Ekstraksi dapat dilakukan dengan beberapa metode. Pada praktikum ini akan
dilakukan dengan 2 metode yaitu maserasi dan ekstraksi dengan bantuan penggetar
ultrasonik ( UAE =ultrasonic-assisted extraction). Maserasi adalah metode ekstraksi
yaang sederhana yang dilakukan dengan cara merendam bahan dalam sejumlah tertentu
pelarut/cairan penyari. Umumnya perendaman dilakukan selama 24 jam pada suhu
ruang sebelum dilakukan penyaringan untuk memisahkan filtrat dan residu. Pada saat
perendaman pelarut akan masuk ke dalam sel melalui dinding sel, senyawa kimia yang
terdapat dalam sel akan terlarut dalam cairan penyari. Dengan demikian terjadi
perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam dan di luar sel, dan larutan dengan
konsentrasi lebih tinggi akan terdesak keluar dan tergantikan dengan pelarut yang
konsentrasinya lebih rendah atau dengan kata lain terjadi proses difusi. Proses ini akan
terjadi secara terus menerus hingga tercapai keseimbangan antara larutan di dalam dan
di luar sel. Keuntungan dari metode ini adalah sederhana dan dapat digunakan pada
bahan yang termolabil. Kerugian dari metode maserasi adalah waktu yang dibutuhkan
lama dan penyariannya kurang sempurna (Camel, 2014; Zhang et al., 2018).
Ultrasonic-assisted extraction (UAE) merupakan metode ekstraksi dengan bantuan
gelombang ultrasonik. Pada prinsipnya sampel direndam dalam pelarut tertentu
kemudian pada pelarut dialirkan gelombang ultrasonik. Gelombang ultrasonik yang
digunakan umumnya > 20 KHz. Prosedur ini dapat dilakukan dengan menggunakan
bejana ultrasonik (ultrasonic chamber) atau dengan menggunakan ultrasonic probe
(Gambar 1). Adanya gelombang ultrasonik ini akan menciptakan kavitasi sehingga
mempercepat disolusi dan difusi zat serta perpindahan panas, sehingga meningkatkan
efisiensi ekstraksi. Kelebihan lain dari metode ini adalah waktu yang dibutuhkan cukup
singkat serta dapat digunakan untuk bahan yang termolabil (Camel, 2014; Zhang et al.,
2018)
ALAT
1. Cawan porselen 9. Batang pengaduk
2. Sendok stainless 10. Corong
3. Timbangan analitik 11. Labu alas bulat untuk hasil ekstraksi
4. Labu erlenmayer 250 mL 12. Labu alas bulat untuk
5. Gelas ukur 100 mL penampunganetanol
6. Kertas saring 13. Rotary evaporator + water bath
7. Pipet tetes 14. Bejana ultrasonic
8. Aluminium foil 15. Oven
BAHAN
1. Simplisia daun jambu biji (Psidii Folium) 50 gram
2. Etanol 96% 500 ml dan untuk pembilasan qs.
Menimbang 25 gram
Mengukur 100
simplisia daun jambu Memasukkan
mL etanol 96% Menuangkan
biji dengan cawan simplisia ke
dengan gelas ke erlenmeyer
porselen di timbangan erlenmeyer
ukur
analitik
Menyalakan dan
Memasukkan
Menimbang membersihkan Memasukkan ekstrak
cawan
ekstrak kental timbangan lalu pada oven dan
porselen ke
(hari ke-0) Memeriksa mengatur suhu 40°C
oven
waterpass
Menimbang 25 gram
Mengukur 100
simplisia daun jambu Memasukkan
mL etanol 96% Menuangkan
biji dengan cawan simplisia ke
dengan gelas ke erlenmeyer
porselen di timbangan erlenmeyer
ukur
analitik
Menyalakan dan
Memasukkan
Menimbang membersihkan Memasukkan ekstrak
cawan
ekstrak kental timbangan lalu pada oven dan
porselen ke
(hari ke-0) Memeriksa mengatur suhu 40°C
oven
waterpass