PENGAWET SEDIAAN FARMASI
 Pengawet berurusan dg
mikroorganisme
 Dengan garam yang banyak, air-air dari
sel mikroba akan keluar sehingga mati
 Pengasapan adalah
 Pengawetan  menambahkan zat
kimia yang tergolong kedalam
pengawet
 Pengawet = semua bahan selain zat
aktif yg digunakan dalam formulasi
sediaan farmasi yang dimaksudkan
untuk mengatur stabilitas, efektivitas,
keamanan dan aseptabilitas
 Amficiliin  antibiotic tetap perlu
pengawet karena amficilin antibiotic
untuk pengobatan pasien
 Jika sediaan stabil, efektivitas terjaga
 Pengawet = zat kimia yg mencegah
keruskan karena oksidasi untuk
membunuh atau menghambat
pertumbuhan akibat kekuranghati-
hatian selama pembuatan
 Pengawet  mencegah pertambhan
mikroorganisme
Pemakaian pengawet
 Kapan ditambah pengawet  saat
sediaan mengandung air
 Sediaan disimpan lama
 Sediaan steril  jaga kondisi aseptis
 Sediaan tipe lain yg tidak steril tetapi
rentan pertumbuhan mikroba
 Pengawet digunakan teruatama pada
wadah dosis ganda untuk menghambat
pertumbuhan mikroba yg dapat masuk
secara tidak sengaja selama atau
setelah proses produksi
 Mekanisme kerja pengawet
 Modifikasi permeabilitas membaran sel
dan kebocoran isi sel
 Lisis dan kebocoran sitoplasma
 Koagulasi
 Hidrolisis
 Hambatan metabolism seluler
 Oksidasi kandungan sel
Factor yang berpengaruh efektivitas
pengawet
 Natrium benzoate dalam air
terhidrolisa sebagian sebagai benzoate
minus dan asam benzioat  yang
berfungsi sbg pengawet adalah asam
benzoate
 Oily phase  jumlah pengawet dalam
fase air yang mempengaruhi efektivitas
pengawet dalam sediaan. Dalam fase
minyak tidak berguna.
 Emulsi masuk nipagin dan nipasol 
nipasol larut minyak dan segera masuk
ke nipasol  nipagin larut air shingga
akan lebih banyak difase air dan
mengawetkan sediaan. Mikroba tubuh
dipermukaan fase minyak dan air.
Sediaan beda fase perlu ditambahkan
pengawet kombinasi untuk
mengawetkan
 Emulgator menyerap pengawet dan
pengawet efektif dalam fase airnya
 Peralatan  sedikit sambungan,
mudah dicuci
 Teknik produksi  pengontrolan
pengeringan
 Manusia  Pendidikan (strandar
kejujuran), perlengkapan kerja sesuai
 Wadah  cuci dg air panas dan
keringkan dg air panas  prinsip
industry
 Partisi minyak air
 Bahan yang ditambahkan dalam obat
minimalis  maksimum 2
 Kosmetik  pengawetan bisa lebih dari
5 atau 6 pengawet  sandarannya
aseptabiltas  tidak ada kosmetik yang
penggunanya mau mengocok shg
stabilitasnya harus super dijaga shg
pengawetnya dibuat banyak  semua
kemungkinan masuknya mikroba
dicegah
 Nilai pH  sediaan harus dalam  Pengujian efektivitas pengawet
keadaan asam (asam benzoate)   Secara normal tidak mungkin
dalam air dalam keadaan maksimum memperkirakan aktivitas zat kimia
 Temperature  semakin tinggi, pengawet yg bercampur dg atau
stabilitas baik dipengaruhi oleh bahan aktif, bahan
 Emulgator  absorpsi pengawet pembantu dan kemasannya
 Interaksi dg komponen lain  Kadar ghambat minimum
 Wadah  proses absorpsi  Uji efektivitas pengawet
 What = contoh pengawet modern
Syarat pengawet  What definisi pengawet
 Efektif mencegah pertumbuhan  Adakah bahan alam yang bisa
mikroorganisme digunakan sbg pengawet
 Cukup larut dalam air  yg penting 
jumlah yang larut dalam air
 Perbandingan pengawet yg tidak
terdisosiasi
 Larut dalam konsentrasi yang
diperlukan
 Bersifat non toksik
 Tidak mahal
 Stabil pd konsisi spektrum luas
 Cukup stabil
 Bercampur sempurna dg semua bahan
 Tidak dipengaruhi oleh wadah atau
tutup sediaan secara merugikan

Pengawet campuran
 Tujuan :
 Meningkatkan spektrum aktivitas
antimikroba
 Mendapatkan efek sinergis shg dapat
mengurangi jumlah komponen
pengawet
 Tercapainya toksisitas yg rendah

Pertimbangan pemilihan pengawet

 Ada media tumbuh mikroba  air,
nutrisiakan, tress air
 Didimpan dalam waktu relative lama
 Cara pengawetan lain bukan pilihan
 Bila ahan aktig = antimikroba 
bekerja untuk mnegatasi penyakit pda
host. Pegawet mengatasi mikroba pada
sediaan
 Bila selam proses ada intervensi
mikroba