04 05 06
Hasil Pengamatan Pembahasan Penutup
01
Pendahuluhan
Latar Belakang
Infusa berasal dari bahasa latin yaitu Infusum yang berarti
sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi bahan nabati
dengan pelarut air pada suhu 90°C selama 15 menit (Farmakope
Indonesia Ed. IV, 1995). Sirih (Piper Betle L.) merupakan
tanaman merambat yang mencapai ketinggian hingga 15 m dan
mempunyai batang berwarna coklat kehijauan yang beruas-ruas
sebagai tempat keluarnya akar, mempunyai bentuk daun seperti
jantung permukaannya berwarna hijau dan licin. Kromatografi
lapis tipis (KLT) merupakan suatu analisis sederhana yang dapat
digunakan untuk melakukan penetapan terhadap senyawa kimia
yang terkandung pada tumbuhan. Nilai Rf dan warna noda yang
diperoleh pada KLT dapat memberikan
identitas senyawa yang terkandung.
Tujuan
Mahasiswa dapat membuat produk fitofarmasi sediaan
cair berupa infusa terstandar.
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat
memahami teori dasar dan instrumentasi serta dapat
melakukan analisis metode KLT.
02
Tinjauan Pustaka
Daun Sirih
Sirih merupakan tanaman menjalar dan merambat pada batang pokok di
sekelilingnya dengan daunnya yang memiliki bentuk pipih seperti gambar
hati, tangkainya agak panjang, tepi daun rata, ujung daun meruncing,
pangkal daun berlekuk, tulang daun menyirip, dan daging daun yang tipis.
Permukaan daunnya berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya
berwarna hijau atau hijau agak kecoklatan dan permukaan kulitnya kasar serta
berkerut-kerut. Sirih hidup subur dengan ditanam di atas tanah gembur dengan
keadaan tanah yang tidak terlalu lembab dan memerlukan cuaca tropika
dengan air yang mencukupi. Sirih merupakan tumbuhan obat yang sangat besar
manfaatnya.
Klasifikasi ilmiah tanaman daun sirih hijau adalah sebagai berikut :
- Kingdom : Plantae
- Division : Magnoliophyta
- Class : Magnoliopsida
- Ordo : Piperales
- Family : PiperaceaeGenus : Piper
- Species : Piper betle linn
Kandungan kimia utama yang memberikan ciri khas daun sirih adalah minyak atsiri.
Selain minyak atsiri, senyawa lain yang menentukan mutu daun sirih adalah
vitamin, asam organik, asam amino, gula, tanin, lemak, pati, dan karbohidrat.
Komposisi minyak atsiri terdiri dari senyawa fenol, turunan fenol propenil
(sampai 60%). Komponen utamanya eugenol (sampai 42,57%) karvakol, chavikol,
kavibetol, alipirokatekol, kavibetol asetat, alipirokatekol asetat, sineol, estragol,
eugenol,metil eter, p-simen, karyofilen kadinen dan senyawaseskuiterpen (Darwis,
1992).
Metode Ektraksi
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian
sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk
mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Metode
ekstraksi yang sering digunakan untuk daun sirih (Piper betle) adalah
maserasi, digesti, dan infusa. Pada pratikum ini menggunakan metode ektraksi
infusa, yang merupakan metode ekstraksi dengan pelarut air. Pada waktu proses
infusdasi berlangsung, temperatur pelarut air harus mencapai suhu 90ºC selama
15 menit. Rasio berat bahan dan air adalah 1 : 10, artinya jika berat bahan 100 gr
maka volume air sebagai pelarut adalah 1000 ml. Cara yang biasa dilakukan
adalah serbuk bahan dipanaskan dalam panci dengan air secukupnya selama 15
menit terhitung mulai suhu mencapai 90ºC sambil sekali¬sekali diaduk. Saring
selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas
hingga diperoleh volume yang diinginkan.
Metode Analisis Ekstraksi
Kromatografi lapis tipis dilakukan dengan menggunakan sepotong kaca, logam
atau plastik kaku yang dilapisi lapisan tipis silika gel atau alumina. gel (atau
alumina) adalah fase diam. Fase diam untuk kromatografi lapis tipis juga sering
mengandung zat yang berfluoresensi dalam sinar UV. Fase gerak adalah pelarut
cair yang cocok atau campuran pelarut. Campuran senyawa-senyawa yang akan
dipisahkan biasa disebut contoh uji (sample) dan susunan individunya di sebut
komponen (components) atau yang terlarut (solutes). Sample, dalam bentuk
larutan, diaplikasikan berupa spot pada lempeng KLT.
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan yang akan dibuat adalah infusa. Menurut Farmakope
Indonesia edisi ketiga, Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari
simplisia nabati dengan air pada suhu 90°C selama 15 menit. Pembuatan campur
simplisia dengan derajat halus yang cocok dalam panci dengan air secukupnya,
panaskan di atas tangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90°C
sambil sekali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain flannel, tambahkan air
panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa yang
dikehendaki. Untuk infusa dari simplisia yang mengandung minyak atsiri seperti
yang digunkan dalam praktikum kali ini yaitu daun sirih (Folia Piper Betle) maka
diserkai setelah dingin.
Formulasi Sediaan
Aquadest Etanol
Bahan
Skema Percobaan
Ambil beberapa lembar daun Panaskan panci infus di
sirih, potong kecil-kecil dan Tambahkan 100 ml air atas penangas air (water
ditimbang 10 g kemudian ke dalam panci infus bath), tunggu hingga suhu
dimasukkan rajangan daun yang berisi potongan cairan mencapai 90°C dan
sirih tersebut ke dalam panci daun sirih. panaskan selama 15 menit
infus
1 2 3 4
1 2 3 4
Ambil beberapa Potong kecil- Masukkan Tambahkan 100ml
lembar daun sirih kecil dan timbang rajangan daun air ke dalam panci
sebanyak 10gr sirih tersebut ke infusa yang berisi
dalam panci potongan daun sirih
infusa
Tata Laksana Percobaan Infusa
5 6 7 8
5 6 7 8
Panaskan panci infusa Angkat panci Masukkan infusa daun Tambahkan air
diatas penangas air, infusa dan sirih ke dalam botol masak hingga
tunggu hingga suhu diamkan hingga yang telah dikalibrasi, volume infusa
mencapai 90⁰C dan suhu cairan saring dengan bantuan 100ml
panaskan selama 5 mendekati suhu kain flannel dan
menit kamar corong gelas
Analisa Perhitungan
R/ Infus daun sirih 100 ml
Aquadesr ad 100 ml
Penimbangan Bahan
Piper Betle = 10 %
10 𝑔
= 𝑥 100 𝑚𝑙
100 𝑚𝑙
= 10 gr
Pembuatan Profil KLT Infusa
- Penotolan : totolkan 10 μl cairan infusa.
- Fase gerak : kloroform : metanol (90:10)
- Fase diam : Silika gel 60 F254
- Deteksi : amati pada UV 254 nm.
- Warna noda : gelap (meredam sinar UV).
- Pada profil terdapat 4 noda, dengan Rf ± 0,20; 0,52 dan 0,82.
Langkah-Langkah KLT Infusa
Membuat Larutan Pengembang
- Menyiapkan larutan pengembang / fase gerak : Ukur volume kloroform dan methanol
dengan perbandingan (90:10). Kemudian masukkan fase larutan fase Gerak tersebut ke
dalam chamber. Kemudian dibiarkan hingga jenuh.
- Larutan pengembang yang jenuh.
Place 1 Place 3
Write something
about this place
1 2 3
Place 2 4 Place 4
Write something Write something
about this place about this place
Uji Organoleptis
Bentuk Warna
Larutan Kuning
Kecoklatan,bening
(seperti teh)
Bau Rasa
Aromatik Agak Pahit, Getir
Hasil KLT