Anda di halaman 1dari 6

KOMPRESI

 Yang menentukan bahan yang mau  Bentuk tablet tergantung bentuk


dicetak  mesin hanya membantu punchnya  kesepakan internasional
 Bahan, mesin, dan tools yang bentuk convex  Yang membentuk
menentukan kompresi tablet adalah desain punch (bagian
punch ada punch head, ujung bawah
Machine and tools yang bisa didesain)
 Mesin tablet ada 3 :
 Manual tableting machine  paling Tabletasi
sederhana  dikatakan manual karena  Tabletability  kemampuan suatu
disiisi secara manual dan dikempa bahan/material untuk bisa diubah mjd
secara manual, mengatur dapat tablet yg memiliki kekuatan tablet
memberikan tekanan berapa. Kanan tertentu atau kekerasan tablet tertentu
dalam skala ton dibawah pengaruh tekanan kempa 
 Single punch  ada punch atas bawah pada saat melakukan pengujian
dan ruang cetak  granul masuk ke tabletasi kita mencoba pada tekanan
dalam hopper lalu dimasukkan  tidak kempa yang umum yang diaplikasikan
bisa mengatur tekanan yang diberikan pada mesin tablet rotary. Umumnya
 punch atas dan bawah bertemu dan kekuatan kempa yang dibutuhkan
punch bawah mendorong keatas  untuk menghasilkan suatu tablet
tablet terdorong ke atas adalah sekitar 100-200 MPa (setara
 Rotary tableting machine  terdiri N/mm2  tekanan yg diberikan seluas
dari banyak punch dan die. Ada 2 area yang dikempa)
metode precompression dan man
compression. Ejection cam 
mengarahkan untuk ejeksi
 Lower cam track  mengatur puch
bawah. Cam track  atur puch atas
dan bawah
 Tablet tooling  terdiri puch atas,
bawah dan die. Punch bawah  lebih
panjang karena mendorong tablet ke
atas
 Untuk tabletasi tooling ada 2 tipe : B  Kekerasan tablet (tablet breaking force)
dan D 4-8 kg
 B tool atau D tool  yang  Tensile strength semakin besar
membedakan beda punch head  B tekanan pengempaan tabletnya
tools lebih sempit dan D tools lebih semakin tipis. Ketebalan tablet akan
lebar  semua mesin ada spesifikasi berbeda jika diberikan tekanan kempa
yang berbeda
 Eropa dan amerika (TSM)  beda
total panjang keseluruhan  Kekerasan tablet/tablet breaking force
 Factor ketebalan perlu
 Beda B dan D tolls berpengaruh pada
diperhitungkan dan dielimir  shg
tekanan yg diberikan  pengaruh
untuk membandingkan kekerasannya
diameter tablet yang bisa dicetak
perlu menggunakan tensile stregth
 BB tools dan DB tools  desain untuk
die nya beda
 Tensile strength  semakin besar ruang tersebut dan memberikan suatu
maka ketebalannya semakin tipis massa)
 Tensile strength digunakan tidak  bobot jenis mampat (bobot jenis nyata
langsung tablet breaking force  dimampatkan bisa memadat/tidak atau
karena pada kondisi membandingkan bisa voluminus/tidak)  tujuan
tablet dimana ada factor perbedaan mengetahui bobot jenis untuk
ketebalan. Jika membandingkan pd mengetahui bahwa ketika granul
kondisi sama, satu tekanan kempa dikempa pada tekanan berbeda
maka bisa langsung menggunakan memiliki ketebalan yang berbeda
kekerasan tablet
 Compressibility  apakah suatu bahan
mudah di mampatkan atau tidak 
kemampuan suatu bahan berkurang
volumenya dibawah suatu tekanan
 Pengurangan volume bergantung pada
pori-pori atau rongga diantara partikel
shg untuk melihat kompresibilitas
suatu bahan melihat pada berbagai
tekanan yg diberikan solid fractionnya
berapa
 F = tensile strength  Solid fraction = rasio antara densitas
 Tabletability  Diberikan pada tablet dengan densitas benarnya
tekanan yg normal jadi tablet atau  Desitas tablet = bobot tablet/diameter
tidak dan jika jadi tablet apakah masuk dan tebal tablet
spesifikasi secara kekerasan tablet
maupun tensile strengh
 Diketahui bahwa bahan-bahan pada
granul memiliki bentuk permukaan dan
porositas berbeda  mempengaruhi
terhadap tabletasi  rongga antar
partikel dapat mempengaruhi apabila
pada saat dikempa apakah dapat
dimampatkan satu sama lain.
 Solid fraction  untuk karakterisasi
 Pada saat melakukan proses tabletasi
 Tebal tablet dipengaruhi pada kondisi
akan dipengaruhi juga oleh densitas
pengempaan  berkaitan dg proses
 ada 3 densitas bahan padat : pengemasan
 true density (densitas yg tidak  Rotary tekanan minimum 100-200 MPa
dipengaruhi oleh volume pori-pori dan  bergantung luasan yang ditabletasi
rongga diantara partikel dalam sampel
tsb  digunakan Helium piknometer
 pori-pori atau rongga kosong antar
partikel terisi helium shg dapat
dihitung bobot jenis benarnya) ;
 bulk density (granul dituang dalam
wadah dan liat bobot jenis berapa 
bagaimana granul menata diri pada  Compactibility  melihat bahan
tersebut bagaimana karakteristik
kempanya  tensile strength terbaik
dari suatu bahan adalah 2 MPa 
dicoba pada beberapa tekanan kempa
 semakin kekanan tekanan kempa
semakin tinggi

 Karakter bahan a semakin diberi


tekanan maka tensile strength tidak
naik atau tidak ada perubahan / mau
diberikan tekanan berapapun hanya
sedikit saja terjadi perubahan  bahan
tidak compactible  bisa saja
terbentuk tablet tapi begitu berikan  E  pada saat diberikan tekanan
tekanan sedikit langsung pecah shg kempa yang kecil, kekuatan kempanya
dapat disimpulkan bahan tersebut meningkat yang mana menunjukkan
tidak bisa dikempa bahwa bahan tersebut mudah untuk di
 Karakter bahan b  semakin dinaikkan kempa
tekanannya maka pada titik tertentu  Pada saat diberikan tekanan rendah
tensile strengthnya konstan tetapi yang sama antara e dan f maka yang
masih jauh dari dibawah yang lebih mudah dikompresi adalah f
dipersyaratkan diberi kempaan tidak  pada tekanan kempa yg tidak terlalu
dapat dikempa lagi tinggi f sudah dapat memberikan
 C  pada tekanan yang kecil, tensile kekuatan kempa yang tinggi/baik
strenghnya sudah cukup besar atau  E dan F merupakan bahan yang baik
dapat dikatakan sudah dapat dikempa, karena pada tekanan yang sedikit saja
akan tetapi pada saat ditambahkan lagi ia sudah menghasilkan tablet dengan
tekanan kempanya sudah tensile kekuatan kempa yang baik
strength tidak meningkat melainkan  A tidak bisa dikempa
sama  B dan C bisa jadi tablet tetapi butuh
 Antara B dan C lebih mudah dikempa tekanan yang lebih tinggi untuk jadi
yang C karena pada kekuatan kempa tablet tetapi tabletnya lemah
yang sama, tabletnya lebih kuat yang C  D bisa jadi tablet tapi jika tekanan
 D  semakin ditambah tekanan terlalu tinggi akan terjadi kerusakan
kempanya maka saat dikempa (capping)
kekuatannya akan semakin berkurang  Kompaktibilitas  untuk melihat
dari batas yang ditentukan/semakin karakteristik suatu bahan dalam
tidak dapat dibentuk pengaruh tekanan terhadap bahan
tersebut  melakukan pemeriksaan
pada variasi berbagai tekanan kempa
dan melihat kekuatan mekanik tablet
tablet yang dihasilkan.
 Tabletability  berhenti pada titik
dimana bahan tersebut dapat ditablet.
 Kenapa bahan tersebut tidak bisa
ditablet dapat melihat karakteristik
bahan  diperlukan pemahaman lebih
mendalam mengenai kompresibilitas  Fragmentation akan memadat atau
dan kompaktibilitas. pecah
 Compactibility profile – karakterisasi
suatu bahan kemampuan suatu Deformasi
bahan untuk dikompresi/berkurang  Deformasi plastis  tekanan biasa
volumenya dan kemudian membentuk udah berubah bentuk dan membentuk
suatu tablet dengan kekuatan mekanik ikatan yg kuat
tertentu  membuat hubungan antara  Deformasi brittle  partikel diberikan
compressibility yang menghasilkan suatu tekanan kempa akan membentuk
solid fraction terhadap tensile strength partikel kecil harus ditekan lagi
 MCC solid fraction lebih rendah membentuk padatan
dibanding laktosa tetapi kekuatan  MCC geser menjadi sedikit brittle
tablet yang dihasilkan jauh lebih tinggi  Secara umum ada beberapa
dibanding laktosa  terkait pendekatan memustuskan deformasi
karakteristik deformasi suatu bahan :
 Hubungan tabletability –  Hubungan berbagai tekanan kempa dg
compressibility – compactibiliy  tablet yg dihasilkan  Py value (yiled
tensile strength dikaitkan dg solid pressure  pada saat melakukan pada
fraction yang terbentuk berbagai tekanan kempa terjadi solid
 Compactibility  melihat bahan fraction
tersebut kompaktibel karena pada  Deformasi untuk bahan tunggal dan
tekanan kempa yang semakin tinggi, campuran 2 bahan
tensile strenghnya semakin meningkat.  Kita mengempa bahan pada berbagai
Tensile strength makin meningkat ada tekanan kempa  mendapat tebal,
hubungan dengan solid fraction yang bobot dan ketebalan  dg pendekatan
berbentuk matematis  dibuat hubungan antara
 Kekuatan kempa rendah  sudah masing2 tekanan kempa
dapat memberikan tensile strength  Py value  1/slope
yang baik  akan berpengaruh pada
efisiensi proses  bahan bagus

Proses tabletasi :
 Partikel masuk ke die  menata diri 
rearrangement

 Cara menentukan Py value ada 2 


rotatory, manual dg berbagai tekanan
kempa -> harus menghasilkan banyak
tablet
 Indie  alat compactor simulation 
ada software simulasi
 rotatory  tablet multilayer ada 3
 Deformation  menekann bahan hopper yang bergantian  Compaction
terjadi deformasi simulator  bisa mensimulasikan
tablet masuk ke rotatory dan bisa  Dwell time  waktu yang diperlukan
menstimulasikan bahan untuk setiap punch head untuk kontak
dg compression roller di rotatory 
tipe ikatan yang terbentuk selama tabletasi tekanan kempa diberikan 90%
 mechanical interlokcing  saling lebih/kontak maksimal  d tools lebih
mengunci satu sama lain efektif
 gaya tarik menarik antar partikel
 pembentukan jembatan padat 
partikel ditekan akan saling berkontak
 ada tekanan cukup tinggi shg terjadi
pelelahan local shg ketika puch naik
maka tekanan berkurang menjadi
memadat antarpartikel

 Tablet compaction force  kecepatan


pengempaan
 Tablet ejection  kekuatan ejeksi
idealnya 0  jika ada ejeksi  tablet
lengket  meninggalkan residu pada
punch

 Kekuatan struktur tablet  ada suatu


konsep  kekuatan pengikatan antar
area dipengaruhi oleh luas area yang
saling berkontak
 Luas area yang kontak satu sama lain
lebih besar maka kekuatan ikatan lebih
besar
 Polimorfisme berpengaruh saat  Kandungan lengas  membutuhkan
ditabletasi secara kekuatan mekanik hydrogen bounding supaya bisa saling
karena struktur kristal yang berbda mengikat satu sama lain dan
 Pengaruh kristalinitas dan dikompakkan.
polimorfisme dalam pengempaan  Granul terlalu kering  tidak ada
tablet hydrogen yang terbentuk/kurang, jika
 Bahan amorf  butuh sedikit energi terlalu basah hydrogen berlebih akan
untuk menjadi fraktur, kristalin lebih menjadi lengket tabletnya
sulit  Kaitan dg kelembapan 
mempengaruhi aliran, friksi antar
 Kompresi : partikel, ikatan antar partikel
 Precompression  mengeluarkan  Fungsi lubrikasi  mencegah stiking,
udara yang terjebak shg tidak meningkatkan aliran
mempengaruhi tablet yang dihasilkan.  Lubrikan yang ideal posisinya tidak
Udara yang terjebak karena rotary melingkupi semuanya
berkecepatan tinggi shg ada e-track
yang terjadi

 Lubrikan bisa memecah ikatan


hydrogen  tablet mudah rapuh
karena ikatan antarpartiel lemah. Jika
terlalu melapisi menjadi sukar pecah
 Turbula  tumbling mixer  shaking
cepat maka lubrikan masuk terlalu
dalam  tensile streng menurun

Anda mungkin juga menyukai