Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH FARMAKOLOGI SOSIAL DAN PENGELOLAAN

OBAT
Diapet, Antangin JRG dan X-Gra
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, memiliki lebih kurang 30.000
spesies tumbuhan dan 940 spesies di antaranya termasuk tumbuhan berkhasiat (180 spesies telah
dimanfaatkan oleh industri jamu tradisional) merupakan potensi pasar obat herbal dan
fitofarmaka. Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh
nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun
lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat
Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang nDalem dan relief candi Borobudur yang
menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya.
Obat herbal telah diterima secara luas di negara berkembang dan di negara maju.
Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia) hingga 65% dari penduduk negara maju dan 80
% dari penduduk negara berkembang telah menggunakan obat herbal. Faktor pendorong
terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal di negara maju adalah usia harapan hidup yang
lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan
obat modern untuk penyakit tertentu di antaranya kanker serta semakin luas akses
informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia.
Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan dan mengurangi pengaruh musim dan
tempat asal tanaman terhadap efek, serta lebih memudahkan dalam standardisasi bahan obat
maka zat aktif diekstraksi lalu dibuat sediaan fitofarmaka atau bahkan dimurnikan sampai
diperoleh zat murni Di Indonesia, dari tahun ke tahun terjadi peningkatan industri obat
tradisional, karena banyaknya variasi sediaan bahan alam maka untuk memudahkan pengawasan
dan perizinan maka Badan POM mengelompokkan dalam sediaan jamu, sediaan herbal
terstandar dan sediaan fitofarmaka.
Dengan melihat jumlah tanaman di Indonesia yang berlimpah dan baru 180 tanaman yang
digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh industri maka peluang bagi profesi kefarmasian
untuk meningkatkan peran sediaan herbal dalam pembangunan kesehatan masih terbuka lebar.
Standardisasi bahan baku dan obat jadi, pembuktian efek farmakologi dan informasi tingkat
keamanan obat herbal merupakan tantangan bagi farmasis agar obat herbal semakin dapat
diterima oleh masyarakat luas.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari obat tradisional, jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka?
b. Apa contoh-contoh dari jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka yang telah beredar di
pasaran beserta penjelasannya ?
1.3 Tujuan
a. Agar dapat memahami dan menambah wawasan tentang obat tradisional.
b. Agar kita dapat membedakan antara jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.
c. Supaya kita dapat menggunakn obat tradisional tersebut sesuai denga kebutuhan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jamu (Empirical based herbalmedicine)

a. Pengertian Jamu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia jamu diartikan sebagai obat yang dibuat dari akar-
akaran, daun-daunan, dan sebagainya bahan obat-obatan tradisional. Sedangkan obat tradisional
menurut KEMENKES No.0584/MENKES/SK/VI/1995 adalah merupakan bahan atau ramuan
bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun, dan diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku dalam masyarakat.
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk
serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu
tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu
pada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukup
banyak, berkisar antara 5-10 macam bahkan lebih. Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian
ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Jamu yang telah digunakan
secara turun-menurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah
membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu.

b. Kriteria jamu yaitu:


1) Aman.
2) Klaim khasiat berdasarkan data empiris atau pengalaman.
3) Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
c. Contoh produk jamu yaitu Diapet

1. Komposisi :
a) Ekstrak psidii folium (daun jambu biji).

Nama latin : Psidium guajava, Linn.


Nama Lokalnya yaitu :
Bahasa Inggris atau Belanda : Psidium guajava.
Bahasa Indonesia : Jambu Biji.
Bahasa Jawa : Jambu klutuk, Bayawas, tetokal,dan Tokal.
Bahasa Sunda : Jambu klutuk, dan Jambu Batu.
Bahasa Madura : Jambu bender.
Famili : Myrtaceae
Efek farmakologi
Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak air daun jambu biji memiliki efek antidiare
melalui 3 aktivitas yaitu antiamuba, antibakteri dan antispasmodik. Ekstrak etanol daun jambu
biji juga menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap enterobakteria. Ekstrak air, ekstrak heksan
dan ekstrak metanol daun jambu biji semuanya menunjukkan aktivitas spasmolitik invitro.
Ekstrak etanol daun jambu biji menghambat kontraksi spontan ileum dan menghambat
sekresi asetilkolin lambung. Kandungan kuersetin, dan glikosida kuersetin dalam daun jambu biji
terbukti menghambat kontraksi ileum melalui efek antagonistik kalsium.
Penjelasannya
Jambu Biji (Psidium guajava) tersebar meluas sampai ke Asia Tenggara termasuk
Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu dan
memiliki banyak cabang dan ranting; batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu
biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat
permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan
ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun.
Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter
diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan
terdapat pada daging buahnya.
Selama ini orang hanya mengenal jambu biji sebagai buah untuk dikonsumsi sebagai
sumber vitamin C. Namun belum banyak yang mengetahui bahwa selain sebagai sumber vitamin
C, jambu biji juga merupakan obat cukup ampuh untuk mengatasi berbagai penyakit seperti
diabetes melitus, demam berdarah, dan diare.
Buah jambu biji biasa dikonsumsi langsung dalam keadaan setengah matang yaitu kulit
buah berwarna hijau dan dagingnya berwarna putih dan rasanya manis seperti apel, atau bisa
juga dikonsumsi dalam keadaan sangat matang yaitu kulit buah berwarna kekuningan dan
dagingnya berwarna putih sampai merah cerah. Selain buahnya, bagian dari tanaman ini yang
sering digunakan sebagai obat yaitu daunnya. Daun jambu biji biasa digunakan sebagai minuman
seperti halnya teh.
Komposisi Kimia
Daun jambu biji mengandung total minyak 6% dan minyak atsiri 0,365%, 3,15% resin,
8,5% tannin, dan lain-lain. Komposisi utama minyak atsiri yaitu -pinene, -pinene limonene,
menthol, terpenyl acetate, isopropyl alcohol, longicyclene, caryophyllene, - bisabolene,
caryophyllene oxide, - copanene, farnesene, humulene, selinene, cardinene and curcumene.
Minyak atsiri dari daun jambu biji juga mengandung nerolidiol, -sitosterol, ursolic, crategolic,
dan guayavolic acids.
Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam
ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin.
Kandungan buah jambu biji (100 gr) Kalori 49 kal Vitamin A 25 SI Vitamin B1 0,02 mg
Vitamin C 87 mg Kalsium 14 mg Hidrat Arang 12,2 gram Fosfor 28 mg Besi 1,1 mg
Protein 0,9 mg Lemak 0,3 gram Air 86 gram.

Cara penggunaan
Ambil daun 2,5-4,5 g (daun kering) atau 15-30 (daun segar), lalu direbus dan
diminum. Sebenarnya masih banyak obat herbal yang digunakan untuk mengobati diare seperti
daun salam dan sambiloto.
Mengobati diare
Bagian dari jambu biji yang digunakan untuk mengobati diare pada umumnya adalah
bagian daun. Daun jambu biji mengandung tannin dan zat lain seperti minyak atsiri, asam
ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Vieira;
dkk. (2001) melalui penelitiannya telah membuktikan bahwa ekstrak daun jambu biji dalam
etanol, aseton, danair dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare
yaitu Staphylococcusaureus danE. Coli.
Kandungan Kimia
Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya
tidak banyak mengandung tanin. Kandungan kimia lainnya yaitu Zat samak, Minyak atsiri, Tri
terpinoid, Leukosianidin, Kuersetin, Asam arjunalot, Resin, dan Minyak lemak.
Manfaat : Antiinflamasi, hemostatik, dan astringen.

b) Ekstrak curcumae domesticate rhizome

Divisio : Spermatophyta
Sub-diviso : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zungiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma domestica Val.
Nama lain : Kunyit / kunir
Nama tanaman asal : Curcuma domesticae (Val)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri, damar, pati, zat warna kurkumin
Kegunaan : karminativa, antidiare, kolagoga, skabisida
Pemerian : Bau khas aromatic, rasa agak pedas lama
menimbulkan rasa tebal.
Bagian yang digunakan : Akar tinggal.
Penjelasannya
Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang
semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari
pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40
cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk
yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar
3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun
yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-
kuningan.
Jenis Tanaman
Jenis Curcuma domestica Val, C. domestica Rumph, C. longa Auct, u C.
longa Linn, Amomum curcuma Murs. Ini merupakan jenis kunyit yang paling terkenal dari jenis
kunyit lainnya.

Kandungan Kimia:
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang
terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin serta zat-zat bermanfaat
lainnya. Kandungan kurkuminoid : Kurkumin : R1=R2=OCH3 10%, Demetoksikurkumin:
R1=OCH3, R2=H 1-5 %, Bisdemetoksikurkumin: R1=R2=H, sisanya Minyak asiri atau Volatil
oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol
dan sineil ), Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-
garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium).
Manfaat Tanaman
Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat
menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan
kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu sebagai bahan obat tradisional, bahan baku
industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang
tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah
kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih
darah.

c) Ekstrak coix lacrima jobi semen (Jagung jali).

Nama farmasetik : Semen Coicis


Nama umum : biji Coix, biji jobs tears.
Bagian yang digunakan : biji, diperoleh dengan mengumpulkan buah yang keras pada musim
gugur.
Rasa : manis atau tak berasa dan sensasi dingin.
Sasaran : limfa, perut, paru-paru.
Dosis : 10-30 g
Deskripsi : bentuk bulat atau elips panjang, panjang 4-8 mm, lebar 3-6 mm. Bagian luara
berwarna putih, lembut, dengan testa berwarna kuning coklat. Permukaan dorsal : bergelombang.
Permukaan ventral : luas dengan alur longitudinal yang dalam tekstur keras, putih, mengandung
amilum, berbau, sedikit berasa manis.
Aksi : untuk pengobatan dieresis, arthritis, diare, menurunkan panas dan membantu pengeringan
nanah.
Indikasi : edema, diguria, arthritis, diare dengan menurunkan fungsi limfa, abses paru-paru dan
usus buntu.
1) Menginduksi diuresis dan mengurangi rasa pahit pada pengobatan susah buang air kecil, edema,
beri-beri. Obat dapat digunakan dengan radix stephamiae tetrandrae, rhizome atractylodis dan
semen pruni.
2) Mengurang rasa sakit pada terapi antralgia dimaksudkan untuk menurunkan demam, sering
digunakan bersama rhizome atractilodis, caulis loniterae, cortex phellodendri.
3) Menghilangkan nanah pada terapi abses pada pengobatan abses paru-paru dan periapendikular.
4) Pengobatan diare ditujukan untuk mengurangi rasa sakit sebagai akibat dari defisiensi dari limfa.

d) Ekstrak phellodendri radix

e) Ekstrak coptidis rhizoma

f) Terminaliae chebulae Fructus (buah Joha).

Sifat-sifatnya : pahit, asam dan sedikit berasa, netral secara alami, tropistic terhadap paru-paru
terbuka dan saluran usus besar, menjadi asam dan astringent. Buah yang tidak diproses
menurunkan dengan tidak normal dan menaikkan Qi dan membebaskan sore-throat dan parau,
melayani untuk perlakukan Qi batuk kronis dalam kaitan dengan kekurangan paru-paru/tempat
terbuka atau batuk dengan parau dalam kaitannya dengan lung-heat. juga mempunyai tindakan di
penyerap usus untuk stop diare dan turunnya kandungan dubur.
Efek : Memperkecil paru yang terbuka untuk menyembuhkan batuk, menghentikan diare,
menurunkan panas dan melegakan kerongkongan.
Indikasi :
1) Pengobatan batuk dengan mengurangi pori pada paru-paru. Sering digunakan bersama herbal
yang mengobati batuk seperti Radix Codononsis Pilosulae, Radix Astragali seu Hedysari, Radix
Ophiopogonis, Fructus Schisandrae, Semen Armeniacae Amarum, dan lain-lain.
2) Diare yang kronis dan disentri untuk tipe penurunan limpa dan ginjal. Sering digunakan dengan
herba Radix Codonpsis Pilosulae, Rhizoma Atractylodis Macrocephalae, Cortex Cinnamomi.
Untuk diare kronik digunakan bersama herbal seperti Radix Aucklandiae, Rhizoma Coptidis, dan
lain-lain.
Dosis dan aturan : untuk memperkecil paru, 3-10 g dari herba tidak terstandart, dan untuk
menyerap isi perut.

g) Granati Peicarpium (Kulit buah delima).

Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales
Suku : Punicaceae
Marga : Punica
Jenis : Punica granatum L.
Nama umum : Delima
Nama Daerah
1) Sumatera : Glima (Aceh), Glimau mekah (Gayo), dan Dalimo (Batak).
2) Jawa : delima (Melayu), Dlima (Jawa Tengah), dan Dhalima (Madura).
3) Nusa Tenggara : Jeliman (Sasak), Talima (Bima), Dila daelak (Roti) dan Lekokase (Timor).
Deskripsi :
1) Habitus : Perdu atau pohon kecil, tinggi 2-5 m.
2) Batang : Berkayu. bulat, bercabang banyak, berduri pada ketiak daunnya, masih muda coklat
setelah tua hijau kotor.
3) Daun :Tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok. Bentuklanset, tepi rata, ujung
runcing, pangkal tumpul, panjang 1-8 cm, lebar 5-15 mm,pertulangan menyirip, permukaan
mengkilat, hijau.
4) Bunga : Tunggal, di ujung cabang atau di ketiak daun yang paling atas, tangkai pendek.
Biasanya terdapat 1 5 bunga, kelopak berlekatan, merah atau kuning pucat, mahkota membulat,
tangkai sari melengkung. kuning, putik putih, merah atau kuning. Berbunga sepanjang tahun.
5) Buah : Buni, butat, diameter 5-12 cm, warna kulitnya seragam seperti hijau keunguan, putih,
coklat kemerahan, atau ungu kehitaman. Kadang terdapat bercak-bercak yang agak menonjol
berwarna lebih tua. Dikenal 3 macam delima yaitu delima putih, delima merah, dan delima ungu.
6) Biji : Bijinya banyak, bulat, keras, kecil, tersusun tidak beraturan, warnanya merah, merah
jambu, atau putih.
7) Akar : Tunggang, kuning kecoklatan.
8) Habitat : berasal dari Timur Tengah, tersebar di daerah sub tropik sampai tropik, dari dataran
rendah sampai di bawah 1.000 m dpl. Tanaman ini menyukai tanah gembur yang tidak terendam
air, dengan air tanah yang tidak dalam.
Khasiat Delima ( Punica granatum L)
Untuk kesehatan sudah dikenal sejak dulu.Menurut American Journal of Clinical
Nutrition (2003) seseorang yang minum 200ml/hari selama satu minggu berturut-turut bakal
meningkatkan aktivitas antioksidan sekitar sembilan persen. Zat ini sangat bermanfaat untuk
mencegah dan mengobati berbagai jenis penyakit kanker. Majalah Time edisi Desember 2003
pun pernah mengupas habis khasiat biji delima. Dalam 100 gr biji buah delima terkandung 259
mg kalium, 63 kal energi metabolis dan 30 mg VitaminC. Disebutkan pula kalau buah ini
memiliki kandungan Flavonoid yang cukup tinggi. Flavonoid merupakan jenis antioksidan kuat,
yang amat berperan dalam menurunkan radikal bebas, sehingga bisa memberi perlindungan
terhadap penyakit jantung dan kanker kulit. Khasiat sari buah delima selain mengobati penyakit
kanker juga untuk mengobati penyakit cacing dan diare (kulit akar dan kulit batangnya
mengandung alkaloid peliterin). Kulit akar, kulit batang, kulit buah mengandung zat penyamak
tanin yang berkhasiat mengecikan pori-pori, antiseptik, dan hemostatik (keputihan). Kadar tanin
tertinggi terdapat pada kulit akar (28 %), sedangkan kulit buah (26 %).
2. Indikasinya:
a) Mengobati mencret dan memadatkan kembali feces yang cair.
b) Mengatasi perut mules.
c) Hindari makanan atau minuman yang asam dan pedas selama belum sembuh.
3. Khasiatnya : mengurangi frekuensi buang air besar, memadatkan tinja, dan menyerap racun
pada penderita diare serta bukan sebagai pengganti oralit.
4. Dosisnya :
a) Dewasa dan anak-anak : 2-3 x sehari 2 kapsul
b) Untuk penyembuhan diare akut : 2 x 2 kapsul .
5. Kemasan : 4kapsul
6. Jenis : Kapsul
7. Produsen : PT Soho

2.2 Obat Herbal Terstandar (Scientificbased herbal medicine)

a. Pengertian OHT
Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan
dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi
(BPOM, 2010).
Obat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian
bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan
proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan
tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak.
Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini telah ditunjang dengan pembuktian
ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik (uji pada hewan) dengan mengikutis tandar
kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat
tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.
b. Kriteria obat herbal terstandar
1) Aman.
2) Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik.
3) Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
4) Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi.
c. Contoh OHT yaitu : Antangin JRG

1. Komposisinya :
Zingiber officinale (Jahe)

a) Kandungan Rimpang Jahe


Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe
disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. Mnnyak atsiri
dapat diperoleh atau diisolasi dengan destilasi uap dari rhizoma jahe kering. Ekstrak minyak jahe
berbentuk cairan kental berwarna kehijauan sampai kuning, berbau harum tetapi tidak memiliki
komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan minyak atsiri dalam jahe kering sekitar 1-3 persen.
Komponen utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan
zingiberol. Oleoresin jahe banyak mengandung komponen pembentuk rasa pedas yang tidak
menguap. Komponen dalam oleoresin jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol, minyak
atsiri dan resin. Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah gingerol.
b) Khasiat Jahe
Memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan.
Mencegah dan mengobati mual dan muntah.
Rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus.
Membantu mengeluarkan gas usus.
Membantu fungsi jantung.
Meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat.
Mengobati selesma, batuk, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis.
c) Toksisitas jahe
Berdasarkan penelitian, LD50 dari 6-gingerol dan 6-shagaol adalah antara 250-680
mg/kg. Uji toksisitas pada mencit menggunakan ekstrak jahe menunjukan tidak ada kematian
atau efek yang tidak diinginkan pada dosis hingga 2,5 g/kg dalam periode 7 hari. Saat dosis
dinaikan hingga 3 dan 3,5 g/kg, 10% hingga 30% kematian mencit dilaporkan. (Buku: Acuan
sediaan herbal).
d) Senyawa aktif
Struktur 6-Gingerol
e) Khasiat Gingerol
Secara tradisional ekstrak jahe digunakan antara lain sebagai obat sakit kepala, obat batuk,
masuk angin, untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik,
rematik, menghilangkan rasa sakit, obat anti-mual dan mabuk perjalanan, karminatif
(mengeluarkan gas dari perut) dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga,
keseleo, bengkak, serta memar.
f) Sifat fisika kimia gingerol
Rasa : Pedas.
Warna : Berupa minyak berwarna kuning.
Index bias : 1,5212
Kelarutan : larut dalam alcohol, eter, kloroform, benzene dan petroleum eter.
g) Bukti ilmiahnya
Pengaruh pemberian ekstrak zat pedas rimpang jahe merah pada tikus jantan galur wistar
terhadap pengosongan lambung (symptom sekunder motion sickness).
h) Hasil
Pengosongan lambung pada kelompok kontrol negatif non-putar sebesar 37,31% 21,92;
dan pada kelompok kontrol negatif putar 32,37% 15,43. Pengosongan lambung pada
kelompok yang diberi Dimenhidrinat sebesar 79,66% 12,52. Pengosongan lambung pada
pemberian ekstrak 1 sebesar 48,66% 13,47; dan pada pemberian ekstrak 2 sebesar 67,82%
6,26. Efek yang dihasilkan oleh ekstrak 2 lebih besar daripada ekstrak 1.

Royal Jelly

a) Penjelasan
Royal jelly adalah zat yang diproduksi lebah pekerja di dalam sarang. Zat bergizi tinggi
ini kaya akan vitamin, mineral dan asam amino yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
menanggulangi masalah-masalah yang disebabkan kekurangan jaringan atau kelemahan tubuh.
Royal Jelly dikumpulkan dan dijual sebagai diet supplement. Memiliki berbagai manfaat
karena mengandung komponen B kompleks seperti asam pantothenic (vitamin B 5) dan vitamin
B 6 (pyridoxine). Keseluruhan komposisi royal jelly adalah 67% air, 12,5% crude protein
(termasuk sejumlah asam amino), 11% gula sederhana, juga sejumlah (5%) fatty acid.
Kandungan lain berupa mineral, beberapa enzyme, antibakteri, antibiotik dan vitamin C.
b) Khasiatnya
Mengobati infeksi di perut, varicose, dispepsia, impotensi, fatique, anorexia, lemah syahwat,
infertilitas, infeksi virus dan bakteri. Penelitian ilmiah mengenai hal ini telah banyak dilakukan
di China, Rusia dan negara-negara bekas blok timur.
Menurunkan kolesterol dan triglyceride seperti yang ditunjukkan hasil riset di China tahun 1995.
Dari riset tersebut terbukti Royal Jelly menurunkan LDL yaitu kolesterol yang buruk, dan
menaikkan HDL yaitu kolesterol yang baik.
Menurunkan tekanan darah, telah terbukti melalui penelitian di Jepang tahun 2004.
Vitamin A, C dan E di dalam Royal Jelly bekerja secara sinergis dengan carotenoids mencegah
kerusakan kulit karena bahan kimia atau karena matahari, dan lebih jauh lagi menurunkan risiko
kanker kulit.
Berbagai vitamin B yang ada dalam Royal Jelly yang kaya akan hormon, phytosterols dan
phospholipids, mampu menurunkan kolesterol dan bisa membuat awet muda.

Panax Ginseng (Ginseng)

a) Kandungan Panax ginseng


Kandungan kimia ginseng yang telah diketahui adalah saponin dan glikosida. Glikosida
pada akar ginseng dikenal sebagai ginsenosida . Selain itu, akar ginseng juga mengandungi 16
jenis ginsenosida seperti minyak asiri , panasena, resih, musilago, asam panax, fitosterol,
hormon, vitamin B, kabohirat dan selulosa. Pada tahun 1960 an, sejenis sebatian yang dikenal
sebagai terpenidol glycisides telah ditemui oleh peneliti-peneliti Moskow dan Tokyo.
Nutrien yang dikandung adalah kalsium, serat, folat, zat besi, magnesium, mangan, fosfor,
potasium, silikon, zinc, vitamin Bi, B2, B3, B5, dan C. Ginsenosides merupakan elemen
terpenting dari tanaman ginseng yang berguna bagi kesehatan.
b) Khasiat
Penelitian terhadap khasiat Ginseng telah dilakukan sejak tahun 1960, oleh para ilmuwan
Cina, Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa. Hasilnya menunjukkan bahwa Ginseng berkhasiat
untuk mencegah dan mengobati penyakit, sebagai tonik, memberi kesegaran dan pemulihan
stamina.
c) Senyawa aktif
Ginsenosides
d) Khasiat Ginsenosides
Ginsenosides merupakan elemen terpenting dari tanaman ginseng yang berguna bagi
kesehatan.
e) Bukti Ilmiahnya
Studi eksperimental untuk efek anti-kelelahan ginseng umum ginsenosides PE in vivo.
f) Hasil
Pada kondisi eksperimental, ginsenosideslarutan 250 mg/kg dapat
meningkatkan toleransitikus dalam kampanye kelelahan dan memiliki fungsi anti-kelelahan.
Blumeae Folia (Daun Sembung)

a) Penjelasan
Perdu tumbuh tegak, tinggi bisa mencapai 4 m. Bagian-bagian dari tanaman ini jika
diremas berbau kamfer. Permukaan daun bagian atas berambut agak kasar, bagian bawah
berambut rapat dan halus seperti beludru.
Sembung (Blumeae folium) digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk kondisi tidak
nyaman. misalnya influenza, nyeri haid, demam , batuk , asma, bronkitis, lambung naik set,
diare, dan diabetes mellitus. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap penyakit, salah satunya
adalah penurunan sistem kekebalan tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
ekstrak daun sembung dalam kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh. Ekstraksi dilakukan
dengan etanol 30 % v/v Dosis yang 5, 10, dan 100 mg/kgBB. Total fenolik ekstrak adalah 3,326
0,0854 % ( b/b) EAG konsentrasi fenolik. IC50 aktivitas antioksidan 59.384 mg/ml. Levamisol
hidrochloride pada dosis 2,5 mg/kg dan Echinacea purpurea [ L. ] Moench. dosis 10 mg/kgBB
digunakan sebagai kontrol positif. Kontrol normal adalah CMCNa 1,5% (b/v). Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dalam hubungan aktivitas makrofag menurut Leijh et al. menggunakan
metoda (1986) pada tikus jantan Swiss dengan Listeria monocytogenes infeksi yang digunakan
dalam penelitian ini. Respon imun seluler dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan
peningkatan makrofag fagosit (jumlah lateks yang phagocyted oleh makrofag). Data evaluasi
dianalisis dengan ANOVA. The sembung daun diekstraksi dengan etanol 30 % v/v mampu
meningkatkan aktivitas makrofag .
b) Khasiat
Mengatasi gangguan pencernaan (mual, kembung), juga reumatik, nyeri haid, influenza,
diare dan sakit tulang.
c) kandungan kimia
Minyak atsiri dengan komponen bor-neol, kamfora, floroasetofenon dimetil eter,
seskuiterpenlakton, diterpen, triterpen, sterol, paraffin, saponin, golongan fenolik turunan asam
sinamat. Peneliti lain menemukan seskuiterpen dalam bentuk ester, flavonoid, icthyo-thereol
acetate, cryptomerediol, lutein dan beta-karoten. Selain itu ditemukan blumeatin (5,3,5-
trihydroxy-7-methoxy-dihydro-flavone), suatu golongan flavonoid yang berefek sebagai
hepatoprotektor. Hasil penelitian pada golongan flavonoid, telah ditemukan bahwa dihidro
flavonol dapat bermanfaat terhadap penyakit kanker.
d) Kandungan Kimia yang berkhasiat
Imunitas juga dapat ditingkatkan oleh beberapa senyawa yang berefek sebagai antioksidan
seperti senyawa fenolik atau polifenol. Senyawa fenolik maupun polifenol diketahui dapat
berefek pada peningkatan kemampuan fagositosis makrofag peritoneum pada mencit.
e) Struktur kimia
Polifenol
f) Bukti ilmiah
Pengaruh sembung (Blumeae Folium)ekstrak etanolic ke fagositosis makrofag pada tikus
jantan nfected oleh Listeria monocytogenes.

Menthae Folia (Mint)

Penjelasan
Mint adalah tumbuhan beraroma kuat, beberapa diantaranya digunakan untuk bumbu
kuliner, permen, obat, kosmetik, dan insektisida.
Khasiat
Mint pada awalnya dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk mengobati sakit perut dan
nyeri dada. Biasanya digunakan dalam bentuk teh untuk membantu meringankan sakit perut,
sebagai karminatif (membuang gas). Mint juga berkhasiat melegakan tenggorokan, bahkan
beberapa tahun terakhir sering direkomendasikan untuk mengobati obesitas.
Kandungan kimia
Kandungan kimia minyak atsiri mint terdiri dari mentol (50%), menton (10-30%), mentil
asetat (10%), dan derivat monoterpen lain seperti pulegon, piperiton, dan mentafuran.
Senyawa aktif
Kandungan kimia dari daun mint yang berkhasiat sebagai karminatif, antispasmodic dan
analgesic adalah menthol (50-80 %).

Mel depuratum (madu)

2. Indikasinya : Mengobati masuk angin dan melegakan tenggorokan.


3. Kontra Indikasi : N/A
4. Khasiatnya :
Mengobati masuk angin, seperti rasa meriang, rasa mual, perut kembung, keluar keringat dingin,
capek-capek dan pusing.
Melegakan tenggorokan dan memberi rasa hangat yang tahan lama.
Mabuk perjalanan.
Membantu melancarkan peredaran darah.
Menjaga daya tahan tubuh, saat pergantian cuaca, kurang tidur, bekerja keras dan perjalanan jauh.
5. Dosisnya:
Dewasa
1) Untuk mengobati masuk angin, minum 1 sachet 3x sehari sesudah makan sampai sembuh.
2) Untuk mabuk perjalanan, minum 1 sachet sebelum perjalanan jauh.
3) Untuk menjaga kondisi tubuh, minum 1 sachet, 3x sehari sesudah makan, secara teratur.
Anak-anak (6-12 tahun) - 1/2 dari dosis dewasa
6. Jenis : Sirup
7. Produsen : PT Deltomed Lab

2.3 Fitofarmaka (Clinical basedherbal medicine)

a. Pengertian Fitofarmaka
Menurut Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1
menyebutkan bahwa, Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan
keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan
produk jadinya telah di standarisasi.
Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat
modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah
sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi syarati lmiah, protokol uji
yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat pelaksanaan uji
memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk
menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk
menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.
b. Fitofarmaka harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:
Aman.
Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik dan klinik.
Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
Telah dilakukan standardisasi bahanbakuyang digunakan dalam produk jadi.
c. Contoh Fitofarmaka yaitu X-Gra

1. Komposisi:
Ganoderma lucidum (jamur ganoderma), 150 mg

1) Nama latin : Ganoderma lucidum


2) Kandungan kimia
Tubuh Ganoderma lucidum mengandung lebih dari 200 senyawa aktif yang dapat dibagi
menjadi tiga kelompok utama, yakni 30% senyawa larut dalam air, 65% senyawa larut dalam
pelarut organik, dan 5% senyawa volatil. Polisakarida dan germanium organik merupakan
senyawa larut dalam air. Adenosin dan terpenoid adalah senyawa yang larut dalam pelarut
organik, sedangkan asam ganoderat termasuk senyawa volatil.
3) Manfaat
Ling zhi memiliki sifat rasa pedas, pahit, dan hangat. Mengonsumsi ramuan dari ling zhi
memiliki efek bersifat melindungi organ tubuh, membangun (constructive), mengobati, dan
berdampak positif terhadap penyembuhan organ lain yang sakit. Sejauh ini belum pernah
ditemukan efek negatif yang ditimbulkan setelah mengonsumsi ramuan ling zhi.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan di berbagai negara, ling zhi berkhasiat sebagai
herbal anti-diabetes, anti-hipertensi, anti-alergi,antioksidan, anti-[inflamasi], anti-
hepatitis,analgesik, anti-HIV, serta perlindungan terhadapliver, ginjal, hemoroid atau wasir, anti-
tumor, dan sistem imunitas (kekebalan tubuh).
4) Penjelasan
Ditemukan suatu simplisia berkhasiat obat yaitu Ganoderma lucidum atau yang lebih
dikenal sebagai jamur Ling Zhi. Jamur ini memiliki beberapa kandungan senyawa aktif, salah
satunya adalah Triterpenoid yang berupa Asam Ganoderik. Asam ganoderik ini memiliki
aktivitas biologis termasuk hepatoprotection, efek anti-tumor, dan 5-alpha reduktase
penghambatan sehingga dapat digunakan untuk mengobati berbagai bentuk alergi (anti-alergi),
misalnya: asthma, bentuk-bentuk alergi kulit, dan lain-lain.
Departement of Laboratory Medicine, National Taiwan University Hospital menemukan
adanya senyawa triterpen pada G. lucidum. Senyawa ini mengandung zat perangsang antikanker.
Senyawa ini diekstrak dari miselia anggota famili Sel-sel fagosit menyerang dan Polyoraceae itu.
Hasil penelitian mengisolasi sel-sel kanker sehingga membiktikan, triterpen ternyata sanggup
menghambat penyebaran sel kanker ke sel tubuh lain. Serta menghambat pertumbuhan sel
hepatoma (sel kanker hati) (Anonim, 2011).
Eurycomae radix (akar pasak bumi), 50 mg

1) Nama latin : Eurycoma longifolia (Jack)


2) Keluarga : Simarubeceae
3) Zat Berkhasiat : Eurikomolakton.
4) Penggunaan : Diuretika ,Antipiuretika.
5) Zat berkhasiat : Eurikomolakton, amaraloid.
6) Pemerian : Tidak berbau, mula mula tdk berasa dan
lama lama jadi pahit
7) Bagian yang digunakan : Akar
8) Deskripsi tanaman
Pasak Bumi dapat mencapai ketinggian sehingga 10 meter di dalam rimbunan hutan tanah
rendah. Biasanya, daunnya rimbun pada ujung batang. Kebanyakan pohon ini tidak bercabang,
jika bercabang pun terlalu sedikit yaitu satu atau dua cabang saja. Bunganya tersusun padat pada
tangkai yang bercabang, yang keluar dari pangkal daun.
9) Kandungan kimia
Aervin, kampesterol, kantin-6-on,9-hidroksi, kantin-6-on,9-hidroksi,n-oksida, kantin-6-on,
9-metoksi, kantin-6-on,9-metoksi,n-oksida, karbolina, -1-asid propionik, karbolina, -7-metoksi,
1-asid propionik, eurikomalakton, eurikomanol, eurikomanol,-18-dihidro, eurikomanol,-2, -D-
glukosida eurikomanon, eurikomanona, 13-21-dihidro, eurikomanona, 13-beta-21-dihidroksi,
klaineanon, 14-15-beta-dihidroksi, klaineanon, 14-15-dihidroksi, longilaston, -sitosterol,
stigmasterol, saponin, alkaloid, tannin, brusin, strichnin
10) Efek Farmakologi
Tonik, Antipiretik, Antimalaria, Antikanker dan Antioksidan
11) Manfaat
Pasak Bumi merupakan sejenis tumbuhanyang dikatakan mempunyai bahan yang
membantu mereka yang menghadapi masalah syahwat. Misalnya untuk meningkatkan
kemampuan seksual pria dan kesuburan, dapat menyembuhkan impoten, meningkatkan
kesuburan, meningkatkan gairah seksual, meningkatkan stamina, menurunkan tekaran darah dan
mengobati sipilis.
12) Khasiat
Khasiat akar pasak bumi yaitu Penghambat sel-sel Kanker, Menurunkan demam,
Meningkatkan energi dan stamina, Mengobati Malaria, dan Meningkatkan kejantanan pria
(Aprodisiak).
Panacis ginseng radix (akar ginseng), 30 mg

1) Kandungan kimia
Glukosida panakuilon, minyak atsiri, damar, panaks, sapoginol
2) Manfaat
Amara dan stimulansia. Akar tanaman ini dapat memperbaiki aliran dan meningkatkan
produksi sel darah merah, serta membantu pemulihan dari penyakit, efektif
melawan kankerdan penyakit, sebagai tonik, bahan makanan, minuman kesehatan dan
sebagainya.

Retrofracti fructus (buah cabe jawa), 2.5 mg


1) Nama latin : Piper retrofractum
2) Deskripsi tanaman
Bentuk tanamannya seperti sirih, merambat, memanjat, membelit, dan melata. Daunnya
berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal daun berbentuk jantung atau membulat, ujung
daun runcing dengan bintik-bintik kelenjar. buahnya majemuk bulir, bentuknya bulat panjang
atau silindris, dan ujungnya mengecil. Buah yang belum tua berwarna kelabu, kemudian menjadi
hijau, selanjutnya kuning, merah, serta lunak. Rasanya pedas dan tajam aromatis.
3) Kandungan kimia
Buah cabe jawa mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmitic acids,
tetrahydropiperic acids, 1-undecylenyl-3,4-methylenedioxy benzene, piperidin, rninyak asiri,
isobutyideka-trans-2-trans-4-dienamide, dan sesamin. Piperine mempunyai daya antipiretik,
analgesik, antiinflamasi, dan menekan susunan saraf pusat. Bagian akar mengandung piperine,
piplartine, dan piperlonguniinine.
4) Manfaat
Buah cabai jamu memiliki khasiat sebagai obat sakit perut, masuk angin, beri-beri, rematik,
tekanan darah rendah, kolera, influenza, sakit kepala, lemah syahwat, bronkitis, dan sesak napas.

Royal jelly, 5 mg

1) Penjelasannya
Royal jelly adalah sejenis zat yang disekresikan atau diproduksi dari kelenjar pharyngeal
lebah pekerja pada hari ke-6 dan ke-12 hidupnya. Hasil sekresi ini diketahui kaya akan vitamin
dan mineral yang bisa bermanfat untuk kesehatan seseorang.
2) Kandungan kimia
Royal jelly mengandung 20 macam asam amino, dengan kandungan eysteine yang
terbanyak, disusul lysine, Dan arginine, vitamin B kompleks, Acytylcholine.
3) Manfaat
Membantu peremajaan, meningkatkan kemampuan untuk berpikir jernih, keseimbangan
hormone dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

2. Khasiat kegunaan : untuk disfungsi ereksi dengan atau tanpa ejakulasi dini.
3. Perhatian :
Hati-hati pada penderita kardiovaskuler atau diabetes mellitus.
Bila ada efek yang tidak diinginkan, maka penggunaan produk ini harus segera dihentikan dan
hubungi dokter.
4. Indikasinya :
Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh,
Membantu meningkatkan stamina pria,
Membantu mengatasi disfungsi ereksi dan juga ejakulasi dini.
5. Kontra Indikasi :
Hipersensitif terhadap bahan yang dikandung dalam X-gra.
Kanker prostat.
Hipertensi berat.
Gagal ginjal.
6. Efek Samping:
Karena berupa ekstrak alami X-gra sangat mudah di toleransi.
Sangat jarang terjadi susah tidur dan nafsu makan meningkat.
Hasil uji klinis menyatakan tidak adanya efek samping.
7. Sediaanya
8. Dosis : Sehari 2 kapsul Diminum sebelum tidur secara rutin minimal selama 1 bulan.
9. Kemasan : Doos isi 3 blister @ 10 kapsul Doos isi 4 catch cover @ 10 kapsul.
10. Produksi : PT. Phapros.

Anda mungkin juga menyukai