PP
ISOLASI
SINTESIS FORMULASI MANUFAKTURING PEMASARAN
FERMENTASI
REKAYASA
GENETIKA
BAHAN
SEDIAAN KONSUMEN
AKTIF
FARMASI
PRODRUG
ACTIVE CPDS EVALUASI MUTU
• POLIMORF
• DISPERSI
SOLIDA CONSUMER SATISFACTION
IN PROCESS END PRODUCT
CONTROL CONTROL
CRITICAL
POINTS STABILITAS KEAMANAN
EFEKTIFITAS ASEPTABILITAS
BAHAN TAMBAHAN DLM SEDIAAN FARMASI
(EXCIPIENTS / ADDITIVE AGENT)
POKOK BAHASAN
DEFINISI & TUJUAN PEMAKAIAN
JENIS BAHAN TAMBAHAN DLM SEDIAAN
PRINSIP PEMILIHAN BAHAN TAMBAHAN
FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN
KETIDAKCAMPURAN BAHAN TAMBAHAN
EFEK BAHAN TAMBAHAN PD ABSORPSI
PENGERTIAN BAHAN TAMBAHAN
• ADI
PENGAWET
Sediaan mengandung air krim, emulsi, suspensi, dll
Sediaan steril jaga kondisi aseptis selama
penyimpanan & penggunaan ( obat mata )
Sediaan tipe lain yang tidak steril, tetapi rentan
pertumbuhan mikroba, t.u.karena sifat dari bahan -
bahan yang dikandungnya
Temperatur, T efektifitas
Emulgen, interaksi adsorpsi
• ADI
PERTIMBANGAN PEMILIHAN
PENGAWET
ADA MEDIA TUMBUH MIKROBA
AIR ATAU FASA AIR
NUTRISIAKAN
KHM
Kadar Hambat Minimum adalah konsentrasi
terendah antimikroba kimiawi yang diketahui
hambat pertumbuhan suatu organisme uji.
Bahan baku
Pembentuk spora anaerob : Clostridium spp.
- tanah
Salmonella
- pigment
Coliform
- amilum
Actinomyces
- gom
Salmonella, Coliform
- produk hewani
0* 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nomor tabung
Volume air steril ( ml) 5 5 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0
Tahapan pengujian efektivitas pengawet
menurut Farmakope Indonesia IV :
Penentuan biakan mikroba yang
akan digunakan.
Pembuatan media.
Pembuatan inokulum
Pengujian
Penafsiran hasil
Penentuan biakan mikroba yang akan
digunakan
Candida albicans ( ATCC No.10231 )
Aspergillus niger ( ATCC No.16404 )
Escherichia coli ( ATCC No.8739 )
Pseudomonas aeruginosa ( ATCC No.9027 )
dan,
Staphylococcus aureus ( ATCC No.6538 )
Mikroba lain tambahan t.u. jika dianggap
mikroba bersangkutan dapat merupakan
kontaminan selama penggunaan sediaan
tersebut
Pembuatan media.Biakan awal
mikroba uji
pilih media agar yang sesuai untuk
pertumbuhan subur mikroba uji, seperti
Soybean-Casein Digest Agar Medium.
Dilakukan karena :
Pada penentuan angka mikroba aerob total /
jumlah mikroba viabel, adanya pengawet
( antimikroba ) dapat menghambat atau
membunuh mikroba sehingga menurunkan
jumlah mikroba yang viabel
Macam-2 Penghambat / inaktivator
Perubahan bioavaibilitas
[ bahan aktif ]
Status mikrobiologi ↓
MIKROBA
JAMUR BAKTERI
JAMUR BAKTERI
CIRI
22 - 30C ( saprofit )
Suhu optimum 20 - 37C ( mesofil )
30 - 37C ( parasit )
Jenis2
Degradasi KIMIA
Bakteri
BIOLOGi Jamur ( khamir & kapang )
Dilakukan dengan :
Sampling udara
Penyaringan / filtrasi
Metode Usap
Sampling Permukaan Alat : lidi kapas steril
dan Peralatan
Metode Kontak
Air, cairan yang dapat campur
dengan air
atau padatan yang dapat larut
Pengukuran
Tingkat
Kontaminasi Bahan yang tidak larut atau berminyak
pada memerlukan perlakuan khusus
Bahan Baku agar dapat terdispersi secara homogen
dan
Sediaan Akhir
Sebelumnya semua
zat antimikroba dalam sampel
harus diinaktifkan
Faktor – faktor Mempengaruhi Higien Pembuatan