetofenon dimetil eter,
seskuiterpenlakton, diterpen, triterpen, sterol, paraffin, saponin, golongan fenolik turunan asam
sinamat. Peneliti lain menemukan seskuiterpen dalam bentuk ester, flavonoid, icthyo-thereol
acetate, cryptomerediol, lutein dan beta-karoten. Selain itu ditemukan blumeatin (5,3,5-
trihydroxy-7-methoxy-dihydro-flavone), suatu golongan flavonoid yang berefek sebagai
hepatoprotektor. Hasil penelitian pada golongan flavonoid, telah ditemukan bahwa dihidro
flavonol dapat bermanfaat terhadap penyakit kanker.
d) Kandungan Kimia yang berkhasiat
Imunitas juga dapat ditingkatkan oleh beberapa senyawa yang berefek sebagai antioksidan
seperti senyawa fenolik atau polifenol. Senyawa fenolik maupun polifenol diketahui dapat
berefek pada peningkatan kemampuan fagositosis makrofag peritoneum pada mencit.
e) Struktur kimia
Polifenol
f) Bukti ilmiah
Pengaruh sembung (Blumeae Folium)ekstrak etanolic ke fagositosis makrofag pada tikus
jantan nfected oleh Listeria monocytogenes.
Penjelasan
Mint adalah tumbuhan beraroma kuat, beberapa diantaranya digunakan untuk bumbu
kuliner, permen, obat, kosmetik, dan insektisida.
Khasiat
Mint pada awalnya dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk mengobati sakit perut dan
nyeri dada. Biasanya digunakan dalam bentuk teh untuk membantu meringankan sakit perut,
sebagai karminatif (membuang gas). Mint juga berkhasiat melegakan tenggorokan, bahkan
beberapa tahun terakhir sering direkomendasikan untuk mengobati obesitas.
Kandungan kimia
Kandungan kimia minyak atsiri mint terdiri dari mentol (50%), menton (10-30%), mentil
asetat (10%), dan derivat monoterpen lain seperti pulegon, piperiton, dan mentafuran.
Senyawa aktif
Kandungan kimia dari daun mint yang berkhasiat sebagai karminatif, antispasmodic dan
analgesic adalah menthol (50-80 %).
a. Pengertian Fitofarmaka
Menurut Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1
menyebutkan bahwa, Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan
keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan
produk jadinya telah di standarisasi.
Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat
modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah
sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi syarati lmiah, protokol uji
yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat pelaksanaan uji
memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk
menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk
menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.
b. Fitofarmaka harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:
Aman.
Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik dan klinik.
Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
Telah dilakukan standardisasi bahanbakuyang digunakan dalam produk jadi.
c. Contoh Fitofarmaka yaitu X-Gra
1. Komposisi:
Ganoderma lucidum (jamur ganoderma), 150 mg
1) Kandungan kimia
Glukosida panakuilon, minyak atsiri, damar, panaks, sapoginol
2) Manfaat
Amara dan stimulansia. Akar tanaman ini dapat memperbaiki aliran dan meningkatkan
produksi sel darah merah, serta membantu pemulihan dari penyakit, efektif
melawan kankerdan penyakit, sebagai tonik, bahan makanan, minuman kesehatan dan
sebagainya.
Royal jelly, 5 mg
1) Penjelasannya
Royal jelly adalah sejenis zat yang disekresikan atau diproduksi dari kelenjar pharyngeal
lebah pekerja pada hari ke-6 dan ke-12 hidupnya. Hasil sekresi ini diketahui kaya akan vitamin
dan mineral yang bisa bermanfat untuk kesehatan seseorang.
2) Kandungan kimia
Royal jelly mengandung 20 macam asam amino, dengan kandungan eysteine yang
terbanyak, disusul lysine, Dan arginine, vitamin B kompleks, Acytylcholine.
3) Manfaat
Membantu peremajaan, meningkatkan kemampuan untuk berpikir jernih, keseimbangan
hormone dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
2. Khasiat kegunaan : untuk disfungsi ereksi dengan atau tanpa ejakulasi dini.
3. Perhatian :
Hati-hati pada penderita kardiovaskuler atau diabetes mellitus.
Bila ada efek yang tidak diinginkan, maka penggunaan produk ini harus segera dihentikan dan
hubungi dokter.
4. Indikasinya :
Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh,
Membantu meningkatkan stamina pria,
Membantu mengatasi disfungsi ereksi dan juga ejakulasi dini.
5. Kontra Indikasi :
Hipersensitif terhadap bahan yang dikandung dalam X-gra.
Kanker prostat.
Hipertensi berat.
Gagal ginjal.
6. Efek Samping:
Karena berupa ekstrak alami X-gra sangat mudah di toleransi.
Sangat jarang terjadi susah tidur dan nafsu makan meningkat.
Hasil uji klinis menyatakan tidak adanya efek samping.
7. Sediaanya
8. Dosis : Sehari 2 kapsul Diminum sebelum tidur secara rutin minimal selama 1 bulan.
9. Kemasan : Doos isi 3 blister @ 10 kapsul Doos isi 4 catch cover @ 10 kapsul.
10. Produksi : PT. Phapros.